Definisi Lembaga Keuangan Syariah

23 BUS adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa dan lalu lintas pembayaran. Sementara itu, BPRS adalah bank syariah yang melaksanakan kegiatan usahanya tidak memberikan jasa lalu lintas dalam pembayaran. Berdasarkan UU Perbankan syariah No. 21 Tahun 2008 tersebut, disebutkan bahwa bank konvensional yang hendak melaksanakan usaha syariah harus membentuk Unit Usaha Syariah UUS yang khusus beroperasi dengan menggunakan sistem syariah Yaya rizal dkk, 2009.

2.6.1 Definisi Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan syariah LKS menutut Dewan Syariah Nasional DSN adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan yang mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah DSN-MUI, 2003. Definisi ini menegaskan bahwa suatu LKS harus memenuhi dua unsur, yaitu unsur kesesuaian dengan syariah Islam dan unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuanganYaya rizal dkk, 2009. Unsur kesesuaian suatu LKS dengan syariah Islam secara tersentralisasi diatur oleh DSN, yang diwujudkan dalam berbagai fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut. Adapun unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuangan diatur oleh berbagai institusi yang memilki kewenangan mengularkan izin operasi. Beberapa institusi tersebut antara lain adalah sebagai berikut. 24 1. Bank Indonesia sebagai institusi yang berwenang mengatur dan mengawasi bank umum dan bank perkreditan rakyat. 2. Departemen Keuangan sebagai institusi yang berwenang mengatur dan mengawasi asuransi dan pasar modal. 3. Kantor Menteri Koperasi sebagai intitusi yang berwenang mengatur dan mengawasi koperasi. Fatwa –fatwa DSN biasanya bersifat umum untuk semua LKS, termasuk Bank Syariah. Adapun fatwa tersebut mengacu pada prinsip-prinsip hukum muamalah yang dirumuskan oleh mayoritas ulama. Beberapa prinsip dalam hukum muamalah adalah sebagai berikut. 1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecualiyang ditentukan lain oleh alqur’an dan Sunah Rasul Prinsip mubah 2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela dan tanpa mengandung unsur-unsur paksaan prinsip sukarela 3. Muamalah dilakukan atas daar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat dalam hidup masyarakat prinsip mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat. 4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilaikeadilan, menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan prinsip keadilan. 25 Hukum muamalah tersebut secara detail dibahas oleh ulama dalam bidang ilmu yang biasa disebut fikih muamalat. Dalam fikih muamalah, ulama- ulama telah mengindtifikasi ddan memfatwakan beberapa jenis transaksi yang dilarang oleh Islam. Pelarangan beberapa transaksi tersebut secara umum disebabkan oleh tiga hal berikut. 1. Mengandung barang atau jasa yang diharankan 2. Mengandung sistem dan prosedur memperoleh keuntungan yang diharamkan tadlis, bai’ ikhtikar, bai’ Najsy, riba, gharar, masyir 3. Tidak sah akadnya

2.7 Penghimpunan dana dengan prinsip wadiah