BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan SDM yang bermutu karena maju mundurnya sebuah negara sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia suatu negara maka semakin tinggi daya saing negara tersebut terhadap negara lainnya. Untuk mendukung hal ini
Perguruan Tinggi sebagai pelaksana pendidikan yang menghasilkan sarjana yang kelak akan dilepas ke dunia kerja harus dapat meningkatkan kualitas lulusannya.
Sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan ini pihak pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan dengan harapan kualitas sistem pendidikan di Indonesia akan meningkat, baik sarana, prasarana dan tenaga pendidik sehingga pendidikan sebagai
sarana mencerdaskan bangsa dapat terwujud. Pada pasal 26 4 dinyatakan standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan sikap untuk menentukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Retnawati Siregar : Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir, 2006.
USU e-Repository © 2008
Istilah kompetensi sekarang ini didefinisikan sebagai kombinasi dari pengetahuan, keahlian, keterampilan dan bakat, minat dan sistem nilai yang dituntut
oleh bidang yang terkait. Kata kompetensi cenderung memfokuskan perhatian pada elemen-elemen pengetahuan apa yang harus diketahui dan keahlian apa yang harus
bisa. Kompetensi jika dihubungkan dengan lulusan Perguruan Tinggi mempunyai arti bahwa setelah menyelesailam studi mahasiswa tersebut bisa memilih alternatif
jenis karir yang dapat dijalankannya. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dalam Rahayu dkk 2003
menjelaskan bahwa mahasiswa akuntansi dapat memilih satu diantara empat karir yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan
pemerintah. Tersedianya berbagai jenis karir seperti tersebut di atas, berarti kurikulum juga seharusnya disesuaikan supaya sarjana lulusan akuntansi terdukung
dalam memilih salah satu dari empat jenis karir yang tersedia. Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir
apa yang akan dijalaninya, antara lain adalah Indeks Prestasi Kumulatif IPK, karena orang yang cerdas akan lebih bebas untuk menentukan jenis karir yang akan
dijalaninya dan bisa berharap imbalan yang lebih untuk kecerdasannya itu. Menurut Nurman dkk 1994, mutu output dari suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari
prestasi belajar. Tidak jarang prestasi belajar seseorang sangat menentukan nasib atau masa depan seorang mahasiswa, karena berkaitan dengan konsumen pemakai lulusan
perguruan tinggi. Bahkan akhir-akhir ini beberapa perusahaan atau instansi pemerintah
Retnawati Siregar : Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir, 2006.
USU e-Repository © 2008
telah menetapkan prestasi minimal untuk dapat diterima bekerja di perusahaan atau instansi tersebut. Faktor lain yang diduga berpengaruh dalam pemilihan karir adalah
persepsinya mengenai penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.
Bila ditinjau dari segi pendidikan akuntansi, jurusan akuntansi secara khusus harus dapat meningkatkan mutu dan merencanakan kurikulum yang sesuai dan
relevan dengan tuntutan jenis karir, sehingga lulusannya yang akan memasuki dunia kerja dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang dimilikinya sesuai dengan
tuntutan dalam pekerjaan atau jabatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk 2003, menunjukkan bahwa dari
empat jenis karir yang dapat dipilih lulusan akuntansi bahwa karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi dari universitas negeri dan swasta adalah karir
sebagai akuntan perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik. Penelitian ini telah dilakukannya pada mahasiswa jurusan akuntansi
di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta berdasarkan perbedaan gendernya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk 2003, dengan memasukkan beberapa ide tertentu
yang membuat penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian Rahayu dkk 2003 tersebut. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
Retnawati Siregar : Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir, 2006.
USU e-Repository © 2008
1. Lokasi, Lokasi yang akan diteliti adalah Kota Medan yaitu Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Medan. Penelitian ini menambahkan Indeks Prestasi
Kumulatif sebagai salah satu faktor yang menentukan pemilihan karir kemudian faktor kebangganaan dimasukkan pula sebagai faktor atau unsur yang mungkin
mempengaruhi persepsi mahasiswa, sedang faktor pelatihan profesional dan lingkungan kerja dikeluarkan dari unsur persepsi
. 2. Penelitian ini menambahkan satu indikator lagi pada variabel dependen, yaitu karir
lain diluar karir sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik atau akuntan pemerintah
3. Model Analisis, peneliti terdahulu menggunakan uji statistik Kruskal – Wallis untuk melihat perbedaan, sedang peneliti menggunakan analisis Regresi Logistik
Logistic Regression untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
B. Perumusan Masalah