Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia PUS Subur Tentang Gangguan

laki-laki usia 10 tahun ke atas dan 4,83 wanita pada usia yang sama saat ini adalah perokok Aditama dkk, 1997. Untuk jumlah batang rokok yang dihabiskan suami dalam sehari paling banyak adalah 11-12 batang 47,3, sedangkan jumlah batang rokok yang dihabiskan istri paling banyak adalah ≤ 10 batang 77,4. Berdasarkan jumlah batang rokok yang dihabiskan dalam sehari dapat dikatakan bahwa suami merupakan tipe perokok sedang yaitu perokok yang menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-61 menit setelah bangun pagi, sedangkan istri merupakaan tipe perokok ringan yaitu perokok yang menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun tidur Mu’tadin, 2002.

5.3. Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia PUS Subur Tentang Gangguan

Kesehatan Reproduksi Akibat Merokok Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang rokok, dampak rokok terhadap kesehatan, dan hal lain yang berhubungan dengan rokok. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang terlihat dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur PUS tentang gangguan kesehatan reproduksi akibat merokok yaitu pengetahuan suami baik dan istri baik sebanyak 4 PUS 4,0, pengetahuan suami baik dan istri sedang sebanyak 15 PUS 14,9, pengetahuan suami baik dan istri kurang sebanyak 6 PUS 5,9, pengetahuan suami sedang dan istri baik sebanyak 16 PUS 15,8, pengetahuan suami sedang dan istri sedang sebanyak 28 PUS 27,7, pengetahuan suami sedang dan istri kurang sebanyak 16 PUS 15,8, pengetahuan suami kurang dan istri baik sebanyak 3 PUS 3,0, pengetahuan suami Universitas Sumatera Utara kurang dan istri baik sebanyak 12 PUS 11,9 dan pengetahuan suami kurang dan istri kurang sebanyak 1 PUS 1,0. Dari data di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan PUS yang paling banyak adalah pengetahuan suami sedang dan istri sedang yaitu 28 PUS 27,7. Hal ini diasumsikan karena sebagian besar suami yang merokok yaitu 58 orang mempunyai pengetahuan yang sedang, dari 31 orang istri yang merokok sebanyak 14 orang mempunyai pengetahuan sedang dan dari 70 orang istri yang tidak merokok sebanyak 41 orang yang mempunyai pengetahuan sedang. Selain itu, banyaknya iklan rokok baik berupa cetak dan elektronik juga dapat meningkatkan pengetahuan PUS tentang dampak rokok terhadap kesehatan, akan tetapi iklan rokok tersebut tidak menjelaskan secara rinci dampak rokok terhadap kesehatan khususnya terhadap gangguan kesehatan reproduksi misalnya jenis gangguan kehamilan dan janin yang diakibatkan oleh rokok tersebut dan zat kimia yang terkandung dalam sebatang rokok sehingga pengetahuan PUS tentang gangguan kesehatan reproduksi masih di kategori sedang. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan suami tentang gangguan kesehatan reproduksi akibat merokok sebagian besar berada pada tingkat pengetahuan sedang yaitu 61 orang 60,4, disusul tingkat pengetahuan baik yaitu 25 orang 24,8, dan yang paling sedikit tingkat pengetahuan kurang yaitu 15 orang 14,9. Untuk tingkat pengetahuan istri tentang gangguan kesehatan reproduksi akibat merokok sebagian besar juga berada pada tingkat pengetahuan sedang yaitu 55 orang 54,4, disusul tingkat pengetahuan kurang yaitu 24 orang 23,8, dan yang paling sedikit tingkat pengetahuan baik yaitu 22 orang 21,8. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur PUS tentang gangguan kesehatan reproduksi akibat merokok sudah baik yaitu sebanyak 93 orang suami 92,1 dan sebanyak 84 orang istri 83,2 tahu bahwa rokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan dan janin. Sedangkan untuk Impotensi kemandulan sebanyak 90 orang suami 89,1 dan sebanyak 80 orang istri 79,2 tahu bahwa rokok dapat menyebabkan impotensikemandulan. Baiknya pengetahuan PUS tentang gangguan kesehatan reproduksi akibat merokok ini dikarenakan di setiap bungkus rokok telah dicantumkan dampak rokok terhadap kesehatan dan di setiap iklan rokok juga telah dicantumkan dampak rokok terhadap kesehatan. Berdasarkan jenis gangguan kehamilan dan janin yang diakibatkan oleh rokok maka dapat dilihat bahwa sebanyak 92 orang suami 91,1 dan sebanyak 80 orang istri 79,2 tahu bahwa rokok dapat menyebabkan kegugurankematian janin, kemudian sebanyak 50 orang suami 49,5 dan sebanyak 41 orang istri tahu bahwa rokok dapat menyebabkan bayi lahir prematur, sedangkan untuk bayi BBLR sebanyak 29 orang suami 28,7 dan sebanyak 29 orang istri 28,7 tahu. Jika di rata-ratakan berdasarkan jenis gangguan kehamilan dan janin yang diakibatkan oleh rokok maka didapat hasil bahwa sikap Pasangan Usia Subur PUS yaitu 52,9 dan masuk ke dalam kategori sedang yaitu 40-75. Hal ini diasumsikan karena masih kurangnya media yang menjelaskan jenis gangguan kehamilan dan janin yang diakibatkan oleh rokok tersebut.Selain itu, kurangnya kepedulian PUS tentang gangguan kehamilan dan janin yang disebabkan oleh rokok sehingga keinginan untuk mencari informasi yang berkaitan tentang gangguan kehamilan dan janin akibat rokok tersebut masih kurang. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan impotensikemandulan yang diakibatkan oleh rokok maka dapat dilihat bahwa sebanyak 59 orang suami 58,4 dan sebanyak 48 orang istri 47,5 tahu bahwa rokok dapat menyebabkan kualitas sperma berkurang. Kemudian sebanyak 56 orang suami 55,4 dan sebanyak 44 orang istri 44,6 tahu bahwa rokok dapat menyebabkan kuantitas sperma berkurang. Sedangkan untuk Disfungsi Ereksi diperoleh sebanyak 39 orang suami 38,6 dan sebanyak 42 orang istri 41,6 tahu bahwa rokok dapat menyebabkan Disfungsi Ereksi. Jika di rata-ratakan berdasarkan impotensi kemandulan yang disebabkan oleh rokok maka didapat hasil bahwa sikap Pasangan Usia Subur PUS yaitu 47,51 dan masuk ke dalam kategori sedang yaitu 40-75. Hal ini diasumsikan karena masih kurangnya media yang menjelaskan jenis impotensikemandulan yang disebabkan oleh rokok tersebut dan masih rendahnya kepedulian PUS untuk mencari informasi.

5.4. Gambaran Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Gangguan Kesehatan

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pasangan Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap smear di Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara

4 62 108

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Pasangan Usia Subur Tentang Kanker Serviks dengan Pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014”,

14 158 133

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pasangan Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap smear di Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara

0 56 108

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Analisa Pengaruh Pasangan Usia Subur Dan Pengguna Alat/Cara Kb Terhadap Angka Kelahiran Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1995-2009

0 27 72

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita di Lingkungan VIII Kelurahan Kampung Lalang

2 45 86

Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

1 54 54