penggunaan media oleh khalayak tak dapat dianggap benar-benar merupakan respon terhadap kebutuhan biologis atau psikologis. Kalaupun dinyatakan begitu, jelas berlebihan.
Kaum behavioris ini seperti tidak sadar bahwa mereka sedang mengkonstruksikan pemirsa yang mereka inginkan melalui alat tool. Mereka bagaimanapun bisa dipandang telah mereduksi
perilaku manusia kepada mekanisme yang sama dengan yang ditemukan pada hewan lebih rendah Dan ini adalah sebuah penghinaan.
Di tengah kekacauan Sistem Sosial-Kultur Indonesia, kita memerlukan suatu keterbukaan untuk melampaui batas-batas metodologis yang disediakan para provider asing.
Dan keterbukaan itu, seperti kata Agus Nggerwanto 2001, memerlukan seperangkat institusi yang reflektif agar mampu mengalami lompatan imajinatif untuk melampaui yang
partikular menuju pemahaman yang menyeluruh, yakni media massa tidak saja berfungsi untuk melayani selera-budaya, tetapi juga mendidik kecerdasan
selera-budaya.
II.3 BERITA
Dalam arti teknik jurnalistik, berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa,yang dipilih oleh staf redaksi atau harian untuk dimuat dalam surat kabar,yang menarik
perhatian pembaca. baik karena alasan berita yang dimuat dianggap luar biasa,penting,atau karena akibat,dan karena mencakup segi-segi human interest.emosi dan ketegangan Assegaff, 1983
:24. Menurut Simbolon 1997:88-89, secara tekhnis berita muncul hanya setelah dilaporkan.
segala hal yang diperoleh dilapangan dan masih akan dilaporakan,belum meruapakan berita. basil
Universitas Sumatera Utara
lapangan itu masih merupakan peristiwa itu sendiri, peristiwa yang disaksikan oleh reporter atau wartawan. Berita tidak lain adalah peristiwa yang dilaporakan.
Berita politik adalah hasil dari konstruksi dari realitas itu sendiri. Oleh karena itu berita politik merupakan dalam posisi orentasi bisnis atau kekuatan politik kekuasaan
tertentu. Maka biasanya takkan terelakkan sehingga realitas berita politik adalah konstruksi yang syarat dengan kepentingan.
Berita-berita politik selalu menarik perhatian pembaca, karen politik pada abad ke-20 dan abad demokrasi dalam berbgai manifestasinya sekarang, akan sangat
mempengaruhi kepentingan pribadi-pribadinya didalam suatu negara. berita-berita politik memegang atau memainkan peranan yang penting dalam peberitaan surat-surat
kabar. Shoemaker dan Reese 1996:34
membagi peran media dalam berita politik kedalam suatu katagori, media dan berita politik bisa secara aktif dan pasif. Berita
politik dalam media adalah, media yang berperan aktif dalam memberitakan berita politik kepada khalayak banyak dalam menentukan isi berita politik dan
mengskonstrusikannya. Secara sadar dan memiliki tujun tertentu untuk mengarahkan pendugaan dalam hal ini sifat media dalam memberitakan politik tidak netral dan
berpihak konsep media pasif. Sebaliknya, menanggapi media hanyalah menyampaikan pesan politik atau sebuah peristiwa apaadanya. Menurutnya, berita politik yang di
sampaikannya, yaitu berita yang di sampaikan media tidak sengaja untuk mempengaruhi khalayak. Sehingga jika terjadi efek pengaruh tergantung dari konstruksi
khalayak, bukan pada medianya. Sangat boleh jadi istilah news, istilah Inggris untuk maksud berita, berasal dan news
baru dengan maksud konotasi kepada hal-hal yang baru. dalam hal ini segala yang baru
Universitas Sumatera Utara
merupakan bahan informasi bagi semua orang yang memerlukannya. Dengan kata lain, semua hal yang baru bahan imformasi yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita news,
oleh karena Hornby 1961:278, menjelaskan news sebagai laporan yang terjadi paling mutakhir,baik peristiwa maupun faktanya,
Departemen pendidikan RI 1981:108,dan 331,membakukan istilah berita dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Juga berita disamakan
maknanya dengan kabar dan informasi resmi,yang berarti penerangan,keterangan,atau pemberitahuan.
Ada beberapa bentuk berita: 1. Berita Lugas
Sutau kejadian yang baru saja pecah yang akan menarik perhatian sebagian besar publik harus disampaikan secepat mungkin. Berita yang padat berisi informasi fakta yang disusun
berdasarkan urutan dari dan yang paling penting ini disebut berita lugas,hard news.Jadi dari awal berita berisikan sari atau inti dari kejadian yang ingin disampaikan dengan elaborasi
detailnya kemudian. gaya ini disebut bottom line. Berita lugas ini bisa menarik perhatian pembaca terlebih bila ada kaitannya dengan elemen nilai berita, seperti bahaya formalin bagi manusia. tetapi
ada kalanya berita lugas ini berisi kejadian-kejadian rutin seperti kegiatan pemerintah, politik, ekeonomi, pengadilan, dan lain sebagainya yang bagi sebagaian besar khalayak membosankan.
Berita-berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak menarik ini terkadang ada yang penting,atau setidaknya bisa dikembangkan menjadi cerita menaraik. hal ini tergantung dari
ketajaman atau penciuman berita seorang wartawan atau editor, misalnya, kejadian yang sering kita lihat atau dengar yaitu upaya pemerintah memberantas KKN. Kejadian ini sering kita lihat
ataupun dengar dari berbagai media massa, tetapi bagi wartawan yang kreatif dan skeptis, dia bisa
Universitas Sumatera Utara
melihat, misalnya bahwa dibelakang kejadian ada berbagai permasalahan yang datang. Dia akan menggali hal-hal menarik yang bisa disajikan kepada pembacanya. Berita itu lalu tidak
ditulis secara lugas tetapi sudah diperhalus dengan memberikan sentuhan feature.
2. Berita Halus
Ada peristiwa atau cerita yang memang tidak bisa atau sulit disampaikan sebagai berita lugas selain sebagai berita halus, soft news, misalnya cerita serat unsure kemanusiaan.
Seorang penulis profeisonal ,Daniel R.Williamson, merumuskan bahwa repotase dalam bentuk berita halus, seperti feature,sebagai penulisan cerita yang kereatif,subyektif,yang dirancang
untuk menyampaikan informasi,dan hiburan, adalah untuk memebedakan dengan berita yang disampaikan secara langsung pada berita lugas.
Menulis berita halus atau feature menuntut kemampuan memaparkan dari sekadar membicarakn tentang suatu kejadian. feature yang baik adalah karya seni yang kreatif, namun
faktual. fearture bukab fiksi. la menggali suatu peristiwa atau siatuasi dan menata informasi kedalm sutau cerita yang menarik dan logis. feature akan membuat pembacanya tertawa atau
terharu, geram, atau menarik napas panjang. dalam berita feature, penulis harus mengontrol fakta dengan cara seleksi, struktur, dan interpretasi, daripada fakta yang mengontrol penulis.
Mengontrol fakta bukan berarti mengekspresikan opini. dan pasti bukan memfiksikannya. bukan pula memanipulasi fakta demi keuntungan suatu pandangan. tertapi berusaha memberikan
pandangan yang lebih jelas menganai realitas dilihat seorang pengamat yang terampil dan tidak memihak Luwi Ishwara,2005:58-60.
Suatu berita layak dimuat oleh media massa, karena telah memenuhi beberapa unsur,antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Berita harus akurat
Untuk melaporkan atau membuat berita agar disebarkan kepada masyarakat,wartawan harus memiliki kehati-hatian yang sangat tinggi dalam melakukan pekerjaan
mengingat dampak yang luas yang ditimbulkan berita yang dibuatnya. Kehati-hatian dimulai misalnya, terhadap ejaan nama, angka, tanggal, usia,s erta disiplin diri untuk senantiasa
melakukan pemeriksaan ulang atas keterangan dan fakta yang ditemuinya. tidak itu saja, akurat juga berarti benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam sudut pandang
pemeberitaan yang dicapai oleh penyajian detail-detail fakta dan oleh tekanan yang diberikan pada fakta-faktanya. pemirsa biasanya sangat memperhatikan soal akurasi ini. bahkan
kredibilitas sebuah media, apakah cetak maupun elektronik,sangat ditentukan oleh akurasi beritanya sebagai konsekuaensi dari kehati-hatian para wartawannya dalam membuat berita.
2. Berita harus lengkap,adil dan berimbang
Keakuratan suatu fakta tidak selalu menjamin keakuratan arti. Fakta-fakta yang akurat yang dipilih atau disusun secara longgar atau tidak adil sama menyesatkan dengan kesalahan yang
sama sekali palsu. Dengan terlalu banyak memberi tekanan,dengan menyisipkan fakta-fakta yang tidak relevan atau dengan menghilangkan fakta-fakta yang seharusnya ada, pembaca
mungkin mendapat kesan yang palsu. bagi seorang wartawan sebuah laporan atau tulisan yang adil dan berimbang tidaklah sulit memelihara objectivitas. Yang dimaksudkan
dengan sikap adil dan berimbang adalah seorang wartawan hams melaporkan apa sesungguhnya yang terjadi. misalnya pemberitaan tentang KKN atau penyelewengan dana
APBD pada instansi pemerintahan. hal tersebut haruslah ditulis apa adanya. unsur adil dan berimabang dalam berita mungkin sama sulitnya untuk dicapai seperti juga keakuratan dalam
menyajikan fakta. oleh karena itulah selaku wakil dari pembaca atau pendengar berita, seorang
Universitas Sumatera Utara
wartawan harus senatiasa berusaha untuk menempatkan setiap fakta atau kumpulan fakta-fakta menurut froporsi yang wajar,untuk mengaitkan secara berarti dengan unsur-unsur
lain,dan untuk membangun segi pentingnya berita secara keseluruhan.
3. Berita harus objektif
Selain harus memiliki ketetapan akurasi dan kecepatan dalam bekerja, seorang wartawan dituntut harus bersifat objektif dalam menulis. dengan sikap objektimya, berita yang
dibuat pun akan objektif, artinya berita yang akan dimuat itu akan selaras dengan kenyataan tidak berat sebelah, bebas dari prasangka. objektif juga dimaksudkan bahwa berita yang dimuat
harus ditulis dalam konteks keseluruhan tidak dipotong-potong.
4. Berita harus ringkas dan jelas
Berita yang disajikan haruslah dapat mudah dicerna dengan cepat. Ini artinya suatu tulisan harus ringkasjelas,dan sederhana. berita harus tidak banyak menggunakan kata-kata,
harus langsung,dan padu. berita yang efektif memberikan efek mengalir, ia memliki warna alami tanpa berelok-eleok atau tanpa kepandaian yang bertutur yang berlebihan. berita ringkas,
terarah, tepat, menggugah.
5. Berita harus hangat
Berita adalah padanan kata news dalam bahasa inggris. kata news itu sendiri menunjukkan adanya unsur waktu-apa yang new, apa yang baru, yaitu lawan dari lama, berita
memang selalu baru, selalu hangat .Penekanan pada konteks waktu dalam berita kini dinaggap hal biasa. Konsumen berita jarang mempertanyakan hal itu. dunia bergerak dengan cepat, dan
penghuninya tahu belaka bahwa mereka harus berlari, bukan berjalan, untuk mengikuti kecepatan geraknya. peristiwa-peristiwa bersifat tidak kekal,dan apa yang nampak benar hari
Universitas Sumatera Utara
ini belum tentu benar esok hari. karena konsumen berita menginginkan informasi segar, informasi hangat,kebanyakan berita berisi laporan peristiwa-peristiwa hari ini dalam harian
pagi. media berita sangat spesifik tentang faktor-faktor waktu ini untuk menunjukkan bahwa berita-berita mereka bukan hanya hangat, tetapi juga paling sedikitnya paling terakhir.
kematian terhadap keakuratan atas nama kecepatan menampilkan diri secara dramatis. Adapun cara melaporkan atau memberitakan sesuatu, supaya menarik perhatian orang
banyak, lazim dilakukan oleh orang dengan gaya to do point atau diplomatis. Demikian juga dengan meyanyikan suatu berita secara jumalistik. Kita mengenal berita yang langsung,
mengemukakan fakta yang terlibat di dalamnya. Dan inilah yang sering kita temukan di media televisi, khususnya di media televisi swasta.
Jadi dapat di katakan bahwa berita yang di siarkan di media televisi swasta harus mampu mempengaruhi atau mengguguh orang yang menontonnya atau melihatnya. Contoh, pada
tanggal 21 April 2007 RCTI meyoroti kejadian anarkis di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan, di mana pada saat itu DPRD Tapanuli-Selatan dan Bupati Tapanuli-
Selatan mengadakan rapat tentang pembahasan mengenai pemekaran di Tapanuli Selatan, akan tetapi pada saat itu anggota DPRD Tapanuli-Selatan dari partai Golkar tidak senang terhadap
keputusan rapat tersebut, maka terjadi perdebatan yang memanas sehingga timbul emosional. Dan kader dari partai terbesar di Tapanuli-Selatan memukul salah seorang dari kader PKS yang
mendung sepenuhnya hasil dari keputusan rapat tersebut Maka media televisi maupun media cetak menyoroti permasalahan yang terjadi sehingga timbul pemahaman di kalangan
masyarakat Tapanuli-Selatan bahwa gedung Dewan Tapanuli Selatan akan di jadikan gedung preman dan ring tinju. Akan tetapi semua alasan konsumsi berita tergantung pada masyarakat yang
menerima berita tersebut, bisa berbeda orang yang satu dengan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
II. 4 Minat Menonton Berita Politik di Metro TV
Keperluan akan informasi bagi setiap orang dan golongan masyarakat tidaklah sama. Hal itu memang jelas, kalau orang membuat perbandingan antara apa yang ingin
di ketahui oleh anak-anak dan apa yang ingin di ketahui oleh orang dewasa. agar lebih jelas jika di bandingan antara seorang yang buta hurup dengan seorang yang
berpendidikan. Tingkat ingin tahu seseorang akan tumbuh dengan sejalan tingkat perkembangannya. Tingkat perkembangan itu di pengaruhi oleh pendidikan,
lingkungan masyarakat, pekerjaan dan pergaulan. Berdasarkan katagori berita politik di telivisi swasta merupakan salah satu
asumsi untuk menunjang atau mendorong kegiatan-kegiatan pemerintahan partai. para anggota DPRD untuk menambah pengetahuan politik dan pemerintahan demi
memajukan daerah yang di pimpinannya maka setidaknya mereka harus mengkonsumsi berita-berita yang berbaur dengan:
a. Politik b. Kegiatan-Kegiatan Pemerintahan
c. Pembangunan-pembangunan yang bersifat kenegaraan atau kemajuan dan ketertinggalan Negara atau daerah.
d. Starategi untuk memajukan Negara dan Daerah Hasil pantau peneliti di lapangan pada bulan agustus 2006, bahwa Minat atau
kemauan anggota DPRD Tap-Sel untuk mengkonsumsi berita-berita politik sangat tinggi karena dapat menambah pengetahuan mereka tentang ilmu politik, instansi pemerintahan,
kegiatan-kegiatan Pemerintah, pembangunan yang bersifat ke daerahan khususnya dan umumnya tingkat nasional, dan tata cara untuk memajuan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Berita politik dan pemerintahan dalam katagori ini adalah setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan badan pemerintahan. Apakah tingkat daerah
ataupun tingakat Nasional, contohnya, pembahasan atau pandangan yang di siarkan dalam Acara berita terkini, dialog interaktif di Metro TV, termasuk dalam katagori ini
sebab masih mencakup dalam kajian Politik secara Makro. Ada tiga katagori mengenai politik dalam pembahasan ini yaitu;
1. Politikus sebagai komunikator Politik Politikus mencari pengaruh melalui komunikasi dan politikus utama yang bertindak
sebagai komunikator politik ialah pejabat pemerintahan. eksekutif, Presiden,Legislator,Senator,dan
pejabat yudikatif Hakim Mahkama Agung Banyak jenis politikus yang bertindak sebagai komunikator politik.
2. Propisional sebagai komunikator politik Komunikator propisional adalah peran sosial yang relatip baru, suatu hasil dari
revolusi komunikasi yang sedikitnya mempuny ai dua dimensi utama. Komunikator propisional berhungannya erat dengan golongan elit dalam
organisasi atau komunitas dan dengan khalayak umum. 3. Aktivis sebagai komunikator politik
Aktivis bisa juga di sebut sebagai juru bicara dan pemuka pendapat. Dalam masing-masing katagori ada komunikator politik yang melaksanakan tugas-tugas
perwakilan dan persuasif. Yang menekankan tugas perwakilan diantara sumber dan khalayak seperti Ketua Partai Politik.
Pemenuhan kebutuhan terdiri atas indikator, Kepuasan yang di berikan oleh media televisi swasta tentang berita Politik, mampu membantu Anggota Dewan
Universitas Sumatera Utara
Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan untuk menambah pengetahuan mereka dalam menjalankan tugas atau tanggung jawab.
Pengetahuan berarti tindakan yang di ambil untuk mengetahui sesuatu. Ketika seseorang menggunakan media massa untuk memperoleh informasi mengenai sesuatu,
maka ia menggunakan media secara kognitif. Penggunaan media secara kognitif atau secara langsung sejalan dengan fungsi pengawasan serveillance. Tetapi, pada tingkat
analisa makro dan pada tingkat individual, para peneliti mencatat bahwa ada jenis fungsi kognitif yang berbeda sesuai dengan yang di tampilkan. Salah satunya harus
bekerja dengan menggunakan media untuk mempelajari tentang sesuatu secara umum atau sesuatu yang menghubungkan keinginan seseorang secara umum. Sebagai
gambaran, beberapa survei telah menemukan bahwa banyak orang yang menggunakan media:
a. Saya ingin mengetahui apa yang di lakukan pemerintah. b. Saya ingin memahami apa yang sedang berlangsung di dunia ini.
c. Saya ingin mengetahui apa yang di lakukan oleh para pemimpin politik. Alasan-alasan ini membentuk jenis peristiwa untuk mengenai kepuasan kognitif.
Pada saat yang sama, banyak orang melaporkan alasan-alasan sebagai berikut untuk menggunakan media:
a. Saya ingin mempelajari bagaimana sesuatu takpernah terjadi sebelumnya. b. Saya ingin memenuhi keinginan saya.
c. Media membuat saya ingin mempelajari sesuatu lebih banyak. d. Media memberi saya ide-ide.
Pernyataan-pernyataan ini menggambarkan jenis kognisi yang kedua: menggunakan media untuk memuaskan keingintauhan untuk memperoleh pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
secara umum. Para psikolog dan sosiologi menunjukkan penggunaan media dalam bentuk ini tampaknya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kognitif orang. Kebutuhan-
kebutuhan ini tampaknya di hubungkan dengan perkuatan pengetahuan dan pemahaman kita mengenai dunia tampak kita tinggal dan didasarkan pada luasan keinginan tertentu
untuk menjajahi dan menguasai lingkungan sekitarny. Dengan demikian, penggunaan media dalam hal ini dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
Winarso,2005:44-45. Misalnya, anggota DPRD Tapanuli-Selatan sangat tepat untuk mengkonsumsi berita politik, karena pada dasarnya anggota DPRD Tapanuli-Selatan
sangat erat kaitannya dengan politik. Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan setiap harinya.
II.5.TEORI AGENDA SETTING
Pakar pakar telah lama megenal bahwa media mempunyai potensi untuk menyusun isu-isu bagi publik. Walter Lippman, berpandangan bahwa public menanggapi suatu
tindakan dari peristiwa-peristiwa aktual dilingkungannya, melainkan pada sutau pseudoenvironment
atau bagaimana digambarkannya, gambaran dikepala Lippman, dalam Littlejohn,1992:360.
Fungsi agenda setting telah banyak digambarkan oleh Donald Shaw,Maxwell McCombs
Shaw dan McCombs.1971. Dalam karya mereka mengenai hal ini, Shaw dan McCombs
menulis tentang fungsi agenda setting: Bukti yang di pertimbangkan telah terkumpul pada editor dan penyiar memainkan bagian penting dalam membentuk realitas sosial
kita. sebagaimana mereka mengerjakan tugas sehari-hari mereka dalam pemilihan dan penayangan berita.
Universitas Sumatera Utara
Dampak media massa ini kemampuan untuk mempengaruhi perubahan kognitif di antara individu-individu, untuk menyusun pemikiaran mereka telah diberi label dari fungsi agenda
setting dari komunikasi massa. Disini mungkin terletak sebagian besar pengaruh yang penting dari komunikasi massa. Kemampuannya secara mental menata dan mengorganisasikan dunia kita
untuk kita. Ringkasnya, media massa mungkin tidak berhasil mengatakan apa yang hams dipikirkan secara mendalam Shaw McCombs, 1977:5. Dengan kata lain, agenda setting
menggambarkan isu-isu atau citra-citra yang mencolok dalam pikiran public. Agenda setting terjadi karena pers harus selektif dalam melaporkan berita. Saluran berita,
sebagai penjaga gerbang informasi, membuat pilihan-pilihan mengenai apa yang dilaporkan dan bagimana melaporkannya. Karena itu, apa yang diketahui public. mengenai keadaan pokok
persoalan pada setiap waktu yang ada secara luas merupakan produk dari penjagaan gerbang media.
Fungsi agenda setting merupakan roses linear yang terdiri dari tiga bagian Rogers dan Dairing dalam Anderson,
1988:555-593. Pertama, agenda media itu sendiri harus disusun. Proses ini memunculkan isu-isu mengenai bagaimana agenda media ditempatkan pada tempat yang
pertama. Kedua, agenda media dalam beberapa hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan agenda public,
atau naluri public terhadap pentingnya isu. Proses ini memunculkan pertanyaan bagaiamana kekuasaan, dimana media mempengaruhi agenda public, dan bagiamana media
melakukannya. Agenda kebijakan adalah apa yang dipikirkan para pembuatan kebijakan public dan pendapat penting. Dalam persinya yang paling sederhana dan paling langsung, teori
agenda setting meramalkan bahwa agenda media mempengaruhi agenda public dan pada gilirannya, agenda public mempengaruhi agenda kebijakan. Agenda setting disini, bermaksud
apa yang diberikan oleh media massa tertentu, misahiya televisi adalah media dimana agenda media tersebut mampu mempengaruhi halayak untuk menonton berita tersebut secara langsung
Universitas Sumatera Utara
dan akhirnya membentuk tindakan baik dari khalayaknya secara langsung maupun tidak langsung, misahiya dari pemerintah.
Meskipun sejumlah studi menunjukkan bahwa media dapat mempengaruhi secara kuat agenda public, masih tidak jelas apakah agenda public mempengaruhi agenda media itu sendiri.
Hubungan itu mungkin menjadi salah satu penyebab yang saling mempengaruhi atau penyebab yang linear saja.
Opini yang berlaku kini diantara para peneliti tampakanya adalah bahwa media dapat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap agenda public, tetepi tidak selalu.
Kepuasan media bergantung pada factor-faktor seperti kredibilitas media terhadap isu-isu tertentu pada saat tertentu. Tingkat konflik fakta seperti yang diterima oleh anggota public
secara individual,tingkat nilai-nilai media yang dimiliki bersama secara individual pada saat tertentu, dan kebutuhan public terhadap bimbingan.
Bila kredibilitas media tinggi konflik fakta rendah, nilai-nilai media yang dimiliki bersama dan mereka mempunyai kebutuhan terhadap bimbingan tinggi, maka mungkin media kuat
dalam membentuk agenda publik Hern Fuji Winarso,2QQ5:lQl-lQ3. Misalnya gejolak berita politik yang muncul akhir-akhir ini membuat heboh masyarakat Tapanuli Selatan
Khususnya dan masyarakat Sumatera Utara umumnya, yaitu pada saat sidang paripurna pembahasan pemekaran Tapanuli Selatan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli
Selatan terjadi adu fisik antara kader dari partai golongan Karya Golkar dengan kader PKS di sebabkan perbedaan persepsi antara mereka terhadap keputusan sidang paripurna pemekaran
tersebut Bagi khalayak pengguna media massa yang belum mengetahui jelas bagaimana
sebenarnya permasalahn itu bisa terjadi. dan bila masyarakat menonton berita di media massa khususnya media Metro TV dan Deli TV, dalam hal ini televisi yang sering memberikan berita
Universitas Sumatera Utara
secara intens, maka masyarakat yang belum mengetahui permasalahan akan dipengaruhi hidupnya, untuk membenci anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut. ia akan
terpengaruh untuk menonton atau mengikuti perkembangan berita ini dan akhirnya khalayak bisa menciptakan reaksi dari berita yang di konsumsinya. Untuk tidak percaya lagi terhadap anggota
DPRD Tapanuli Selatan kedepan. Begitu besar pengaruh media terhadap public, sehingga mampu mempengaruhi
kehidupan public itu sendiri. Publik tidak akan memberikan perhatian kepada berita- berita yang disajikan media, bila berita yang disajikan tersebut tidak menarik dan tidak pula
mempengaruhi hidup public sebagai khalayak penerima berita. Untuk lebih memperjelas tentang tiga agenda agenda media,agenda khalayak dan agenda
kebijakan Dalam teori agenda setting ini ada beberapa dimensi yang berkaitan seperti yang dikemukakan oleh Mannheim Severin dan Tankard,Jr:l992,sebag,ai berikut
1. Untuk Agenda Media, dimensi-dimensi: a. Visibility visibilitos, yakni jumlah dan tingkat penjumlahan berita. Misalnya seberapa
sering Anggota Dewan Tapanuli Selatan menonton atau mengkonsumsi berita politik di televisi swasta dan apakah berita politik yang di siarkan dari televisi swasta mendapat
manfaat bagi anggota DPRD Tapanuli-Selatan untuk meningkatkan mutu pengetahuan tentang politik. Yang di siarkan dari televisi swasta.
b. Audience salience tingkat menonjol bagi khalayak , yakni relevansi berita dengan kebutuhan khalayak. Artinya, kita bisa mengetahui sejauh mana berita politik yang di siarkan oleh televisi
swasta mampu memenuhi kebutuhan kognitif informasipengetahuan anggota DPRD Tapanuli Selatan terhadap berita politik. Apakah anggota DPRD Tapanuli Selatan sudah
puas akan informasi yang di dapamya atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
c. Valence valensi, yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara memberitakan suatu berita atau suatu peristiwa. Artinya,berita politik tentu akan menyenangkan bagi pihak-pihak tertentu
misalnya, anggota DPRD Tapanuli Selatan yang sebelumnya tidak tabu menegenai politik yang sedang berkembang di Indonesia. Mereka akan merasa senang atau puas
akan kebutuhan informasinya setelah terpenuhi dan mengetahui berita politik dari televisi swasta permasalahan yang sedang berkembang. dan bisa pula merugikan bagi pihak-
pihak tertentu misalnya, anggota DPRD yang melakukan kecurangan atau yang melakukan kekerasan di geduang dewan maka masyarakat luas akan mengetahui
permasalahan yang terjadi dll. 2. Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensi:
a. familiarity keakraban yaknik derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu. Contohnya, apakah dengan mengetahui berita politik dari televisi swasta, khalayak atau anggota DPRD
akan bersikap lebih semangat untuk memajukan daerahnya atau lebih semangat untuk menjalankan program-program kerjanya dan memperhatikan masyarakat Tapanuli Selatan?.
Semua kembali pada keputusan anggota DPRD Tapanuli Selatan. b. Personal Salince penonjolan pribadi, yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri
pribadi. Misalnya, dengan berita politik di televisi swasta maka kinerja anggota DPRD Tapanuli Selatan akan meningkat dan berlomba-lomba untuk memajukan daerah
dapem masing-masing atau dengan menonjolkan diri masing-masing ke masyarakat. c. favor ability kesenangan, yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita.
Adanya pihak yang menerima atau menolak pemberitaan berita yang disediakan media massa tertentu. Misalnya dalam hal ini, berita politik yang di siarkan oleh Deli TV
mengenai pemukulan terhadap anggota dewan dari partai PKS yang di lakukan oleh kader Golkar dan mereka sama-sama anggota dewan periode 2004-2008 di karenakan perlainan
Universitas Sumatera Utara
persepsi atau pendapat maka anggota DPRD Tapanuli Selatan ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju.
3. Untuk agenda kebijakan, dimensi-dimensi: a. Support dukungan, yakni kegiatan menyenangklan bagi posisi suatu berita tertentu:
Misalnya, dengan maraknya berita politik di televisi swasta, maka banyak anggota dewan yang member dukungan terhadap proses agenda DPRD Tapanuli Selatan kedepan dan
banyak juga dari mereka yang memanfaatkan pengetahuan politiknya untuk merekrut masyarakat untuk tetap bersatu mendukung kebijakannya. Walaupun itu tanpa di sadarai
oleh masyarakat sangat merugikannya di kemudian hari atau seketika itu juga. b. Likelihood of action kemungkinan kejadian, yakni kemungkinan pemerintah
melaksanakan apa yang diibaratkan. Misalnya, memberikan pengetahuan mengenai program kerja atau rencana pemerintah kedepan untuk memajukan daerah dapem untuk
memperjelas program-programnya atau janji-janjinya pada saat kampenye sebelum pemilihan dahulu.
c. Freedom of action kebebasan bertindak , yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah. Misalnya, sanksi atau hukuman yang diberikan pemerintah DPRD
Tapanuli Selatan terhadap angggota dewan Tapanuli Selatan sendiri yang telah menyalah gunakan amanah atau jabatannya.
II.6 IMPLEMENTASI TEORI AGENDA SETTING