builder dapat menyediakan atau membangun tool-tool yang
khusus.
2.3. Domain Permasalahan
2.3.1. Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP
Hukum adalah rangkaian kaidah atau norma yang mengatur tingkah laku dan perbuatan manusia dalam hidup bermasyarakat.
Menurut W.P.J. Pompe dalam Hamzah, 2008:78 hukum pidana adalah himpunan peraturan yang menentukan perbuatan apa yang di
ancam dengan pidana dan di mana pidana itu menjelma. Hukum pidana adalah peraturan hukum mengenai pidana. Kata pidana berarti
hal yang dipidanakan, yaitu oleh instansi yang berkuasa dilimpahkan kepada seorang oknum sebagai hal yang tidak enak dirasakannya dan
juga hal yang tidak sehari-hari dilimpahkan Prodjodikoro, 2003:1. Pada saat kemerdekaan Republik Indonesia masih tetap berlaku di
Indonesia berdasarkan ketentuan pasal II aturan peralihan UUD 1945. Tetapi karena dalam KUHP itu ada yang tidak sesuai lagi dengan jiwa
UUD 1945, maka pada tanggal 24 Februari 1945 diadakan penyesuain, perubahan serta penambahan ketentuan-ketentuan dalam KUHP
tersebut agar sejiwa dan searah dengan UUD 1945 Hawari, 2008:8. KUHP terdiri dari tiga buku, sebagai berikut :
Buku I, yang memuat tentang Ketentuan-ketentuan umum pasal 1 sampai dengan pasal 103, yakni yang mengatur perihal lingkungan
kekuasaan berlakunya
ketentuan-ketentuan hukum
pidana, pengecualian dan pengurangan serta penambahan pidana, percobaan,
penyertaan, gabungan, atau pembarengan perbuatan dan lain sebagainya Hawari, 2008:8.
Buku II, memuat perihal kejahatan pasal 104 sampai dengan 488 didalamnya antara lain tentang pencurian beserta pidananya,
penggelapan beserta ancaman pidananya, pembunuhan dan lain sebagainya.
Buku III, memuat perihal pelanggaranpasal 489 sampai dengan 570. Bentuknya KUHP merupakan hukum tertulis yang berarti belum
atau tidak dikondifikasikan, isi dari hukum tersebut adalah: hukum perintah, hukum larangan, dan sanksi akibat hukum yang diderita oleh
seseorang karena orang tersebut melanggar peraturan. Sifatnya adalah mempunyai sifat yang harus ditaati, jika tidak maka diancam sanksi
Hawari, 2008:9. Tujuan yang hendak dicapai oleh hukum, untuk masyarakat adalah
aman dari ancaman, gangguan, hambatan dan tekanan. Tertib bebas dari pelanggaran kejahatan.
2.3.2. Tujuan Hukum Pidana