61 Dari hasil perhitungan diketahui terdapat perbedaan yang signifikan pada
mean skor variabel agresivitas antara jenis kelamin laki-laki 89,1515 dan perempuan 79,3514 dengan taraf signifikansi 0,000 0,05. Dengan demikin
dapat dikatakan terdapat perbedaan agresivitas yang signifikan antara responden yang berjenis kelamin laki-laki dan responden berjenis kelamin perempuan.
Artinya responden yang berjenis kelamin laki-laki dan responden yang berjenis kelamin perempuan memiliki agresivitas yang berbeda.
4.4.2 Hasil Uji Anova
Uji anova ini digunakan untuk mengetahui perbedaan pada lebih dari dua kelompok dua kategori yang tidak saling berhubungan. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan variabel usia, semester dan asal sekolah dalam uji anova. Uji anova yang digunakan yaitu menggunakan
One Way Anova dan perhitungannya menggunakan sistem komputerisasi SPSS versi 11,5. Dari hasil
uji anova ini, didapatkan hasil : Dibawah ini hasil perhitungan anova pada variabel usia :
Tabel 4.15 Anova Agresivitas Berdasarkan Usia
Agresivitas
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 176,859
1 176,859
1,541 ,219a
Residual 7805,083
68 114,781
Total 7981,943
69
62 Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui F hitung sebesar 1.541
dengan taraf signifikansi 0.219 0.05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada mean skor variabel agresivitas antara usia. Dengan demikin dapat
dikatakan tidak terdapat perbedaan agresivitas yang signifikan antara responden yang berusia 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 22 tahun, dan 23 tahun.
Artinya baik responden yang berusia 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 22 tahun, dan 23 tahun memiliki agresivitas yang relatif sama.
Dibawah ini hasil perhitungan anova pada variable tingkat semester.
Tabel 4.16 Anova Agresivitas Berdasarkan Semester
Agresivitas
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 357,012
1 357,012
3,184 ,079a
Residual 7624,930
68 112,131
Total 7981,943
69
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui F hitung sebesar 3.184 dengan taraf signifikansi 0.079 0.05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada mean skor variabel agresivitas antara tingkat semester. Dengan demikian dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan agresivitas yang signifikan
antara responden pada tingkat semester 1, 3, 5, dan 7. Artinya baik responden pada tingkat semester 1, 3, 5, dan 7 memiliki agresivitas yang relatif sama.
Dibawah ini hasil perhitungan anova pada variabel asal sekolah :
63
Tabel 4.17 Anova Agresivitas Berdasarkan Asal Sekolah
Agresivitas
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. Regressio
n 843,131
1 843,131
8,031 ,006a
Residual 7138,812
68 104,983
1 Total
7981,943 69
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui F hitung sebesar 8.031 dengan taraf signifikansi 0.006 0.05, maka terdapat perbedaan yang signifikan
pada mean skor variabel agresivitas berdasarkan asal sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat perbedaan agresivitas yang signifikan antara responden
yang berlatar belakang SMA dan ALIYAH. Artinya baik responden yang berasal dari SMA dan ALIYAH memiliki agresivitas yang berbeda.
64
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, diskusi dan saran dari penelitian.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Status identitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas
pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun, juga terdapat beberapa variabel penelitian yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap agresivitas, diantaranya jenis kelamin dan asal sekolah. 2.
Proporsi varian status identitas terhadap agresivitas pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan kontribusi sebesar
41.6.
5.2 Diskusi
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa satus idenitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas, dengan nilai koefisien determinasi R square
sebesar 41.6. hal ini sejalan dengan pendapat James Marcia Anita E. Woolfolk, 1995, bahwa apabila individu gagal mengintegrasikan aspek-aspek dan pilihan
atau merasa tidak mampu untuk memilih, maka individu tersebut akan mengalami