Aquisi Pengetahuan Analisis KUHP terhadap kriminalitas

60

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Inisialisasi Kasus

Dalam tahapan ini ditentukan permasalahan yaitu kitab undang-undang hukum pidana terhadap kriminalitas. Berangkat dari hasil observasi yang dilakukan kemudian dilakukan pengkajian dan pembatasan masalah yang akan diimplementasikan ke dalam sebuah sistem pakar. Masalah yang diidentifikasikan dicari solusi serta fasilitas yang akan dikembangkan untuk proses pengembangan sistem pakar.

4.1.1. Analisis Masalah

1. Aquisi Pengetahuan Analisis KUHP terhadap kriminalitas

Hukum Pidana adalah peraturan-peraturan hukum yang berisi tentang kejahatan dan pelanggaran yang digantungkan pada kepentingan umum. Hukum pidana merupakan salah satu obyek ilmu hukum positif, artinya ilmu yang mempelajari hukum pidana dibatasi oleh tempat tertentu dan w aktu tertentu. Analisis kasus berdasar kepada pemaparan pakar, dalam hal ini merujuk kepada KUHP yang menjadi acuaan untuk menetukan pola berfikir sistem yang akan dibuat. Hasil uraian pakar yaitu : 1. Jika masyarakat terlibat dalam suatu tindak kejahatan maka akan ditindak oleh pihak kepolisian, dengan dilakukan proses penyidikan dan penyelidikan hingga sampai ke persidangan umum. Tentunya waktu dan proses yang ditempuh cukuplah panjang. 2. Masih banyak masyarakat yang tidak sadar hukum baik dari pihak yang non pendidikan hingga yang berpendidikan, karena hal tesebut tergantung dari individualnya. Karena masing-masing individu mempunyai tingkat responsibility yang berbeda-beda. 3. Jika masyarakat melakukan suatu tindak kejahatan yang termasuk dalam jenis kejahatan pencurian maka akan masuk dalam jenis kejahatan pencurian yang kemungkinan akan dikenai mulai dari pasal 362 sampai dengan pasal 367 ayat 3, pasal yang akan dikenakan tergantung tindak kejahatan yang di lakukan. 4. Jika masyarakat melakukan suatu tindak kejahatan yang termasuk dalam jenis kejahatan penggelapan maka akan masuk dalam jenis kejahatan penggelapan yang kemungkinan akan dikenai mulai dari pasal 372 sampai dengan pasal 376, pasal yang akan dikenakan tergantung tindak kejahatan yang di lakukan. 5. Jika masyarakat melakukan suatu tindak kejahatan yang termasuk dalam jenis pemerasan dan pengancaman maka akan masuk dalam jenis kejahatan pemerasan dan pengancaman yang kemungkinan akan dikenai mulai dari pasal 368 ayat 1 sampai dengan pasal 370, pasal yang akan dikenakan tergantung tindak kejahatan yang di lakukan. 6. Jika masyarakat melakukan suatu tindak kejahatan yang termasuk dalam jenis kejahatan menghancurkan atau merusakkan barang maka akan masuk dalam jenis kejahatan menghancurkan atau merusakkan barang yang kemungkinan akan dikenai mulai dari pasal 406 ayat 1 sampai dengan pasal 412, pasal yang akan dikenakan tergantung tindak kejahatan yang di lakukan.

2. Objek Observasi