B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terhadap pembahasan tersebut diatas, yaitu :
1. Diharapkan adanya pembagian wewenang serta beban kerja yang lebih
kondusif antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dalam hal mengurus perizinan terutama untuk perizinan investasi, sehingga para investor
baik dalam negeri maupun luar negeri tidak mengalami kesulitan dalam mengurus izin investasi.
2. Diharapkan agar pemerintah dapat membuat peraturan yang tidak tumpang
tindih antara peraturan yang satu dengan yang lain mengenai pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Sehingga tidak
menimbulkan ketidakpastian hukum. 3.
Birokasi yang terlalu panjang biasanya dapat menciptkan situasi yang kurang kondusif bagi kegiatan modal, sehingga dapat mengurungkan niat para
pemodal untuk melakukan investasi. Diharapkan dengan adanya pendelegasian wewenang dalam pengurusan izin investasi, para investor tidak
akan merasa terbebani dengan biaya tambahan dikarenakan adanya birokasi yang panjang. Diharapkan dengan adanya kebijakan ekonomi Tahap II dari
pemerintah Indonesia, dapat memutus rantai birokrasi yang terkesan berbelit – belit.
DAFTAR PUSAKA A. Buku
Akbar Nasution, Faisal, Dimensi Hukum Dalam Pemerintah Daerah, Pusaka Bangsa Press, Medan, 2003.
Ashshofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2010. Bagus Supancana Rahmadi, Ida, Kerangka Hukum Kebijakan Investasi
Langsung di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2006. Elliot Goodman, Jordan dan John, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, alih
bahasa oleh Soesanto Budhidarmo, Elex Media Komputendo, Jakarta, 1994. Erawaty, A.F Elly dan J.S Badudu, Kamus Hukum Ekonomi Indonesia Inggris,
edisi pendahuluan, ELIPS, Jakarta, 1996. Hadjon, Philipus M., Pengantar Hukum Perizinan, Fakultas Hukum, Universitas
Airlangga, Surabaya, 1991. HR, Ridwan, Hukum Administrasi Negara, UII Press Indonesia, Jakarta, 2002.
Ilmar, Aminuddin, Hukum Penamaman Modal Di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2005.
J. Rachbini, Didik, Arsitektur Hukum Investasi Indonesia, Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta, 2008.
Johan Nasution, Bahder, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2008.
Moezahar Thaib, Tiny dan Sudaryanto, Diklat PTSP Bidang Penanaman Modal Tingkat Pertama, Fasilitas Non Fiskal Penanaman Modal Pusdiklat BKPM, Jakarta, 2012.
Nurcholis, Hanif, Teori Dan Praktek Pemerintahan Dan Otonomi Daerah, Grasindo, Jakarta, 2007.
Retno Wahyuningsih, Sri dan Firadus Abdullah, Diklat PTSP Bidang Penanaman Modal Tingkat Pertama, Fasilitas Fiskal Penanaman Modal Pusdiklat BKPM, Jakarta,
2012.
Rokhmatussa, Ana Dan Suratman, Hukum Investasi Pasar Modal, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
Salim Dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2007.
Salim, Agus Andi Gadjong, Pemerintahan Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007.
Sembiring, Sentosa, Hukum Investasi, Nuasa Aulia, Bandung, 1999. Simarmata, Rikardo, Pembaharuan Hukum Daerah Menuju Pengembalian
Hukum Kepada Rakyat, Yayasan Kemala Jakarta. Soegono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1998, Hal 195, Sebagaimana Dikutip Dari Soerjono Soekanto Dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat , Rajawali
Pers, Jakarta, 1990. Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 2006.
Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta ,2003.
Supranto, J., Metode Penelitian dan Hukum statistik, Rineka Cipta, Jakarta, 2003. Syahrin, Alvi, Pengaturan Hukum dan Kebijakan Pembangunan Perumahan Dan
Pemukiman Berkelanjutan, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2003. Utrecht, E., Pengantar Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum dan
Pengetahuan Masyarakat, Universitas Padjadjaran, Bandung, 1960.
B. Peraturan Perundang - Undangan