44
BAB III PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999
A. Latar Belakang Perlindungan Konsumen
Sebelum terbentuknya undang – undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, yaitu pada tanggal 20 april 2000, istilah konsumen atau
pengertian dari konsumen itu sendiri oleh undang – undang telah dikenal dengan berbagai istilah seperti :
1. Undang – undang barang Menggunakan istilah rakyat. Rakyat yang ingin dijaga kesehatannya dan
keselamatannya tubuhnya dan keamanan jiwanya dari barang dan atau jasa yang mutunya kurang atau tidak baik.
2. Undang – undang Kesehatan Menggunakan istilah setiap orang dan juga masyarakat.Masyarakat diartikan
sebagai termasuk perorangan, keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat secara keseluruhan.
3. Kitab Undang- undang Hukum Perdata Menggunakan istilah pembeli, penyewa, penerima hibah, peminjam pakai,
peminjam dan sebagainya. 4. Kitab Undang – undang Hukum Dagang
Menggunakan istilah tertanggung, penumpang dan lain – lain.
65
Lahirnya undang – undang perlindungan konsumen tidak terlepas dari perkembangan perekonomian dunia, globalisasi dan perdagangan bebas, serta
teknologi dan informasi. Terbentuknya undang – undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen didasari oleh 2 faktor yakni : 1. Faktor Intern
65
Ibid, hal 21 – 25
45
Posisi konsumen lemah dibandingkan dengan pelaku usaha oleh karena pemgetahuan, pendidikan, serta kesadaran masyarakat yang rendah,
sehingga hal tersebut menyebabkan mereka menjadi objek atau pelengakap penderita dari pelaku usaha yang jauh lebih mengetahui hal tersebut
dibandingkan dengan konsumen. 2. Faktor Peraturan
Perundang – Undangan di Indonesia belum ada yang memberikan jaminan kepastian hukum untuk melindungi para konsumennya.Sampai dengan
disadari bahwa konsumen telah menderita akibat ulah para pelaku usaha. Banyaknya tekanan – tekanan yang mendesak agar dbentuknya suatu
undang – undang atau peraturan mengenai perlindungan konsumen, oleh karena itu lahirlah undang – undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen, sehingga dengan kata lain, undang – undang ini lahir karena adanya tekanan dari berbagai pihak.
B. Pengertian Perlindungan Konsumen