atau berada di daerah no serial autocorrelation. Dengan demikian tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian, sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini
terbebas dari asumsi autokorelasi.
C. Model Analisis Data
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah explanatory research berdimensi hubungan kausal causal effect, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan kausal variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hubungan kausal dalam penelitian ini akan dijelaskan melalui koefisien regresi dari masing –
masing variabel ke dalam model matematis regresi linier berganda untuk selanjutnya dijadikan sebagai model analisis dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menggunakan bantuan software SPSS diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini :
Y = 132.709 + 14.041X
1
+ 0.063X
2
+ e
Keterangan: X
1
= Efektivitas Modal Kerja X
2
= Kebutuhan Modal Kerja Y
= Laba Bersih
Model analisis di atas menjelaskan bahwa nilai konstanta laba bersih perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2007 sebesar Rp.
132.709 Juta tanpa adanya pengaruh efektivitas modal kerja dan kebutuhan modal kerja. Parameter beta 14.041 menjelaskan bahwa efektivitas modal kerja berpengaruh positif
didalam mengestimasi laba bersih perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia, yaitu setiap pertambahan Rp. 1,- efektivitas modal kerja akan meningkatkan laba bersih
sebesar Rp. 14.041. Parameter beta 0.063 menjelaskan bahwa kebutuhan modal kerja
Imelda Yulistri : Pengaruh Efektivitas Dan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
berpengaruh positif didalam mengestimasi laba bersih perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia, yaitu setiap pertambahan Rp. 1,- kebutuhan modal akan
meningkatkan laba bersih sebesar Rp. 0.063. Parameter standard estimation of error sebesar 464.61 menjelaskan tingkat kesalahan model estimasi didalam mengestimasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut tingkat signifikansi model regresi linier berganda tersebut, maka akan dilakukan pengujian lebih lanjut yaitu uji kesesuaian Test Of
Goodness Of Fit yang terdiri dari, uji secara serempak uji F, uji secara individual uji
t, dan analisis koefisien determinan R
2
dan Adjusted R
2
.
D. Uji Kesesuaian Test Of Goodness Of Fit 1. Uji Simultan Uji F