perkembangan populasi, merupakan salah satu sumberdaya penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan penting artinya
di dalam kehidupan masyarakat.
1. Populasi dan Perkembangan Ternak Ruminansia
Populasi ternak ruminansia tersebar di semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen dengan jumlah populasi sangat bervariasi dan cendrung
mengalami penurunan pada tahun 2012, jumlah populasi ternak ruminansia dalam kurung waktu 2009-2012 dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Jumlah populasi ternak ruminansia di Kabupaten Bireuen 2009-2012
Uraian Tahun
2009 2010
2011 2012
r
Populasi Ternak ekor
Sapi 76.529
82.349 55.828
58.825 -7,71
Kerbau 7.866
8.340 2.266
3.406 -76,2
Kambing 63.220
67.593 33.781
37.215 -13,7
Domba 19.217
20.114 14.176
20.79 4 2,74
Pemotongan ternak ekor
Sapi 11.571
10.027 9.997
9.229 -6,57
Kerbau 516
262 199
103 -26,7
Kambing 31.675
6.121 12.053
9.910 -22,9
Domba 610
2.144 2.853
1.842 67,3
Produksi daging kg
Sapi 1.816.335
1.723.806 1.157.874
1.056.369 6,83
Kerbau 10.1320
56.400 38.275
20.224 -2,7
Kambing 31.6750
78.070 30.3447
111.653 -21,6
Domba 6.465
22.185 135.685
19.376 66,6
Total 2.240.870
1.880.461 1.635.281
1.207.622 -15,4
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bireuen 2012
Jumlah populasi ternak ruminansia dalam kurung waktu empat tahun terakhir 2009-2012, untuk ternak sapi mengalami penurunan yaitu sebesar 76.529
ekor tahun 2009 menjadi 58.825 ekor tahun 2012, populasi ternak kerbau dan kambing mengalami penurunan, sementara jumlah populasi ternak domba
mengalami peningkatan sebesar 19.276 ekor, tahun 2009 menjadi 20.794 tahun
Universitas Sumatera Utara
2012. Disebabkan tingginya pemotongan betina produktif dan rendahnya daya tarik peternak dalam memelihara ternak betina. Ternak betina dianggap
membutuhkan waktu yang lama untuk bisa dijual. Apabila di lihat dari dua tahun terakhir yaitu tahun 2011-2012 populasi ternak ruminansia cendrung meningkat.
Tingkat pemotongan ternak domba dalam kurung waktu yang sama mengalami peningkatan 67,3 per tahun dan untuk pemotongan ternak sapi,
kerbau dan kambing mengalami penurunan masing-masing sebesar – 6,57 , per
tahun, yaitu 11.571 ekor pada tahun 2009 menurun menjadi 9.229 ekor pada tahun 2012, - 26,7 dan -22,9 per tahun.
Produksi daging ternak ruminansia mengalami penurunan -15,3 pertahun dengan struktur populasi daging mengalami penurunan terbesar adalah
daging kerbau sebesar – 26,7 , diikuti oleh daging kambing -21,6 dan
daging sapi 6,83 pertahun. Sementara produksi daging ternak domba mengalami peningkatan rata-rata 67 pertahun. Pemasukan ternak besar
dan kecil dari luar daerah ke dalam Kabupaten Bireuen dapat dilihat dalam Tabel 8.
Tabel 8. Pemasukan ternak besar dan kecil di Kabupaten Bireuen 2012
Sumber : Dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Bireuen 2012
Tabel 8 memperlihatkan sebagian besar ternak masuk berasal dari Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Pidie, Aceh Barat dan Sumatra Utara.
Pemasukaan ternak sangat didominasi oleh ternak kambing sebanyak 74.437 ekor, diikuti oleh ternak sapi 15.136 ekor, ternak kerbau 2.609 ekor dan ternak domba
914 ekor. Ternak kambing dan sapi banyak di bawa dari Sumatra Utara.
2. Jumlah Populasi Ternak Ruminansia