BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL
A. Ketentuan Umum
1. Definisi Pajak Hotel Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dijelaskan bahwa pajak daerah
adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang. Pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana hasilnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.
Di Indonesia, penagihan pajak dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersumber hukum pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang membahas tetang pajak
daerah dan retribusi daerah. Demikian pula dengan sistem pemungutan pajak daerah yang diterapkan oleh pemerintah daerah belum juga mempertegas pajak-pajak daerah
mana yang dipungut dengancara self assesment system, official assesment system, atau with holding system.
Menurut Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dijelaskan bahwa Pajak Hotel adalah Pajak atas pelayanan yang
disediakan oleh hotel. Pengenaan pajak hotel tidak mutlak ada pada seluruh daerah
kabupatenkota yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya penyelenggaraan daerah otonom, sehingga suatu daerah mempunyai kewenangan
untuk mengenakan atau tidak mengenakan suatu jenis pajak kabupatenkota tersebut dianggap kurang memadai.
Dalam pemungutan Pajak Hotel ada beberapa terminologi yang perlu diketahui
Siahaan, 2005:246, yaitu sebagai berikut:
a. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat
menginapistirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola, dan
dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali oleh pertokoan dan perkantoran. b.
Rumah penginapan adalah penginapan dalam bentuk dan klasifikasi apapun beserta fasilitasnya yang digunakan untuk menginap dan disewakan untuk
umum. c.
Pengusaha Hotel adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha di bidang
jasa penginapan. d.
Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang atau pelayanan sebagai pembayaran kepada
pemilik hotel. e.
Bon Penjualan bill adalah bukti pembayaran, yang sekaligus sebagai bukti pungutan pajak, yang dibuat oleh wajib pajak pada saat mengajukan
pembayaran atas jasa pemakaian kamar atau tempat penginapan beserta fasilitas penunjang lainnya kepada subjek pajak.
Penggolongan Hotel ada beberapa macam yaitu: 1
Hotel Bintang 5 2
Hotel Bintang 4 3
Hotel Bintang 3 4
Hotel Bintang 2 5
Hotel Bintang 1 6
Hotel Melati 3 7
Hotel Melati 2 8
Hotel Melati 1 2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Hotel
Pemungutan pajak hotel didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak terkait.
Dasar hukum dalam pemungutan pajak hotel di Kota Tebing Tinggi : a.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
b. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang
Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak
c. Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 4 Tahun 2012
d. Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak
Daerah.
B. Subjek dan Objek Pajak Hotel