Objek Observasi Analisis Masalah

6. Jika masyarakat melakukan suatu tindak kejahatan yang termasuk dalam jenis kejahatan menghancurkan atau merusakkan barang maka akan masuk dalam jenis kejahatan menghancurkan atau merusakkan barang yang kemungkinan akan dikenai mulai dari pasal 406 ayat 1 sampai dengan pasal 412, pasal yang akan dikenakan tergantung tindak kejahatan yang di lakukan.

2. Objek Observasi

Dari beberapa hasil observasi pada pembahasan pada bab sebelumnya, dapat didapatkan beberapa informasi berdasarkan hasil analisis objek kasus dilapangan . Hal yang dilakukan oleh pihak sat reskrim : 1. Reserse melakukan penyelidikan dan penyidikan, dimana penyelidikan dilakukan sebelum penyidikan, penyelidikan berfungsi untuk mengetahui dan menentukan peristiwa apa yang sesungguhnya telah terjadi dan bertugas membuat berita acara serta laporannya yang nantinya merupakan dasar permulaan penyidikan, setelah penyelidikan selesai reserse melakukan penyidikan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan menemukan tersangka, jika tersangka telah ditemukan maka akan dikurung sementara dan belum dikenai hukuman pidana secara syahnya. Jika bukti-bukti dan berkas-berkas sudah terkumpul dan selesai maka berkas-berkas tersebut di serahkan ke pengadilan. 2. Terkadang pegawai pada pihak sat reskrim mencari terlebih dulu pasal dan ancaman pidana yang akan dikenakan dalam KUHP, sehingga memakan waktu yang cukup lama. 3. Jika menurut pihak pengadilan berkas-berkas tersebut sudah lengkap maka akan di P21 kan dan akan di lanjutkan ke persidangan dan pihak reserse akan menyerahkan bukti-bukti dan tersangka ke pengadilan, namun jika menurut pihak pengadilan berkas-berkas tersebut belum lengkap maka akan di kembalikan untuk di lengkapi. 4. Jika persidangan dilakukan dan telah selesai persidangannya barulah hakim menjatuhkan hukuman kepada tersangka. 5. Barulah diketahui hukuman yang syah yang akan dijatuhkan pada tersangka Hal-hal yang dilakukan masyarakat : 1. Pihak keluarga tersangka ataupun korban, belum mengetahui pasal dan hukuman yang akan dikenakan secara pastinya selama persidangan belum dilakukan. 2. Masyarakat umum terutama yang awam dalam dunia hukum, tidak mengetahui jenis kejahatan, pasal dan hukuman yang akan dikenakan untuk suatu tindak kejahatan secara pasti jika mereka tidak mencari dan membaca buku KUHP. Dapat diambil beberapa paramater tetap dari hal di atas sebagai indikator analisis KUHP terhadap kriminalitas, yaitu diantaranya: 1. Siapa yang akan menggunakan sistem pakar. 2. Jenis kejahatan 3. Pasal yang akan dikenakan 4. Keterangan hukuman pidana yang akan ditetapkan Dengan menggunakan proses mekanisme inferensi pada rancangan sistem pakar, perumusan kesimpulan akan diketahui berdasarkan parameterindikator di atas serta akan menghasilkan sebuah kesimpulan berupa jenis kejahatan, pasal dan hukumannya.

4.2. Analisis dan Desain Sistem