Analisis Deskriptif ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskriptif

Gambaran laba bersih perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 dan 2007, ditunjukkan pada Tabel 4.1. dibawah ini. Tabel 4.1. Statisik Deskriptif Laba Bersih Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007 Rp. Juta No. Deskriptif Tahun 2006 Tahun 2007 1 Rata-rata Rp. 1,284.17 Rp. 691.63 2 Standar Deviasi Rp. 2,968.59 Rp. 1,633.15 3 Maximum Rp. 14,815.45 Rp. 7,855.00 4 Minimum Rp. 23.34 Rp. 13.80 Sumber : Lampiran 1 Diolah Tabel 4.1. di atas mendeskripsikan bahwa rata – rata laba bersih 33 perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.284.17 juta dengan standar deviasi Rp. 2,968.59 juta. Laba bersih tertinggi sebesar Rp. 14,815.45 juta dan terendah Rp. 23.34 juta. Rata – rata laba bersih perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2006, yaitu menjadi sebesar Rp 691.63 juta dengan standar deviasi Rp. 1,633.15 juta. Laba bersih tertinggi sebesar Rp. 7,855.00 juta dan terendah Rp. 7,855.00 juta. Penurunan rata – rata laba bersih perusahaan barang konsumsi yang terdaftar Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 diduga dipengaruhi oleh efektiktivitas modal sendiri dan kebutuhan modal sendiri. Untuk lebih jelasnya, secara deskriptif dugaan ini dianalisis seperti terlihat pada Tabel 4.2. dan 4.3. dibawah ini. 44 Imelda Yulistri : Pengaruh Efektivitas Dan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Tabel 4.2. Statisik Deskriptif Efektivitas Modal Sendiri Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007 No. Deskriptif Tahun 2006 Tahun 2007 1 Rata-rata 1.99 Kali 2.26 Kali 2 Standar Deviasi 11.22 Kali 14.13 Kali 3 Maximum 27.86 Kali 30.84 Kali 4 Minimum -49.04 Kali -62.27 Kali Sumber : Lampiran 1 Diolah Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa rata – rata tingkat efektivitas modal kerja perusahaan barang konsumsi pada tahun 2006 adalah 1.99x dengan standar deviasi 11.22x. Efektivitas modal kerja tertinggi mencapai 27.86x dan terendah -49.04x. Pada tahun 2007 rata – rata tingkat efektivitas modal kerja mengalami kenaikan sebesar 0.27x 13.58 menjadi 2.26x dengan standar deviasi 14.13x. Kenaikan ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Rp. 1,- modal kerja akan meningkatkan penjualan bersih sebesar Rp. 0.27,-. Efektivitas modal kerja tertinggi pada tahun 2007 mencapai 30.84x dan terendah -62.27x. Kenaikan tingkat efektivitas modal kerja perusahaan barang konsumsi pada 2007 diikuti dengan kenaikan modal kerja dan penjualan bersih, yaitu masing – masing Rp. 124.65 juta 21.00 dan Rp. 1,013.14 juta 14.02. Indikator ini menggambarkan bahwa sekalipun tingkat efektivitas modal kerja mengalami kenaikan pada tahun 2007, namun kenaikan tersebut belum menunjukkan kenaikan yang efektif, hal ini terlihat dari kenaikan modal kerja tidak proporsional dengan kenaikan penjualan bersih, yaitu kenaikan penjualan bersih lebih kecil dari kenaikan modal kerja. Imelda Yulistri : Pengaruh Efektivitas Dan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Secara deskriptif kebutuhan modal kerja perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 - 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.3. dibawah ini. Tabel 4.3. Statisik Deskriptif Kebutuhan Modal Kerja Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2007 No. Deskriptif Tahun 2006 Tahun 2007 1 Rata-rata Rp. 1,317.60 Rp. 2,682.21 2 Standar Deviasi Rp. 3,206.03 Rp. 6,301.75 3 Maximum Rp. 15,344.22 Rp. 30,669.62 4 Minimum Rp. 9.39 Rp. 2.28 Sumber : Lampiran 1 Diolah Tabel 4.3. di atas mendeskripsikan bahwa rata – rata kebutuhan modal kerja perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar Rp. 1,317.60 juta dengan standar deviasi Rp. 3,206.3 juta. Kebutuhan modal kerja tertinggi sebesar Rp. 15,344.22 juta dan terendah Rp. 9,39 juta. Pada tahun 2007 terjadi kenaikan kebutuhan modal kerja menjadi Rp. 2,682.21 juta, atau naik sebesar Rp. 1,364.61 juta 103.58 dengan standar deviasi Rp. 6,301.75 juta. Kebutuhan modal kerja tertinggi mencapai Rp. 30,669.62 juta dan terendah Rp. 2.28 juta. Peningkatan modal kerja ini dikarenakan peningkatan periode terikatnya modal kerja hingga mencapai 212.26 hari, yang berarti setiap Rp. 1,- yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan kembali dalam tenggang waktu 212.26 hari yang akan datang. Dengan demikian secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa penurunan laba bersih perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh modal kerja yang tidak efektif dan pengembalian modal kerja yang cukup lama. Imelda Yulistri : Pengaruh Efektivitas Dan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokedastistas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Opersional Terhadap Laba Bersih (kasus Pada Perusahaan Industri Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

51 277 80

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

18 231 103

Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

1 9 96

PENGARUH PROFITABILITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 94

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

PENGARUH LABA BERSIH, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 1 19

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11

PENGARUH PERBEDAAN TEMPORER DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 1 16

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

0 0 14