21
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Selain sumber penghidupan yang berasal dari pekerjaan- pekerjaan kepegawaian, pertukangan, dan perdagangan, bertani adalah
salah satu mata pencaharian hidup dari sebagian besar masyarakat orang Jawa di desa-desa. Tetapi ada pula yang melakukan usaha-usaha
kerja sambil membuat makanan tempe, mencetak batu merah, membatik, menganyam tikar, dan menjadi tukang-tukang kayu
Koentjaraningrat, 2010:334-337.
e. Bahasa
Bahasa orang jawa tergolong sub-keluarga Hesperonesia dari keluarga bahasa Malayo-Polinesia. Beberapa ilmuwan di Inggris,
German, dan Belanda telah lama meneliti tentang perkembangan bahasa ini. Bahasa Jawa sendiri telah mengalami beberpa tahapan
perkembangan, antara lain : 1
Jawa Kuno, bahasa ini berkembang antara abad 8-10 masehi, dipahat pada batu atau diukir pada perunggu, dengan bahasa
seperti yang digunakan dalam karya-karya kesusastraan kuno abad 10-14 masehi. Mayoritas berisi kata-kata puitis,
merefleksikan bahasa yang biasa digunakan saat itu. 2
Jawa Kuno yang digunakan dalam kesusastraan Jawa Bali, kesusastraan ini banyak ditemukan di Bali dan Lombok.
Setelah Islam mulai memasuki Jawa Timur, beberapa komunitas Hindu-Jawa, bermigrasi ke Bali dan Lombok.
22
Kebanyakan dari mereka tinggal dan menetap di sana hingga sekarang, bahasa yang digunakanpun sekarang lebih dikenal
sebagai Bahasa Bali. 3
Bahasa yang digunakan dalam kesusastraan islam di Jawa Timur, ditulis pada saat berkembangnya kebudayaan islam
yang menggantikan kebudayaan Hindu-Jawa didaerah aliran sungai brantas dan hilir sungai bengawan Solo pada abad 16-
17 M. 4
Bahasa Jawa-Islam di Pesisir Pantai, Budaya ini berkembang di daerah pesisir utara Jawa, sekitar abad 17-18 masehi,
mereka menyebut diri mereka komunitas Pasisir. Komunitas Pasisir kebanyakan bermukim di kota Demak, Kudus, dan
Gresik, kemudian barulah menyebar ke Cirebon. 5
Bahasa Jawa Mataram, Bahasa ini berkembang di abad 18-19 Masehi, dan timbul karena pengaruh Kerajaan Mataram, yang
dulu berada di sekitar Sungai Solo, dan lembah sungai Opak dan Progo di daerah Gunung Merapi-Merbabu-Lawu di
JawaTengah. 6
Bahasa Jawa Sekarang, bahasa yang dipakai dalam percakapan sehari-hari dalam masyarakat orang Jawa dalam
buku-buku serta surat-surat kabar berbahasa jawa dalam abad ke-20 ini.
23
Pada masa sekarang bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa Jawa. Saat mengucapkan atau berbicara
bahasa daerah ini, sesorang harus memperhatikan dan membeda- bedakan keadaan orang yang diajak bicara atau yang sedang
dibicarakan, berdasarkan usia arau status sosialnya. Ada dua macam bahasa Jawa apabila ditinjau dari tingkatannya, yaitu
bahasa Jawa Ngoko dan Krama. Bahasa Jawa Ngoko digunakan untuk orang yang sudah mengenal akrab dan terhadap orang yang
lebih muda usianya serta lebih rendah status sosialnya. Sedangkan Bahasa Jawa Krama digunakan untuk berbicara kepada orang
yang belum dikenal akrab, serta orang yang lebih tinggi derajat sosial.
Orang Jawa juga memiliki deretan huruf alfabet sendiri, biasa kita kenal dengan huruf
“ha na ca ra ka da ta sa wa la pa da ja ya nya ma ga ba ta
nga”. Huruf-huruf ini konon muncul dari pertarungan Pangeran Ajisaka, yang sebenarnya menerangakn arti
dari deretan huruf tersebut. Sebagian besar huruf Jawa kebanyakan mengadopsi dari Sanskrit Dewanagari, dari India Selatan
Koentjaraningrat, 1984:17-19.
f. Sistem Kekerabatan Orang Jawa