7. Kepala Kas a.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembukuan keuangan. b.
Melaksanakan segala urusan perbankan. c.
Mengajukan biaya. 8. Staf Pembukuan
a. Melaksanakan segala kegiatan pembukuan.
b. Menagih serta menyetor iuran dan tagihan lainnya ke anggota.
c. Urusan ke bank.
9. Staff Administrasi a.
Kearsipan. b.
Pengetikan niaga.
E. Peranan GAPKINDO dalam Perkaretan Indonesia
Peranan GAPKINDO dalam berbagai upaya yang berkaitan dengan peningkatan mutu adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan tanggung jawab anggota dalam memenuhi ketentuan
mutu barang eksport. GAPKINDO secara aktif mengusahakan penyelesaian sengketa perdagangan akibat ketidak sesuaian mutu
dan kemasan serta kegagalan memenuhi kontrak demi menjaga nama baik perkaretan Indonesia di pasaran Internasional.
2. Peningkatan mutu SIR dan jaringan laboratorium penguji mutu
SIR. GAPKINDO berperan aktif dalam persiapan penyusunan skema SIR 88 dan ketentuan pelaksanaannya. Buletin SIR yang
merupakan media komunikasi dalam bahasa inggris yang diterbitkan oleh Departement Perdagangan Direktorat Standarisasi
dan Pengendalian Mutu Distandalitu untuk para konsumen dan masyarakat perkaretan diluar negeri. Dalam rangka pemberian
otorisasi untuk menerbitkan sertifikat mutu sendiri oleh pabrik yang telah memenuhi persyaratan untuk 0 Cross-check, juga
Universitas Sumatera Utara
diperlukan rekomendasi dari GAPKINDO, termasuk untuk perpanjangan setiap lima tahun.
3. Peningkatan mutu bahan olah karet rakyat.
Sejarah perkembangan mutu SIR, GAPKINDO dipusat maupun dicabang senantiasa ikut secara aktif dalam pembinaan mutu bahan
olahan karet rakyat bokar melalui penyuluhan, keikutsertaan dalam pembinaan pasar lelang karet.
4. Menuju jaminan mutu terpadu.
Industri ban sebagai konsumen terbesar karet Indonesia akhir-akhir ini makin banyak mensyaratkan mutu menurut sistem mutu ISO
9000, yaitu mutu secara totalitas bukan hanya mutu dari produknya saja, semua aspek produksi mulai dari bahan olah sampai dengan
pengepakan produk dinilai secara keseluruhan sebagai unsur-unsur mutu, termasuk adanya sistem pengadaan jaminan mutu quality
assurance dalam organisasi perusahaan dan pabrik. 5.
Program kemitraan rayonisasi. Pada hakekatnya gagasan rayonisasi yang dicetuskan oleh Direktur
Jenderal Perkebunan adalah upaya membawa perkaretan rakyat Indonesia kepada pola agroindustri, khususnya agroindustri
pedesaan yang sudah dicanangkan sebagai program pemerintah dalam rangka industrialisasi dan pemerataan pengembangan daerah
untuk mengurangi arus urbanisasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Wanatani karet terpadu untuk masa depan karet rakyat.
Wanatani agroforestry yang merupakan pola cocok tanam dengan tanaman keras dan tanaman hutan telah menjadi pola usaha tani
lahan kering tradisional Indonesia terutama diSumatera dan Kalimantan. Gagasan yang dikembangkan adalah untuk menangani
karet hutan secara wanatani karet terpadu yang mendukung kelestarian lingkungan hidup dan sekaligus melestarikan nafkah
petani karet. 7.
Upaya pengendalian lingkungan pada pabrik SIR. Sesuai dengan salah satu keputusan kongres ke-9 GAPKINDO
tahun 1991 dan diperkuat dengan kongres ke-10 GAPKINDO tahun 1994 yang mendukung program pembangunan yang
berwawasan lingkungan, GAPKINDO pusat dan cabang berperan aktif dalam upaya menaggulangi masalah limbah pabrik SIR dalam
kerjasama dengan Bapedal. Komisi amdal Departemen Perindustrian dan Tim Prokasih yang secara nyata direalisasikan
dengan mendukung program kali bersih dibeberapa aliran sungai yang merupakan sentral produksi karet dan mematuhi Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 03MEN KLH II91 tentang persyartan mutu limbah cair dari industri karet.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN