7
usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.
10
7. Kreditur Adalah pihak yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-
undang.
11
8. Debitur Adalah orang atau pihak yang dalam suatu perikatan berkewajiban untuk
memberikan prestasi kepada kreditur.
12
9. Wanprestasi Adalah tidak memenuhi atau lali melaksanakan kewajiban sebagaimana
yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dengan debitur.
13
E. Tinjauan review kajian terdahulu
Penelitian yang dilakukan terhadap kredit tanpa agunan yaitu dalam skreipsi yang berjudul “Perjanjian baku dalam Perjanjian Kredit tanpa agunan
KTA Bank X Tinjauan dari Aspek Hukum Perjanjian, Hukum Perjanjian, Hukum Perbankan dan hukum Perlindungan konsumen yang disusun oleh
Nur Juniati fajriah, fakultas Hukum universitas Indonesia, Tahun 2009 yang membahas tentang pelaksanaan KTA di indonesia dan prosedur yang ada
sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku di indonesia, mengetahui mengenai KTA di indonesia, mengetahui keabsahan perjanjian
KTA ditinjau dari Aspek Hukum Perjanjian, Hukum Perjanjian, Hukum Perbankan dan hukum Perlindungan konsumen. Yang membedakan skripsi
tersebut dengan penelitian penulis adalah skripsi tersebut menganalisa tentang keabsahan perjanjian KTA di indonesia, sedangkan penelitian yang akan
10
Kasmi.Dasar-dasar perbankan. Jakarta: Rajawali pers, 2010
.
11
Subekti.Hukum perjanjian Jakarta: PT internasa, 2005
12
J. Satria,Hukum perikatan. Perikatan pada umumnya bandung: PT. Alumni, 1993, hal. 27.
13
Salim HS, Hukum Kontrak: teori dan teknik penyusunan kontrak Jakarta: Sinar Grafika, 2003, hal. 98
8
penulis angkat khusus tentang perlindungan konsumen wanprestasi dalam Kredit Tanpa Agunan.
Sepanjang penelusuran, khususnya setelah mengadakan inventarisasi judul sekripsi di perpustakaan fakultas syariah dan hukum UIN syarif Hidayatullah
Jakarta, maka skripsi yang berjudul “ Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Wanprestasi Dalam Kredit Tanpa Agunan ditinjau dari Undang-undang No 8
tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen”, belum pernah diangkat sebelumnya sebagai suatu judul skripsi.
F. Metode Penelitian
Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Pada pernyataan diatas diberikan, gambaran bahwa
metode penelitian merupakan suatu unsur mutlak yang harus ada dalam penelitian.Dalam hal ini menggunakan penelitian hukum normatif.Yaitu
penelitian yang dilakukan atau ditujukan untuk mengkaji isi peraturan- peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum lainnya. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data yang tidak secara langsung yang diperoleh dari lapangan, akan tetapi diperoleh melalui
studi kepustakaan, dokumen dan laporan yang terkait dengan masalah yang diteliti.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisis bahan hukum. Dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu:
1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat, terdiri dari: a. Kitab undang-undang Hukum Perdata KUHperdata
b. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen c. Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-
undang No 7 Tahun 1992 tentang perbakan. 2. Bahan Hukum Skunder
Yaitu bahan yang berasal dari bahan pustaka yang berhubungan dengan objek penelitian antara lain berupa Buku-buku, dokumen dan publikasi
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
9
3. Bahan Hukum Tersier Adapun data tersier berguna untuk menjelaskan dan mendukung bahan
hukum primer dan bahan hukum skunder yaitu kamus hukum dan kamus bahasa Indonesia.
Dalam pengumpulan data skunder, alat pengumpulnya dapat berupa studi dokumen, namun apabila data skunder tersebut ternyata dirasakan masih
kurang, Penulis juga memungkinkan data primer yaitu melakukan
wawancarakepada pihak yang mempunyai kompetensi memberikan informasi dari PT bank X dan pihak dari kementrian perdagangan dalam kaitannya
dengan perlindungan konsumen. Namun data primer ini hanya sebagai pelengkap dari data sekunder.
Setelah data dikumpulkan secara lengkap, maka langkah berikutnya adalahtahap
pengolahan dan analisis data.didalam penelitian hukum normatif,pengolahan data pada hakikatnya berarti kegiatan untuk
mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum secara tertulis, teknik analisis data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan kaulitatif yaitu memahami atau mendalami apa yang terkandung di dalam suatu realita sehngga dapat ditarik suatu kesimpulan. Metode
kualitatif seringkali disebut sebagai penelitian.
G. Sistematika Penulisan