PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO.

(1)

DI SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh :

ILMIATUL MANFAATI 0613010051/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN

PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO

yang diajukan :

ILMIATUL MANFAATI 0613010051/FE/EA

disetujui untuk ujian lisan oleh

Pembimbing Utama

Drs.Ec. Eko Riyadi, MAks Tanggal : ………. NIP.030 222 237

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030.194.437


(3)

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN

PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO

Disusun oleh :

ILMIATUL MANFAATI 0613010051/FE/EA

telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal, 26 November 2010

Pembimbing Utama Tim Penguji Utama Ketua

Drs. Ec. Eko Riyadi, MAks Dr. Sri Trisnaningsih, SE. MSi Sekretaris

Drs. Ec. Eko Riyadi, MAks Anggota

Dra. Ec. Erna Sulityowati, MM

Dekan Fakultas Ekonomi

DR.H. Dhani Ichsanudin Nur, MM NIP. 030.202.389


(4)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh

Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap Keberhasilan

Perusahaan pada PT Seruni Sempana Agung di Sidoarjo”, dapat terselesaikan

dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 4. Ibu Drs. Ec. Eko Riyadi MAKs, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.

5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(5)

dibutuhkan untuk penyusunan skripsi ini.

7. Buat Ibunda dan Ayahanda yang tercinta, serta buat saudara – saudaraku yang tersayang, tiada kata yang bisa ananda ucapkan, selain kata terima kasih yang sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya, November 2010

Penulis


(6)

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

ABSTRAKSI... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah... 7

1.3. Tujuan Penelitian... 7

1.4. Manfaat Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1. Definisi Persepsi ... 11

2.2.2. Karakteristik Persepsi ... 12

2.2.3. Pemilihan Persepsi ... 12

2.2.4. Peranan Persepsi ... 20

2.2.5. Kepribadian... 21

2.2.6. Karakteristik Informasi Akuntansi Keuangan... 22

2.2.7. Keberhasilan Perusahaan ... 24


(7)

2.2.8.1. Pengaruh Proses Belajar terhadap Persepsi

Manajer Atas Informasi Akuntansi ... 25

2.2.8.2. Pengaruh Motivasi terhadap Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi ... 25

2.2.8.3. Pengaruh Kepribadian terhadap Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi ... 26

2.2.8.4. Pengaruh Proses Belajar, Motivasi Dan Kepribadian terhadap Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi ... 26

2.2.9. Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan ... 28

2.3. Kerangka Pikir ... 29

2.4. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Teknik Pengukuran Variabel ... 31

3.1.1. Definisi Operasional ... 31

3.1.2. Pengukuran Variabel... 32

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 33

3.2.1. Populasi... 33

3.2.2. Sampel... 33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.3.1. Jenis Dan Sumber Data ... 34

3.3.2. Metode Pengumpulan Data... 34


(8)

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 35

3.4.3. Uji Normalitas... 36

3.5. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 36

3.5.1. Teknik Analisis ... 36

3.5.2. Uji Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 39

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Seruni Sempana Agung... 39

4.1.2. Lokasi Perusahaan ... 39

4.1.3. Tujuan Perusahaan ... 40

4.1.4. Struktur Organisasi ... 41

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 43

4.3. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 47

4.3.1. Uji Analisis Data... 47

4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas ... 47

4.3.1.1.1. Uji Validitas... 47

4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 49

4.3.1.1.3. Uji Normalitas ... 50

4.3.2. Teknik Analisis ... 50

4.3.3. Uji Hipotesis ... 53

4.4. Pembahasan ... 56

4.4.1. Implikasi ... 56

4.4.2.Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 60


(9)

4.4.4.Keterbatasan Penelitian... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 62 5.2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Halaman

Tabel. 1.1 Data Hasil Penjualan PT. Seruni Sempana Agung

Tahun 2007 – 2009... 5 Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Proses Belajar” .. 43 Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Motivasi” ... 44 Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Kepribadian”... 45 Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Persepsi Manajer

Atas Informasi Akuntansi Keuangan” ... 46 Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Keberhasilan

Perusahaan”... 47 Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows 48

Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows 49 Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows 50 Tabel. 4.9 Hasil Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis) … ... 53


(11)

Halaman

Gambar. 2.1. Diagram Kerangka Pikir... 29

Gambar. 3.1. Diagram Jalur Path Analysis... 37

Gambar. 4.1. Struktur Organisasi PT. Seruni Sempana Agung ... 42

Gambar. 4.2. Diagram Jalur Path Analysis... 51


(12)

ix

DI SIDOARJO

Oleh :

ILMIATUL MANFAATI

Abstrak

Penggunaan informasi akuntansi yang memadai merupakan suatu alat yang sanggup mengarahkan dan mengendalikan usaha-usaha yang melampui pengamatan dan pengawasan perorang yang tidak dapat dijangkau sendiri (Fatoni, 2008: 6). Keanekaragaman arus informasi akuntansi keuangan sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang telah diperoleh pada suatu periode tertentu. Agar supaya informasi akuntansi keuanagan dapat dimanfaatkan oleh manajer, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Dengan melakukan proses belajar, pemberian motivasi dan mengenali kepribadian seoarang karyawan maka secara otomatis apabila akan mengambil keputusan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang inginkan (Kiryanto,2001: 202). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan.

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo. Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 19 responden (Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo) dan kuesioner tersebut terdiri dari 38 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis), dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini teruji kebenarannya.

Keyword : Proses belajar, Motivasi, Kepribadian, Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan, dan Keberhasilan Perusahaan


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan antar perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil semakin ketat memaksa perusahaan untuk berusaha tetap bertahan, tumbuh dan berkembang. Perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang perdagangan, industri dan jasa memiliki tujuan akhir yang sama yaitu mencari laba yang sebesar-besarnya, dimana besar kecilnya laba yang diperoleh pada umunya telah menjadi tolok ukur keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut perusahaan menpunyai cara dalam manajemen produk atau jasa yang mereka hasilkan, untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta untuk meningkatkan pendapatan, maka perusahaan harus memiliki cara atau metode yang baru dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya (Salim, 2008: 1)

Salah satu caranya adalah pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan melalui peningkatan kinerja manajer dan karyawan, mengingat pentingnya peran karyawan dalam menjalankan aktivitas perusahaan, maka pemimpim perusahaan dituntut senantiasa memperhatikan dengan sungguh-sungguh tenaga kerja yang dimilikinya, memperhatikan kinerja mereka, maka sudah sepantasnya apabila perusahaan memberikan dorongan yang bisa menumbuhkan dan mempengaruhi kinerja pada diri karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Gomes, 2000: 142).


(14)

Ketika perusahaan masih kecil, aktivitas perusahaan masih sederhana karena pimpinan perusahaan masih mampu untuk melaksanakan dan mengendalikan perusahaannya. Sejalan dengan perkembangan usaha tentunya berakibat makin banyaknya aktivitas dan transaksi usaha yang tidak dapat dimonitor dan dikendalikan oleh pemilik, disamping itu besarnya transaksi yang terjadi membuat perusahaan harus menambah modal usahanya untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan (Fatoni, 2005: 2).

Pada kondisi ini, pemilik mungkin menyerahkan sebagian atau seluruh pengelolaan usahannya pada atau kelompok yang disebut dengan manajemen, ini tentu saja para pemilik ingin mendapatkan informasi atau gambaran hasil operasi perusahaan dan yang utama adalah kondisi keuangan perusahaan (Fatoni,2005: 2).

Perusahaan menghadapi berbagai masalah baik yang bersifat eksternal maupun internal yang dihadapi perusahaan kecil, antara lain: (1) iklim usaha yang belum mendukung tumbuh dan berkembangnya usaha secara optimal sesuai dengan potensinya; (2) sarana dan prasarana usaha yang beroriensi pada perkembangan usaha relative terbatas; (3) kemampuan berwirausaha dari pengusaha masih belum membudaya (Tjakrawerdaja, 1994: 30)

Selain kendala tersebut diatas, masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan antara lain mencakup, kurang akuratnya perenscanaan anggaran tahunan, terutama anggaran kas, banyak diantara mereka yang tidak/belum mengerti dari pencatatan keuangan/akuntansi, dari uraian tersebut jelas bahwa perusahaan banyak mengalami kesulitan dalam memahami sistim informasi keuangan dengan baik. Ketatnya persaingan bisnis dalam era


(15)

globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki berbagai keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana, penerapan teknologi, system pemasaran dan pelayanan. Manajemen perusahaan yang professional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan persahaan secara baik (Salim, 2008: 4).

Informasi keuangan sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala masalah yang dihadapi perusahaan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas dimasa yang akan datang, dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, misalnya mengenai kebutuhan akun kas (Salim, 2008: 5)

Informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang usaha, baik usaha dagang, usaha jasa, maupun usaha industri, agar supaya informasi akuntansi keuanagan dapat dimanfaatkan oleh manajer, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Setiap manajer perusahaan pasti berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Baik itu mengenai latar belakang pendidikan, factor lingkungan dan lainnya sehingga pemahaman masing-masing informasi akuntansi keuangan berbeda pula.


(16)

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya kerjasama antara bawahan dan atasan (manajer). Dalam hal ini seorang manajer harus mampu mengendalikan organisasi dengan baik. Manajer perlu mengevaluasi dirinya dengan mau melakukan proses belajar. Yang dimaksud proses belajar disini adalah dengan melihat pengalaman dari manajer terdahulu tentang bagaimana memimpin organisasi dengan baik, dengan mengarahkan perilaku semua bawahannya untuk dapat dipersatukan dalam persepsi yang sama, caranya adalah memberikan motivasi. Mengarahkan perilaku melalui motivasi, manajer diharapkan mampu mengenali kepribadian karyawan untuk dapat melebur keinginan dan kepentingan demi tujuan bersama (Fatoni, 2008: 5).

Dengan melakukan proses belajar, pemberian motivasi dan mengenali kepribadian seoarang karyawan maka secara otomatis apabila akan mengambil keputusan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi tersebut. (Kiryanto,2001: 202).

Keanekaragaman arus informasi akuntansi keuangan sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang telah diperoleh pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu pengelolaan usaha, manajemen, organisasi dan akuntansi.

Penggunaan informasi akuntansi yang memadai merupakan suatu alat yang sanggup mengarahkan dan mengendalikan usaha-usaha yang melampui pengamatan dan pengawasan perorang yang tidak dapat dijangkau sendiri. Tidak diragukan lagi apabila manajer telah diberi informasi sebaik-baiknya mengenai tindakan –tindakan yang positif, maka dapat membantu mereka dalam mengelola organisasi secara menyeluruh (Fatoni, 2008: 6).


(17)

PT Seruni Sempana Agung di Sidoardjo adalah perusahaan dengan bidang usaha utama industri plastik yang berlokasi di kabupaten Sidoarjo. Dalam perjalanan usahanya PT Seruni Sempana Agung banyak mengalami perkembangan sampai pada akhirnya perusahaan ini mampu menangani permintaan pasar domestik, dari waktu ke waktu permintaan akan produk dari perusahaan ini selalu mengalami peningkatan.

Untuk mempertahankan tanggapan positif dari konsumen serta dalam menghadapi persaingan bisnis dalam sistem perdagangan pasar bebas, Perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang profesional, dimana segala kegiatan perusahaan tidak terlepas dari kemampuan manajer dalam memanfaatkan berbagai informasi akuntansi keuangan yang merupakan sarana bagi manajer dalam menjalankan fungsi manajerialnya.

Dari data yang diperoleh dari Manajemen PT Seruni Sempana Agung di Sidoarjo, mengenai hasil penjualan, dapat disajikan dalam tabel 1.1, sebagai berikut :

Tabel 1.1. Data Hasil Penjulan PT Seruni Sempana Agung Tahun 2007 - 2009

Tahun Target Penjualan Realisasi Penjualan Selisih %

2007 Rp 4,725,000,000.00 Rp 3,150,000,000.00 Rp 1,575,000,000.00 33.33

2008 Rp 8,820,000,000.00 Rp 5,040,000,000.00 Rp 3,780,000,000.00 42.86

2009 Rp 10,225,000,000.00 Rp 10,515,000,000.00 Rp 3,710,000,000.00 26.08 Sumber : PT Seruni Sempana Agung di Sidoarjo, 2009

Dari tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa realisasi penjulan selama tahun 2007 – 2009, tidak sesuai dengan apa yang dianggarkan oleh perusahaan, kenyataan ini disebabkan karena masih terdapat manajer yang belum memahami betul maksud dari informasi akuntansi keuangan itu


(18)

sendiri, sehingga mereka kurang mampu dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana, penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan dalam meningkatkan hasil penjualan.

Keputusan manajer berangkat dari hasil persepsi seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor tersebut adalah proses belajar, motivasi, dan kepribadian. (Kiryanto, 2001).

Proses belajar dimana berangkat dari belajar ini, akan muncul kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi dan memiliki persepsi yang luas pada suatu permasalahan. Selain itu memotivasi diri juga sangat diperlukan seiring dengan kekuatan yang timbul dari dalam diri, persepsi manajer akan tumbuh sesuai dengan motivasi yang mulai terbentuk dengan kuantiti, begitu pula dengan kepribadian seseorang, kepribadian sebagai ciri khusus seseorang dalam menampilkan jati diri, mampu memperlihatkan bagaimana cara pandang seseorang ketika ia harus mengatasi sebuah permasalahan. Sikap dan perilaku wujud dari kepribadian seorang manajer akan memperlihatkan bagaimana seorang manajer mempersepsikan suatu informasi akuntansi keuangan yang diperolehnya.

Maka melalui penelitian ini, peneliti ingin mencari kejelasan mengenai persepsi manajer perusahaan sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia usaha terhadap informasi akuntansi keuangan.

Untuk peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan mengambil judul tentang “Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap Keberhasilan Perusahaan pada PT Seruni Sempana Agung di Sidoarjo”.


(19)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah :

1 Apakah faktor proses belajar berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan?

2 Apakah faktor proses belajar berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan?

3 Apakah faktor motivasi berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan?

4 Apakah faktor motivasi berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan?

5 Apakah faktor kepribadian berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan?

6 Apakah faktor kepribadian berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan.


(20)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada manajer atau pemilik perusahaan tentang adanya faktor-faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan, sehingga akan bermanfaat di dalam mengelola perusahaan untuk meningkatksan keberhasilan perusahaan.

2. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran untuk menambah referensi pengetahuan pada UPN “VETERAN“ Jawa Timur pada khususnya, serta peneliti pada umumnya.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan sekaligus memberi gambaran tentang masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan sekaligus menerapkan teori yang diterima di perkuliahan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain dan dapat dipakai sebagai bahan masukan dan kajian, telah dilakukan oleh:

1. Kiryanto, dkk (2001)

a Judul

“Pengaruh persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan terhadap keberhasilan perusahaan kecil“

b Permasalahan

1) Apakah proses belajar, motivasi dan kepribadian berpengaruh terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan? 2) Apakah persepsi pengusaha kecil terhadap informasi akuntansi

keuangan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan kecil? c Kesimpulan

1) Secara simultan proses belajar, motivasi, dan kepribadian berpengaruh terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan

2) Variabel persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan kecil.

2. Kurnianto (2006)

a Judul

“Pengaruh persepsi manajer atas Informasi Akuntansi terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil di Sepande Sidoarjo“.


(22)

b Permasalahan

1) Apakah proses belajar, motivasi dan kepribadian berpengaruh terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan ? 2) Apakah persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan

berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan kecil ? c Kesimpulan

1) Proses belajar, motivasi dan kepribadian berpengaruh signifikan terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan. 2) Persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan

berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan perusahaan kecil.

3. Pinasti (2007)

a. Judul

“Pengaruh Penyelenggaraan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Informasi Akuntansi Terhadap Indormasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil”.

b. Permasalahan

Apakah ada pengaruh penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.

c. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi terbukti secara empiris mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.


(23)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Definisi Persepsi

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa dalam suatu organisasi selalu terjadi proses komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain, baik perorangan maupun secara kelompok. Dalam proses tersebut siapapun yang mengambil inisiatif atau keputusan selalu berharap agar tujuannya dalam komunikasi dapat menerima dan mengerti oleh yang menerima. Penerimaan itulah yang disebut persepsi.

Menurut Fatoni (2005: 13) persepsi didefinisikan sebagai proses penerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra.

Sedangkan menurut Thoha (2004: 138) persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.

Selanjutnya menurut Leavit (1997: 27) menyatakan bahwa persepsi dalam arti sempit adalah merupakan penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau penglihatan yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami dan mengelola pertanda atau segala sesuatu yang terjadi dilingkungannya


(24)

2.2.2. Karakteristik Persepsi

Menurut Busch dan Hauston (1985:152) karakteristik persepsi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Bersifat selektif

Manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kapasitas atau kemampuan mereka dalam memproses semua informasi dari lingkungan.

2. Terorganisasi / teratur

Suatu perangsang atau pendorong tidak bisa dianggap terisolasi dari perangsang-perangsang yang lain. Rangsangan-rangsangan dikelompokkan kedalam suatu pola atau informasi yang membentuk keseluruhan.

3. Subyektif

Persepsi merupakan fungsi faktor-faktor pribadi, kebutuhan nilai-nilai, motif-motif, pengalaman masa lalu, pola pikir dan kepribadian digabungkan untuk memperoleh apa yang dirasa dan bagaimana cara merasakan.

2.2.3. Pemilihan Persepsi

Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indra kita (pendengaran, perasa, penglihatan, penciuman dan indra peraba) dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan. Reaksi orang terhadap setiap stimulus akan tergantung pada bagaimana stimulus yang bersangkutan diproses. Pemrosesan ini bergantung pada stimulus tersebut dapat diterima, ditafsirkan, disimpulkan dalam ingatan dan akhirnya diambil kembali.


(25)

Lima tahap proses informasi yaitu: 1. Pemaparan

Merupakan pencapaian kedekatan terhadap suatu stimulus yang sedemikian rupa muncul peluang diaktfkannya satu lebih dari kelima indera manusia.

2. Perhatian

Merupakan alokasi kapasitas pemprosesan untuk stimulus yang baru masuk.

3. Pemahaman

Merupakan tafsiran atau stimulus. 4. Penerimaan

Merupakan tingkat sejauh mana stimulus mempengaruhi pengetahuan dan sikap orang yang bersangkutan.

5. Retensi

Merupakan pemindahan tafsiran stimulus kedalam ingatan jangka panjang.

Cara menyeleksi semua stimulus menurut Kiryanto (2001: 202) dapat dijelaskan oleh prinsip-prinsip pemilihan persepsi, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor-faktor perhatian dari luar (Thoha, 2004: 149-153) a. Intensitas

Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus diluar layaknya semakin besar pula hal-hal dapat dipahami.


(26)

b. Ukuran

Faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas diatas. Factor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran sesuatu obyek, maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

c. Keberlawanan / kontaras

Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa stimulus di luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakang / kelilingnya / yang sama sekali di.luar sangkaan orang banyak akan menarik banyak perhatian.

d. Pengulangan (repetition)

Prinsip ini menyatakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar disbanding dengan sekali lihat.

e. Gerakan

Prinsip ini mengemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan yang sekali dilihat.

f. Gerakan (Moving)

Prinsip gerakan ini adalah orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang diam.

2. Faktor-faktor dari dalam a. Proses Belajar

Istilah proses belajar yang dimaksud dalam arti kata yang sangat umum bukan hanya menyangkut proses belajar formal yang


(27)

biasa dilakukan dibangku sekolah tetapi juga segala bentuk pengalaman, yang merupakan hasil kontrak antara manusia dengan linkungannya.

Menurut Thoha (2004: 150), proses belajar adalah semua factor-faktor dari dalam yang membentuk adannya perhatian kepada sesuatu obyek yang menimbulkan adannya persepsi.

Sedangkan menurut Swastha (2000: 86), proses belajar adalah merupakan perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibatadannya penagalaman.

Selanjutnya menurut Wijaya (1983: 53), mengartikan proses belajar adalah proses yang membuat suatu informasi yang diperoleh melalui proses konseptual menjadi punya arti dan makna bagi pemilihan tindakan.

b. Motivasi

Adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku, konsep ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan dalam intensitas perilaku dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang lebih kuat. Selain itu konsep ini digunakan untuk menunjukkan arah perilaku Kiryanto (2001: 203).

Menurut Sudarmo dan Sudita (1997: 28) menyatakan bahwa motivasi adalah factor-faktor yang da dalam diri seseorang menggerakkan, mengarahkan perilakunnya untuk memenuhi tujuan tertentu.


(28)

Sedangkan menurut Suyuti (1995: 71) motivasi kerja adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu.

Menurut Robbins (2007: 199) menyatakan bahwa teori motivasi dibagi dua yaitu teori motivasi kepuasan (content theory) dan teori proses (process theory).

1) Teori Motivasi Klasik dari Tylor

Teori ini didasarkan pada factor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakuakan aktivitasnya. Jadi mengacu pada diri seseorang. Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan yang dapat mendorong semangat kerja seseorang untuk bekerja. Teori kepuasan ini dikenal antara lain:

a) Teori Motivasi Klasik dari Taylor

Motivasi pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja, yaitu hanya dapat mempertahankan kelangsungan hidup.

b) Teori Hierrarki Kebutuhan (need hierarchi) dari Abraham Moslow

Menurut teori ini kebutuhan dan kepuasan pekerja identik dengan kebutuhan biologis dan psikologis, yaitu berupa material dan non material. Dasar teori ini dalah bahawa manusia merupakan makhluk yang keinginanya tidak terbatas atau tampa henti. Alat motivasi adalah kepuasan yang belum terpenuhi serta kebutuhan yang berjenjang.


(29)

c) Teori Dua Faktor (two factor) dari Federick Herzberg Menurut teori ini pekerja melaksanakan pekerjaannya dipenuhi oleh factor-faktor utama yang merupakan kebutuhan yaitu :

1. Faktor-faktor pemeliharaan (Maintenance Faktor) Merupakan factor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakekat pekerja yang ingin memperoleh ketentraman batiniah.

2. Faktor-faktor motivasi (Motivation factor)

Faktor-faktor ini merupakan factor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara logis berkaitan pekerja.

2) Teori Motivasi Prestasi (Achievevtevt Motivation) dari Mc. Clealand

Teori ini menyatakan bahwa seseorang pekerja memilki energy potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pasa dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada.Kebutuhan yang dapat memotivasi gairah kerja adalah kebutuhan akan prestasi, afilasidan kekuasaan.

3) Teori ERG (Exictence Relatedness and Growth)

Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori yang dikemukakan Abraham Moslow dan menurut para ahli dianggap lebih merdeka. Berarti keadaan yang sebenarnya


(30)

merupakan data empiris. Teori ini mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan yang utama yaitu kebutuhan akan keberadaan (existence), afiliasi (reladness) dan kemajuan (growth).

4) Teori Motivasi Proses (Process Theory)

Teori ini betusaha agar setiap pekerja mau bekerja giat sesuai dengan harapan. Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja tergantung dari harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi kenyataan mereka pekerja cenderung akan meningkatkan kualitas kerjanya begitu pula sebaliknya.

Ada tiga macam teori motivasi proses yang terkenal, yaitu:

a) Teori Harapan (Expentancy Theory) dari Victor H. Vroom Teori ini menyatakan bahwa seorang pekerja untuk merealisasikan harapannya dan pekerjaan ini. Teori ini didasarkan pada tiga komponen pokok, yaitu : (1) harapan adalah suatu kesempatan yang disediakan dan akan terjadi karena perilaku, (2) nilai adalah merupakan nilai yang diakibatkan oleh perilaku tertentu, (3) dan pertautan adalah besarnya probabilitas jika bekerja secar efektif, apakah akan terpenuhi keinginan, kebutuhan tertentu yang diharapkan.


(31)

b) Teori Keahlian (Equity Theory)

Menurut teori ini keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. c) Teori Pengukuran (Reinforcement Theory)

Teori ini didasarkan hubungan sebab akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi.

5) Teori X dan Y dari Gregor (2007: 225)

Gregor menyatakan bahwa pimpinan telah menfgabaikan berbagai fakta tentang manusia. Pimpinan selama ini menganut perangkat asumsi yang ketinggalan zaman tentang manusia karena mereka menerapkan asumsi teori X, sedangkan fakta menunjukkan bahwa orang-orang lebih condong pada perangkat asumsi Y.

Menurut teori X, empat asumsi yang dimiliki oleh manajer adalah:

a) Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan, sebisa mungkin, berusaha untuk menghindarinya.

b) Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan.

c) Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal bila mungkin.

d) Sebagian karyawan menempatkan keamanan diatas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.


(32)

Bertentangan dengan pandangan-pandangan negative mengenai sifat-sifat manusia dalam teori X, McGregor menyebutkan empat asumsi positif yang disebutkan empat asumsi positif yang disebutkan sebagai Teori Y :

a) Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti hanya istirahat atau bermain. b) Karyawan akan berlatih mengendlikan diri dan emosi

untuk mencapai berbagai tujuan.

c) Karyawan bersedia belajar untuk menerima, bahkan mencari, tanggung jawab.

d) Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan keseluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

2.2.4. Peranan Persepsi

Menurut Davis dan Newstrom (1996: 92) menyatakan bahwa peranan persepsi merupakan reaksi terhadap imbalan yang merupakan pandangan seseorang tentang lingkungannya.

Karena persepsi sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, para manajer tidak dapat memotivasi mereka, hanya dapat menalarkan pernyataan tentang nilai imbalan yang diinginkan atau kemungkinan memperolehnya. Orang-orang yang bersih keras bertindak seperti manusia bukan seperti mesin yang rasional. Kita harus menerima pegawai sebagai mahkluk yang berperasaan dan memotivasi mereka dengan cara mereka


(33)

masing-masing. Kita tidak dapat membujuk mereka yang mudah untuk menerima pola motivasi yang kita inginkan. Kita selamnya memotivasi orang-orang berdasarkan kebutuhan mereka bukan kebutrhan kita Davis dan Newstrom (1996: 93).

2.2.5. Kepribadian

Hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah menunjukkan pengertian kepribadian sesuatu yang mengembangkan aktivitas (keunikan) dari seseorang yang membedakan orang yang satu dengan orang lain. Kepribadian meliputi kebiasaan sikap, ciri-ciri atau watak yang kahas yang membedakan perilaku setiap individu. Ada dua pendapat yang bertentangan dengan sector pembentukan kepribadian Kiryanto (2001: 203).

Pertama, aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan oleh factor bawaan, menurut Lambroso “a born criminal” maksudnya bahawa seseorang itu menjadi jahat karena memang ia sudah dilahirkan sebagai penjahat Kiryanto (2001: 203).

Kedua, aliran yang mengagungkan pengaruh factor lingkungan. Menurut John Locke dengan teori “tabula rasa” maksudnya bahwa seseorang bayi yang dilahirkan itu ibarat kertas putih, lingkunganlah yang dapat menentukan apakah seseorang itu akan menjadi jahat Kiryanto (2001: 203).

Menurut Swastha (2001: 88) kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, cirri-ciri sifat atau watak yang khas yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu dan berkembang apabila orang tersebut berhubungan dengan orang lain.


(34)

Ada tiga unsur pokok dalam kepribadian individu yaitu: 1. Pengetahuan

Yaitu unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar secara nyata terkandung dalam otaknya.

2. Perasaan

Yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negative. 3. Dorongan naluri

Yaitu kemauan yang merupakan naluri pada tiap makhluk, manusia yang sering disebut sebagai “drive”.

2.2.6. Karakteristik Informasi Akuntansi Keuangan

Dalam pemahaman terhadap informasi akuntansi keuangan perlu kirannya diuraikan lebih dahulu tentang kriteria kualitatif laporan keuangan.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2009: 5) disebutkan ada 4 karakteristik pokok, yaitu:

1. Dapat dapahami

Kualitas penting informasi yang ditampung, dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitasekonomi dan bisnis, akuntansi, Namun demikian, ainformasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu.


(35)

2. Relevan

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutruhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna dimasa lalu.

3. Keandalan

Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subyektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan masyarakat dalam proses pengukuran dan penyajian informasi sehinnga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realita semata.

Informasi yang dapat diandalkan para pemakai informasi demikian harus memiliki :

a. Variabilitas

b. Keseuaian penyajian c. Netralitas

4. Dapat Dibandingkan

Pengguna harus dapat diperbandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keungan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keunagn, kinerja, serta perubahan posisi keungan secara relatif.


(36)

2.2.7. Keberhasilan Perusahaan

Menurut Marbun (1996:4), suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila unit usaha tersebut dapat :

1. Merumuskan tujuan dan sasaran usahanya, serta mengadakan perencanaan jangka panjang secara sederhana.

2. Membuat dan mempraktekan rencana kerja tahunan, setengah tahunan, dan bulanan. Baik menyangkut jumlah atau omset penjualan, jumlah produksi, jumlah biaya operasional, maupun jenis promosinya.

3. Merencanakan hal yang menyangkut biaya pembaharuan, biaya pengembangan atau pendidikan karyawan, biaya pelunasan dan biaya asuransi.

4. Membuat rencana peminjaman modal ke bank untuk membiayai perluasan usaha dan pengembangannya.

5. Merencanakan laba yang patut dicapai demi kelangsungan dan perluasan serta pertumbuhan usahanya.

6. Menjadi besar dan mengadakan persiapan sukses atau pewarisan ke generasi penerus.

Sedangkan menurut Kiryanto (2001: 204), keberhasilan perusahaan kecil ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu :

1. Segi ekonomi

Dalam hal ini ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan di luar pinjaman, misalnya : kenaikan laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain.

2. Segi sosial

Dalam hal ini ditinjau dari adanya kelangsungan hidup perusahaan yang dikaitkan dengan keberadaan karyawan di perusahaan.


(37)

2.2.8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Manajer Atas Informasi

Akuntansi Keuangan

2.2.8.1.Pengaruh Proses Belajar terhadap Persepsi Manajer Atas Informasi

Akuntansi Keuangan

Jalur pembentukan termasuk belajar, dapat dilakukan melalui kesalahan, atau belajar melalui coba gagal. Seorang manajer dengan melihat dan belajar dari pengalaman kegagalan maupun keberhasilan dimasa lalu, merupakan menjadi ukuran baginnya untuk dapat mengembangkan atau memajukan organisasi, dan melalui proses belajar dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam menunjang keberhasilan, Dimana individu-individu dapat belajar lewat pengamatan, dan pengalaman langsung (Robins,2007: 69).

2.2.8.2.Pengaruh Motivasi Terhadap Persepsi Manajer Atas Informasi

Akuntansi Keuangan

Seseorang manajer harus dapat menggerakkan dan mengarahkan semua bawahannya untuk dapat dipersatukan dalam suatu persepsi yang sama agar tersedia mengerahkan kemampuan terbaikknya untuk kepentingan organisasi. Salah satu usaha kearah itu ialah memberikan motivasi pada bawahan. Karyawan termotivasi sebagai akibat adanya penguatan imbalan, performance yang prima, dan penghargaan akan terpenuhi, pengharapan diri atas pengharapan diri atas kebutuhan dan selera terpenuhi serta motivasi lain yang dapat dikendalikan, dimana semua variabel tersebut menjadi alat motivasi bagi karyawan. dan hal tersebut sesuai dengan teori kepuasan yang memusatkan diri pada kebutuhan individu didalam menjelaskan kepuasan kerja, perilaku kerja, dan sistem imbalan (Manahan, 2004: 83).


(38)

2.2.8.3.Pengaruh Kepribadian Terhadap Persepsi Manajer Atas Informasi

Akuntansi Keuangan

Dengan mengenali kepribadian maka manajer dapat memahami perilaku dan kemauan seoarang karyawan untuk melebur keinginan dan kepentingannya demi tujuan bersama. nilai utama pemahaman seorang manajer adalah dengan memperhatikan kecocokan antara jenis kepribadian dan jenis pekerjaannya, para manajer dapat melihat bahwa karyawan yang lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal mungkin kurang puas dengan pekerjaannya, dari pada yang dipengaruhi oleh faktor internal, dan mereka juga mungkin kurang bersedia menerma tanggung jawab atas tindakan mereka, dan hal tersebut berdasarkan teori humanistic, untuk memahami kepribadian dicirikan oleh adanya pemusatan pada pertumbuhan aktualisasi dari individu, dan teori tersebut menekankan pentingnya fakta bagaimana manusia mempersepsi lingkungan mereka dan semua kekuatan yang mempengaruhi mereka (Robins, 2007: 52).

2.2.8.4.Pengaruh Proses Belajar, Motivasi dan Kepribadian Terhadap

Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan

Menurut Hendra,(2006: 32) Persepsi yang dimilki oleh setiap seseorang pasti berbeda dengan orang lain, hal ini dapat dilihat dari sudut mana orang tersebut mempersepsikan sesuatu. Begitu juga persepsi seorang bawahan dan atasan dalam menghadapi suatu masalah pasti berbeda, dan pada akhirnya tidak menemukan titik penyelesaian karena perbedaan tersebut.


(39)

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adannya kerjasama antara bawahan dan atasan. Dalam hal ini seorang manajer harus mampu mengendalikan organisasi dengan baik. Pengendalian tersebut antara lain, tentang sikap perilaku individu manajer dituntut memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya, manajer perlu mengevaluasi dirinya dengan mau melakukan proses belajar, yang dimaksud dengan proses belajar adalah dengan melihat pengalaman dari manajer terdahulu tentang bagaimana memimpin organisasi dengan baik. Diantaranya dengan mengarahkan perilaku seluruh bawahannya untuk dapat dipersatukan dalam suatu persepsi yang sama, caranya adalah dengan memberikan motivasi. Karena motivasi dapat mengarahkan perbedaan-perbedaan dalam intensitas perilaku dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang tinggi.

Selain mengarahkan perilaku melalui motivasi, manajer diharapkan mampu mengenali kepribadian karyawannya. Dengan mengenali kepribadian tersebut maka manajer dapat memahami perilaku dan kemauan seorang karyawan untuk melebur keinginan dan kepentingan demi tujuan bersama setelah mengetahui kepribadian tersebut.

Dengan melakukan proses belajar, pemberian motivasi dan mengenali kepribadian seorang karyawan maka secara otomatis, apabila manajer akan mengambil keputusan, dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi tersebut.


(40)

2.2.9. Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan

Terhadap Keberhasilan Perusahaan

Inforamasi akuntansi keuangan diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan kaerna bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, dan berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu, sedangkan keberhasilan perusahaan adalah merupakan adanya peningkatan kekayaan perusahaan di luar pinjaman, misalnya kenaikan laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain. Oleh karena itu keberhasilan perusahaan akan tercapai, apabila pengelolaan perusahaan harus didukung oleh manajer yang memilki latar belakang akuntansi, yang nantinya akan meningkatkan pemahamannya terhadap informasi keuangan, sehingga mampu menyusun anggaran perusahaan dengan baik, dan manajer haruslah diberi informasi yang positif, karena secara secara tidak langsung informasi tersebut dapat mempengaruhi persepsi dan perilakunya.

Teori motivasi kebutuhan, yang dikembangkan dan diuji oleh Alderfer yang mengkategorikan kebutuhan sebagai kekuatan yang utama, yang menyebabkan individu mengarahkan upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan tingkat yang lebih rendah (Hendra, 2006: 33).

Penelitian yang dilakukan oleh Kiryanto (2001) menyebutkan bahwa ada pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan terhadap keberhasilan Perusahaan kecil, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pinasti (2007) yang juga membuktikan bahwa penyelenggaraan dan penggunaan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.


(41)

2.3. Kerangka Pikir

Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, yang disajikan pada gambar 2.1, sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Uji Statistik ”Path Analisis”

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Diduga faktor proses belajar berpengaruh langsung terhadap

keberhasilan perusahaan.

H2 : Diduga faktor proses belajar berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan.

H3 : Diduga faktor motivasi berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan.

H4 : Diduga faktor motivasi berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan.

Proses Belajar (X1)

Kepribadian (X3)

Persepsi Manajer (X4)

Keberhasilan Perusahaan

(Y) Motivasi


(42)

H5 : Diduga faktor kepribadian berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan.

H6 : Diduga faktor kepribadian berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (X) (Independen Variabel) dan variabel terikat (Y) (Dependen variabel). Pola hubungan antara kedua variabel tersebut adalah sebab akibat. Dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu kontrak/variabel dengan cara memberikan suatu operasional yang diperlukan oleh pengukuran konstrak/variabel tersebut.

Konsep definisi operasional dari setiap variabel dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

a. Proses belajar (X1)

Proses Belajar adalah yang membuat adanya perubahan perilaku seseorang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah pendidikan, pengalaman dan inisiatif.

b. Motivasi (X2)

Motivasi adalah suatu kondisi yang mengerakkan manusia kearah tujuan tertentu. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah motivasi internal dan motivasi eksternal.


(44)

c. Kepribadian (X3)

Kepribadian Adalah serangkaian diri seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa factor seperti keturunan dan lingkungan. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah karakteristik individu dan lingkungan.

d. Persepsi Manajer Perusahaan Atas Informasi Akuntansi Keuangan (X4)

Persepsi manajer adalah cara manajer untuk memandang tujuan orang berdasarkan atas aktivitas keuangan dan mempengaruhi kesadaran untuk mencapai tujuan tesrsebut. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah pemahaman laporan keuangan, kebijaksanaan dan perhatian.

2. Variabel Terikat (Y)

Keberhasilan Perusahaan

Keberhasilan Perusahaan adalah merupakan keadaan dimana suatu orang atau prusahaaan mencapai tujuan yang diharapkan yang dapat dilihat dari sudut pandang ekonomi adanya peningkatan kekayaan perusahaan di luar pinjaman. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah kenaikan laba dan tambahan modal.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Menurut Nazir, (2005: 131) skala interval yaitu suatu pemberian angka kepada setiap dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal


(45)

dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak yang sama dari suatu ciri / sifat yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic deferesnial Menurut Nazir (2005: 344) skala semantik deferensial ini digunakan untuk mengukur pengertian suatu objek / konsep oleh seseorang. Dalam Semantik Deferential ini responden diminta untuk menilai suatu objek dengan menggunakan skala 7 (tujuh) poin dengan sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 7, berarti cenderung sangat setuju dengan pertanyaan yang diberikan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu (Sugiono, 2001:57). Populasi dalam penelitian ini adalah para manajer dan msisten manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo yang berjumlah 19 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Sugiono, 2001: 57)


(46)

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penentuan sampel dengan metode sensus yaitu teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (kurang dari 30 orang).

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli pihak pertama (Ikhsan dan Ishak, 2005 : 109). Data Primer dalam penelitian bersumber dari tanggapan responden atas pertanyaan yang tertera dalam kuisioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa prospektus PT. Seruni Sempana Agung di Sidoardjo (Ikhsan dan Ishak, 2005: 109)

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data (Nazir, 2005: 203).


(47)

2. Interview

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara wawancara atau Tanya jawab secara lisan dengan pihak perusahaan guna melengkapi data dalam penelitian ini (Nazir, 2005: 193).

3. Oservasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti (Nazir, 2005: 212).

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas Data

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006 : 49)

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2006 : 50)

3.4.2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006 : 45).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2006 : 46)


(48)

3.4.3. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, digunakan uji Kolmogorov Smirnov

Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal (Sumarsono, 2004 :40)

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1. Teknik Analisis

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis).

Uji ini dimaksudkan untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai penyebab terhadap variabel akibat. (Sewal Wright seperti yang dikutip oleh Al-Rasyid, 2000 : 3)

Pengembangan kembali model dengan analisis pemetaan jalur dilakukan melalui serangkaian rutin regresi berganda standar bertingkat terhadap variabel dependen akhir yang menjadi pusat penelitian.


(49)

Pada saat melakukan Path Analysis hendaknya diperhatikan beberapa asumsi-asumsi berikut : (Solimun, 2002)

1. Hubungan antara variabel haruslah linear dan aditif.

2. Semua variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain. 3. Pola hubungan antar variabel adalah rekursif.

4. Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya interval. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis Path, adalah sebagai berikut :

1. Proposisi yang diajukan diterjemahkan kedalam sebuah paradigma dalam bentuk diagram jalur.

Gambar. 3.1 Diagram Jalur Path Analisis

= Pyx2

ε1 ε 2

= rx4x1 = Pyx1

= rx4x2 = Pyx4

= rx4x3

= Pyx3

Keterangan :

Y : Keberhasilan perusahaan X1 : Proses belajar

X2 : Motivasi

X3 : Kepribadian (X1)

(X3)

(X4) (Y)


(50)

X4 : Persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan rx4x1 : Pengaruh X1 ke X4

rx4x2 : Pengaruh X2 ke X4 rx4x3 : Pengaruh X3 ke X4 Pyx1 : Pengaruh X1 terhadap Y Pyx2 : Pengaruh X2 terhadap Y Pyx3 : Pengaruh X3 terhadap Y Pyx4 : Pengaruh X4 terhadap Y ε(1,2) : Pengaruh dari variabel lain

2. Identifikasi sub struktur (persamaan)

Persamaan struktural untuk diagram jalur, adalah :

X4 = rx4x1 . x1+ rx4x2 . x2 + rx4x3 . x3 +ε1 …………..………..(1) Y = Pyx1 . x1 + Pyx2.x2 + Pyx3.x3 + Pyx4.x4 + ε ………….. . (2) (Sudjana, 1996 : 298)

3. Menerjemahkan hipotesis penelitian ke dalam hipotesis statistik. 4. Menguji koefisien Path dengan menggunakan nilai probabilitas. Jika

nilai probabilitas < 0,05 maka signifikan dan apabila nilai probabilitas >0,05 maka tidak signifikan.

3.5.2. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini uji analisis yang digunakan adalah menggunakan Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis), sehingga untuk Uji F dan Uji t tidak digunakan.


(51)

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Seruni Sempana Agung

PT. Seruni Sempana Agung didirikan oleh Bapak Goo Sistriyono yang berkedudukan sebagai pemilik sekaligus pemimpin perusahaan.pada tanggal 17 Juni 1993 dengan Akte Pendirian No. 060/13 – 17/PM/VI/1993.

PT. Seruni Sempana Agung merupakan perusahaan yang memproduksi serta memasarkan berbagai macam produk plastik.

PT. Seruni Sempana Agung dalam merebut market share yaitu dengan melakukan perluasan pada jaringan pemasarannya, dimana pemasarannya meliputi seluruh wilayah Indonesia.

4.1.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Seruni Sempana Agung terletak di Jalan Joho No. 3 Gedangan – Sidoarjo. Dalam hal ini lokasi perusahaan sangat penting dalam kegiatan usahanya serta kelancaran operasionalnya.

Adapun penentuan lokasi perusahaan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain :

1. Letak

Letak perusahaan berada diantara kota Sidoarjo dan Surabaya dimana letaknya yang strategis ini akan memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan.


(53)

2. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan ini dipasok oleh supplier dalam hal ini perusahaan tidak perlu kesulitan mengambil bahan baku karena supplier dapat mengirim secara langsung.

3. Transportasi

Lokasi PT. Seruni Sempana Agung merupakan arus lalu lintas yang baik dan lancar dengan demikian dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat berjalan lancar.

4. Tenaga Kerja

Faktor tenaga kerja merupakan hal yang penting dalam pemilihan lokasi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan sudah tepat dalam memilih lokasi, karena lokasi perusahaan berada diantara kota Sidoarjo dan Surabaya, sehingga para tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan mudah untuk didapatkan.

5. Tersedianya fasilitas pendukung yang lain

Fasilitas pendukung lainnya seperti listrik, telepon dan air yang merupakan fasilitas penunjang kelancaran kegiatan proses produksi.

4.1.3. Tujuan Perusahaan

Setiap perusahaan didirikan pasti memiliki tujuan didalam pendirian perusahaan tersebut, adapun tujuan yang ingin dicapai, yaitu

1. Tujuan jangka pendek

a. Untuk mencapai target volume penjualan yang ditetapkan perusahaan


(54)

b. Meningkatkan volume penjualan c. Memenuhi kebutuhan para konsumen

d. Mencapai tingkat keuntungan yang sebesar-besarnya 2. Tujuan jangka panjang

a. Mempertahankan kelansungan hidup perusahaan

b. Memperluas bidang usaha perusahaan dengan cara menciptakan produk-produk baru

c. Memperluas daerah pemasaran

d. Membantu Pemerintah dalam hal menyerap tenaga kerja

4.1.4. Struktur Organisasi

Dalam suatu kegiatan perusahaan struktur organisasi adalah merupakan suatu bagan yang menunjukkan tugas-tugas serta batas-batas dan juga hubungan-hubungan antara bagian-bagian yang ada dalam suatu perusahaan. Dengan struktur organisasi akan dapat dicapai suatu organisasi yang baik dan sekaligus dapat untuk memudahkan kontrol intern bagi perusahaan.

Sistem Struktur Organisasi yang digunakan oleh PT. Seruni Sempana Agung adalah garis atau lini, dimana pimpinan mempunyai wewenang dan memberikan perintah langsung kepada bawahannya, dimana setiap bawahan harus patuh dan bertanggung jawab kepada atasannya.

Untuk lebih jelasnya peneliti menyajikan bagan struktur organisasi PT. Seruni Sempana Agung yang dapat dilihat pada gambar. 4.1. sebagai berikut :


(55)

Gambar. 4.1 : STRUKTUR ORGANISASI PT. SERUNI SEMPANA AGUNG


(56)

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo dan kuesioner tersebut terdiri dari 38 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian.

Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini adalah hasil dari jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut: 1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Proses Belajar

(X1)”

Proses belajar adalah yang membuat adanya perubahan perilaku seseorang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah pendidikan, pengalaman dan inisiatif.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Proses Belajar, dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut :

Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Proses Belajar

Jawaban Kuesioner

1 2 3 4 5 6 7 Item

Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp%

1 7 36,84 3 15,79 1 5,26 2 10,53 1 5,26 2 10,53 3 15,79

2 6 31,58 3 15,79 3 15,79 2 10,53 2 10,53 0 - 3 15,79

3 8 42,11 3 15,79 0 - 1 5,26 3 15,79 0 - 4 21,05

4 7 36,84 1 5,26 5 26,32 1 5,26 1 5,26 0 - 4 21,05

5 8 42,11 3 15,79 2 10,53 1 5,26 1 5,26 0 - 4 21,05

6 7 36,84 4 21,05 0 - 3 15,79 0 - 2 10,53 3 15,79

7 5 26,32 3 15,79 3 15,79 2 10,53 3 15,79 0 - 3 15,79

8 7 36,84 4 21,05 2 10,53 0 - 2 10,53 2 10,53 2 10,53

9 5 26,32 5 26,32 2 10,53 2 10,53 1 5,26 0 - 4 21,05

10 10 52,63 0 - 2 10,53 2 10,53 1 5,26 1 5,26 3 15,79

Mean 36,84 15,26 10,53 8,42 7,89 3,68 17,37

Sumber : Lampiran. 1

Berdasarkan dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban samgat


(57)

tidak setuju yaitu sebesar 36,84%, hal ini berarti dari 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo memiliki tingkat proses belajar yang sangat rendah.

2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Motivasi (X2)”

Motivasi adalah suatu kondisi yang mengerakkan manusia kearah tujuan tertentu. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah motivasi internal dan motivasi eksternal.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Motivasi, dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut :

Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Motivasi

Jawaban Kuesioner

1 2 3 4 5 6 7 Item

Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp%

1 6 31,58 5 26,32 1 5,26 1 5,26 1 5,26 1 5,26 4 21,05

2 7 36,84 3 15,79 1 5,26 1 5,26 1 5,26 2 10,53 4 21,05

3 9 47,37 2 10,53 0 - 0 - 0 - 4 21,05 4 21,05

4 7 36,84 4 21,05 0 - 0 - 0 - 5 26,32 3 15,79

5 10 52,63 0 - 2 10,53 0 - 1 5,26 1 5,26 5 26,32

6 10 52,63 1 5,26 0 - 0 - 1 5,26 0 - 7 36,84

Mean 42,98 13,16 3,51 1,75 3,51 11,40 23,68

Sumber : Lampiran. 2

Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 42,98%, hal ini berarti dari 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo beranggapan bahwa tingkat motivasi yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya adalah sangat rendah.


(58)

3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kepribadian

(X3)”

Kepribadian adalah serangkaian diri seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa factor seperti keturunan dan lingkungan. Instrument yang digunakan dalam variabel ini adalah karakteristik individu dan lingkungan.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Kepribadian, dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut :

Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kepribadian

Jawaban Kuesioner

1 2 3 4 5 6 7 Item

Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp%

1 6 31,58 3 15,79 1 5,26 0 - 1 5,26 3 15,79 5 26,32

2 3 15,79 5 26,32 1 5,26 1 5,26 1 5,26 2 10,53 6 31,58

3 7 36,84 2 10,53 1 5,26 0 - 1 5,26 1 5,26 7 36,84

4 7 36,84 2 10,53 0 - 1 5,26 1 5,26 0 - 8 42,11

5 6 31,58 3 15,79 2 10,53 0 - 0 - 2 10,53 6 31,58

6 5 26,32 4 21,05 1 5,26 0 - 1 5,26 0 - 8 42,11

Mean 29,82 16,67 5,26 1,75 4,39 7,02 35,09

Sumber : Lampiran. 3

Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 35,09%, hal ini berarti dari 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo memiliki tingkat kepribadian yang sangat tinggi.

4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Persepsi Manajer Perusahaan Atas Informasi Akuntansi Keuangan (X4)”

Persepsi Manajer Perusahaan Atas Informasi Akuntansi Keuangan adalah cara manajer untuk memandang tujuan orang


(59)

berdasarkan atas aktivitas keuangan dan mempengaruhi kesadaran untuk mencapai tujuan tesrsebut. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah pemahaman laporan keuangan, kebijaksanaan dan perhatian.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Persepsi Manajer Perusahaan Atas Informasi Akuntansi Keuangan, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut :

Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :

Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan

Jawaban Kuesioner

1 2 3 4 5 6 7 Item

Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp%

1 1 5,26 3 15,79 2 10,53 3 15,79 2 10,53 2 10,53 6 31,58

2 1 5,26 3 15,79 3 15,79 1 5,26 1 5,26 1 5,26 9 47,37

3 0 - 2 10,53 5 26,32 1 5,26 3 15,79 0 - 8 42,11

4 1 5,26 3 15,79 1 5,26 4 21,05 2 10,53 1 5,26 7 36,84

5 1 5,26 3 15,79 3 15,79 1 5,26 3 15,79 0 - 8 42,11

6 1 5,26 1 5,26 3 15,79 4 21,05 0 - 4 21,05 6 31,58

7 1 5,26 2 10,53 3 15,79 2 10,53 5 26,32 1 5,26 5 26,32

8 1 5,26 2 10,53 2 10,53 1 5,26 3 15,79 1 5,26 9 47,37

9 0 - 2 10,53 3 15,79 4 21,05 1 5,26 3 15,79 6 31,58

10 1 5,26 2 10,53 3 15,79 0 - 1 5,26 0 - 12 63,16

Mean 4,21 12,11 14,74 11,05 11,05 6,84 40,00

Sumber : Lampiran. 4 - 4.1

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 40,00%, hal ini berarti dari 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo memiliki tingkat persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan yang sangat tinggi.

5 Bagian V berkaitan dengan pernyataan mengenai “Keberhasilan Perusahaan (Y)”

Keberhasilan Perusahaan adalah merupakan keadaan dimana suatu orang atau prusahaaan mencapai tujuan yang diharapkan yang


(60)

dapat dilihat dari sudut pandang ekonomi adanya peningkatan kekayaan perusahaan di luar pinjaman. Instrumen yang digunakan dalam variabel ini adalah kenaikan laba dan tambahan modal.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Keberhasilan Perusahaan, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut : Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :

Keberhasilan Perusahaan (Y)

Jawaban Kuesioner

1 2 3 4 5 6 7 Item

Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp%

1 2 10,53 3 15,79 1 5,26 3 15,79 4 21,05 1 5,26 5 26,32

2 2 10,53 4 21,05 2 10,53 2 10,53 1 5,26 2 10,53 6 31,58

3 2 10,53 3 15,79 4 21,05 1 5,26 0 - 1 5,26 8 42,11

4 2 10,53 5 26,32 2 10,53 1 5,26 3 15,79 1 5,26 5 26,32

5 1 5,26 5 26,32 3 15,79 1 5,26 1 5,26 1 5,26 7 36,84

6 1 5,26 5 26,32 1 5,26 3 15,79 2 10,53 1 5,26 6 31,58

Mean 8,77 21,93 11,40 9,65 9,65 6,14 32,46

Sumber : Lampiran. 5

Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 32,46%, hal ini berarti dari 19 Manajer dan Asisten Manajer pada PT. Seruni Sempana Agung di Sidoarjo beranggapan bahwa keberhasilan perusahaan yang sudah dicapai sudah sangat tinggi.

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Analisis Data

4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas

4.3.1.1.1.Uji Validitas

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2006 : 50)


(61)

Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut :

Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas

Nilai r hitung Variabel Item

(Corrected Item - Total Correlation)

r tabel Ket

Proses Belajar (X1) Butir_1 0,952 Valid

Butir_2 0,943 Valid

Butir_3 0,969 Valid

Butir_4 0,947 Valid

Butir_5 0,928 Valid

Butir_6 0,971 Valid

Butir_7 0,932 Valid

Butir_8 0,953 Valid

Butir_9 0,931 Valid

Butir_10 0,964 Valid

Motivasi (X2) Butir_1 0,940 Valid

Butir_2 0,949 Valid

Butir_3 0,967 Valid

Butir_4 0,966 Valid

Butir_5 0,979 Valid

Butir_6 0,979 Valid

Kepribadian (X3) Butir_1 0,985 Valid

Butir_2 0,984 Valid

Butir_3 0,970 Valid

Butir_4 0,980 Valid

Butir_5 0,973 Valid

Butir_6 0,950 Valid

Persepsi Manajer Atas Butir_1 0,914 Valid

Informasi Akuntansi Butir_2 0,909 Valid

Keuangan (X4) Butir_3 0,856 Valid

Butir_4 0,907 Valid

Butir_5 0,916 Valid

Butir_6 0,939 Valid

Butir_7 0,824 Valid

Butir_8 0,871 Valid

Butir_9 0,936 Valid

Butir_10 0,849 Valid

Keberhasilan Butir_1 0,911 Valid

Perusahaan (Y) Butir_2 0,939 Valid

Butir_3 0,924 Valid

Butir_4 0,935 Valid

Butir_5 0,967 Valid

Butir_6 0,932

0,412

Valid

Sumber : Lampiran. 6 – 10 dan Lampiran. 14

Berdasarkan pada tabel 4.6, di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuesioner yang terdiri dari 38 item


(62)

pernyataan, mempunyai nilai r hitung > r tabel, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian

4.3.1.1.2.Uji Reliabilitas

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2006 : 46)

Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.7, sebagai berikut :

Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai

Cronbach Alpha Ket

Proses Belajar (X1) 0,990 Reliabel

Motivasi (X2) 0,989 Reliabel

Kepribadian (X3) 0,992 Reliabel

Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan (X4)

0,977 Reliabel

Keberhasilan Perusahaan (Y) 0,980

0,60

Reliabel

Sumber : Lampiran 6 - 10

Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, X3, X4, dan Y lebih besar dari 0,60, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel baik X1, X2, X3, X4, dan Y tersebut adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.


(63)

4.3.1.1.3.Uji Normalitas

Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarsono, 2004 :40)

Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.8. sebagai berikut :

Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 81

Mean .0000000

Normal Parametersa

Std. Deviation 6,28610522

Absolute 0,172

Positive 0,172

Most Extreme Differences

Negative -0,074

Kolmogorov-Smirnov Z 0,751

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,625

Sumber : Lampiran 11

Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,625 lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, X3, X4, dan Y tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.2. Teknik Analisis

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas


(64)

informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan, maka teknik analisis yang digunakan dalam adalah Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis).

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat digambarkan kedalam sebuah paradigma dalam bentuk diagram jalur, yang disajikan pada gambar 4.2, sebagai berikut

Gambar. 4.2 Diagram Jalur Path Analisis

= 0,303

= 0,302 = 0,232

= 0,447 = 0,363 = 0,457

= - 0,449

Proses Belajar (X1)

Kepribadian

(X3)

Persepsi Manajer (X4) Keberhasilan Perusahaan (Y) Motivasi (X2)

Sumber ; Lampiran. 12 dan Lampiran. 13

Berdasarkan pada gambar 4.2. diagram jalur di atas dapat diinterprestasikan,: sebagai berikut :

1. Persamaan struktural untuk diagram jalur I :

Berdasarkan gambar 4.2. diagram jalur di atas, dapat diketahui bahwa untuk diagram jalur I, dapat diketahui nilai koefisien jalur dari variabel proses belajar dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 0,032, sedangkan untuk variabel motivasi dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 0,447, dan untuk variabel keprobadian dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 0,457.


(1)

4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan.

4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini ádalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan, telah tercapai.

Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada manajer atau pemilik perusahaan tentang adanya faktor-faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan, sehingga akan bermanfaat di dalam mengelola perusahaan untuk meningkatksan keberhasilan perusahaan.


(2)

61

4.5. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu: 1. Adanya perbedaan persepsi di antara masing-masing responden

(Manajer) di dalam memahami konteks pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner.

2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Populasi yang diambil hanya berasal dari 1 (satu) perusahaan saja, yang juga akan mempengaruhi pengambilan sampel, sehingga jumlahnya sedikit


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga faktor proses belajar berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan, teruji kebenarannya.

2. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa diduga faktor proses belajar berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan, teruji kebenarannya.

3. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa diduga faktor motivasi berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan, teruji kebenarannya.

4. Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa diduga faktor motivasi berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan, teruji kebenarannya.

5. Hipotesis 5 yang menyatakan bahwa diduga faktor kepribadian berpengaruh langsung terhadap keberhasilan perusahaan, teruji kebenarannya.

6. Hipotesis 6 yang menyatakan bahwa diduga faktor kepribadian berpengaruh tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan) terhadap keberhasilan perusahaan, teruji kebenarannya.


(4)

63

5.2. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan guna mendukung keberhasilan perusahaan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut : 1. Keberhasilan perusahaan akan tercapai, apabila pengelolaan perusahaan

harus didukung oleh manajer yang memilki latar belakang akuntansi, yang nantinya akan meningkatkan pemahamannya terhadap informasi keuangan, sehingga mampu menyusun anggaran perusahaan dengan baik, dan manajer haruslah diberi informasi yang positif, karena secara secara tidak langsung informasi tersebut dapat mempengaruhi persepsi dan perilakunya

2. Dengan mengenali kepribadian para karyawan, maka manajer dapat memperhatikan kecocokan antara jenis kepribadian dan jenis pekerjaan bawahannya. para karyawan akan memiliki kepribadian yang lebih baik apabila mereka bekerja sesuai dengan keahlian yang mereka miliki, dan hal ini hasilnya akan jauh lebih baik, dan ini akan mendukung keberhasilan perusahaan.

3. Dengan melakukan proses belajar, pemberian motivasi dan mengenali kepribadian seorang karyawan maka secara otomatis, apabila manajer akan mengambil keputusan, dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi tersebut.

Melalui saran di atas, penulis berharap dapat memberikan masukan dalam meningkatkan keberhasilan perusahaan pada PT Seruni Sempana Agung di Sidoarjo dimasa yang akan datang


(5)

Anonim, 2009, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi, FE UPN “ Veteran “ Jawa Timur.

Basu Swasta, Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, Edisi I, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Davis, Keith dan Newstrom,1996, Perilaku Dalam Organisasi, Cetakan Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Iman, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Tiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gomes, Glenn, A, 2000, Akuntansi Manajemen (Manajerial Accounting), Edisi

Ketiga, AK Group, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia , 2009, Standar Akuntasi Keuangan. Penerbit Salemba Empat , Yogyakarta.

Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad, 2005, Akuntansi Keprilakuan, Penerbit Salemba Empat

Leavitt, 1997, Psikologi Manajemen (Alih Bahasa : Muslichah Zarkasih), Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Marbun, BN, 1996, Manajemen Perusahaan Kecil, Edisi Pertama, Penerbit PT. Pustaka Binanam Pressindo, Jakarta.

Nazir, Moch. 2005, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Robbin, Stephen, 2007, Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, Penerbit Prenhalindo, Jakarta.

Sudjana, 1996, Metode Statistika, Edisi Keenam, Penerbit Tarsito, Bandung, Sugiono, 2001, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan I, Penerbit CV. Alfabeata,

Bandung.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Penerbit Fakultas Ekonomi Akuntansi Pembangunan Nasional “ Veteran “ Surabaya.

Thoha, Miftah, 2004, Perilaku Organisasi, Penerbit CV. Rajawali, Jakarata. Wijaya, Indra, 1983, Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Penerbit Sinar Baru,


(6)

Jurnal

Kiryanto, Sutapa, Dedi Rusdi, 2001. Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol .4, No.2, Mei 2001, Hal 199-211

Pinasti, Margani, 2007, “Pengaruh penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI), Vol. 10, No. 3, September.

Skripsi

Hendra, Kurnainto, Dwi, 2006, Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil di Sepande Sidoarjo, Jurusan Akuntansi, Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Manajer Mengenai Informasi Akuntansi Keuangan Dan Ketidakpastian Tugas Manajer Terhadap Kederhasilan Bisnis Perusahaan Kecil

0 13 61

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS PADA KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO).

1 2 98

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER SUKSES SEJAHTERA SURABAYA.

0 1 86

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA.

0 0 99

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ATAS KEBERHASILAN (UKM) DI TANGGULANGIN SIDOARJO.

1 3 82

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN KECIL.

0 0 98

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO

0 0 20

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN KECIL DI WEDORO - SIDOARJO SKRIPSI

0 0 17

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS PADA KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO)

0 3 21