Hak dan Kewajiban Konsumen Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

49 apabila para pihak terdiri dari orang – orang yang tidak seimbang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, ada pihak yang lebih kuat yang dapat memaksakan kehendaknya kepada pihak yang lebih lemah. Disini dapat diketahui bahwa posisi konsumen cenderung sering untuk berada dalam keadaan yang lemah dan sulit dan seperti yang telah disinggung di bab sebelumnya bahwa kondisi take it or leave it sering melanda para konsumen. Hal tersebut tidak hanya sampai dalam pembuatan perjanjian saja dalam adanya sengketapun konsumen kerap kali berada diposisi yang sulit. 4. Hukum acara yang dipergunakan dalam proses perkara perdata tidak membantu konsumen dalam mencarikan keadilan Pasal 1865 KUHPerdata menentukan pembuktian hak seseorang atau kesalahan orang lain dibebankan pada pihak yang mengajukan gugatan tersebut, beban ini menyulitkan konsumen dikarenakan tidak pahamnya konsumen atas pembuatan produk, siste pemasaran yang digunakan, maupun hal – hal yang digunakan para pelaku usaha.

D. Hak dan Kewajiban Konsumen

Selain mengenai klausula baku, hal – hal yang perlu diperhatikan terkait dengan perjanjian kredit tanpa agunan ditinjau dari segi perlindungan konsumen adalah mengenai : 1. Hak dan Kewajiban Konsumen Perihal mengenai hak dan kewajiban konsumen ini diatur didalam pasal 4 dan 5 undang – undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. 74 A. Hak Konsumen adalalah : a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa; 74 Indonesia, Undang – Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen LN Tahun 1999 No 42 TLN 382, Pasal 4 dan 5 50 b. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa; d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan; e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur secara tidak diskriminatif; h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danjasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; i. Hak – hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya. B. Kewajiban Konsumen adalah : a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

E. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Hak dan kewajiban pelaku usaha diatur didalam pasal 6 dan 7 Undang – undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. A. Hak pelaku usaha adalah : 75 75 Indonesia, Undang – Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen LN Tahun 1999 No 42 TLN 382, Pasal 6 dan 7 51 a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan; b. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik; c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian hukum sengketa konsumen; d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan; e. Hak – hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya. B. Kewajiban Pelaku usaha a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta member penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan; c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; d. Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku; e. Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta member jaminan danatau garansi atas barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan; f. Memberikan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan; g. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. 52 BAB IV ANALISIS PERJANJIAN KREDIT TANPA AGUNAN DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Akibat Debitur Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Tanpa Agunan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Nasabah Kartu Kredit Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

3 72 93

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 8 PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi pada

0 2 21

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 8 PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi pada

0 3 13

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Pengguna Produk Kosmetik Import Tanpa Izin Edar Dari Badan POM ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 1

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

1 4 136

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PEMBELIAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 16