Faktor-Faktor Keberhasilan Perusahaan KERANGKA TEORITIS

dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tangguang jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang lengkap biaanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

F. Faktor-Faktor Keberhasilan Perusahaan

Banyak organisasi bisnis yang telah mengambil peran aktif dalam mengembangkan usaha kecil. Organisasi-organisasi bisnis tersebut mengetahui dan menyadari bahwa perekonomian yang sehat akan lahir dari semangat kebebasan berusaha yang hidup dalam bisnis usaha kecil. Berpegang pada komitmen itu banyak perusahaan besar menanamkan sumber daya keuangan, manusia dan teknik-teknik untuk membantu pembentukan sektor usaha kecil dan pengembangan potensi pertumbuhan yang menguntungkan dari sektor tersebut Harsono, 2001:14. Ciri-ciri usaha kecil adalah 1 kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan, 2 hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000, 3 milik warga Negara Indonesia, 4 berdiri sendiri, 5 dikuasai atau berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar Harsono, 2001:38. Menurut Siprianus 2008 fakor kekeliruan sterategik seperti melakukan diversifikasi dalam bidang yang tidak berkaitan, kesalahan manajemen dalam mengidentifikasi relasi bisnis kunci, kurangnya perencanaan yang matang, lemahnya keterampilan dalam bidang keuangan, pelaporan manajemen yang buruk dan optimism yang berlebihan merupakan determinan utama kegagalan bisnis. Sedangkan determinan keberhasilan adalah kebalikannya. Menurut Kiryanto et al 2000 keberhasilan perusahaan ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: sudut pandang ekonomi dan sudut pandang sosial. Dari segi ekonomi , keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan diluar dari pinjaman, misalnya: adanya peningkatan laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain, sedangkan dari sudut pandang sosial keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya kelangsungan hidup perusahaan dengan kaitannya keberadaan karyawan di perusahaan. Menurut Anthony 2005:248, terdapat dua pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan, yaitu: 1. Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus bagaimana hasil kerja para manajer. Pengukuran ini digunakan untuk perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi para manajer. 2. Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus bagaimana kinerja pusat laba sebagai entitas ekonomi. Faktor kunci keberhasilan beberapa ukuran non keuangan yaitu: 1. Variabel kunci yang berfokus pada pelanggan, variabel ini berfokus pada pemesanan, pesanan tertunda, pangsa pasar, pesanan dari pelanggan kunci, retensi pelanggan, loyalitas pelanggan. 2. Variabel yang berkaitan dengan bisnis internal, berfokus pada utilisasi, kapasitas, pengiriman tepat waktu, perputaran persediaan, kualitas dan waktu siklus Anthony, 2005:176. Menurut Geoffrey G. Meredith 1988 dalam Edwardus 2004 menyatakan bahwa usaha kecil menegah adalah perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh pemilik, bebas dari kendali pihak luar dengan sejumlah kecil orang yang mengambil semua keputusan manajerial dan hidup dari bagian pasar kecil yang relevan. Kriteria perusahaan kecil adalah struktur organisasi sederhana, umumnya dikelola pemilik, kurangnya tenaga ahli, modal jangka panjang sulit diperoleh, pemilik mengenal karyawannya, persentase kegagalan perusahaan kecil tinggi. Menurut Umar Husein 2001:281-282 bentuk perusahaan ada enam yaitu 1 perusahaan perseorangan, biasanya untung dan rugi ditanggung sendiri, 2 firma, yaitu perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang, apabila untung bersama dan rugi ditanggung bersama. Jika salah satu diantara anggota keluar, maka firma otomatis bubar, 3 perusahaan komanditer, yaitu didirikan oleh bebrapa orang, menyerahkan sejumlah uang yang jumlahnya tak perlu sama. Pada perusahaan komanditer atau CV ini ada istilah sekutu komplementer atau manajemen dan ada yang disebut sekutu komanditer atau pemilik modal, 4 perseroan terbatas, yaitu suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban terpisah dari yang mendirikan dan yang memiliki. Tanda keikutsertaan seseorang memiliki perusahaan adalah dengan memiliki saham perusahaan. Makin besar saham maka semakin tinggi andil dan kedudukan dalam perusahaan tersebut. Jika terjadi utang maka harta pribadi tidak boleh disita tetapi terbatas pada sahamnya saja, 5 perusahaan pemerintah yang lain, misalnya perusahaan jawatan, perusahaan daerah, perum, dan lain-lain, 6 koperasi, menurut bidang usahanya koperasi ada tiga macam yaitu koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi dan koperasi serba usaha.

G. Model Penelitian

Dokumen yang terkait

Persepsi Auditor, Mahasiswa Akuntansi, Manajer dan Pegawai Perusahaan terhadap Pentingnya Audit Investigasi.

0 0 15

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS PADA KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO).

1 2 98

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA.

0 0 99

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO.

3 24 78

(ABSTRAK) Pengaruh Pendidikan Manajer/Pemilik, Pelatihan Akuntansi, dan Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi dengan Variabel Moderating Ketidakpastian Lingkungan pada Manajer/Pemilik Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Pemalang.

0 1 1

Pengaruh Informasi Akuntansi dan Ketidakpastian Tugas terhadap Kinerja Manajer | Efendi | Jurnal Akuntansi dan Investasi 633 1964 1 PB

0 0 10

Tugas Seorang Manajer Keuangan (1)

0 0 5

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO

0 0 20

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS PADA KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO)

0 3 21