Analisis pengaruh fluktuasi nilai tukar pada ekspor komoditi unggulan pertanian (karet dan kopi) di Indonesia

(1)

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA

EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN

(KARET DAN KOPI) DI INDONESIA

OLEH :

RATIH NURALITHA PRATIKA H14103051

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(2)

RINGKASAN

RATIH NURALITHA PRATIKA. Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia (dibimbing oleh RINA OKTAVIANI).

Fluktuasi nilai tukar berkaitan erat dalam perdagangan internasional karena nilai suatu komoditi ekspor dinilai dengan satu satuan mata uang asing. Selain itu, fluktuasi nilai tukar memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekspor karena berkaitan dengan harga relatif dari barang – barang domestik dan luar negeri. Salah satu sektor ekspor tersebut adalah sektor pertanian. Ekspor pertanian dikuasai oleh ekspor tanaman perkebunan. Komoditi unggulan pertanian adalah karet dan kopi. Ekspor karet dan kopi Indonesia memiliki kontribusi yang cukup tinggi terhadap total ekspor Indonesia. Ekspor karet dan kopi ini dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar menyebabkan berfluktuasi nilai ekspor karet dan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fluktuasi nilai tukar pada ekspor komoditi unggulan pertanian (karet dan kopi) dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi unggulan pertanian (karet dan kopi) di Indonesia.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder time series data kuantitatif bulanan. Untuk analisis ekspor komoditi karet data yang digunakan mulai dari periode 2000:1 hingga 2005:12. Sedangkan untuk analisis ekspor komoditi kopi dimulai dari periode 1992:1 hingga 2005:12. Data – data tersebut meliputi nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga domestik karet dan kopi, harga pasar internasional karet dan kopi, harga negara kompetitor karet dan kopi, Gross Domestik Product (GDP) dunia dan Industrial Index Production. Data – data tersebut diperoleh dari statistika ekonomi dan keuangan Indonesia (SEKI) BI, Badan Pusat Statistik (BPS), Internasional Finnancial Statistic (IFS), Internasional Coffee Organization (ICO) dan Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo). metode yang digunakan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor unggulan pertanian (karet dan kopi) adalah Vector Auto Regression (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM) dengan menggunakan perangkat lunak (software) Eviews 4.1 dan Microsoft Excel 2003.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap nilai ekspor komoditi karet dan kopi. Hal ini karena nilai ekspor komoditi karet dan kopi lebih dipengaruhi oleh harga pasar internasional. Nilai ekspor meniliki hubungan negatif dengan fluktuasi nilai tukar sedangkan harga pasar internasional memiliki hubungan positif dengan nilai ekspor komoditi karet dan kopi. Pada analisis komoditi kopi variabel – variabel yang berhubungan positif dan signifikan dalam jangka pendek dengan nilai ekspor kopi Indonesia adalah harga internasional dan GDP riil dunia. Pada analisis komoditi karet variabel yang berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek adalah jumlah ekspor karet itu sendiri. Pada jangka panjang analisis komoditi kopi ini yang berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai ekspor kopi Indonesia


(3)

adalah nilai tukar riil. Sedangkan variabel lain dalam jangka panjang berhubungan negatif dan signifikan dengan nilai ekspor komoditi kopi adalah harga negara kompetitor, harga domestik dan GDP riil dunia. Pada jangka panjang variabel yang positif dan signifikan mempengaruhi nilai ekspor karet adalah harga domestik dan Industrial Index Production sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor karet adalah jumlah ekspor karet dan harga negara kompetitor.


(4)

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA

EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN

(KARET DAN KOPI) DI INDONESIA

OLEH :

RATIH NURALITHA PRATIKA H14103051

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Ratih Nuralitha Pratika Nomor Registrasi Pokok : H14103051

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. NIP. 131 846 872

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. NIP. 131 846 872


(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2007

Ratih Nuralitha Pratika H14103051


(7)

RIWAYAT HIDUP

Ratih Nuralitha Pratika. Dilahirkan di Bandung pada hari Jumat tanggal 18 April 1986 dari pasangan Bapak Aulia dan Ibu Tantri Endang. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SD Angkasa 1 Bandung. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTPN 1 Margahayu Bandung. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Margahayu Bandung dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan kepanitiaan baik untuk tingkat departemen maupun institusi.


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya untuk Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis mendapat kemudahan dan kemampuan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Qudwah Hasanah kita, Rasulullah Saw, yang telah mengajarkan al-Islam sebagai jalan hidup sehingga membawa keselamatan bagi umat manusia sejagad raya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dengan sabar dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

2. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si selaku dosen penguji utama yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan, kritik dan ilmu yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Fifi Diana Thamrin, SP, M.Si selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan masukan dalam perbaikan tata bahasa untuk penyempurnaan skripsi ini.

4. Kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Aulia dan Ibunda Tantri Endang, adikku tersayang Opie dan Edo beserta keluarga besar atas doa, kasih sayang, bimbingan, dukungan, perhatian dan perjuangan yang telah dicurahkan. Terima kasih pula kepada Brian Rendra Budhiarta atas doa, perhatian, dukungan yang diberikan kepada penulis.

5. Dosen, staf penunjang dan seluruh civitas Departemen Ilmu Ekonomi atas ilmu dan bantuan yang diberikan.


(9)

6. Dr. Suharto Honggokusumo beserta staf Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) atas bantuan selama proses pengambilan data.

7. My best Friends anak – anak DJ’ Bunda, Weni, Ajie, Wida, Mimi, Heri, Yogi dan Wiwit. My roommate Rindu dan teman satu rumah C15 Abon, Lia, Mega, Utari, Sinta, Anggi dan Irma atas doa, dukungan, smangat, dan bantuan selama proses pembuatan skripsi.

8. Teman satu bimbingan Windy dan Jayanti terima kasih atas semangat dan dukungannya. Lea, Andin, Echa, Rico, Inun, Giri, Kiki, Abang, Heni, Ari, AO, Nofa, Ryan, Ucup, Bery, Ani dan seluruh anak IE 40 terima kasih atas persahabatan dan bantuan selama proses pembuatan skripsi.

9. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kak Fickry atas bantuannya dalam pengolahan data.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Agustus 2007

Ratih Nuralitha Pratika H14103051


(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan ... 9

1.4. Manfaat ... 10

1.5. Ruang Lingkup ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 14

2.1. Pengertian Nilai Tukar………... 14

2.2. Pengertian Perilaku Nilai Tukar………. 16

2.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar ... 17

2.4. Resiko Nilai Tukar ... 19

2.5. Ekspor ... 20

2.6. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 21

2.6.1. Teori Perdagangan Internasional ... 21

2.6.2. Teori Penawaran Ekspor ... 22

2.6.3. Teori Permintaan Ekspor………. 22

2.6.4. Teori Fluktuasi Nilai Tukar………. 23

2.6.5. Teori Model Vector Auto Regression (VAR)……….. 24

2.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29

2.8. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 31

2.9. Kerangka Pemikiran Operasional ... 31

2.10. Hipotesis... 34


(11)

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA

EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN

(KARET DAN KOPI) DI INDONESIA

OLEH :

RATIH NURALITHA PRATIKA H14103051

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(12)

RINGKASAN

RATIH NURALITHA PRATIKA. Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia (dibimbing oleh RINA OKTAVIANI).

Fluktuasi nilai tukar berkaitan erat dalam perdagangan internasional karena nilai suatu komoditi ekspor dinilai dengan satu satuan mata uang asing. Selain itu, fluktuasi nilai tukar memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekspor karena berkaitan dengan harga relatif dari barang – barang domestik dan luar negeri. Salah satu sektor ekspor tersebut adalah sektor pertanian. Ekspor pertanian dikuasai oleh ekspor tanaman perkebunan. Komoditi unggulan pertanian adalah karet dan kopi. Ekspor karet dan kopi Indonesia memiliki kontribusi yang cukup tinggi terhadap total ekspor Indonesia. Ekspor karet dan kopi ini dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar menyebabkan berfluktuasi nilai ekspor karet dan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fluktuasi nilai tukar pada ekspor komoditi unggulan pertanian (karet dan kopi) dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi unggulan pertanian (karet dan kopi) di Indonesia.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder time series data kuantitatif bulanan. Untuk analisis ekspor komoditi karet data yang digunakan mulai dari periode 2000:1 hingga 2005:12. Sedangkan untuk analisis ekspor komoditi kopi dimulai dari periode 1992:1 hingga 2005:12. Data – data tersebut meliputi nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga domestik karet dan kopi, harga pasar internasional karet dan kopi, harga negara kompetitor karet dan kopi, Gross Domestik Product (GDP) dunia dan Industrial Index Production. Data – data tersebut diperoleh dari statistika ekonomi dan keuangan Indonesia (SEKI) BI, Badan Pusat Statistik (BPS), Internasional Finnancial Statistic (IFS), Internasional Coffee Organization (ICO) dan Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo). metode yang digunakan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor unggulan pertanian (karet dan kopi) adalah Vector Auto Regression (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM) dengan menggunakan perangkat lunak (software) Eviews 4.1 dan Microsoft Excel 2003.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap nilai ekspor komoditi karet dan kopi. Hal ini karena nilai ekspor komoditi karet dan kopi lebih dipengaruhi oleh harga pasar internasional. Nilai ekspor meniliki hubungan negatif dengan fluktuasi nilai tukar sedangkan harga pasar internasional memiliki hubungan positif dengan nilai ekspor komoditi karet dan kopi. Pada analisis komoditi kopi variabel – variabel yang berhubungan positif dan signifikan dalam jangka pendek dengan nilai ekspor kopi Indonesia adalah harga internasional dan GDP riil dunia. Pada analisis komoditi karet variabel yang berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek adalah jumlah ekspor karet itu sendiri. Pada jangka panjang analisis komoditi kopi ini yang berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai ekspor kopi Indonesia


(13)

adalah nilai tukar riil. Sedangkan variabel lain dalam jangka panjang berhubungan negatif dan signifikan dengan nilai ekspor komoditi kopi adalah harga negara kompetitor, harga domestik dan GDP riil dunia. Pada jangka panjang variabel yang positif dan signifikan mempengaruhi nilai ekspor karet adalah harga domestik dan Industrial Index Production sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor karet adalah jumlah ekspor karet dan harga negara kompetitor.


(14)

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA

EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN

(KARET DAN KOPI) DI INDONESIA

OLEH :

RATIH NURALITHA PRATIKA H14103051

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007


(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Ratih Nuralitha Pratika Nomor Registrasi Pokok : H14103051

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. NIP. 131 846 872

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS. NIP. 131 846 872


(16)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2007

Ratih Nuralitha Pratika H14103051


(17)

RIWAYAT HIDUP

Ratih Nuralitha Pratika. Dilahirkan di Bandung pada hari Jumat tanggal 18 April 1986 dari pasangan Bapak Aulia dan Ibu Tantri Endang. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SD Angkasa 1 Bandung. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTPN 1 Margahayu Bandung. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Margahayu Bandung dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan kepanitiaan baik untuk tingkat departemen maupun institusi.


(18)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya untuk Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis mendapat kemudahan dan kemampuan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senatiasa tercurah kepada Qudwah Hasanah kita, Rasulullah Saw, yang telah mengajarkan al-Islam sebagai jalan hidup sehingga membawa keselamatan bagi umat manusia sejagad raya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan membimbing penulis dengan sabar dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

2. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si selaku dosen penguji utama yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan, kritik dan ilmu yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Fifi Diana Thamrin, SP, M.Si selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan masukan dalam perbaikan tata bahasa untuk penyempurnaan skripsi ini.

4. Kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Aulia dan Ibunda Tantri Endang, adikku tersayang Opie dan Edo beserta keluarga besar atas doa, kasih sayang, bimbingan, dukungan, perhatian dan perjuangan yang telah dicurahkan. Terima kasih pula kepada Brian Rendra Budhiarta atas doa, perhatian, dukungan yang diberikan kepada penulis.

5. Dosen, staf penunjang dan seluruh civitas Departemen Ilmu Ekonomi atas ilmu dan bantuan yang diberikan.


(19)

6. Dr. Suharto Honggokusumo beserta staf Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) atas bantuan selama proses pengambilan data.

7. My best Friends anak – anak DJ’ Bunda, Weni, Ajie, Wida, Mimi, Heri, Yogi dan Wiwit. My roommate Rindu dan teman satu rumah C15 Abon, Lia, Mega, Utari, Sinta, Anggi dan Irma atas doa, dukungan, smangat, dan bantuan selama proses pembuatan skripsi.

8. Teman satu bimbingan Windy dan Jayanti terima kasih atas semangat dan dukungannya. Lea, Andin, Echa, Rico, Inun, Giri, Kiki, Abang, Heni, Ari, AO, Nofa, Ryan, Ucup, Bery, Ani dan seluruh anak IE 40 terima kasih atas persahabatan dan bantuan selama proses pembuatan skripsi.

9. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kak Fickry atas bantuannya dalam pengolahan data.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Agustus 2007

Ratih Nuralitha Pratika H14103051


(20)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan ... 9

1.4. Manfaat ... 10

1.5. Ruang Lingkup ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 14

2.1. Pengertian Nilai Tukar………... 14

2.2. Pengertian Perilaku Nilai Tukar………. 16

2.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar ... 17

2.4. Resiko Nilai Tukar ... 19

2.5. Ekspor ... 20

2.6. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 21

2.6.1. Teori Perdagangan Internasional ... 21

2.6.2. Teori Penawaran Ekspor ... 22

2.6.3. Teori Permintaan Ekspor………. 22

2.6.4. Teori Fluktuasi Nilai Tukar………. 23

2.6.5. Teori Model Vector Auto Regression (VAR)……….. 24

2.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29

2.8. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 31

2.9. Kerangka Pemikiran Operasional ... 31

2.10. Hipotesis... 34


(21)

x

3.1. Jenis dan Sumber Data ... 37

3.2 . metode Analisis Data ... 38

3.2.1. Model Umum Vector Auto Regression (VAR) ... 39

3.2.2. Uji Stasioneritas Data... 40

3.2.3. Penetapan Tingkat Lag Optimum ... 41

3.2.4. Uji Kointegrasi ... 42

3.2.5. Model Umum Vector Error Correction Model (VECM) ... 43

3.2.6. Impulse Response Function (IRF)... 44

3.2.7. Variance Decomposition (VD) ... 44

3.3 Model Analisis Data ... 45

3.3.1. Model Analisis Ekspor Komoditi Kopi ... 46

3.3.2. Model Analisis Ekspor Komoditi Karet ... 47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1. Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Karet ... 49

4.2. Hasil Estimasi VAR Komoditi Karet... 53

4.2.1. Kestasioneran Data... 53

4.2.2. Penentuan Lag Optimum Menggunakan Akaike Information Criterion (AIC) ... 56

4.2.3. Kointegrasi ... 57

4.2.4. Estimasi Vector Error Correction Model (VECM) ... 58

4.2.5. Variance Decomposition (VD) ... 63

4.2.6. Impulse Response Function (IRF)………... 66

4.3. Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada Ekspor Komoditi Kopi ... 69

4.4. Hasil Estimasi VAR Komoditi Kopi... 73

4.4.1. Kestasioneran Data... 73

4.4.2. Penentuan Lag Optimum Menggunakan Schwarz Criteria (SC) 76 4.4.3. Kointegrasi ... 77

4.4.4. Estimasi Vector Error Correction Model (VECM) ... 78

4.4.5. Variance Decomposition (VD) ... 82


(22)

xi

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 89 5.1. Kesimpulan ... 89

5.2. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA ... 92 LAMPIRAN ... 95


(23)

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman 1. Perkembangan Total Ekspor Indonesia Tahun 1990-2005 ... 3 2. Perkembangan Nilai Ekspor Migas & non Migas Indonesia

Tahun 1990-2005 ... 4 3. Perkembangan Ekspor Pertanian Tahun 1990-2005 ... 6 4. Nilai Ekspor Komoditi Perkebunan Indonesia Tahun 1999-2005

(dalam ribu US$)... 7 5. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian………... 37 6. Data, Satuan Dan Simbol………... 45 7. Uji Stasioneritas Pada Level... 54 8. Uji Stasioneritas Pada First Difference ... 55 9. Perhitungan Schwarz Criteria (SC) ... 56 10. Johansen Cointegration Test... 57 11. Hasil Estimasi VECM Jangka Pendek ... 59 12. Hasil Estimasi VECM Jangka Panjang ... 61 13. Variance Decomposition (VD) ... 65 14. Uji Stasioneritas Pada Level... 74 15. Uji Stasioneritas Pada First Difference ... 75 16. Perhitungan Akaike Information Criterion (AIC) ... 76 17. Johansen Cointegration Test... 77 18. Hasil Estimasi VECM Jangka Pendek ... 79 19. Hasil Estimasi VECM Jangka Panjang ... 81 20. Variance Decomposition (VD) ... 84 21. Perkembangan Ekspor Barang – barang Hasil Pertanian Tahun

1999-2005... 95 22. Perkembangan Ekspor Getah Karet Tahun 1999-2005... 96 23. Perkembangan Ekspor Kopi Tahun 1999-2005... 97


(24)

xiii

24. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Perkebunan


(25)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman 1. Kerangka Pemikiran Operasional ... 34 2. Grafik Perkembangan Nilai Tukar Riil Tahun 2000-2005 ... 50 3. Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Karet Indonesia Tahun 2000-2005 ... 50 4. Perkembangan Harga Pasar Internasional Komoditi Karet 2000-2005 ... 51 5. Grafik Hubungan Antara Nilai Tukar Riil, Nilai Ekspor Karet dan

Harga Pasar Internasional ... 52 6. Respon Nilai Ekspor Komoditi Karet Indonesia terhadap Harga Pasar

Internasional, Jumlah Ekspor Karet Indonesia, Harga Negara Kompetitor, Harga domestik, Industrial Production Index dan

Nilai Tukar Riil………. 67 7. Grafik Perkembangan Nilai Tukar Riil Tahun 1992-2005 ... 70 8. Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Kopi Indonesia Tahun 1992-2005 .... 70 9. Perkembangan Harga Pasar Internasional Komoditi Kopi 1992-2005 ... 71 10. Grafik Hubungan Antara Nilai Tukar Riil, Nilai Ekspor Kopi dan

Harga Pasar Internasional ... 72 11. Respon Nilai Ekspor Komoditi Kopi Indonesia terhadapHarga Pasar

Internasional, Harga Domestik, Harga Negara Kompetitor,

Jumlah Ekspor, Nilai Tukar Riil dan GDP Riil Dunia... 86


(26)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1. Ekspor Hasil Pertanian (Analisis Komoditi Ekspor 1999-2005

ISIC Pertanian, Industri dan Pertambangan. Badan Pusat Statistik

(BPS)... 95 2. Kondisi Perkembangan dan Pangsa Pasar Internasional

Komoditi Perkebunan Indonesia: Kasus Kakao, Kopi dan

Karet, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan ... 98 3. Uji Stasioner pada Level (Komoditi Karet)... 102 4. Uji Stasioner pada First Difference... 103 5. Penentuan Lag Optimum ... 105 6. Uji Kestabilan VAR ... 106 7. Johansen Cointegration Summary... 106 8. Johansen Cointegration Test... 107 9. Correlation Matrix... 108 10. Estimasi Vector Error Correction Model (VECM) ... 108 11. Variance Decomposition (VD) ... 112 12. Impulse Response Function (IRF)... 115 13. Uji Stasioner pada Level (Komoditi Kopi)... 117 14. Uji Stasioner pada First Difference... 118 15. Penentuan Lag Optimum ... 120 16. Uji Kestabilan VAR ... 121 17. Johansen Cointegration Summary... 121 18. Johansen Cointegration Test... 122 19. Correlation Matrix... 123 20. Estimasi Vector Error Correction Model (VECM) ... 123 21. Variance Decomposition (VD) ... 126 22. Impulse Response Function (IRF)... 129


(27)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perekonomian suatu negara dapat dikatakan sedang meningkat atau menurun berdasarkan beberapa indikator dasar makroekonomi. Salah satu indikator dasar makroekonomi tersebut adalah nilai tukar. Hal ini karena nilai tukar merupakan suatu pembanding nilai mata uang suatu negara dengan negara lain. Apabila nilai mata uang suatu negara menguat maka perekonomian negara tersebut meningkat sehingga nilai tukar dapat dijadikan acuan salah satu indikator makroekonomi.

Sejak runtuhnya sistem Bretton Woods, nilai tukar bergerak semakin fleksibel. Hal ini karena nilai tukar menganut sistem baru yaitu sistem mengambang. Sistem ini memaksa nilai tukar untuk menyesuaikan diri dengan mekanisme pasar yang berlaku sehingga menyebabkan nilai tukar berfluktuasi. Fluktuasi nilai tukar dapat berdampak pada perubahan variabel – variabel makroekonomi lainnya. Salah satunya, fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi agregat demand dan agregat supply (Warjiyo dan Agung, 2002).

Fluktuasi nilai tukar akibat diterapkannya suatu kebijakan moneter menyebabkan nilai tukar domestik terdepresiasi dan meningkatkan harga barang – barang impor yang kemudian diikuti oleh meningkatnya harga barang domestik. Hal ini terjadi walaupun tidak terjadi ekspansi pada agregat demand. Fluktuasi nilai tukar juga dapat menimbulkan spekulasi bagi pelaku usaha serta menyebabkan terjadinya inflasi.


(28)

2

Fluktuasi nilai tukar berkaitan erat dalam perdagangan internasional karena nilai suatu komoditi ekspor dinilai dengan satu satuan mata uang asing. Fluktuasi nilai tukar ini mempengaruhi kegiatan ekspor yang merupakan salah satu bentuk perdagangan internasional. Barang – barang ekspor yang di kirim ke luar negeri dihitung dengan menggunakan satu satuan mata uang asing sehingga dengan adanya fluktuasi nilai tukar ini menyebabkan harga barang ekspor menjadi tidak tentu.

Pada saat terjadi krisis moneter tahun 1997-1998, nilai tukar mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Hal ini ditandai dengan adanya depresiasi nilai tukar sebesar 2.4 persen hingga 5.4 persen per tahun (SEKI, 1998). Fluktuasi nilai tukar yang tajam ini mengakibatkan terjadinya inflasi yang cukup tinggi sehingga pada saat krisis tersebut perekonomian Indonesia terhambat. Begitu pula dengan pertumbuhan ekspor, pada saat terjadi krisis ekspor Indonesia mengalami kemunduran yang cukup tinggi.

Total ekspor Indonesia memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi setiap tahunnya pada masa sebelum terjadi krisis moneter. Penerimaan nilai total ekspor Indonesia periode 1990 – 1997 berkembang dengan kenaikan rata – rata 11.1 persen per tahun. Nilai penerimaan ekspor sendiri berfluktuasi dari tahun ke tahun. Ekspor Indonesia yang terdiri dari ekspor migas dan non migas ini berhasil menambah devisa negara. Tetapi setelah terjadi krisis moneter pertumbuhan ekspor Indonesia mengalami kemunduran akibat nilai tukar yang berfluktuasi cukup tinggi.


(29)

3

Tabel 1. Perkembangan Total Ekspor Indonesia Tahun 1990-2005

Tahun Volume Ekspor

(Ribu Ton)

Nilai Ekspor (Juta US$)

Perubahan Nilai Ekspor (%)

1990 107566.3 25675.3

1991 115461.3 29142.5 13.5

1992 151535.8 33967.0 16.6

1993 177470.8 36823.0 8.4

1994 225343.7 40053.4 8.8

1995 246109.1 45418.0 13.4

1996 214184.3 49814.8 9.7

1997 254456.9 53443.6 7.3

1998 244924.5 48847.6 -8.6

1999 234966.0 48665.5 -0.4

2000 225102.8 62124.0 27.7

2001 272456.6 56320.9 -9.3

2002 223270.1 57158.8 1.5

2003 219566.8 61058.2 6.8

2004 232317.4 71584.6 17.2

2005 258731.5 85660.0 19.7

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2006.

Tabel 2. Menggambarkan perkembangan ekspor Indonesia yang terdiri dari ekspor migas dan non migas. Seperti yang telah disinggung diatas rata – rata pertumbuhan nilai total ekspor Indonesia adalah sebesar 11,1 persen per tahun. Ekspor non migas tumbuh lebih cepat dari ekspor migas sebesar 4.5 persen dengan rata – rata pertumbuhan 11.1 persen per tahun. Namun memasuki masa krisis moneter tahun 1997-1998 ekspor non migas Indonesia merosot 2.0 persen, ekspor migas merosot tajam 32.3 persen dan total ekspor Indonesia turun sebesar 8.6 persen. Penurunan total ekspor Indonesia ini terus berlanjut hungga tahun 1999. Pada awal 2000 hingga 2005 perkembangan ekspor migas dan non migas rata – rata meningkat sebesar 13.5 persen untuk ekspor migas dan 9.9 persen untuk ekspor non migas dan pertumbuhan rata – rata total ekspor Indonesia sebesar 10.6 persen.


(30)

4

Tabel 2. Perkembangan Nilai Ekspor Migas dan non Migas Indonesia Tahun 1990-2005

Ekspor Migas Ekspor Non Migas Tahun Nilai FOB (Juta US$) Perubahan Nilai Ekspor (%) Nilai FOB (Juta US$) Perubahan Nilai Ekspor (%)

1990 11071.1 - 14604.2

-1991 10894.9 -1.6 18247.6 24.9

1992 10670.9 -2.1 23296.1 27.7

1993 9745.8 -8.7 27077.2 16.2

1994 9693.6 -0.5 30359.6 12.1

1995 10464.4 8.0 34953.6 15.1

1996 11721.8 12.0 38093.0 9.0

1997 11622.6 -0.8 41821.0 9.8

1998 7872.2 -32.3 40975.5 -2.0

1999 9792.3 24.4 38873.2 -5.1

2000 14366.6 46.7 47757.4 22.9

2001 12636.3 -12.0 43684.6 -8.5

2002 12112.7 -4.1 45046.1 3.1

2003 13651.4 12.7 47406.1 5.2

2004 15645.3 14.6 55939.3 18.0

2005 19231.6 22.9 66428.4 18.8

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2006.

Data pada Tabel 2. menggambarkan nilai ekspor migas dan non migas Indonesia dari tahun 1990 hingga 2005 mengalami fluktuasi. Fluktuasi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan harga pasar internasional dan domestik, fluktuasi nilai tukar, perubahan konsumsi (permintaan negara pengimpor) dan pendapatan nasional negara pengimpor.

Salah satu faktor yang menyebabkan fluktuasi nilai total ekspor adalah fluktuasi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekspor karena berkaitan dengan harga relatif dari barang – barang domestik dan barang – barang luar negeri (Krugman dan Mishkin, 1992). Fluktuasi nilai tukar yang lebar menyebabkan terjadinya depresiasi ataupun apresiasi nilai tukar. Pada saat terjadi apresiasi nilai tukar pada suatu negara maka terjadi peningkatan harga relatif ekspor dan menurunnya harga relatif impor


(31)

5

sehingga barang – barang ekspor negara tersebut cenderung tidak kompetitif di pasar internasional dan dapat menurunkan nilai ekspor ke luar negeri. Depresiasi nilai tukar menyebabkan harga relatif ekspor menurun sedangkan harga relatif impor meningkat tetapi barang – barang ekspor menjadi tidak kompetitif di pasar internasional dan meningkatkan nilai ekspor.

1.2. Permasalahan

Fluktuasi nilai tukar ini merupakan salah satu indikator utama ekonomi untuk penyatuan uang. Secara umum, fluktuasi nilai tukar dapat menghambat perdagangan internasional karena fluktuasi nilai tukar berkaitan erat dengan harga relatif barang – barang domestik dan harga relatif barang – barang luar negeri. Fluktuasi nilai tukar yang lebar menyebabkan harga relatif barang – barang domestik dan barang – barang luar negeri ikut berfluktuasi sesuai dengan arah fluktuasi nilai tukar tersebut.

Ekspor merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang berkaitan erat dengan nilai tukar karena harga barang – barang ekspor dihitung dengan menggunakan satuan mata uang asing. Pertumbuhan ekspor dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Jika terjadi fluktuasi nilai tukar yang cukup lebar maka harga barang – barang ekspor tidak dapat diprediksikan.

Ekspor Indonesia terdiri dari ekspor migas dan ekspor non migas yang memberikan sumbangan besar terhadap penerimaan negara. Ekspor non migas Indonesia terdiri dari sektor industri, pertanian dan pertambangan. Pada perkembangan nilai ekspor non migas sektor industri memberikan sumbangan


(32)

6

terbesar diikuti dengan ekspor sektor pertanian dan sektor pertambangan. Walaupun sumbangan terbesar dipegang oleh ekspor sektor industri, ekspor sektor pertanian menunjukkan trend yang berfluktuatif dari waktu ke waktu pada perkembangan nilai ekspornya.

Tabel 3. Perkembangan Ekspor Pertanian Tahun 1990-2005

Tahun Volume Ekspor

(Ribu Ton)

Nilai Ekspor (Juta US$)

Perubahan Nilai Ekspor (%)

1990 37855.4 6219.9

-1991 39453.5 5695.7 -8.4

1992 38861.9 5397.7 -5.2

1993 36178.0 4778.4 -11.5

1994 43676.9 5072.6 6.2

1995 40674.0 5145.7 1.4

1996 38254.9 5711.8 11.0

1997 38978.5 5480.0 -4.1

1998 36914.0 3348.6 -38.9

1999 35902.5 4517.3 34.9

2000 29225.9 6090.1 34.8

2001 32857.0 5714.7 -6.2

2002 29054.4 5227.6 -8.5

2003 26517.5 5621.0 7.5

2004 23467.8 6241.4 11.0

2005 21488.0 8145.8 30.5

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2006.

Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa perkembangan ekspor pertanian Indonesia selama kurun waktu enam belas tahun mulai dari tahun 1990 – 2005 mengalami fluktuasi. Pada tahun 1990 – 1997 volume ekspor pertanian Indonesia cenderung mengalami peningkatan dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 11 persen setiap tahunnya. Tetapi pada tahun 1998 ekspor pertanian Indonesia mengalami penurunan dan kemudian kembali meningkat pada tahun 1999. Secara umum rata – rata pertumbuhan ekspor pertanian sebesar 3.6 persen setiap tahunnya.


(33)

7

Ekspor pada sektor pertanian didominasi oleh ekspor tanaman perkebunan. Indonesia sejak jaman penjajahan terkenal sebagai negara penghasil komoditi perkebunan maka tak salah jika ekspor pertanian didominasi oleh tanaman perkebunan. Ekspor tanaman perkebunan ini diantaranya adalah karet alam, kopi, biji kakao, teh dan rempah – rempah.

Tabel 4. Nilai Ekspor Komoditi Perkebunan Indonesia Tahun 1999-2005 (dalam ribu US$)

Komoditi 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Kopi 458260 311832 182608 218771 250882 281635 497777 Teh 92016 108144 94685 98024 91840 64806 47872

Rempah-rempah

273413 314308 174419 186172 186336 153737 153392 Karet

Alam

10823 7886 7596 6808 12103 14730 6403

Kakao 296720 235724 276598 521257 410465 370243 468279 Tembakau 79147 63594 80776 66450 44486 45613 62897

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2006.

Pada Tabel 4. untuk komoditi kopi memiliki rata – rata persentase pertumbuhan sebesar 11.7 persen terhadap nilai total ekspor pertanian. Komoditi teh memiliki peranan sebesar 3.3 persen terhadap nilai total ekspor pertanian. Sedangkan rempah – rempah rata – rata persentase terhadap nilai total ekspor sebesar 7.8 persen. Selain itu, karet alam memiliki peranan sebesar 3.6 persen terhadap total ekspor pertanian.

Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar dunia untuk komoditi kopi dan karet alam sehingga ekspor untuk kedua komoditi tersebut memiliki peranan yang besar bagi total ekspor pertanian Indonesia. Untuk komoditi karet pasar komoditas karet alam pada tingkat dunia di dominasi oleh pangsa pasar Asia yang mencapai 91 persen pada tahun 2002 dan kondisi ini cenderung stabil sejak tahun 1998. Kontributor terbesar pasar Asia adalah karet alam Thailand (40


(34)

8

persen), kemudian disusul oleh Indonesia (30 persen) dan Malaysia dengan pangsa pasar Asia 15 persen. Negara tujuan utama ekspor karet ini adalah Amerika Serikat (36 persen) dan Jepang (14 persen).

Ekspor kopi memiliki peranan yang cukup besar terhadap perkembangan nilai total ekspor Indonesia karena kopi merupakan salah satu komoditi ekspor andalan pada sektor pertanian. Indonesia merupakan negara produsen kopi Robusta terbesar kedua setelah Vietnam. Komoditi kopi memiliki market share yang semakin menurun terhadap sektor pertanian dan juga pertumbuhannya yang cenderung negatif tapi nilai absolut ekspornya relatif tinggi. Ini disebabkan adanya persaingan dari negara Vietnam yang merupakan saingan utama ekspor kopi Robusta Indonesia. Vietnam memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Indonesia terutama dalam hal produktivitas dan mutu. Negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan Italia.

Selain itu, pada Tabel 4. menunjukkan adanya fluktuasi ekspor komoditi perkebunan setiap tahunnya. Hal ini karena pertumbuhan ekspor pertanian itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu; (1) adanya daya saing dengan negara – negara lain di dunia; (2) adanya penetapan harga pasar dalam negeri dan harga pasar internasional; (3) adanya permintaan luar negeri; dan (4) nilai tukar mata uang (Lipsey, 1995).

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah nilai tukar karena barang – barang ekspor dihitung dengan satuan mata uang asing. Nilai tukar saat ini tidak stabil akibat berubahnya sistem yang dianut nilai tukar tersebut. Saat ini nilai tukar semakin fleksibel bergerak mengikuti mekanisme


(35)

9

pasar sehingga menyebabkan nilai tukar selalu berfluktuasi. Adanya fluktuasi nilai tukar ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada pertumbuhan ekspor yang bergerak mengikuti fluktuasi nilai tukar.

Pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor ini menarik beberapa ahli ekonomi untuk menelitinya. Goeltom (1997) menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perdagangan. Sementara itu, Susilo (2001), menjelaskan bahwa fluktuasi nilai tukar memiliki dampak yang signifikan terhadap ekspor riil non migas pada jangka panjang dan memiliki dampak yang tidak signifikan terhadap ekspor riil non migas pada jangka pendek. Keterangan ini menunjukkan bahwa hubungan fluktuasi nilai tukar memberikan pengaruh beragam terhadap ekspor.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi)?

2. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi nilai ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi)?

1.3. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi).


(36)

10

2. Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi).

1.4. Manfaat

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi) sehingga pemerintah mendapatkan informasi dalam menentukan sistem nilai tukar dan kebijakan ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi).

2. Bagi pelaku pasar (eksportir), hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan atas adanya pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi) sehingga para eksportir dapat menentukan langkah – langkah yang perlu diambil dalam melakukan ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi).

3. Bagi mahasiswa dan masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mempelajari nilai tukar dan ekspor serta referensi dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia terutama karet dan kopi.


(37)

11

4. Bagi penulis, penelitian ini sebagai sarana pembelajaran dalam memahami fluktuasi nilai tukar dan ekspor secara lebih mendalam. Selain itu, penelitian ini juga sebagai proses belajar untuk lebih kritis dalam menganalisis pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia (karet dan kopi), serta membuka wawasan dan pemahaman untuk mencari jawaban atas perumusan masalah.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia, faktor – faktor yang mempengaruhi hubungan fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia serta untuk mengetahui asumsi dan metode yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia.

Pada penelitian ini komoditi unggulan pertanian yang digunakan adalah kopi dan karet. Untuk kopi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kopi robusta karena Indonesia merupakan produsen utama dunia untuk kopi robusta (BPS, 2006). Selain itu, Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia sebagai negara produsen kopi setelah Brazil, Kolombia dan Vietnam. Indonesia juga sebagai negara produsen terbesar kedua di dunia untuk kopi Robusta setelah Vietnam. Kopi Robusta Indonesia memiliki market share 30 persen pasar Asia pada tahun 1998. Pada tahun 2002 market share kopi Robusta di pasar Asia sebesar 19.6 persen (AEKI, 2006).


(38)

12

Pada penelitian kopi ini variabel yang digunakan adalah harga pasar internasional, harga domestik, nilai tukar riil, total nilai ekspor ke seluruh negara di dunia, total jumlah ekspor ke seluruh negara di dunia. Selain itu digunakan variabel harga negara kompetitor yaitu harga negara Vietnam karena Vietnam adalah negara pesaing utama Indonesia untuk komoditi kopi Robusta. Variabel lain yang digunakan adalah Gross Domestic Product (GDP) riil dunia karena jumlah dan nilai ekspor kopi pada penelitian ini ke seluruh negara dunia sehingga untuk menggambarkan laju pertumbuhan seluruh negara di dunia maka digunakan GDP riil dunia

Untuk komoditi karet yang digunakan adalah karet alam jenis SIR (Standart Indonesian Rubber) 20. Pasar komoditas karet pada tingkat dunia didominasi oleh market share Asia yang mencapai 91 persen pada tahun 2002. Kontributor terbesar pasar Asia adalah karet alam dari Thailand 40 persen kemudian disusul oleh Indonesia 30 persen dan Malaysia 15 persen. Dengan kata lain Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ketiga didunia. Negara tujuan ekspor karet Indonesia adalah Amerika Serikat (36 persen) dan Jepang (14 persen) (Tjitroresmi, 2005).

Pada penelitian karet ini variabel yang digunakan adalah harga pasar internasional, harga domestik, nilai tukar riil, total nilai ekspor negara Amerika Serikat, total jumlah ekspor ke negara Amerika Serikat. Selain itu digunakan variabel harga negara kompetitor yaitu harga negara Malaysia karena Malaysia adalah negara pesaing utama Indonesia setelah Thailand untuk komoditi karet alam. Variabel lain yang digunakan adalah Industrial Index Production (IIP)


(39)

13

negara Amerika Serikat karena jumlah dan nilai ekspor kopi pada penelitian ini ke negara Amerika Serikat sehingga untuk menggambarkan laju pertumbuhan negara Amerika Serikat maka digunakan IIP Amerika Serikat.


(40)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Pengertian Nilai Tukar

Menurut Lipsey (1995), pembayaran internasional memerlukan pertukaran mata uang antara satu orang yang mempunyai mata uang tertentu dan membutuhkan mata uang lain. Nilai tukar menyatakan nilai satu mata uang terhadap mata uang lainnya atau harga suatu mata uang dalam satuan mata uang asing. Bila satu mata uang mengalami apresiasi maka mata uang lain akan mengalami depresiasi. Apresiasi itu sendiri adalah kenaikan nilai eksternal dolar (kenaikan nilai tukar) sedangkan depresiasi adalah turunnya nilai eksternal dolar (turunnya nilai tukar).

Menurut Krugman dan Mishkin (1992), nilai tukar (exchange rate) atau dikenal juga dengan istilah kurs adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Nilai tukar merupakan salah satu variabel yang terpenting dalam suatu perekonomian terbuka dimana variabel ini berpengaruh pada variabel – variabel ekonomi lainnya seperti harga, tingkat bunga, neraca pembayaran (Balance of Payment), neraca transaksi berjalan (selisih ekspor terhadap impor) serta variabel lainnya. Peranan yang penting dalam suatu hubungan ekonomi internasional terutama sekali berkaitan dengan pengaruhnya pada harga relatif dari barang – barang domestik dan harga barang – barang luar negeri.

Dalam kegiatan perekonomian, ketika nilai mata uang suatu negara meningkat relatif terhadap mata uang negara lain maka mata uang tersebut mengalami apresiasi. Harga barang – barang domestik di luar negeri menjadi lebih mahal sedangkan harga barang – barang luar negeri yang ada pada pasar domestik


(41)

15

(dalam negeri) menjadi lebih murah (dengan asumsi harga domestik kedua negara konstan). Sebaliknya, ketika mata uang suatu negara menurun relatif terhadap mata uang negara lain maka mata uang tersebut mengalami depresiasi sehingga barang – barang domestik di luar negeri menjadi lebih murah sedangkan barang – barang luar negeri di pasar domestik menjadi lebih mahal.

Perubahan relatif akibat adanya apresiasi atau depresiasi ini yang kemudian bisa mempengaruhi kondisi perdagangan luar negeri suatu negara. Bila semua kondisi lainnya tetap, apresiasi mata uang akan meningkatkan harga relatif ekspor dan menurunkan harga relatif impornya. Barang – barang ekspor negara negara tersebut menjadi relatif kurang kompetitif di pasar internasional dan ini dapat mengurangi nilai nilai ekspor ke luar negeri serta dapat mendorong peningkatan impor. Sebaliknya, depresiasi akan mengakibatkan penurunan harga relatif ekspor meningkatkan harga relatif impor. Barang – barang ekspor negara tersebut menjadi lebih kompetitif di pasar internasional yang dapat meningkatkan nilai ekspor ke luar negeri dan mengurangi nilai impor.

Menurut Lipsey (1995), nilai tukar ini terbagi menjadi tiga jenis sistem yaitu sebagai berikut :

1. Nilai tukar fleksibel, bila tidak ada transaksi pemerintah yang dilakukan oleh bank sentral nilai tukar ditentukan oleh kesamaan antara penawaran dan permintaan akan dolar yang timbul dari transaksi berjalan dan neraca modal.

2. Nilai tukar tetap, bila transaksi pemerintah digunakan untuk


(42)

16

3. Adjusted peg (nilai tukar tetap yang disesuaikan) dan managed float

(nilai tukar mengambang terkendali), yang dimaksud adjusted peg

adalah pemerintah menetapkan dan berusaha menjaga nilai nominal untuk nilai tukar mata uang mereka, tetapi mereka secara eksplisit menyadari bahwa akan ada situasi – situasi yang mengharuskan mengubah nilai nominalnya sedangkan managed float adalah bank sentral mencoba menanamkan pengaruh yang menstabilkan nilai tukar tetapi tidak berusaha menetapkannya pada nilai nominal yang diumumkan secara terbuka.

2.2. Pengertian Perilaku Nilai Tukar

Menurut Lindert dan Kindleberger (1995), perilaku nilai tukar adalah pergerakan atau gejolak suatu nilai tukar terhadap nilai tukar mata uang asing. Perilaku nilai tukar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Inflasi, akibat adanya inflasi yang tinggi menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar yang cukup tinggi. Hal ini karena nilai tukar mata uang asing terapresiasi sehingga nilai tukar negara lain mengalami depresiasi.

2. Suku bunga, nilai tukar sangat peka terhadap suku bunga. Perubahan nilai tukar secara tiba – tiba menyebabkan suku bunga di negara lain berubah.

3. Pendapatan nasional, pendapatan nasional yang tinggi menyebabkan permintaan akan mata uang meningkat pula. Begitu pula sebaliknya,


(43)

17

penurunan pendapatan menyebabkan terjadinya penurunan permintaan akan mata uang.

4. Money supply, adanya money supply berpengaruh terhadap perilaku nilai tukar. Jika money supply tinggi maka nilai tukar cenderung rendah. Sedangkan menurut Nugroho (2000), nilai tukar ini memiliki pergerakan atau mengalami fluktuasi. Fluktuasi nilai tukar ini mempengaruhi kegiatan perekonomian baik dalam negeri maupun luar negeri. Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, faktor fundamental ekonomi. Faktor fundamental ekonomi ini terdiri dari (1) inflasi, laju inflasi yang semakin tinggi menyebabkan fluktuasi nilai tukar melebar sehingga nilai tukar terdepresiasi; (2)

capital flows, pergerakan modal ke dalam dan luar negeri menciptakan berfluktuasinya nilai tukar; (3) money supply, jika money supply terhadap mata uang asing meningkat maka nilai tukar rupiah akan terdepresiasi; dan (4) suku bunga. Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor non fundamental ekonomi yang disebabkan situasi politik yang tidak kondusif seperti kerusuhan, pemilu dan jaminan keamanan yang tidak menentu.

2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar

Menurut Krugman dan Mishkin (1992), perubahan nilai tukar dalam jangka panjang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga relatif, tarif dan kuota, preferensi terhadap barang domestik dibandingkan dengan barang luar negeri, dan produktivitas. Dasar pertimbangannya adalah segala sesuatu yang meningkatkan permintaan akan barang – barang domestik relatif terhadap barang


(44)

18

luar negeri akan membuat mata uang domestik terapresiasi. Impor yang terus meningkat bahkan bisa terjadi ketika nilai mata uang domestik telah menjadi tinggi. Demikian sebaliknya, segala sesuatu yang meningkatkan permintaan akan barang luar negeri relatif terhadap barang – barang domestik hanya akan terus terjual secara kontinyu jika nilai mata uangnya lebih rendah. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar dalam jangka panjang sebagai berikut :

1. Harga Relatif

Dalam jangka panjang, peningkatan tingkat harga di suatu negara (relatif terhadap tingkat harga luar negeri) menyebabkan mata uang tersebut terdepresiasi. Sementara menurunnya tingkat harga relatif negara tersebut akan membuat mata uang terapresiasi.

2. Tarif dan Kuota

Adanya tarif dan kuota menyebabkan mata uang negara tersebut terapresiasi dalam jangka panjang.

3. Preferensi Barang Domestik Dibandingkan Barang Luar Negeri

Peningkatan permintaan luar negeri terhadap barang domestik (ekspor domestik meningkat) menyebabkan mata uang negara tersebut terapresiasi dalam jangka panjang. Semantara itu, meningkatnya permintaan akan impor menyebabkan mata uang tersebut terdepresiasi. 4. Produktivitas

Pada jangka panjang, semakin meningkatnya produktivitas domestik relatif terhadap negara lain, mata uang negara tersebut akan terapresiasi karena peningkatan produktivitas meningkatkan mutu produk domestik


(45)

19

yang bisa meningkatkan permintaan dari pihak luar negeri yang kemudian mendorong terjadinya apresiasi.

Sementara itu, perubahan nilai tukar dalam jangka pendek perlu dipahami bahwa nilai tukar adalah harga deposit bank domestik (price of domestic bank deposits) yang dinyatakan dalam harga deposito bank luar negeri. Jadi, nilai tukar adalah harga dari aset suatu negara yang dinilai dalam mata uang asing. Harga dari aset – aset tersebut ditentukan oleh tingkat suku bunga yang berlaku di dalam negeri dan luar negeri. Perbedaan suku bunga ini akan mempengaruhi nilai tukar mata uang asing masing – masing negara yang bersangkutan.

2.4. Resiko Nilai Tukar

Resiko nilai tukar adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh adanya penerapan suatu sistem nilai tukar. Resiko nilai tukar ini dapat merugikan kegiatan perekonomian terutama dalam perdagangan internasional karena perdagangan internasional ini berhubungan erat dengan nilai tukar. Ekspor selalu berhubungan dengan nilai tukar, adanya fluktuasi nilai tukar atau ketidakpastian nilai tukar menyebabkan harga komoditi ekspor dan harga keseimbangan internasional sulit untuk diprediksikan sehingga para eksportir melakukan spekulasi dalam menetapkan harga jual komoditi ekspor. Hal ini cukup berbahaya karena dengan spekulasi para eksportir dapat menderita kerugian (Lindert dan Kindleberger, 1995).


(46)

20

2.5. Ekspor

Ekspor dapat diartikan suatu penjualan barang yang dapat dihasilkan oleh suatu negara kemudian diperdagangkan kepada negara lain dengan tujuan mendapatkan devisa. Suatu negara dapat mengekspor komoditi – komoditi yang dihasilkannya kepada negara lain yang tidak dapat menghasilkan komoditi tersebut atau mengalami kekurangan komoditi yang dihasilkan negara pengekspor.

Menurut Winardi (1983), ekspor adalah benda – benda (termasuk jasa – jasa) yang dijual kepada penduduk negara lain ditambah dengan jasa – jasa yang diselenggarakan kepada penduduk negara tersebut berupa pengangkutan dengan kapal, permodalan dan hal – hal lain yang membentuk ekspor tersebut. Sedangkan menurut Branson (1989), ekspor suatu komoditi terjadi pada suatu negara karena adanya kelebihan penawaran domestik dan akibat harga relatif domestik yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga di negara lain.

Menurut Kindleberger (1977) hubungan ekspor dengan harga pasar internasional mempunyai hubungan positif, yakni semakin tinggi harga internasional semakin tinggi tingkat ekspor suatu komoditi yang dipasarkan. Akan tetapi jumlah keseimbangan ekspor yang terjadi ditentukan oleh kekuatan permintaan akan ekspor dan juga tentang harga ekspor yang terjadi. Sedangkan hubungan antara jumlah ekspor dengan harga domestik tidak banyak diungkapkan tetapi menurut Branson (1989) mengatakan bahwa peningkatan harga domestik akan menyebabkan nilai riil ekspor semakin berkurang.


(47)

21

Menurut Lipsey (1995) pertumbuhan ekspor itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (1) adanya daya saing dengan negara – negara lain di dunia; (2) adanya penetapan harga pasar dalam negeri dan harga pasar internasional; (3) adanya permintaan dari luar negeri; (4) nilai tukar mata uang.

2.6. Kerangka Pemikiran Teoritis 2.6.1. Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional atau perdagangan antar negara sudah ada sejak dahulu namun dalam jumlah dan ruang lingkup yang terbatas. Dimana pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat berproduksi dalam masing – masing negara yang terlibat dalam perdagangan tersebut dipenuhi dengan cara barter. Perdagangan internasional diawali dengan pertukaran atau perdagangan tenaga kerja dengan barang dan jasa lainnya, yang selanjutnya diikuti perdagangan barang dan jasa sekarang dan kompensasi barang dan jasa dikemudian hari.

Akhirnya perdagangan tersebut berkembang hingga pertukaran barang – barang yang mengandung resiko seperti saham, valuta asing yang saling menguntungkan kedua belah pihak bahkan semua negara yang terkait didalamnya. Hal tersebut memungkinkan setiap negara melakukan diversifikasi kegiatan perdagangan yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan nasional tiap negara. Pada saat ini, perdagangan internasional menjadi suatu hal yang sangat penting dalam sistem moneter internasional. Namun saat ini, tidak ada negara yang menganut perekonomian tertutup atau terisolasi dari hubungan ekonomi internasional.


(48)

22

2.6.2. Teori Penawaran Ekspor

Penawaran suatu komoditas merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditas adalah harga komoditi yang bersangkutan, harga faktor produksi, tingkat teknologi, pajak dan subsidi (Lipsey, 1995)

Penawaran ekspor merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh suatu negara (produsen) ke negara lain (konsumen) dan juga untuk memenuhi permintaan negara lain. Penawaran ekspor dari suatu negara merupakan selisih antara penawaran domestik dengan permintaan domestik. Negara lain membutuhkan komoditi tersebut sebagai akibat kelebihan permintaan negara tersebut. Teori penawaran ekspor tesebut secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

SXt = Qt – Ct + St-1 (1)

Dimana : SXt = Jumlah ekspor komoditi periode waktu t Qt = Jumlah produksi domestik periode waktu t Ct = jumlah konsumsi domestik periode waktu t St-1 = Stok periode waktu sebelumnya (t – 1)

2.6.3. Teori Permintaan Ekspor Dari Negara Mitra Dagang

Menurut Lipsey, et al., (1995), permintaan ekspor suatu komoditi

merupakan hubungan yang menyeluruh antara kuantitas komoditi yang akan dibeli konsumen selama periode tertentu pada suatu tingkat harga. Permintaan


(49)

23

pasar suatu komoditi merupakan penjumlahan secara horizontal dari permintaan-permintaan individu terhadap suatu komoditi.

Teori permintaan ekspor bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor suatu negara. Sebagai sebuah permintaan, ekspor suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga domestik negara tujuan ekspor (HDIt), harga impor negara tujuan (HIt), pendapatan per kapita penduduk negara tujuan ekspor (YPIt) dan selera masyarakat negara tujuan (CPIt). Secara keseluruhan fungsi permintaan ekspor suatu komoditi dapat dirumuskan sebagai berikut :

PXt = f (HDIt, HIt, YPIt, CPIt) (2)

2.6.4. Teori Volatilitas Nilai Tukar

Pada penelitian Cushman (1982) dan Stockman (1995) mengembangkan persamaan Hooper-Kohlhagen dengan membentuk nilai tukar dan ketidakpastian nilai tukar dalam bentuk riil. Teori volatilitas nilai tukar ini diasumsikan tejadi ketidakpastian nilai tukar. Ketidakpastian nilai tukar ini cukup untuk memberikan pengaruh pada penawaran ekspor. Sehingga volatilitas nilai tukar ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

xt = x(y*t-1, Et-1{st}, Vt-1 {st}) (3)

xt adalah penawaran ekspor, sedangkan y adalah pendapatan riil luar negeri. E

disini merupakan nilai tukar riil dan V adalah ketidakpastian nilai tukar (volatilitas nilai tukar).


(50)

24

2.6.5. Teori Model Vector Auto Regression (VAR)

VAR adalah suatu metode yang diciptakan oleh Sims (1980) untuk mendeskripsikan hubungan antara variabel yang ingin diuji. Menurut Sims (1980) VAR adalah bentuk autoregressif yang disebabkan oleh munculnya nilai lag dari variabel dependen dan distrubance term error pada sisi kanan persamaan. VAR adalah suatu sistem model regresi (terdapat lebih dari satu dependen variabel) yang dapat disebut sebagai suatu turunan antara model unvariate time series dan model persamaan simultan. VAR dianjurkan sebagai alternatif dari model persamaan stuktural simultan skala besar.

Menurut Arsana (2005) VAR tidak berbeda dengan tahapan persamaan simultan. VAR juga perlu untuk melakukan identifikasi persamaan sebelum melakukan estimasi model. Kondisi overidentified akan diperoleh jika jumlah informasi yang dimiliki melebihi jumlah parameter yang ingin diestimasi. Jika jumlah informasi dan jumlah parameter yang diestimasi sama maka akan diperoleh exactly identified atau just identified. Sedangkan jika jumlah informasi kurang dari jumlah parameter yang akan diestimasi akan tercipta kondisi

underidentified. Hasil identifikasi pada sebuah sistem persamaan simultan menjadi penting karena pengaruhnya pada proses estimasi. Proses estimasi hanya dapat dilakukan pada kondisi overidentified dan just identified.

Bentuk hubungan kasualitas VAR berdasarkan pada pemikiran Granger, yaitu penelitian hubungan kasualitas diantara dua variabel dapat dilakukan dengan memasukan unsur waktu. Uji kasualitas Granger menyatakan bahwa variabel Y mempengaruhi variabel Z jika nilai – nilai Y baik saat ini maupun nilai periode


(51)

25

masa lalu dapat memprediksikan Z lebih akurat dibandingkan bila tidak menggunakan variabel Y. Bentuk persamaan hubungan bivarat Y dan Z dengan memasukkan distributed lags sampai dengan ukuran tertentu terpilih seperti berikut :

Yt = b11 – b12Z + γ11Yt-1 + γ12Z t-1 + εyt

Zt = b21 – b22Yt + γ21Yt-1 + γ22Z t-1 + εzt (4)

Hipotesis : H0 : b1 = b2 = 0, artinya Y menyebabkan Z jika H0 ditolak. Lalu

persamaan diatas diuji dengan menggunakan F statistik. Sims mengajukan suatu pengujian kasualitas yang tahap – tahapnya sabagai berikut :

1. Menurunkan kedua sisi regresi Y diatas pada nilai masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang dari Z.

2. Hipotesa nol yang dipakai adalah Y tidak mempengaruhi Z bila seluruh koefisien nilai Z masa depan sama dengan nol.

3. Pengujian terhadap beberapa persamaan linier dilakukan dengan uji

incremental contribution of explanotory variable” seperti pada Granger Test.

Sistem persamaan diatas dikenal sebagai Struktur VAR atau bentuk sistem primitif. Kedua variabel Y dan Z, secara individu dipengaruhi secara langsung oleh variabel yang lain, dan secara tidak langsung oleh nilai selang dari setiap variabel di dalam sistem. Sistem persamaan tersebut dapat dibentuk ke dalam notasi matriks berikut :


(52)

26

Dengan mengalikan invers B pada notasi matriks persamaan (5) diatas maka akan diperoleh :

Xt = B-1Γ0 + B

-1

Γ1xt-1 + B-1εt = A0 + A1xt-1 + et (6)

Atau dalam bentuk persamaan bivarat : Yt = a10 + a11Yt-1 + a12Z t-1 + e1t

Zt = a20 + a21Yt-1 + a22Z t-1 + e2t (7)

Sistem inilah yang disebut sebagai sistem VAR dalam bentuk standar atau reduced form. Sistem tersebut juga mempresentasikan sebuah bentuk Wold-Moving Average. Karena εyt dan εztwhite noise (residual yang memiliki rata – rata

nol, varians konstan dan non autokorelasi serial).

Menurut Arsana (2005) terdapat beberapan macam bentuk VAR yang digunakan secara umum :

1. VAR (Unrestricted VAR)

Bentuk VAR yang telah dibahas adalah bentuk VAR biasa yang bebas Restriksi. Bentuk restriksi terkait erat dengan permasalahan kointegrasi dan hubungan teoritis. Jika data yang digunakan di dalam pembentukan VAR stasioner pada tingkat level, maka bentuk VAR yang digunakan adalah bentuk VAR biasa atau VAR tanpa restriksi.

Variasi VAR biasanya terjadi akibat adanya perbedaan derajat integrasi variabelnya. Kedua bentuk VAR akibat perbedaan derajat integrasi data variabelnya dikenal dengan nama VAR in level dan VAR in difference. VAR level digunakan ketika data yang digunakan memiliki bentuk stasioner pada level,


(53)

27

namun tidak memiliki (secara teoritis tidak memerlukan keberadaan) hubungan kointegrasi, maka estimasi VAR dapat dilakukan dalam bentuk diferens.

Dalam perkembangannya, Sims (1980) kemudian menentang penggunaan variabel diferens, walaupun jika variabel tersebut memiliki unit root

(tidak stasioner dalam level). Mereka beragumen bahwa differencing akan membuang informasi berharga yang terkait dengan pergerakan searah data (seperti kemungkinan terdapatnya hubungan kointegrasi).

2. Vector Error Correction Model (VECM)

VECM merupakan bentuk VAR yang terestriksi. Restriksi tambahan ini harus diberikan karena keberadaan bentuk data yang tidak stasioner namun terkointegrasi. VECM kemudian memanfaatkan informasi restriksi kointegrasi tersebut ke dalam spesifikasinya. Karena itulah VECM sering disebut desain VAR bagi series nonstasioner yang memiliki hubungan kointegrasi.

Spesifikasi VECM merestriksi hubungan jangka panjang variabel – variabel endogen agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasinya, namun tetap membiarkan keberadaan dinamisasi jangka pendek. Istilah kointegrasi dikenal juga sebagai istilah error, karena deviasi terhadap ekuilibrium jangka panjang dikoreksi secara bertahap melalui series parsial penyesuaian jangka pendek. 3. Struktural VAR (S-VAR)

Seperti VECM, S-VAR juga merupakan bentuk dari VAR yang terestriksi. Akan tetapi terdapat perbedaan pada jenis restriksinya. S-VAR merestriksi berdasarkan hubungan teoritis yang kuat akan skema (peta hubungan) bentuk urutan (ordering) variabel – variabel yang digunakan dalam sistem VAR.


(54)

28

oleh karena itu, S-VAR juga dikenal sebagai bentuk VAR yang teoritis (Theoritical VAR).

Menurut Laksani (2003) terdapat beberapa keunggulan model VAR dibandingkan dengan metode ekonometri konvensional adalah :

1. Mengembangkan model secara bersamaan di dalam satu sistem yang

kompleks (multivariat) sehingga dapat menangkap hubungan keseluruhan variabel di dalam persamaan itu. Hubungan yang terdeteksi bisa bersifat langsung maupun tidak langsung.

2. Uji VAR yang multivariat bisa menghindari parameter yang bias akibat tidak dimasukkannya variabel yang relevan.

3. VAR dapat mendeteksi hubungan antar variabel di dalam sistem

persamaan, reduce form dengan menjadikan seluruh variabel sebagai endogenous.

4. Karena bekerja berdasarkan data, metode VAR terbebas dari batasan teori ekonomi yang sering muncul termasuk gejala perbedaan palsu (spurious variable endogenty and exogenty) di dalam model ekonomi konvensional terutama dalam persamaan simultan sehingga menghindari penafsiran yang salah.

5. Dengan teknik VAR maka akan terpilih hanya variabel yang relevan untuk disinkronasasikan dengan teori yang ada.

Metode VAR sebagai salah satu dari metode ekonometri ini juga tidak luput dari kelemahan. Menurut Manurung, et al., (2005) terdapat beberapa kelemahan dalam metode VAR yaitu :


(55)

29

1. Tidak seperti model persamaan simultan, model VAR kurang teoritis karena tidak menjelaskan variabel eksogen secara akurat.

2. Tujuan utama dari model VAR adalah peramalan sehingga kurang tepat untuk melakukan evaluasi kebijakan.

3. Masalah lain dari model VAR adalah penentuan panjang lag sehingga bila lag panjang maka parameter yang ditaksir juga banyak.

4. Dalam model VAR dapat bergabung I(0) dan I(1) sehingga time series

stasioner dan non stasioner.

5. Walaupun koefisien secara individu sulit diintepretasi akan tetapi praktisi mengintepretasikannya sebagai impulse respon function (IRF), yaitu respon variabel dependen terhadap kejutan disturbance term error.

2.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap perdagangan internasional dan ekspor telah banyak dilakukan oleh beberapa ahli ekonomi. penelitian – penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor dan perdagangan internasional adalah sebagai berikut.

Pertama, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arintoko dan Faried Wijaya (2005) mengenai pengaruh perubahan nilai tukar Indonesia terhadap neraca transaksi berjalan periode 1990:I – 2004:II memiliki beberapa tinjauan teori. Tinjauan teori tersebut yaitu depresiasi rupiah dapat menyebabkan neraca transaksi berjalan memburuk dalam jangka pendek dan akan membaik melalui


(56)

30

peningkatan ekspor neto sebagai meningkatnya daya saing produk dalam negeri di pasar internasional dalam jangka panjang. Perubahan neraca transaksi berjalan akan berdampak positif terhadap pendapatan nasional. Perubahan neraca transaksi berjalan melalui peningkatan ekspor neto yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan nasional sehingga secara tidak langsung perubahan nilai tukar meningkatkan pendapatan nasional.

Kedua, penelitian yang dilakukan Goeltom (1997) menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perdagangan. Penelitian ini dilakukan pada saat Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang terkendali. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Susilo (2001) menujukkan bahwa pada jangka panjang ketidakpastian nilai tukar efektif riil mempunyai dampak yang signifikan terhadap ekspor non-migas, sedangkan pada jangka pendek ketidakpastian nilai tukar efektif riil tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap ekspor riil. Penelitian ini dilakukan pada saat Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang bebas.

Keempat, penelitian yang dilakukan Ekananda (2004) menunjukkan hasil yaitu pertama, bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah memiliki elastisitas yang berbeda pada setiap komoditi ekspor. Kedua, penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap nilai komoditi manufaktur pada masa nilai tukar mengambang terkendali secara proposional tidak berbeda antara komoditi manufaktur kandungan impor tinggi dengan komoditi manufaktur kandungan impor rendah. Ketiga, menunjukkan pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap nilai ekspor komoditi manufaktur pada masa nilai tukar mengambang bebas secara


(57)

31

proposional berbeda antara komoditi manufaktur kandungan impor tinggi dengan komoditi manufaktur kandungan impor rendah.

2.8. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Pada penelitian Arintoko dan Faried Wijaya (2005) memiliki tujuan untuk menganalisis dampak dari depresiasi dan apresiasi rupiah terhadap perubahan neraca transaksi berjalan Indonesia. Pada penelitian Goeltom (1997) memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap perdagangan pada masa sistem nilai tukar mengambang terkendali. Pada penelitian Susilo (2001) memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakpastiaan nilai tukar efektif riil terhadap ekspor riil non migas pada masa sistem nilai tukar mengambang bebas. Sedangkan Ekananda (2004) memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi manufaktur pada masa sistem nilai tukar mengambang terkendali dan sistem nilai tukar mengambang bebas. Penelitian saat ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh antara fluktuasi nilai tukar terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia.

2.9. Kerangka Pemikiran Operasional

Pertumbuhan ekspor berkaitan erat dengan nilai tukar karena barang – barang ekspor ditentukan oleh satuan mata uang asing. Nilai tukar yang tidak stabil mengakibatkan pertumbuhan ekspor pun menjadi terhambat. Hal ini mengakibatkan harga barang ekspor tidak dapat diprediksikan.


(58)

32

Penelitian mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor dan perdagangan telah banyak dilakukan tetapi hasil dari penelitian tersebut beragam. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hubungan fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor mempunyai pengaruh yang tidak pasti. Beragamnya hasil penelitian ini menjadi alasan utama untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor.

Perkembangan ekspor pertanian Indonesia selama kurun waktu sebelas tahun mulai dari tahun 1990 – 2000 mengalami fluktuasi. Pada tahun 1990 – 1997 ekspor pertanian Indonesia cenderung mengalami peningkatan dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 11 persen setiap tahunnya. Tetapi pada tahun 1998 ekspor pertanian Indonesia mengalami penurunan dan kemudian kembali meningkat pada tahun 1999. Secara umum rata – rata pertumbuhan ekspor pertanian sebesar 6.8 persen setiap tahunnya. Besarnya ekspor komoditi pertanian Indonesia ini menunjukkan hubungan dengan nilai tukar.

Ekspor pertanian merupakan salah satu sektor dari ekspor Indonesia. Ekspor komoditi unggulan pertanian merupakan salah satu andalan ekspor Indonesia. Karena Indonesia sejak jaman penjajah dulu terkenal sebagai negara utama penghasil tanaman perkebunan di dunia. Tanaman perkebunan yang tinggi di ekspor oleh Indonesia adalah karet alam dan kopi Robusta. Indonesia terkenal sebagai negara terbesar kedua di dunia setelah Vietnam sebagai negara produsen kopi Robusta (AEKI, 2006). Sedangkan pada karet alam Indonesia menempati urutan ketiga besar di dunia setelah Thailand dan Malaysia.


(59)

33

Ekspor komoditi unggulan pertanian ini dipengaruhi oleh permintaan negara pengimpor dan penawaran ekspor. Permintaan negara pengimpor dan penawaran ekspor dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (1) adanya daya saing dengan negara – negara lain di dunia; (2) adanya penetapan harga pasar dalam negeri dan harga pasar internasional; (3) GDP negara pengimpor; (4) nilai tukar mata uang (Lipsey, 1995).

Nilai tukar saat ini mengalami fluktuasi karena sistem yang dianut merupakan sistem bebas mengambang. Sehingga nilai tukar mengikuti pergerakan mekanisme pasar. Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor fundamental ekonomi dan faktor non fundamental ekonomi. faktor fundamental ekonomi terdiri dari tingkat inflasi, money supply, capital flow dan suku bunga. Sedangkan faktor non fundamental ekonomi adalah situasi politik keamanan yang tidak kondusif seperti kerusuhan, pemilu dan jaminan keamanan tidak tentu.

Analisis pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian ini dianalisis dengan menggunakan model Vector Auto Regression

(VAR)dan Vector Error Correction Models (VECM). Variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini dapat menjelaskan pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian. Selain itu, analisis pengaruh fluktuasi nilai tukar dijelaskan secara deskriptif. Gambaran lengkap mengenai kerangka pemikiran operasional adalah sebagai berikut :


(1)

125

[-0.41513] [-1.20753] [-0.10986] [ 1.21067] [-0.86979] [-1.04284] [-0.40333]

D(LNPD(-1)) 0.100592 -0.017738 -0.231481 0.037441 -0.915449 -0.545340 0.005917 (0.28188) (0.06577) (0.33512) (0.09463) (0.06248) (0.07199) (0.00304) [ 0.35685] [-0.26969] [-0.69073] [ 0.39567] [-14.6512] [-7.57543] [ 1.94435] D(LNERIIL(-1)) 0.056329 -0.038262 0.188723 -0.032863 1.189614 0.628008 -0.002143 (0.33886) (0.07906) (0.40286) (0.11375) (0.07511) (0.08654) (0.00366) [ 0.16623] [-0.48394] [ 0.46846] [-0.28890] [ 15.8380] [ 7.25702] [-0.58573] D(LNGDPRIIL(-1)) 15.96698 -5.049705 16.22348 -3.684019 -0.288576 0.458084 0.781265 (4.84079) (1.12948) (5.75506) (1.62504) (1.07301) (1.23625) (0.05226) [ 3.29842] [-4.47083] [ 2.81899] [-2.26704] [-0.26894] [ 0.37054] [ 14.9506]

R-squared 0.270409 0.199853 0.233474 0.136427 0.678499 0.331790 0.849204

Adj. R-squared 0.228317 0.153691 0.189251 0.086605 0.659951 0.293240 0.840504 Sum sq. resids 15.37804 0.837190 21.73544 1.732988 0.755576 1.002951 0.001792 S.E. equation 0.313970 0.073257 0.373269 0.105399 0.069595 0.080182 0.003389

F-statistic 6.424267 4.329355 5.279514 2.738310 36.58039 8.606621 97.61243

Log likelihood -38.08286 203.5006 -66.80115 143.1139 212.0140 188.5066 713.6764

Akaike AIC 0.579312 -2.331333 0.925315 -1.603782 -2.433904 -2.150682 -8.478029

Schwarz SC 0.766781 -2.143864 1.112784 -1.416313 -2.246435 -1.963213 -8.290560

Mean dependent 0.008040 0.001694 0.007100 0.004515 0.008535 0.017330 -0.001128 S.D. dependent 0.357412 0.079632 0.414552 0.110282 0.119345 0.095377 0.008487 Determinant Residual Covariance 1.68E-17

Log Likelihood 1593.162

Log Likelihood (d.f. adjusted) 1557.063 Akaike Information Criteria -17.66341


(2)

126

Lampiran 21.

Variance Decompisition

(VD)

Variance Decomposition of LNVEKSPOR:

Period S.E. LNVEKSPOR LNPF LNQEKSPOR LNPK LNPD LNERIIL LNGDPRIIL

1 0.313970 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 2 0.400384 88.27151 8.394530 0.287556 1.234024 0.015853 0.011932 1.784600 3 0.454976 81.74448 13.48114 0.222703 2.108237 0.059045 0.099341 2.285055 4 0.491169 78.75385 15.88660 0.259875 2.314759 0.250496 0.222556 2.311860 5 0.516467 77.00974 17.39925 0.355423 2.239897 0.505435 0.228142 2.262115 6 0.535654 75.64287 18.57833 0.436394 2.123679 0.789008 0.222620 2.207098 7 0.551082 74.45452 19.56839 0.511060 2.014088 1.085321 0.215498 2.151129 8 0.564087 73.37001 20.44215 0.574668 1.922441 1.387100 0.208562 2.095069 9 0.575474 72.35658 21.23882 0.629462 1.848563 1.685786 0.201923 2.038866 10 0.585748 71.39730 21.98085 0.676330 1.789220 1.977468 0.195854 1.982974 11 0.595227 70.48298 22.68172 0.716919 1.740880 2.259150 0.190271 1.928075 12 0.604125 69.60763 23.35047 0.752191 1.700444 2.529173 0.185123 1.874974 13 0.612583 68.76701 23.99312 0.783062 1.665492 2.786559 0.180347 1.824408 14 0.620703 67.95788 24.61383 0.810208 1.634229 3.030957 0.175892 1.777003 15 0.628555 67.17760 25.21548 0.834193 1.605387 3.262383 0.171716 1.733248 16 0.636190 66.42395 25.80007 0.855464 1.578104 3.481123 0.167784 1.693500 17 0.643644 65.69504 26.36905 0.874389 1.551819 3.687633 0.164069 1.658003 18 0.650948 64.98920 26.92344 0.891267 1.526182 3.882470 0.160547 1.626900 19 0.658121 64.30496 27.46400 0.906351 1.500991 4.066245 0.157201 1.600252 20 0.665180 63.64105 27.99130 0.919848 1.476141 4.239593 0.154013 1.578055 21 0.672138 62.99630 28.50580 0.931939 1.451588 4.403146 0.150971 1.560249 22 0.679006 62.36970 29.00788 0.942774 1.427328 4.557521 0.148064 1.546734 23 0.685790 61.76032 29.49784 0.952485 1.403379 4.703313 0.145281 1.537375 24 0.692498 61.16734 29.97599 0.961186 1.379768 4.841085 0.142614 1.532015 25 0.699136 60.59001 30.44258 0.968977 1.356528 4.971370 0.140055 1.530477 26 0.705707 60.02765 30.89789 0.975946 1.333689 5.094664 0.137597 1.532571 27 0.712216 59.47964 31.34215 0.982172 1.311281 5.211433 0.135233 1.538101 28 0.718666 58.94541 31.77561 0.987723 1.289328 5.322109 0.132959 1.546863 29 0.725060 58.42444 32.19852 0.992662 1.267851 5.427096 0.130769 1.558656 30 0.731400 57.91625 32.61114 0.997046 1.246864 5.526766 0.128658 1.573276


(3)

127

31 0.737688 57.42040 33.01369 1.000923 1.226379 5.621466 0.126622 1.590525 32 0.743927 56.93645 33.40643 1.004341 1.206403 5.711515 0.124657 1.610208 33 0.750117 56.46402 33.78960 1.007340 1.186938 5.797213 0.122759 1.632137 34 0.756261 56.00273 34.16344 1.009957 1.167985 5.878833 0.120925 1.656128 35 0.762360 55.55224 34.52820 1.012226 1.149540 5.956633 0.119152 1.682008 36 0.768415 55.11222 34.88411 1.014179 1.131600 6.030849 0.117435 1.709608 37 0.774427 54.68235 35.23141 1.015843 1.114155 6.101702 0.115774 1.738771 38 0.780397 54.26232 35.57033 1.017243 1.097199 6.169395 0.114165 1.769344 39 0.786327 53.85186 35.90111 1.018404 1.080722 6.234119 0.112606 1.801185 40 0.792218 53.45068 36.22396 1.019347 1.064712 6.296050 0.111094 1.834160 41 0.798069 53.05852 36.53911 1.020090 1.049158 6.355354 0.109627 1.868141 42 0.803882 52.67512 36.84678 1.020653 1.034048 6.412182 0.108204 1.903011 43 0.809658 52.30025 37.14717 1.021051 1.019369 6.466677 0.106822 1.938658 44 0.815397 51.93366 37.44051 1.021298 1.005109 6.518972 0.105480 1.974979 45 0.821101 51.57512 37.72698 1.021410 0.991255 6.569191 0.104176 2.011876 46 0.826769 51.22441 38.00678 1.021398 0.977795 6.617449 0.102909 2.049260 47 0.832402 50.88132 38.28011 1.021274 0.964715 6.663856 0.101676 2.087048 48 0.838001 50.54564 38.54716 1.021048 0.952002 6.708510 0.100477 2.125162 49 0.843567 50.21717 38.80811 1.020730 0.939645 6.751507 0.099310 2.163530 50 0.849100 49.89572 39.06313 1.020329 0.927631 6.792935 0.098174 2.202088 51 0.854600 49.58109 39.31239 1.019852 0.915949 6.832877 0.097067 2.240773 52 0.860069 49.27310 39.55607 1.019308 0.904586 6.871410 0.095989 2.279531 53 0.865505 48.97158 39.79433 1.018703 0.893531 6.908606 0.094939 2.318309 54 0.870911 48.67636 40.02731 1.018044 0.882774 6.944533 0.093915 2.357061 55 0.876287 48.38726 40.25519 1.017335 0.872304 6.979256 0.092917 2.395745 56 0.881632 48.10412 40.47809 1.016583 0.862111 7.012834 0.091943 2.434320 57 0.886947 47.82679 40.69617 1.015792 0.852184 7.045323 0.090993 2.472751 58 0.892234 47.55511 40.90956 1.014967 0.842514 7.076776 0.090065 2.511006 59 0.897491 47.28893 41.11841 1.014111 0.833092 7.107243 0.089160 2.549056 60 0.902721 47.02811 41.32283 1.013228 0.823909 7.136770 0.088276 2.586874 61 0.907922 46.77252 41.52295 1.012322 0.814957 7.165402 0.087412 2.624437 62 0.913095 46.52200 41.71890 1.011396 0.806226 7.193180 0.086568 2.661723 63 0.918241 46.27644 41.91080 1.010453 0.797711 7.220143 0.085743 2.698713 64 0.923361 46.03570 42.09875 1.009495 0.789402 7.246328 0.084937 2.735390


(4)

128

65 0.928454 45.79966 42.28287 1.008524 0.781292 7.271770 0.084149 2.771740 66 0.933520 45.56819 42.46326 1.007544 0.773376 7.296500 0.083377 2.807748 67 0.938561 45.34118 42.64004 1.006555 0.765645 7.320551 0.082623 2.843405 68 0.943577 45.11852 42.81329 1.005560 0.758094 7.343951 0.081885 2.878698 69 0.948567 44.90010 42.98311 1.004560 0.750716 7.366729 0.081162 2.913622 70 0.953532 44.68580 43.14961 1.003556 0.743505 7.388909 0.080455 2.948166 71 0.958473 44.47552 43.31286 1.002551 0.736456 7.410517 0.079762 2.982327 72 0.963390 44.26917 43.47297 1.001546 0.729564 7.431576 0.079084 3.016099 73 0.968283 44.06663 43.63000 1.000541 0.722823 7.452109 0.078419 3.049478 74 0.973152 43.86783 43.78404 0.999537 0.716228 7.472135 0.077768 3.082461 75 0.977999 43.67265 43.93518 0.998536 0.709774 7.491676 0.077130 3.115045 76 0.982822 43.48103 44.08349 0.997539 0.703457 7.510750 0.076505 3.147230 77 0.987622 43.29285 44.22905 0.996545 0.697273 7.529375 0.075891 3.179015 78 0.992400 43.10805 44.37192 0.995557 0.691217 7.547568 0.075290 3.210399 79 0.997157 42.92654 44.51217 0.994574 0.685285 7.565345 0.074700 3.241384 80 1.001891 42.74823 44.64989 0.993597 0.679473 7.582721 0.074121 3.271970


(5)

129

Lampiran 22.

Impulse Response Function

(IRF)

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNVEKSPOR

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNPF

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNQEKSPOR

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNPK

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNPD

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNERIIL

-.1 .0 .1 .2 .3 .4

10 20 30 40 50 60 70 Response of LNVEKSPOR to LNGDPRIIL


(6)

84

Tabel 20.

Variance Decomposition

(VD)

Variance Decomposition of LNVEKSPOR:

Period

S.E.

LNVEKSPO

R

LNPF LNQEKSPO

R

LNPK LNPD

LNERIIL LNGDPRII

L

1

0.313970

100.0000

0.000000

0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

0.000000

2

0.400384

88.27151

8.394530

0.287556 1.234024 0.015853 0.011932

1.784600

3

0.454976

81.74448

13.48114

0.222703 2.108237 0.059045 0.099341

2.285055

4

0.491169

78.75385

15.88660

0.259875 2.314759 0.250496 0.222556

2.311860

5

0.516467

77.00974

17.39925

0.355423 2.239897 0.505435 0.228142

2.262115

10

0.585748

71.39730

21.98085

0.676330 1.789220 1.977468 0.195854

1.982974

15

0.628555

67.17760

25.21548

0.834193 1.605387 3.262383 0.171716

1.733248

20

0.665180

63.64105

27.99130

0.919848 1.476141 4.239593 0.154013

1.578055

30

0.731400

57.91625

32.61114

0.997046 1.246864 5.526766 0.128658

1.573276

40

0.792218

53.45068

36.22396

1.019347 1.064712 6.296050 0.111094

1.834160

50

0.849100

49.89572

39.06313

1.020329 0.927631 6.792935 0.098174

2.202088

60

0.902721

47.02811

41.32283

1.013228 0.823909 7.136770 0.088276

2.586874

70

0.953532

44.68580

43.14961

1.003556 0.743505 7.388909 0.080455

2.948166

71

0.958473

44.47552

43.31286

1.002551 0.736456 7.410517 0.079762

2.982327

72

0.963390

44.26917

43.47297

1.001546 0.729564 7.431576 0.079084

3.016099

73

0.968283

44.06663

43.63000

1.000541 0.722823 7.452109 0.078419

3.049478

74

0.973152

43.86783

43.78404

0.999537 0.716228 7.472135 0.077768

3.082461

75

0.977999

43.67265

43.93518

0.998536 0.709774 7.491676 0.077130

3.115045

76

0.982822

43.48103

44.08349

0.997539 0.703457 7.510750 0.076505

3.147230

77

0.987622

43.29285

44.22905

0.996545 0.697273 7.529375 0.075891

3.179015

78

0.992400

43.10805

44.37192

0.995557 0.691217 7.547568 0.075290

3.210399

79

0.997157

42.92654

44.51217

0.994574 0.685285 7.565345 0.074700

3.241384

80

1.001891

42.74823

44.64989

0.993597 0.679473 7.582721 0.074121

3.271970

Sumber : Lampiran 21.