3. Informasi Asimetri Asymmetric Information
Adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan akan menyebakan timbulnya informasi asimetri. Informasi asimetri adalah
situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai prospek perusahaan dari pada yang dimiliki oleh investor
Brigham dan Houston, 2006:27. Menurut Scott 2000 dalam Sinaga 2009:33 ada dua jenis ketidaksamaan informasi, yaitu adverse selection
dan moral hazard. Adverse
selection adalah suatu tipe informasi asimetri dimana satu
orang atau lebih pelaku-pelaku transaksi bisnis atau transaksi-transaksi yang potensial mempunyai informasi lebih atas yang lain. Ketimpangan
pengetahuan informasi perusahaan ini dapat menimbulkan masalah dalam transaksi pasar modal karena investor tidak mempunyai informasi yang
cukup dalam pengambilan keputusan investasinya. Sedangkan moral hazard adalah suatu tipe informasi asimetri
dimana satu orang atau lebih pelaku-pelaku bisnis atau transaksi-transaksi potensial yang dapat mengamati kegiatan-kegiatan mereka secara penuh
dibandingkan dengan pihak lain. Masalah moral hazard ini terjadi karena pihak-pihak di luar perusahaan investor mendelegasikan tugas dan
wewenangnya kepada manajer tetapi investor tidak dapat sepenuhnya memantau manajer dalam melaksanakan pendelegasian tersebut.
20
4. Teori Sinyal Signaling Theory
Teori sinyal menjelaskan perusahaan manajer mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal
pemegang saham. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena adanya informasi asimetri antara perusahaan manajemen dan pihak
eksternal investor dan kreditor. Kurangnya informasi pihak eksternal mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan
memberikan harga rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk
mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak eksternal, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan
akan mengurangi ketidakspatian mengenai prospek perusahaan yang akan datang Brigham dan Houston dalam Sinaga 2009:34.
Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
berupa informasi apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang
berguna bagi investor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. Laba merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga
laba seharusnya juga berguna untuk keputusan kredit. Laba dapat digunakan untuk menilai prospek perusahaan misalnya untuk mengevaluasi performance
21
manajemen, memperkirakan earning power, memprediksi laba yang akan datang atau menilai risiko investasi atau peminjaman pada perusahaan.
5. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance