E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Pada bagian ini menguraikan definisi dari masing-masing variabel yang akan digunakan beserta pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing
variabel dalam penelitian ini antara lain: 1.
Variabel Dependen Variabel dependen atau disebut juga variabel yang diduga sebagai
akibat presumed effect variable adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo,
2002:63. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah income smoothing. Variabel ini diberi simbol IS. Income
smoothing dalam penelitian ini diukur dengan indeks Eckel 1981 yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya dengan kriteria bahwa
perusahaan telah melakukan tindakan income smoothing bila:
di mana: ΔS = perubahan penjualan dalam satu periode
ΔI = perubahan penghasilan bersihlaba dalam satu periode CV = koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi
dengan nilai yang diharapkan CV
ΔS CV ΔI
34
CV ΔS dan CV ΔI dapat dihitung sebagai berikut:
atau
di mana:
ΔX = perubahan laba I atau penjualan S ΔX = rata-rata perubahan laba I atau penjualan S
n = banyaknya tahun yang diamati Ashari, dkk 1994 dalam Diefky Berrylian 2007:34
mengemukakan alasan mengapa indeks Eckel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih sebagai petunjuk terjadi atau tidaknya praktik
income smoothing pada perusahaan. Adapun alasan yang dikemukakan antara lain:
CV ΔS atau CV ΔI =
variance Expected value
CV ΔS atau CV ΔI =
∑ ∆Χ - ∆Χ
2
: ∆
Χ
n - 1
√
√
a Objektif dan bedasarkan pada statistik dengan pemisahan yang
jelas antara perusahaan yang melakukan praktik income smoothing dan yang tidak melakukan praktik income smoothing.
b Mengukur terjadinya praktik income smoothing tanpa
memaksakan prediksi pendapatan, pembuatan model yang diharapkan, pengujian biaya atau pertimbangan yang subyektif.
35
c Mengukur income smoothing dengan menjumlahkan pengaruh
dari beberapa variabel perata laba yanag potensial dan menyelidiki pola perilaku income smoothing selama periode
waktu tertentu. 2.
Variabel Independen Variabel independen atau variabel yang diduga sebagai sebab
presumed caused variable adalah tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi variabel yang lain Indriantoro dan Supomo,
2002:63. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah agency cost. Agency Cost merupakan biaya yang harus
dikeluarkan oleh pemegang saham untuk mengawasi monitoring seluruh tindakan dan keputusan yang diambil oleh manajer agent.
Agency Cost diproksikan dengan rasio hutang, SGA Selling and General Administrative dan FCF Free Cash Flow. Penjelasan
selangkapnya adalah sebagai berikut: a.
Hutang Debt Peningkatan hutang akan menurunkan skala konflik antara pihak
pemegang saham dan manajemen. Apabila perusahaan memerlukan kredit, maka harus siap untuk dievaluasi dan dimonitor oleh pihak
eksternal dan akan mengurangi konflik antara pemegang saham dengan manajemen juga menurunkan kemungkinan adanya praktik
income smoothing. Proksi ini diberi simbol DEBT .
36
Hutang DEBT =
Total aktiva
Rumus :
b. SGA Selling and General Administrative
SGA merupakan proksi dari operating expense beban operasi. Variabel ini mengukur agency cost berdasarkan selling and general
administrative, yaitu rasio beban operasi terhadap total penjualan. Beban operasi merefleksikan diskresi manajerial dalam
membelanjakan sumber daya perusahaan. Semakin tinggi beban diskresi manajerial maka semakin tinggi agency cost yang terjadi
Putra dan Ratnadi dalam Sinaga. 2009:47. Rumus:
c. Beban Operasi
Selling and General Administrative = Total Penjualan
c. FCF Free Cash Flow
FCF adalah arus kas yang benar-benar tersedia untuk didistribusikan kepada seluruh investor setelah perusahaan menempatkan seluruh
investasinya pada aktiva tetap, produk-produk baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan
Brigham dan Houston, 2006:65.
37
Rumus:
Semakin kecil rasio FCF, semakin kecil laba perusahaan yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Sesuai toeri keagenan, apabila perusahaan mempunyai aliran arus kas bebas, manajer
perusahaan mendapat tekanan dari pemegang saham untuk membagikannya dalam bentuk dividen. Hal ini dilakukan untuk
mencegah pihak manajemen menggunakan FCF untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan dan cenderung merugikan para
pemegang saham. Oleh karena itu, pihak manajemen membagikan FCF agar dapat menekan biaya agensi atau agency cost Pradessya
dalam Sinaga. 2009:47.. NOPAT – investasi bersih pada modal operasi
FCF = Total
aktiva
38
BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN