Oleh karena itu pendelagasian izin adalah Desentralisasi adalah penyerahan perencanaan, pembuatan keputusan, atau kewenangan berupa izin dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Terlepas dari segala keterbatasan kewenangan politik dan kekuatan
ekonomi daerah, desentralisasi dan otonomi daerah tetap menjadi jalan masuk yang baik dan tepat untuk melangsungkan proses pembaharuan hukum.
108
Pada dasarnya, investasi dapat digolongkan berdasarkan aset,pengaruh, ekonomi, menurut sumbernya dan cara penanamanya. Berikut bentuk – bentuk
investasi :
B. Bentuk – Bentuk Izin Investasi
109
1. Investasi berdasarkan asetnya.
Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Invetasi berdasarkan asetnya di bagi
menjadi dua jenis yaitu : a.
Real asset Real asset merupakan investasi yang berwujud, seperti gedung –
gedung, kendaraan dan sebagainya. Real asset biasanya kurang
108
Rikardo Simarmata, Pembaharuan Hukum Daerah Menuju Pengembalian Hukum Kepada Rakyat, Jakarta : Yayasan Kemala,2007, hal. 34
109
Salim dan Budi Sutrisno, Op.Cit., hal.36
likuid daripada aset keuangan. Hal ini disebabkan oleh sifat heterogennya dan khusus kegunaannya.
b. Financial asset
Financial asset merupakan dokumen surat – surat klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktivitas rill pihak yang
menerbitkan sekuritas tersebut. 2.
Investasi berdasarkan pengaruhnya Investasi menurut pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada
faktor – faktor yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Invetasi berdasarkan pengaruhnya dibagi menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut : a.
Investasi autonomus berdiri sendiri Investasi autonomus berdiri sendiri merupakan investasi yang
tidak dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Misalnya pembelian surat – surat berharga.
b. Invetasi induced memepengaruhi – menyebabkan
Invetasi induced memepengaruhi – menyebabkan merupakan invetasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan
jasa serta tingkat pendapatan. Misalnya penghasilan transitory,
yaitu penghasilan yang didapat selain dari bekerja, seperti bunga dan sebagainya. Teori ini dikembangkan oleh Milton Frieman.
3. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya
Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal – usul investasi itu diperoleh. Investasi dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
a. Investasi yang bersumber dari modal asing PMA
Investasi yang bersumber dari modal asing PMA merupakan investasi yang bersumber dari pembiayaan luar negeri.
b. Investasi yang bersumber dari modal dalam negeri PMDN
Investasi yang bersumber dari modal dalam negeri PMDN merupakan investasi yang bersumber dari pembiayaan dalam
negeri. 4.
Invetasi berdasarkan bentuknya Invetasi berdasarkan bentuknya merupakan invetasi yang didasarkan pada
cara menanamkan invetasinya. Investasi cara ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Investasi portofolio
Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat berharga, seperti saham, dan obligasi.
Investasi portofolio ini dikenal juga dengna naama penanaman modal tidak langsung yang umumnya merupakan penanaman
modal jangka pendek. Pada umumnya mereka melakukan jual beli saham dan atau mata uang dalam jangka waktu yang relatif
singkat, tergantung pada fluktuasi nilai saham dan atau mata uang yang hendak mereka perjualbelikan.
110
b. Investasi langsung
Investasi langsung merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total, atau mengakuisisi perusahaan.
Dapat juga diartikan sebagai :
111
Penanaman modal lansung ini dilakukan baik berupa mendirikan perusahaan patungan joint venture company dengan mitra lokal,
dengan melakukan kerja sama operasi joint operation scheme tanpa membentuk perusahaan baru, dengan mengkorversikan
Direct Foreign investment is contribution coming from abroad. Owned by foreign individuals or concerns to the capital of an
enterprise must be freely convertible currencies, industrial plants, machinery or equipment with the right to re-export their value and
to remit profit abroad. Also considered as direct foreign investment are those invesments in local currency originating from resources
which have the right to be remitted abroad.
110
Ana Rokhmatussa dan Suratman, Op.Cit., hal. 4
111
http:www.sice.oas.orgtradejunacdecisionesdec291e.asp, diakses pada tanggal 16 Oktober 2015
pinjaman menjadi penyertaan mayoritas dalam perusahaan lokal, dengan memberikan bantuan teknis dan manajerial technical and
management, dengan memberikan lisensi, dan lain – lain. Sedangkan bentuk – bentuk izin investasi yaitu :
1. Izin Prinsip Penanaman Modal, yang selanjutnya disebut Izin Prinsip,
adalah izin dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah KabupatenKota yang wajib dimiliki dalam rangka memulai usaha.
Izin Prinsip mencakup perizinan sektor usaha: a.
Sektor Pertanian; b.
Sektor Kehutanan; c.
Sektor Kelautan dan Perikanan; d.
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral; e.
Sektor Perindustrian; f.
Sektor Pertahanan; g.
Sektor Pekerjaan Umum; h.
Sektor Perdagangan; i.
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; j.
Sektor Perhubungan; k.
Sektor Komunikasi dan Informatika; l.
Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi; m.
Sektor Pendidikan dan Kebudayaan; n.
Sektor Kesehatan; o.
Sektor Perumahan Rakyat; dan
p. Sektor Keamanan.
2. Izin Usaha adalah izin dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah kabupatenKota yang wajib dimiliki perusahaan untuk memulai pelaksanaan kegiatan produksioperasi yang menghasilkan
barang atau jasa, kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang- undangan sektoral.
3. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal, yang selanjutnya disebut Izin
Prinsip Perluasan, adalah Izin Prinsip yang wajib dimiliki perusahaan untuk memulai kegiatan dalam rangka perluasan usaha.
4. Izin Usaha Perluasan adalah Izin Usaha yang wajib dimiliki perusahaan
untuk memulai pelaksanaan kegiatan produksioperasi yang menghasilkan barang atau jasa atas pelaksanaan perluasan usaha, kecuali ditentukan lain
oleh Peraturan Perundang-undangan sektoral. 5.
Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal, yang selanjutnya disebut Izin Prinsip Perubahan adalah Izin Prinsip yang wajib dimiliki perusahaan,
dalam rangka legalisasi perubahan rencana atau realisasi Penanaman Modal yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. Izin Usaha Perubahan adalah Izin Usaha yang wajib dimiliki perusahaan,
dalam rangka legalisasi terhadap perubahan realisasi Penanaman Modal yang telah ditetapkan.
7. Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal, yang
selanjutnya disebut Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan, adalah Izin
Prinsip yang wajib dimiliki perusahaan hasil penggabungan, untuk melaksanakan bidang usaha perusahaan hasil penggabungan.
8. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan adalah Izin Usaha yang wajib
dimiliki perusahaan hasil penggabungan dalam rangka memulai pelaksanaan kegiatan produksi operasi untuk menghasilkan barang atau
jasa.
C. Proses Pelaksanaan Izin Investasi Oleh Pemerintah Daerah