8
Dalam film masyarakat diberikan berbagai macam gambaran tentang realita kehidupan. Tidak hanya sebagai sarana untuk
menghibur saja, melainkan juga untuk memberikan penerangan dan pendidikan. Film juga digunakan sebagai mediasi untuk memberikan
penjelasan tentang segala aspek kehidupan sosial lewat pesan-pesan yang disampaikan didalamnya.
2. Film
Film merupakan salah satu bentuk media massa berupa media elektronik yang memiliki tampilan audio visual. Di dalam Undang-
undang No. 8 tahun 1992 tentang perfilman, film diartikan sebagai karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid.
a. Unsur- Unsur pembentukan Film
Setiap kali membicarakan tentang film, secara umum akan bersinggungan dengan unsur-unsur pembentukan film. Film dapat
dibagi menjadi dua unsur yakni unsur naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif adalah bahan materi yang akan diolah, sementara
unsur sinematik adalah cara gaya untuk mengelolahnya. Dalam film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita filmnya.
Sementara unsur sinematik adalah merupakan aspek-aspek teknis pembentuk film. Unsur sinematik terbagi menjadi elemen pokok,
yakni:
9
1 Mise-en-scene adalah segala hal yang berada didepan kamera.
Dalam Mise-en-scene memiliki empat elemen pokok, yakni: setting atau latar, tata cahaya, kostum dan make-up, akting dan
pergerakan pemain. 2
Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan objek yang diambil.
3 Editing adalah transisi sebuah gambar shot ke gambar lainnya.
4 Suara adalah segala hal dalam film yang mampu ditangkap
melalui indera pendengaran Pratista, 2008:1-2.
b. Jenis-jenis Film
Secara umum film dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni : 1
Film Dokumenter fakta dan nyata Film
dokumenter adalah
penyajian fakta.
Film ini
berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa dan lokasi yang nyata. Film dokumenter merekam peristiwa yang sungguh-sungguh
terjadi dan otentik. Struktur umumnya didasarkan oleh tema atau argumen dari sineasnya. Struktur bertuturnya film dokumenter
umumnya sangat sederhana dengan tujuan agar memudahkan penonton untuk memahami dan mempercayai fakta-fakta yang
disajikan. 2
Film Fiksi Film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi
menggunakan cerita rekaan diluar kejadian nyata serta memiliki
10
konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film juga terikat hukum kausalitas. Cerita biasanya juga
memiliki karakter protagonis dan antagonis, masalah dan konflik, penutupan serta pola pengembangan cerita yang jelas. Manajemen
produksinya juga legih komplek karena biasanya menggunakan pemain dan kru dalam jumlah yang besar.
3 Film eksperimental
Film Eksperimental adalah film yang tidak memiliki plot namun tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi
oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin. Film-film eksperimental biasanya berbentuk
abstrak dan tidak mudah dipahami Pratista, 2008:4-8.
3. kebudayaan
Sebelum membahas tentang pemahaman mengenai kebudayaan, terlebih dahulu mengetahui perbedaan pengertian budaya dan
kebudayaan. Dalam KUBI Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan istilah „budaya‟ dapat diartikan sebagai: 1 pikiran; akal budi; 2
berbudaya: mempunyai budaya, mempunyai pikiran dan akal budi untuk memajukan diri. Sedangkan istilah „kebudayaan‟ diartikan: 1 segala
sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran akal dan budinya; 2 peradaban sebagai hasil akal budi manusia; 3 ilmu
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupanya dan memberi manfaat kepadanya.
11
Menurut Koentjaraningrat “kebudayaan” berasal dar bahasa sansekerta buddhayah
, yaitu bentuk jamak dari „buddhi‟ yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kata
„kebudayaan‟ dapat diartikan sebagai „hal-hal yang bersangkutan dengan akal‟ Sujarwa, 2010:27-28.
Disisi lain kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan simbol, pemaknaan, penggambaran, struktur aturan, kebiasaan, nilai,
pemrosesan informasi dan pengalihan pola-pola konvensi pikiran, perkataan dan perbuatan atau tindakan yang dibagikan diantara para
anggota suatu sistem sosial dan kelompok dalam suatu masyarakat. Kebudayaan dihasilkan oleh suatu perasaan komintmen yang dibangun
oleh keseluruhan sistem sosial karena keintiman hubungan timbal balik, kesetiakawanan,
keramahtamahan, kekeluargaan
dalam seluruh
masyarakat Liliweri, 2001:4.
a. Komponen-Komponen Kebudayaan