Manajer Research dan Development R dan D Manajer Pembelian Penggolongan Biaya Produksi PT. Mutifa

a. Menerima pesanan dari langganan-langganan atau konsumen b. Menentukan perkembangan pasar c. Menentukan perluasan pasar d. Menjual barang yang produksi sesuai dengan garis-garis yang ditentukan e. Mengadakan komunikasi langsung dengan bagian produksi, misalnya membuat pembukuan tentang penjualan.

10. Manajer Research dan Development R dan D

Fungsi manajer research dan development adalah sebagai berikut : a. Melakukan penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan produksi b. Menciptakan produk baru atau menyempurnakan produk lama atau mengembangkan aplikasi produk yang ada.

11. Manajer Pembelian

Fungsi manajer pembelian adalah sebagai berikut : a. Menentukan mutu dan jenis bahan baku yang akan di beli b. Menentukan jumlah unit bahan baku yang akan di beli c. Menentukan waktu pembelian Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009

3. Penggolongan Biaya Produksi PT. Mutifa

PT. Mutifa menggolongkan biaya-biaya yang ada di dalam perusahaan sebagai berikut : BIAYA Biaya Produksi Biaya Eksploitasi dan Operasional Bahan baku dan bahan penolong Bahan baku dan bahan penolong Upah Langsung Biaya Penjualan Upah tidak langsungBiaya tidak langsung Biaya Administrasi dan Umum Gambar 4.1 : Penggolongan Biaya Produksi Sumber : PT. Mutifa Medan Dari skema diatas yang termasuk dalam biaya produksi adalah semua pengeluaran untuk melakukan kegiatan produksi di luar biaya eksploitasi dan operasional. Yang termasuk dalam biaya produksi antara lain : 1. Bahan Baku dan Bahan Penolong a. Bahan baku Bahan baku dan bahan penolong digolongkan sebagai pemakaian bahan Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 langsung yang merupakan bagian integral dari bahan. Bahan baku disebut juga dengan bahan berkhasiat sedangkan bahan penolong disebut dengan bahan tidak berkhasiat. Dalam hal ini bahan penolong adalah bahan untuk memperlancar proses produksi yaitu bahan untuk mencapai komposisi standar agar produksi tersebut mempunyai khasiat dan sebagai pewarna dan pemberi rasa pada obat yang dihasilkan. Adapun contoh bahan penolong yang dimaksud adalah sebagai berikut : - HCL - Raspberry - Titriplex - Alkohol - Aquades - Amilium - Laktose - Talium - Raspberry - Gula Pemakaian bahan langsung terdiri dari persediaan awal dan bahan baku obat-obatan yang diimpor dari luar negeri yang kemudian diproses menjadi bahan setengah jadi dan kemudian dilanjutkan kembali menjadi bahan jadi sehingga terdapatlah persediaan akhir dari pemakaian bahan produksi tersebut. b. Bahan penolong kemasan Yang menjadi bahan penolong yang digunakan untuk membungkus dan mengemas obat-obatan antara lain : - Strip - PVC - Box - Pot Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 - Botol Kaca - Label - Plakon untuk infeksi - Brosur 2. Upah Langsung Yang dimaksud dengan upah langsung adalah upah yang dibayarkan secara langsung kepada orang-orang yang terlibat langsung dalam proses produksi. Sistem upah yang dibayarkan adalah upah harian. Upah harian ini dibayarkan kepada karyawan harian lepas atau karyawan tidak tetap yang mana besarnya ditetapkan perusahaan dan tidak bertentangan dengan upah minimum regional yang ditetapkan oleh pemerintah. Pembayaran upah ini dapat dilakukan secara mingguan ataupun bulanan tergantung kepada kesepakatan dengan karyawan. Selain upah harian, jenis upah lain yang diberikan kepada karyawan adalah upah kerja lembur. Upah kerja lembur ini merupakan upah yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan yang melakukan kerja di luar jam atau hari kerja nasional. Sistem pembayaran upah lembur dibagi atas dua jenis yaitu : a. Kerja lembur pada hari biasa b. Kerja lembur pada hari libur nasional Untuk kerja lembur pada hari nasional, besarnya upah lembur hari libur dibayar dua kali lipat jumlah kerja pada hari biasa. 3. Upah tidak langsung dan Biaya tidak langsung a. Upah tidak langsung Upah tidak langsung merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi. Yang termasuk Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 di dalam upah langsung ini adalah sebagai berikut : - upah bagian teknik - honorarium pengendalian mutu - gaji penjaga malam pabrik - upah cleaning service - biaya penyimpanan - biaya laboratorium - dll b. Biaya tidak langsung Yang termasuk kedalam biaya tidak langsung adalah biaya yang mempengaruhi kegiatan produksi secara tidak langsung dan tidak kompeten di dalam proses produksinya. PT. Mutifa mengelompokkan biaya tidak langsung atas : 1. biaya penyusutan bahan langsung, terjadi oleh karena adanya penurunan kualitas maupun kuantitas bahan baku yang akan digunakan seperti, karena adanya penguapan maupun karena terlewatnya batas waktu yang ditentukan. 2. Biaya listrik dan air, untuk kebutuhan listrik di kantor dan di pabrik dipenuhi oleh PLN. Namun apabila listrik mati, keperluan listrik akan dipenuhi oleh generator milik perusahaan. Sedangkan untuk kebutuhan air akan disuplai dari PDAM Tirtanadi Medan. 3. Biaya pemeliharaan dan reparasi, yang dirinci sebagai berikut : - biaya pemeliharaan dan reparasi banguanan pabrik Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 - biaya pemeliharaan dan reparasi mesin-mesin dan peralatan pabrik 4. Biaya bahan bakar, termasuk bahan bakar minyak dan oli. 5. Penyusutan, yang dikenakan terhadap bangunan pabrik maupun mesin- mesin serta peralatan pabrik yang yang penggolongan dan perhitungannya dilakukan sesuai dengan peraturan perpajakan. 6. Biaya asuransi, mencakup asuransi kebakaran pabrik dan kecelakaan tenaga kerja. 7. Biaya lain-lain mencakup - biaya pengobatan karyawan pabrik - biaya seragam karyawan pabrik - biaya makan dan minum karyawan pabrik - biaya registrasi Untuk keseluruhan biaya tidak langsung ini perusahaan telah membuat penggolongan atas overhead variabel dan overhead tetap. Adapun pengelompokannya adalah : - Overhead variabel, yang termasuk ke dalam overhead variabel adalah biaya pengemas. - Overhead tetap, yang termasuk kedalam overhead tetap ini adalah semua upah tidak langsung dan biaya tidak langsung. Dalam kegiatan usahanya, PT. Mutifa mengelola bahan mentah menjadi barang jadi sehingga diperlukan proses pengolahan melalui beberapa tahap antara lain : Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 1. Ruang gudang Pada bagian ini bahan baku yang sudah diperoleh berdasarkan dokumen dari pihak produksi selanjutnya ke pihak gudang akan memberikan bahan baku tersebut untuk dijadikan barang jadi. Bahan baku ini berupa serbuk dan cairan obat. 2. Ruang penimbangan Bahan baku yang diambil dari ruang gudang akan ditimbang sesuai dengan dokumen yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam ruangan ini juga dilakukan pengecekan dan pemisahan bahan baku yang dilakukan oleh bagian quality control yang berfungsi untuk memberikan pernyataan layak atau tidak tidak layaknya bahan baku tersebut untuk diproses. 3. Ruang pencampuran Pada bagian ini pencampuran dilakukan untuk mendapatkan bahan baku yang ideal untuk jenis obat yang harus dicampur dengan bahan penolong yang akan memproduksi bahan baku menjadi bahan setengah jadi. 4. Ruang grahnal basah Dalam ruangan ini bahan baku dan bahan penolong disatukan menjadi bahan setengah jadi melalui serangkaian proses produksi, yaitu : a. Saringan basah, bahan yang telah dicampur dibuat terpisah untuk jenis bahan yang akan dihasilkan seperti bahan sirup, obat luar dan obat injeksi. b. Saringan mesin kering, dalam proses ini bahan yang telah dicampur tadi akan dijadikan bahan setengah jadi yang akan berbentuk obat tablet, kaplet, kapsul dan sejenisnya. Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 5. Ruang pengeringan Bahan baku yang berasal dari ruang grahnal basah akan dikeringkan menjadi bentuk gumpalan-gumpalan kristal yang belum tersusun rapi dalam bentuk obatnya. Gumpalan kristal tersebut disebabkan oleh grahnal basah yang membeku dan menjadi bahan setengah jadi. 6. Ruang pencetakan Gumpalan-gumpalan kristal tadi akan di cetak sesuai dengan bentuk obat yang diinginkan. Pencetakan bentuk dikerjakan oleh mesin pencetak. Untuk proses ini diperlukan waktu kira-kira 4 jam dimana tiap jam mampu menghasilkan 25000 kapsul. Setelah pencetakan ini selesai, cetakan akan diperiksa oleh bagian ruwahan untuk memeriksa apakah cetakan tersebut layak untuk dikemas atau tidak. 7. Ruang pengemasan Untuk pengemasan dapat dilakukan dengan 2 dua cara yaitu : a. Pembotolan, melalui pemasukan kapsul pada tiap botol, penutupan botol dengan form, pengemasan sealcup pada sekitar tutup botol untuk menghindari udara luar masuk ke dalam botol, pembuatan brosur dan label di luar botol ke dalam kotak. b. Penyetripan, memasangkan kapsul pada tiap-tiap strip yang digunakan oleh mesin pemasang strip, memasukkan setiap strip pada box atau kotak kecil, proses pengelemam box kecil dan pembuatan brosur pada kotak. Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009 8. Pengepakan Proses terakhir kali adalah mengepakkan setiap produk yang siap untuk dijual yang akan dikirim ke gudang barang jadi. Untuk proses pengemasan sampai dengan pengepakan 1000 botol atau 1000 box tablet membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Yang termasuk dalam biaya eksploitasi dan operasional : 1. Biaya penjualan Merupakan pengeluaran yang direncanakan untuk kegiatan non produksi. Aktivitas penjualan mencakup gaji, komisi penjualan, biaya pengangkutan, pengiriman, pergudangan, perlengkapan, iklan dan layanan pelanggan. 2. Biaya administrasi dan umum Seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi dikelompokkan sebagai biaya administrasi. Administrasi umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat sehingga misi perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi. Contoh biaya administrasi umum adalah gaji eksekutif puncak, pencetakan laporan tahunan, dan akuntansi umum. Rini Adistika : Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Mutifa Medan, 2007 USU Repository © 2009

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Prosedur Penyusunan Anggaran PT. Mutifa