2. Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Indonesia Jakarta sesudah tahun 2005 karena penulis meneliti untuk tahun pengamatan 2006
-2007. Tetapi khusus untuk menghitung laju pertumbuhan modal sendiri diambil data tahun 2005-2007.
3. Perusahaan yang diteliti tidak melakukan emisi saham baru pada periode 2006- 2007.
Distribusi sampel dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1.3. berikut ini
Tabel 1.3. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling No.
Distribusi Sampel Total
1. 3.
4. 5.
Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia dari 2006 – 2007
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama 2 tahun berturut – turut, yaitu dari tahun 2006-2007.
Perusahaan yang tidak mempunyai laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Perusahaan yang melakukan emisi saham baru pada periode 2005 – 2007
35 1
1 Jumlah
33
Sumber : Tabel 1.2 Diolah
5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dan dipublikasikan dari Bursa Efek Jakarta BEJ dan ringkasan yang terdapat di
dalam Jakarta Security Exchange. Untuk pengumpulan data digunakan teknik dokumentasi dengan tipe pooled data. Dengan tipe pooled data, jumlah observasi
dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah tahun penelitian dikalikan jumlah perusahaan sampel yaitu 33 x 2 = 66 n observasi.
Imelda Yulistri : Pengaruh Efektivitas Dan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
6. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Heterokedastisitas Ghozali 2003 : 88 mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas dengan
menggunakan uji Glejser, yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas.
Deteksi ada atau tidaknya heterosdekastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian
menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait
ZPRED dengan residualnya SRESID.
2 Uji Multiklonearitas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar
variabel bebas independent. Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas,
yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Factor VIF 1.0 dan nilai tolerance 1.0 Ghozali, 2003 : 83. Nugroho 2005 : 97
membatasi nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1. 3
Uji Autokorelasi Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya
autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson DW, yaitu dengan membandingkan nilai DW statistik dengan DW tabel. Apabila nilai DW statistik terletak pada
daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi. Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk
menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari
Imelda Yulistri : Pengaruh Efektivitas Dan Kebutuhan Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
nilai du dan dl dilakukan dengan melihat tabel dw. Lebih jelasnya autokorelasi digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.2. Diagram Durbin – Watson
Sumber : Ghozali 2003
Ghozali 2003 : 85 mendeteksi autokorelasi dengan indicator sebagai berikut: a. jika nilai DW hitung batas atas du tabel, berarti terdapat autokorelasi
b. jika nilai DW hitung batas atas du tabel, berarti tidak terdapat autokorelasi
7. Model Analisis Data