2. Proses Persepsi
Seperti yang telah dikemukakan diatas mengenai persepsi, kita dapat menyimpulkan bahwa persepsi setiap individu akan berbeda-beda. Ada
lima tahapan proses informasi, yaitu: 1 pemaparan, 2 perhatian, 3 pemahaman , 4 penerimaan, 5 ingatan Engel, 1995:5 dalam Kiryanto
et al 2001.
Cara untuk
menyeleksi stimulus
diatas, dijelaskan
oleh prinsip-prinsip pemilihan persepsi seperti: Proses belajar, suatu definisi
yang dapat diterima secara umum. Menurut Robbin 2001:66 adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari prilaku yang terjadi sebagai
hasil dari pengalaman. Pengalaman diperoleh dari tindakan atau kegiatan sehari-hari.
Keberhasilan seorang manajer sangat tergantung pada kemampuan belajarnya, baik belajar di bangku sekolah maupun belajar dari
pengalaman orang lain. Selain itu seorang manajer dituntut untuk mengetahui aneka keterampilan teknis dan dapat dengan cepat untuk
beradaptasi dengan lingkungan perusahaan. Motivasi kerja, dengan bertolak dari motivasi, dimana motivasi ini
merupakan suatu proses hipotesis yang dapat disimpulkan dengan memperhatikan tingkah laku seseorang, mengukur perubahan dan
prestasinya atau adanya keinginan dan tujuan yang akan dicapai, karena tingkah laku bukan disebabkan oleh satu motif saja dan motif yang sama
juga ditentukan dalam berbagai tingkah laku yang berbeda.
Menurut Wijono 2002, aspek motivasi didasrkan pada ketiga teori motivasi, yaitu teori hirarki kebutuhan Maslow, Erg Alderfer dan teori
motivasi berprestasi Mc Clland. Ketiga teori tersebut akan dijelaskan secara umum dan diikuti dengan kepribadian dan akan di jelaskan juga
hasil-hasil penelitian yang menunjukan hubungan diantara semua variabel tersebut dengan prestasi kerja.
1. Teori kebutuhan Maslow melihat bahwa semua individu yang bekerja mempunyai tahap kebutuhan dasar yang akan dicapai dalam
pekerjaannya. Tahap kebutuhan tersebut antara lain: a. Pertama, kebutuhan fisik merupakan kebutuhan tahap pertama
yang paling rendah yang harus dipenuhi dan dipuaskan oleh karyawan sebelum dirinya mencapai kebutuhan pada tahap yang
lebih tinggi, contohnya secara umum karyawan terlebih dahulu menginginkan pekerjaan yang memberikan gaji memadai untuk
memuaskan kebutuhannya sebelum menginginkan kebutuhan akan keamanan untuk mencapai prestasi kerja.
b. Kedua, kebutuhan keamanan merupakan kebutuhan tahap kedua yang harus dipenuhi setelah kebutuhan pertama dipenuhi dan
dipuaskan, contohnya setiap karyawan selain dirinya ingin memperoleh gaji memuaskan dalam bekerja maka karyawan
tersebut memerlukan pekerjaan yang dapat memberikan keamanan dirinya dan bebas dari ancaman agar dirinya dapat bekerja lebih
berprestasi.
c. Ketiga, kebutuan sosial merupakan kebutuhan tahap ketiga yang harus dipenuhi dan dipuaskan setelah kebutuhan tahap kedua
dipuaskan, contohnya setiap karyawan selain menginginkan pekerjaan yang aman, ia juga ingin dapat berinteraksi dengan orang
lain dan lingkungannya, sehingga ia dapat diterima oleh orang disekitarnya dan dapat berprestasi dalam bekerja.
d. Keempat, kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan tahap keempat bagi karyawan harus dipenuhi dan dipuaskan. Contohnya
setiap karyawan umumnya mempunyai harapan untuk dapat mencapai kebebasan diri dan memperoleh pengakuan untuk
mencapai prestasi kerja. e. Kelima, kebutuhan aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan
tahap kelima yaitu, tahap kebutuhan tahap paling tinggi bagi karyawan yang juga ingin dipenuhi dan dipuaskan. Contohnya
karyawan yang memiliki jabatan setingkat dengan manajer biasanya mempunyai kecenderungan ingin memperoleh pekerjaan
yang memberikan peluang untuk mewujudkan dan meningkatkan potensi diri, kenaikan tingkat dalam mencapai prestasi setelah
kebutuhan harga diri sebagai kebutuhan tahap keempat telah dipuaskan.
2. Teori Existence Reletednes and Growth ERG Teori ERG menyelaraskan kembali teori kebutuhan maslow hanya
pada tiga kebutuhan saja, yaitu:
a. Pertama kebutuhan keberadaan serupa dengan kebutuhan fisik dan keamanan.
b. Kebutuhan relasi serupa dengan kebutuhan sosial dengan afiliasi. c. Ketiga, kebutuhan pertumbuhan serupa dengan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri. 3. Teori motivasi berprestasi Mc Clland, dimana dalam teori berprestasi
ini mengemukakan tiga motif, yaitu: a. Pertama, motif kekuasaan
b. Kedua motif afiliasi c. Ketiga motif berprestasi
Lain halnya dengan teori X dan Y yang dikemukakan oleh Daugles Mc Gregor, teori ini mengemukakan dua pandangan tentang manusia, dimana
manusia yang tidak suka bekerja dan manusia yang suka bekerja Robbin, 1999:45.
Kepribadian, adalah sesuatu yang memberikan ciri khas keunikan dari seseorang yang membedakan orang tersebut dengan orang lain
Robbin, 2001:50, melihat arti kepribadian dari sisi psikologis yaitu suatu konsep dinamis yang menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan
dari sistem psikologis dari keseluruhan dari seseorang. Gardon Allport mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis pada
masing-masing sistem psikologis yang menetukan penyesuaian unik terhadap lingkungannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain: 1. Keturunan
Keturunan merujuk kefaktor–faktor yang ditentukan pada saat pembuahan, sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin dan sikap,
komposisi otot dan reflek tingkat energi. 2. Lingkungan
Ada dua
pendapat pertentangan
faktor-faktor pembentukan
kepribadian, yaitu: Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan oleh faktor bawaan dan aliran yang
menggunakan pengaruh faktor lingkungan. 3. Situasi
Faktor ketiga situasi mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang mantap dan konsisten,
akan tetapi dapat berubah dalam situasi yang berbeda. Sedangkan menurut Robbin 2001:89, Faktor yang mempengaruhi
persepsi antara lain:
Gambar. 2.1 Faktor yang mempengaruhi persepsi
Faktor dalam Perilaku Persepsi
• Sikap • Motif
• Kepentingan • Pengalaman
• Penghargaan Persepsi
Faktor dalam Situasi • Waktu
• Keadaan Tempat Kerja
• Keadaan Sosial
Faktor Pada Target • Hal Baru
• Gerakan • Ukuran
• Latar Belakang
B. Ketidakpastian Tugas