BAB IV PELAKSANAAN PENDELEGASIAN IZIN INVESTASI KEPADA
PEMERINTAH DAERAH
A. Pengertian Pelaksanaan Pendelegasian Izin Investasi
Delegasi adalah perwakilan atau utusan dengan proses penunjukan secara langsung maupun secara musyawarah untuk mengutusnya menjadi salah satu
perwakilan suatu kelompok atau lembaga. Delegasi menurut Hukum Perdata adalah penyerahan ulang oleh yang berutang kepada orang lain yang selanjutnya
wajib menunaikan ulang tadi kepada yang berutang. Delegasi tak meyebabkan
pembaharuan utang, kecuali jika yang berpiutang membebaskan pihak pengutang pertama dari segala ikatan utang. Sedangkan pengertian dalam hukum tata negara
Delegasi adalah pengoperan hak, tugas atau kewajiban oleh sesuatu badan pemerintahan kepada badan yang lebih rendah tingkatnya.
101
Delegasi dapat disebut sebagai dekonsentrasi dalam hukum tata negara. Persatuan Bangsa - Bangsa PBB merumuskan pengertian tentang desentralisasi,
yaitu :
102
Sedangkan menurut Rondinelli : Decentralization refers to the transfer of authority away from the national capital
wheter by deconcentration i.e delegation to field office or by devolution to local authorities or local bodies. Desentralisasi merujuk pada pemindahan kekuasaan
dari pemerintah pusat baik melalui dekonsentrasi delegasi pada pejabat wilayah maupun melalui devolusi pada badan – badan otonom daerah.
103
Decentralization is the transfer of planning, decision making, or administrative authority from the central government to its organizations,
local administrative units, semi-autonomous and parastatal zations, local administrative units, semi-autonomous and parastatal organization, local
government, or nongovernment organization.
Desentralisasi adalah penyerahan perencanaan, pembuatan keputusan, atau kewenangan administrative dari pemerintah pusat kepada organisasi
wilayah, satuan administrative daerah, organisasi semi-otonom, pemerintah daerah, atau organisasi non pemerintah lembaga swasdaya
masyarakat.
101
https:id.wikipedia.orgwikiDelegasi, diakses pada tanggal 3 October 2015
102
Hanif Nurcholis,Op.Cit., hal. 11
103
Ibid., hal. 11
Desentralisasi mengandung dua elemen pokok, yaitu pembentukan daerah otonom dan penyerahan kewenangan secara hukum dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus dan atau bagian dari pemerintahan tertentu. Pelaksanaan desentralisasi dalam negara kesatuan berarti
memberikan hak untuk mengatur dan mengurus kepentingan dan aspirasi masyarakat setempat, tetapi tidak dimungkinkan adanya daerah yang bersifat
negara yang dapat mendorong lahirnya negara.
104
Desentralisasi dalam pandangan Rondinelli memiliki pengertian yang lebih luas. Menurut Rondinelli, desentralisasi mencakup dekonsentrasi, devolusi,
pelimpahan pada lembaga semi otonom delegasi, dan pelimpahan pada lembaga non pemerintah privatisasi. Yang mana diuraikan lebih lanjut yaitu :
105
1. Dekonsentrasi adalah penyerahan beban kerja dari kementrian pusat
kepada pejabat – pejabatnya yang berada di wilayah. Penyerahan ini tidak diikuti oleh kewenangan keputusan dan diskresi untuk melaksanakannya.
2. Devolusi yaitu pelepasan fungsi – fungsi tertentu dari pemerintah pusat
untuk membuat satuan pemerintah baru yang tidak dikontrol secara langsung. Tujuan devolusi adalah untuk memperkuat satuan pemerintahan
di bawah pemerintah pusat dengan cara mendelegasikan fungsi dan wewenang.
3. Pelimpahan wewenang pada lembaga semi otonom delegasi. Selain dari
bentuk dekonsentrasi dan devolusim densentralisasi juga bisa dilaukan
104
Agussalim Andi Gadjong, Op.Cit., hal. 76
105
Hanif Nurcholis, Op.Cit.,hal. 11
dengan cara pendelegasian pembuatan keputusan dan kewenangan administrative kepada organisasi – organisasi yang melakukan fungsi –
fungsi tertentu, yang tidak di bawah pengawasan kementrian pusat. Sebagaimana diketahui dalam suatu pemerintahan terdapat organisasi –
organisasi yang melakukan fungsi – fungsi tertentu dengan kewenangan yang agak independen. Organisasi ini ada kalanya tidak ditempatkan
dalam stuktur regular pemerintah. Misalnya Badan Usaha Milik negara seperti Telkom, Bank, Jalan Tol, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Badan – Badan Otoritas, dan lain – lain. 4.
Penyerahan fungsi pemerintah pusat kepada lembaga non pemerintah privatisasi. Di samping ketiga bentuk di atas, desentralisasi juga dapat
berupa penyerahan fungsi – fungsi tertentu dari pemerintah pusat kepada lembaga non pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. Bentuk ini
seriong dikenal dengan privatisasi. Privatisasi adalah sutu bentuk tindakan pemberian wewenang dari pemerintah kepada badan – badan sukarela,
swasta, misalnya BUMN dan BUMD menjadi Perusahaan Terbatas. Termasuk juga pada kegiatan pemerintah dalam mentrasfer beberapa
kegiatan kepada kamar dagang dan industry, koperasi dan asosiasi lainnya untuk mengelurkan izin – izin bimbingan dan pegawasan yang semula
dilakukan oleh pemerintah.
Desentralisasi dapat menjadi instrument alat dalam mencapai tujuan negara dan keseimbangan antara kebutuhan desentralisasi penyelenggaraan
pemerintahan, keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa dapat tercipta. Dalam
pelaksanaan desentralisasi, negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah – daerah provinsi, kabupaten, dan kota, yang senantiasa mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dalam undang – undang. Konsep demikian memberikan pemahaman bahwa pembagian kekuasaan atau kewenangan
pemerintahan dilandasi oleh dua prinsip pokok yaitu kewenangan pemerintahan yang secara absolut tidak diserahkan kepada daerah karena bersangkut paut
dengan kepentingan kehidupan bangsa dan tidak ada kewenangan atau kekuasaan pemerintahan yang diserahkan 100 atau sepenuhnya kepada daerah, kecuali
kewenangan pemerintahan yang menyangkut masyarakat setempat.
106
Menurut Smith, desentralisasi mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
107
1. Penyerahan wewenang untuk melaksanakan fungsi pemerintahan tertentu
dari pemerintah pusat kepada pemerintah otonom; 2.
Fungsi yang diserahkan dapat dirinci, atau merupakan fungsi yang tersisa residual functions;
3. Penerima wewenang adalah daerah otonom;
4. Penyerahan wewenang berarti wewenang untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan; 5.
Wewenang mengatur adalah wewenang untuk menetapkan norma hukum yang bersifat individual dan konkrit beschikking, acte administrative,
verwaltungsakt;
6. Wewenang mengurus adalah wewenag untuk menetapkan norma hukum
yang bersifat individual dan konkrit beschikking, acte administrative, verwaltungsakt;
7. Keberadaan daerah otonom adalah di luar hirarki organisasi pemerintah
pusat; 8.
Menunjukkan pola hubungan antar organisasi; 9.
Menciptakan political variety dan diversity of structure dalam sistem politik.
106
Agussalim Andi Gadjong, Op.Cit., hal. 77
107
Hanif Nurcholis, Op.Cit., hal. 15
Oleh karena itu pendelagasian izin adalah Desentralisasi adalah penyerahan perencanaan, pembuatan keputusan, atau kewenangan berupa izin dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Terlepas dari segala keterbatasan kewenangan politik dan kekuatan
ekonomi daerah, desentralisasi dan otonomi daerah tetap menjadi jalan masuk yang baik dan tepat untuk melangsungkan proses pembaharuan hukum.
108
Pada dasarnya, investasi dapat digolongkan berdasarkan aset,pengaruh, ekonomi, menurut sumbernya dan cara penanamanya. Berikut bentuk – bentuk
investasi :
B. Bentuk – Bentuk Izin Investasi