19
untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang dipakai manusia meliputi:
1 Alat produktif, alat yang dipakai dalam pekerjaan untuk
menghasilkan barang atau benda yang di konsumsi atau diperjualbelikan berupa senjata atau benda-benda pusaka,
wadah, alat-alat menyalahkan api, dan lain-lain. 2
Pakaian, pakaian orang jawa cenderung memakai jarit bagi perempuan dan sarong yang biasanya juga digunakan kaum
laki-laki. Perempuan jawa biasanya menggunakan kain yang dililitkan mengelilingi tubuh menutupi dada atau kemben.
Sedangkan para ulama menggunakan pakaian putih putih dan memakai surban seperti orang Arab.
3 Transportasi, Pada awal kebudayaan umat manusia, transportasi
hanya mengandalkan jalan kaki. Sedangkan pada kebudayaan jawa alat transportasi yang terkenal adalah kereta kuda dan
sepedah kayuh.
b. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan
mata ataupun
telinga . Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi,
manusia menghasilkan berbagai corak kesenian. Berbagai macam
kesenian budaya jawa, yakni: 1 seni kerajinan tangan, misalnya,
mengenai seni anyaman, seni tenun, krajinan textil, seni membatik,
20
pembuatan pusaka seperti keris dan alat-alat lainya, 2 seni tari dan drama rakya
t, tarian drama memakai topeng, tari ronggeng, tari bedaya, lawakan, pertunjukan ahli cerita, pertunjukan wayang kulit,
tembang-tembang lagu jawa dan lain-lain.
c. Sistem Kemasyarakatan
Di dalam kenyataan hidup masyarakat orang Jawa, orang masih membedakan antara orang priyayi yang terdiri dari pegawai
negeri dan kaum terpelajar dengan orang kebanyakan yang disebut wong cilik, seperti petani-petani, tukang-tukang dan dan pekerja kasar
lainnya, di samping keluarga kraton dan keturunan bangsawan bendara-bendara. Dalam kerangka susunan masyarakat ini, secara
bertingkat yang berdasarkan atas gensi-gensi itu, kaum priyayi dan bendara-bendara menjadi lapisan masyarakat atas, sedangkan wong
cilik menjadi lapisan masyarakat bawah. Disisi lain ada juga lapisan joko, sinoman atau bujangan. Golongan ini belum menikah dan masih
tinggal bersama orang tua atau dirumah orang lain. Secara administratif, suatu desa di Jawa biasanya disebut
kelurahan dan dikepalai oleh seorang lurah. Sekelompok dari 15 sampai 25 desa merupakan suatu kesatuan administratif yang disebut
kecamatan dan dikepalai oleh seorang pegawai pamong praja yang disebut camat Koentjaraningrat, 2010:-344-345.
21
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Selain sumber penghidupan yang berasal dari pekerjaan- pekerjaan kepegawaian, pertukangan, dan perdagangan, bertani adalah
salah satu mata pencaharian hidup dari sebagian besar masyarakat orang Jawa di desa-desa. Tetapi ada pula yang melakukan usaha-usaha
kerja sambil membuat makanan tempe, mencetak batu merah, membatik, menganyam tikar, dan menjadi tukang-tukang kayu
Koentjaraningrat, 2010:334-337.
e. Bahasa