manajemen, memperkirakan earning power, memprediksi laba yang akan datang atau menilai risiko investasi atau peminjaman pada perusahaan.
5. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tata kelola perusahaan merujuk pada sistem yang mengaharuskan perusahaan dikelola dan dikendalikan. Sistem tersebut melintasi berbagai
hubungan antara pemegang saham perusahaan, dewan direksi serta pihak manajemen senior. Hubungan-hubungan ini memberi kerangka kerja untuk
menetapkan tujuan perusahaan dan pengawasan kinerja. Terdapat tiga ketegori individu yang menjadi kunci utama keberhasilan tata kelola
perusahaan. Pertama, pemegang saham biasa yang memilih dewan direksi; kedua, dewan direksi perusahaan itu sendiri; dan ketiga, para pejabat
eksekutif puncak yang dipimpin oleh direktur utama Chief Executive Officer – CEO.
Dewan direksi board of directors yang merupakan penghubung penting antara pemegang saham dengan para manajer, berpotensi menjdi
instrument yang paling efektif untuk tata kelola perusahaan. Tanggung jawab utama mereka adalah mengawasi jalannya perusahaan. Dewan sireksi, jika
beroperasi dengan benar juga merupakan pemeriksa independen atas manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa pihak manajemen bertindak
demi kepentingan para pemegang saham Horne dan Wachowicz, 2005:10. Prinsip-prinsip pokok tata kelola perusahaan yang perlu diperhatikan
untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah
22
transparansi transparency, akuntabilitas accountability, keadilan fairness dan responsibilitas responsibility. Tranparansi yaitu dengan
meningkatkan kualitas keterbukaan informasi tentang “performance” perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Akuntabilitas yaitu dengan
mendorong optimalisasi peran dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional.
Audit independen mutlak diperlukan untuk menunjang akuntabilitas perusahaan. Fairness yaitu dengan memaksimalkan upaya perlindungan hak
dan perlakuan adil kepada seluruh pemegang saham tanpa kecuali. Responsibilitas yaitu dengan mendorong optimalisasi peran pemegang saham
dalam memdukung program-program perusahaan Baridwan dalam Sinaga 2009:36, dengan menerapkan corporate governance diharapkan dapat
mengurangi dorongan untuk melakukan tindakan manipulasi oleh manajer sehingga kinerja yang dilaporkan merefleksikan keadaan ekonomi yang
sebenarnya dari perusahaan Jensen dalam Sinaga 2009:36.
6. Income Smoothing