BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan atas pokok permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal, bentuk pendelegasian
kewenangan perizinan dapat dilihat diberlakukannya sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pelayanan terpadu satu pintu dilakukan oleh lembaga atau
instansi yang berwenang di bidang penanaman modal yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang
memiliki kewenangan perizinan dan nonperizinan di tingkat pusat atau lembaga instansi yang berwenang mengeluarkan perizinan dan nonperizinan
di provinsi atau kabupatenkota. 2.
Akibat hukum dari pendelegasian wewenang adalah adanya sistem kerja yang jelas ditentukan oleh undang – undang dengan tidak mengurangi kewenangan
dari pemerintah pusat dalam menentukan kebijakan perizinan di bidang penanaman modal. Adanya pembagian yang jelas antara mana yang diatur
oleh pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sehingga apa yang telah didelegasikan kepada pemerintah daerah tidak boleh dilakukan campur tangan
oleh pemerintah pusat dalam hal pelaksanaan maupun pemberian izin investasi.
3. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah yang berdasarkan
kriteria pembagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, pemerintahan daerah provinsi dapat menyelenggarakan sendiri, menugaskan
sebagian urusan pemerintahan tersebut kepada pemerintahan daerah kabupatenkota danatau pemerintahan desa berdasarkan asas tugas
pembantuan. Yang dapat dibagi kepada pemerintah daerah yang terdiri atas 31 tiga puluh satu bidang urusan pemerintahan, yaitu : Pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, koperasi dan
usaha kecil dan menengah, penanaman modal, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi
daerah, pemerintahan umum, administrasi, keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa,
statistik, kearsipan, perpustakaan, komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, kelautan dan
perikanan, perdagangan; dan perindustrian.
B. Saran