Penggolongan Biaya PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA

Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal”. Selanjutnya Amin Wijaya Tunggal 1993 : 6 mengatakan bahwa: “Expense adalah suatu “cost” yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah kadaluarsa expired. Pada saat manfaat barang dan jasa digunakan, “cost” menjadi beban. Suatu “unexpired cost” diklasifikasikan sebagai aktiva, karena manfaatnya akan diterima”. Pengertian yang lain dari expense yaitu menurut Eldon S. Hendrikson 1995 : 177 “ Expense adalah penggunaan atau pengkonsumsian barang atau jasa dalam proses perolehan penghasilan”. Berdasarkan kutipan di atas dapat diambil pengertian bahwa beban expense merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam satu periode tertentu dan disajikan sebagai beban dalam laporan laba rugi. Misalnya, beban gaji, beban sewa dan sebagainya jadi jelas terlihat bahwa expense tidak sama dengan cost.

2. Penggolongan Biaya

Untuk membantu manajemen menyediakan informasi biaya yang efektif maka biaya dapat digolongkan menurut tujuan penggunaanya. Dalam ilmu akuntansi banyak dikenal metode penggolongan biaya diantaranya ialah seperti: a. Biaya dalam hubungannya dengan produk, terdiri dari: 1 Biaya manufaktur Biaya manufaktur disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik. Biaya manufaktur tediri dari tiga kategori: Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 • Bahan langsung, adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. • Tenaga kerja langsung, adalah tenaga yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. • Overhead pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrikiasanya memasukkan semua biaya menufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. 2 Biaya komersial Biaya komersial disebut juga dengan biaya non produksi. Biaya komersial terdiri dari: • Biaya penjualan dan marketing, termasuk semua biaya yang dilakukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya-biaya tersebut disebut orde getting dan order filling costs biaya untuk memproleh dan memenuhi pesanan. Biaya marketing meliputi periklanan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, biaya gudang produk gaji. • Biaya administrasi meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajeman umum orgnisasi. Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 b. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi, terdiri dari: 1 Biaya variable Biaya variable adalah biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan relevant range. Dengan kata lain, biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang waktu yang relevan. Biaya variable cukup mudah dan akurat, dan dapat dikendalikan oleh dan pada organisasi dengan banyak departemen segmen. Tingkat segmentasi meningkat kecendeungan semakin banyak biaya menjadi biaya bersama. Contoh: Sebuah mesin dibeli dengan biaya Rp. 20.000.000,- diperkirakan dapat dipakai selama 5 tahun. Kapasitas maksimum mesin 50.000 unit untuk satu tahun. Selama tahun 2001 produksi yang dihasilkan 5.000 unit, maka biaya penyusutan mesin adalah sebesar: Jika manajemen nerkeinginan untuk menambah produksi menjadi 10.000 unit, penyusutan tetap Rp. 4000.000,-. Akan tetapi jika produksi ditambah melebihi kapasitas maksimum yaitu menjadi 75.000 unit maka harus ditambah sebuah mesin baru. Dengan adanya penambahan sebuah mesin ini maka pada kapasitas 75.000 Rp. 20.000.000,- 5 Tahun = Rp. 4.000.000,- Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 unit pertahun biaya penyusutan yang sebelumnya tetap akan berobah menjadi biaya variable. 2 Biaya gabungan Biaya gabungan terjadi ketika produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari. c. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi atau segmen lain, terdiri dari: 1 Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. 2 Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan. Biaya tidak langsung terdiri dari: • Biaya bersama common cost Biaya bersama common cost adalah biaya yang bersama- sama dinikmati oleh sejumlah objek biaya. Biaya bersama biasanya ada alternative yang tersedia. • Biaya tertanam sunk cost Biaya tertanam sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini ataupun masa yang akan datang, karena sunk cost tidak dapat diubah oleh keputusan apapun dan sunkcost bukanlah biaya Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 diferensial. Oleh karena itu, sunk cost dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan. d. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi, terdiri dari: 1 Biaya pengeluaran modal capital expenditure cost Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. 2 Biaya pengeluaran pendapatan revenue expenditure cost Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. e. Biaya dalam hubungannya dengan suatu keputusan, tindakan dan evaluasi, terdiri dari: 1 Biaya diferensial Biaya diferensial adalah biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak alternative. Biaya diferensial sering kali disebut biaya marginal atau biaya instrumental.jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu diambil. 2 Biaya oportunitas opportunity cost Biaya opportunitas opportunity cost adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah supervisor pada tingkat operasi tertentu. Opportunity cost tidak selalu dicatat dalam catatan akuntansi organisasi, tetapi opportunity cost adalah biaya yang harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan. 3 Biaya tetap Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas, biaya tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap perunit semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan. 4 Biaya semivariabel Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya tetap dan biaya variable. Biaya semi variable harus dipisahkan menjadi komponen tetap dan komponen variable. Biaya semi variable adalah biaya yang berubah tidak secara proporsional. Hal ini disebabkan adanya unsur biaya tetap dan unsur biaya variable di dalamnya. Unsur tetap dalam biaya semi variable umumnya menggambarkan onglos minimum untuk melaksanakan kegiatan, sementara unsur variabelnya adalah biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan volume produksinya. Yang termasuk dalam biaya ini adalah biaya listrik dan biaya telepon. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran agar tujuan dan manfaat dapat tercapai secara otial, yaitu latar belakang masing-masing dalam permasalahan yang dihadapi untuk menyusun anggaran, maka untuk membentuk suatu konsep anggaran harus dikembangkan sehingga dapat memnuhi tujuan dan sasaran. Oleh karena itu, dilibatkan semua tingkatan manajemen dalam suatu perusahaan. Suatu anggaran harus bersifat lengakap, komprehensif serta integral sehingga tidak ada satupun kegiatan yang tidak terkoordinasi dan dapat Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 menunjang semua kegiatan didalam perusahaan. Suatu anggaran harus dapat memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang melaksanakan fungsi dari manajemen yang meliputi: planning, organizing, directing, dan controlling. Awalnya suatu anggaran dibuat oleh perusahaan sebagai alat perencana laba dalam melakukan aktivitas perusahaan karena apabila dilihat dari fungsi manajemen, konsep anggaran yang utama adalah sebagai alat “profit planning” dan apabila konsep anggaran yang utama ini dpat dipenuhi, maka fungsi manajemen yang lain akan dapat dipenuhi dan dapat digunakan sebagai suatu alat perencanaan dan pengawasan. Anggaran berfungsi untuk membantu para manajemn untuk mengidentifikasi adanya pemborosan yang terdapat dalam menjalankan operasi sehingga apabila anggaran yang dibuat dengan baik., maka pemborosan dan kurangnya efisiensi dapat dihilangkan sehingga tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai. Selain itu, anggaran juga dapat berfungsi sebagai rencana dan tindakan dimasa datang karena banyak organisasi yang menjadikan anggaran sebagai rencana dan tujuan dan juga sebagai alat motivasi dan alat untuk dapat mengevaluasi kinerja karena dengan adanya anggaran yang baik, maka akan mendorong pekerja untuk mengetahui sejauh mana prestasi dan tetap kerja untuk mencapai tujuan yang telah dianggarkan. Manfaat anggaran, yaitu: 1. Anggaran merupakan sasaran usaha yang akan dicapai perusahaan masa mendatang sehingga masing-masing tingkatan akan mengetahui tugasnya. Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 2. Dengan adanya anggaran yang telah disusun, maka secara tidak langsung dapat membawa perbaikan terhadap perusahaan, sebab setiap bagian akan mengawasi setiap wewenang dan tanggung jawabnya dan dapat pula dilakukan perhitungan terhadap jenis-jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan. 3. Sebagai alat koordinasi dan alat pengawasan yang digunakan sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan usaha. 4. Anggaran akan mendorong adanya profesionalisme “managerial skill” dari setiap bagian perusahaan karena anggaran yang telah disusun akan menunjukkan dengan jelas sejauh mana prestasi dan adanya peningkatan kualitas para pekerja. 5. Anggaran merupakan suatu sasaran yang jelas bagi perusahaan dapat kembali menata organisasi karena adanya alat koordinasi yang mampu memberikan kesempatan bagi perusahaan dan meningkatkan produktivitas. 6. Dengan adanya anggaran, perusahaan akan mampu menghadapi perkembangan yang lebih kompleks dimasa datang. Sesuai dengan fungsi manajemen, fungsi anggaran juga demikian. Hal ini disebabkan oleh anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya, maka anggaran bermanfaat pada: 1. Fungsi perencanaan Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata dan jelas dalam unit dan uang. Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 2. Fungsi pelaksanaan Anggaran merupakan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan selaras dalam mencapai tujuan laba. 3. Fungsi pengawasan Anggaran merupakan alat pengawasan controlling. Pengawasan berarti mengevaluasi menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan, yang dilakukan dengan cara: a. Membandingakan realisasi dengan rencana anggaran b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu apabila terhadap penyimpangan ang merugikan. 4. Fungsi komunikasi Fungsi komunikasi dalam suatu perusahaan meliputi adanya penyampaian informasi dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan adanya penyimpangan yang terjadi. Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam proses anggaran, sehingga setiap yang bertanggung jawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasi yang telah diacapai secara berkala. 5. Fungsi motivasi Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana didalam melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Motivasi dapat dilakukan dengan cara pemberian insentif, baik dalam bentuk hadiah, uang, bonus, atau penghargaan. 6. Fungsi pendidikan Susanti : Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet, 2007. USU Repository © 2009 Fungsi pendidikan yaitu suatu cara dalam mendidik para pelaksana mengenai cara bekerja secara teratur pada setiap pusat pertanggung jawaban yang dikerjakan. Dengan demikian anggaran bermanfaat untuk latihan kepemimpinan bagi para manajer khususnya atau calon manajer.

D. Unsur-unsur Biaya yang dibebankan pada Harga Pokok Produksi