Pengertian Pendelegasian Kewenangan Sejarah Pendelegasian Kewenangan Perizinan Investasi

3. Penetapan pemberian fasilitasinsentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota. 4. Pembuatan peta potensi investasi kabupatenkota.

C. Pendelegasian Kewenangan Kepada Pemerintah Daerah

1. Pengertian Pendelegasian Kewenangan

Kewenangan pemerintah yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, baik pada pemerintahan pusat maupun daerah terdiri dari tiga bentuk yaitu pelimpahan kewenangan dengan atribusi, pelimpahan kewenangan dengan delegasi dan pelimpahan kewenangan dengan mandat. Pendelegasian merupakan bentuk desentralisasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah dimana pembuatan keputusan dan kewenangan administratif diserahkan kepada organisasi- organisasi yang melakukan fungsi- fungsi tertentu, yang tidak berada di bawah pengawasan kementrian pusat. Pendelegasian itu menyebabkan pemindahan atau penciptaaan kewenangan yang luas pada suatu organisasi yang secara teknis dan administrasi mampu menanganinya, baik dalam merencanakan maupun melaksanakan. 62 Unsur- unsur pendelegasian kewenangan adalah tugas, kekuasaan, dan pertanggungjawaban. Tugas adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh penerima delegasi. Kekuasaan adalah hak atau kewenangan yang diperoleh bersumber pada peraturan perundang-undangan. Sedangkan pertanggungjawaban adalah memberikan 62 Hanif Nurcholis, Op.Cit., hal. 13 laporan bagaimana seseorang melaksanakan tugasnya dan bagaimana dia memakai wewenang yang diberikan kepadanya. 63

2. Sejarah Pendelegasian Kewenangan Perizinan Investasi

Dalam menarik investasi salah satu faktor yang menentukan adalah kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan kepada para investor yang berminat melakukan investasi. Sementara kebijakan pelayanan perizinan penanaman modal di Indonesia selalu berubah-ubah sehingga dapat membingungkan penanam modal. Bila ditelusuri dalam kurun waktu 1993 sampai dengan tahun 2009 kebijakan pelayanan mengalami beberapa kali perubahan yaitu mulai dari Keppres No. 971993 yang diubah dengan Keppres No. 1151998 jo. Keppres No. 1171999 dan Keputusan MeninvesKepala BKPM No.38SK1999 posisi provinsi adalah sebagai penyelenggara pelayanan administrasi pelayanan penanaman modal diberikan kewenangan mengeluarkan persetujuan penanaman modal dalam negeri Kebijakan tersebut diubah dengan Keppres No. 292004 tentang penyelenggaraan penanaman modal dalam rangka Penanaman modal asing dan Penanaman modal dalam negeri melalui sistem pelayanan terpadu satu atap yang pada intinya menarik kembali ke BKPM kewenangan persetujuan Penanaman modal dalam negeri yang telah dilimpahkan ke provinsi. Dalam perjalanannya ternyata pelayanan perizinan tidak mampu bersaing dengan negara lain dalam kecepatan penyelesaian izin memulai usaha. Setelah 63 Boeyberusahasabar.wordpress.com20131210sumber-kewenangan-atribusi-delegasi- dan-mandat , diakses tanggal 10 Oktober 2015 dievaluasi maka guna meningatkan daya saing dengan negara lain pemerintah mengeluarkan kebijakan pelayanan penanaman modal melalui sistem pelayanan terpadu satu pintu PTSP berdasarkan Perpres No. 27 tahun 2009 dimana kewenangan perizinan dan non perizinan kembali menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota sebagai pelaksanaan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. 64 Pembagian kewenangan urusan penanaman modal semakin jelas antara Pemerintah, Provinsi, Kabupaten dan Kota setelah dikeluarkanya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dimana di bagian Lampiran dicantumkan mengenai pembagian urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Lingkup kewenangan pemerintah pusat BKPM dibidang perizinan dan non perizinan penanaman modal dilakukan apabila proyek penanaman modal berlokasi lintas provinsi dan penanaman modal yang hanya menjadi urusan pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam pasal 30 ayat 7 Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007. Urusan pemerintah pusat tersebut meliputi penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat resiko kerusakan lingkungan yang tinggi, penanaman modal asing dan penanam modal yang Hal ini juga menyebabkan perubahan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam perizinan investasi. 64 http:www.kompasiana.comkedamaianhatikewenangan-perizinan-penanaman-modal- dalam-negeri-pmdn-provinsi-kabupaten-dan-kota diakses pada tanggal 4 Oktober 2015 menggunakan modal asing yang berasal dari pemerintah negara lain didasarkan perjanjian yang dibuat oleh Pemerintah dan pemerintah negara lain. 65

D. Bentuk- Bentuk Pendelegasian Kewenangan Perizinan Investasi dari

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Joint Venture Agreement Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Dan Dikaitkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2 57 158

ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ASING MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 7 18

KAJIAN YURIDIS TENTANG PRINSIP TRANSPARANSI DALAM KEGIATAN INVESTASI DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 4 50

Tinjauan Hukum Perjanjian Nominee Terhadap Pemberian Kuasa Penanam Modal Asing Dalam Kepemilikan Perseroan Terbatas

2 28 0

Tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas

8 75 87

Analisis Yuridis Terhadap Pendelegasian Pemberian Izin Investasi Kepada Pemerintah Daerah Menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Penanaman Modal

0 0 8

Analisis Yuridis Terhadap Pendelegasian Pemberian Izin Investasi Kepada Pemerintah Daerah Menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Penanaman Modal

0 0 2

Analisis Yuridis Terhadap Pendelegasian Pemberian Izin Investasi Kepada Pemerintah Daerah Menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Penanaman Modal

0 0 20

Analisis Yuridis Terhadap Pendelegasian Pemberian Izin Investasi Kepada Pemerintah Daerah Menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Penanaman Modal

0 0 30

Analisis Yuridis Terhadap Pendelegasian Pemberian Izin Investasi Kepada Pemerintah Daerah Menurut Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 Penanaman Modal

0 0 4