untuk mendeteksi appendisitis. Pemeriksaan ini terbatas digunakan pada wanita hamil dan anak-anak karena
menggunakan radiasi.
c. Laparoskopi Diagnostik Laparoskopi mulai ada sejak awal abad ke-20, namun
penggunaannya untuk
kelainan intraabdominal
baru berkembang sejak tahun 1970-an. Dibidang bedah, laparoskopi
dapat digunakan sebagai alat diagnosis dan terapi, disamping dapat mendiagnosis appendisitis secara langsung, laparoskopi
juga dapat digunakan untuk melihat keadaan organ intraabdomen lainnya. Hal ini sangat bermanfaat terutama pada
pasien wanita, pasien obesitas. Pada apendisitis akut, laparoskopi diagnosis biasa dilanjutkan dengan apendiktomi
laparoskopi.
2.2.6. Tata Laksana Apendisitis
Apendisitis umumnya ditangani dengan membuang apendiks operasi, jika ditemukan apendisitis biasanya dokter menyarankan untuk
melakukan pembedahan tanpa diagnosa lebih lanjut. Pembedahan yang dilakukan segera dapat menurunkan kemungkinan apendiks lebih parah
21
. Apendiktomi adalah operasi pemotongan apendik yang mengalami
radang atau infeksi
6
. Menurut Krob dikutip dari Warnetty 2012, tata
laksana pada kasus apendisitis tanpa komplikasi adalah apendiktomi, apendiktomi dibagi menjadi 2 yaitu secara laparotomi metode
konvensional atau menggunakan laparoskopi
11
.
2.2.5.1.Apendiktomi Konvensional
Cara pembedahan yang konvensional atau terbuka dilakukan dengan membuat irisan pada bagian perut kanan bawah.
Panjang sayatan kurang dari 3 inci 7,6 cm. Dokter bedah kemudian mengidentifikasi semua organ-organ dalam perut dan
memeriksa adanya kelainan organ atau penyakit lainnya. Lokasi apendiks ditarik ke bagian yang terbuka. Para dokter bedah
memisahkan apendiks dari semua jaringan di sekitarnya dan diletakan pada cecum kemudian menghilangkannya. Jaringan
tempat apendiks menempel sebelumnya, yaitu cecum, ditutup dan dimasukkan kembali ke perut. Lapisan otot dan kulit kemudian
dijahit
11
.
2.2.5.2.Apendiktomi Laparoskopi
Apendiktomi laparoskopi menggunakan tiga lobang sebagai akses, lubang pertama dibuat dibawah pusar, fungsinya untuk
memasukkan kamera super mini yang terhubung ke monitor kedalam tubuh, lewat lubang itu pula sumber cahaya di masukkan,
sementara dua lubang lain di posisikan sebagai jalan masuk peralatan bedah seperti penjepit atau gunting. Kemudian kamera
dan alat-alat khusus dimasukan melalui sayatan tersebut dengan bantuan peralatan tersebut, ahli bedah mengamati organ abdominal
secara visual dan mengindetifikasi apendiks. Kemudian apendiks dipisahkan dari semua jaringan yang melekat, kemudian apendiks
diangkat, dan dipisahkan dari cecum. Apendiks dikeluarkan melalui salah satu sayatan
11
. Beberapa studi telah melaporkan bahwa
laparoskopi mempunyai resiko ILO lebih rendah daripada operasi terbuka
21
.
2.3.Infeksi Luka Operasi 2.3.1
Definisi
Infeksi Luka Operasi adalah infeksi yang terjadi pada luka akibat prosedur bedah invasif. Infeksi Luka Operasi ILO atau Infeksi Tempat
Pembedahan ITP Surgical Site Infection SSI adalah infeksi pada luka operasi atau organruang yang terjadi dalam 30 hari paska operasi
atau dalam kurun 1 tahun apabila terdapat implant. Sumber bakteri pada ILO dapat berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan, dan
termasuk juga instrumentasi
21
. Menurut Djojosugito
10
, luka operasi
dinyatakan infeksi bila didapat pus pada luka operasi, bila temperatur 37,5°C pada axiler, keluar cairan serous exudat dari luka operasi,
sekitar luka operasi oedema dan kemerahan.
2.3.2. Patogenesis