METODE PENELITIAN Fenomena Pilihan Hidup Tidak Menikah (Studi Deskriptif Pada Wanita Karir Etnis Batak Toba Di Kota Medan)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor Moleong, 2007:3 mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian bisa dibedakan ke dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Dalam hal ini akan diteliti adalah bagaimana Fenomena Pilihan hidup tidak menikah pada wanita karier etnis Batak Toba. Universitas Sumatera Utara 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena di daerah ini merupakan daerah perkotaan yang banyak penduduknya, dan sebagian masih ada yang belum menikah, pada umur yang selayaknya sudah bisa untuk menikah. Selain itu lokasi ini juga mudah dijangkau oleh peneliti dan nantinya dapat mendukung peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Alasan lainnya adalah karena tersedianya transportasi yang dapat mendukung dalam melakukan penelitian. 3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis Salah satu cara atau karakteristik dari penelitian sosial adalah menggunakan apa yang disebut “units of analysis”. Hal ini dimungkinkan, karena setiap objek penelitian memiliki ciri dalam jumlah yang cukup luas seperti karakteristik individu tentunya yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status sosial dan tingkat penghasilan. Ada sejumlah unit analisis yang lajim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial yaitu : individu, kelompok, organisasi, sosial artifak Danandjaja, 2005:31. Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah wanita karir etnis Batak Toba yang diatas usia 35 tahun ke atas yang batas usia tersebut sudah dapat untuk menikah dan orang tua yang masih memiliki anak yang belum menikah. Universitas Sumatera Utara 3.3.2 Informan Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian. Adapun informan yang menjadi subjek penelitian ini dibedakan atas dua jenis yakni, informan kunci dan informan biasa yang dapat mendukung penelitian. Dalam hal ini informan terbagi dua, yaitu informan kunci dan informan biasa. 1. Informan Kunci Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci dalam pengumpulan data adalah a Wanita karir etnis Batak Toba yang tidak menikah usia di atas 35 tahun keatas. b Keluarga atau orangtua yang masih memiliki anak perempuan yang belum menikah. 2. Informan biasa Informan biasa adalah informan yang dapat memberi informasi tambahan yang sifatnya lebih umum dan netral dan menjawab pertanyaan dalam wawancara. Yang menjadi informan tambahan adalah tokoh adat tokoh marga 3.4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.4.1 Data Primer Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu : Universitas Sumatera Utara A. Metode Wawancara Metode wawancara biasa disebut juga metode interview. Metode wawancara proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka, antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara. Salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam indept interview. Wawancara mendalam indept interview adalah merupakan proses tanya jawab secara langsung yang ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian dengan menggunakan panduan atau wawancara. B. Metode Observasi Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada penelitian. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan daya yang mendukung hasil wawancara. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen majalah, jurnal, internet, yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 3.5. Interpretasi Data Interpretasi data merupakan tahap penyederhanaan data, setelah data dan informasi yang dibutuhkan dan diharapkan telah terkumpul. Data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini akan diinterpretasikan berdasarkan dukungan teori dalam tinjauan pustaka yang telah ditetapkan sampai akhirnya akan disusun sebagai laporan akhir penelitian. Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2007:248 menjelaskan analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, mamilah-milahnya menjadi satuan data yang dapat dikelola, mensistensiskan, membuat ikhtisarnya, mencarikan dan menemukan pola dalam menemukan apa yang penting untuk dipelajari. Data-data yang diperoleh dari lapangan akan diatur, diurutkan, dikelompokkan dalam kategori pola atau uraian tertentu. Disini peneliti akan mengelompokkan data- data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan sebagainya yang selanjutnya akan dipelajari dan dikelola dengan seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik. Setelah data terkumpul maka langkah berikutnya menginterpretasikan data. Teknik yang digunakan untuk menginterpretasikan data adalah secara kualitatif. Semua data-data yang terkumpul dari hasil wawancara disatukan kemudian data tersebut akan diedit. Tujuannya adalah untuk melihat apakah dari semua hasil observasi wawancara, internet, kajian pustaka dan teori dipergunakan untuk menginterpretasikannya. Universitas Sumatera Utara 3.6. Jadwal Kegiatan NO Kegiatan Bulan 8 9 10 11 12 1 2 3 4 1 Pra Observasi 2 ACC Judul √ 3 Penyusunan Proposal √ √ 4 Seminar proposal √ 5 Revisi Proposal √ 6 Penyerahan Hasil Seminar √ 7 Operasional Penelitian √ 8 Bimbingan √ √ √ 9 Penulisan Laporan Akhir √ √ 10 Sidang √ 3.7. Keterbatasan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menemukan beberapa kendala dan keterbatasan yaitu : 1 Dalam memilih informan, peneliti mengalami kesulitan dalam menjumpai para informan yang akan diwawancarai. Susahnya dalam menemukan informan, membuat waktu peneliti habis dengan begitu saja tanpa mendapatkan hasil. 2 Untuk mewawancarai para informan peneliti harus mencari waktu yang tepat sesuai dengan keinginan para informan. Hal ini dilatarbelakangi karena sibuknya mereka dalam bekerja, sehingga sangat sedikit untuk meluangkan waktu mereka untuk dapat diwawancarai. Universitas Sumatera Utara 3 Kebanyakan para informan mudah tersinggung jika ditanya mengenai pilihan untuk tidak menikah, sehingga peneliti mendapat teguran dari informan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV INTERPRETASI DATA