Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir

(1)

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI KOTA MEDAN

MENGENAI BEBERAPA FAKTOR TERTENTU

TERHADAP PILIHAN KARIR

TESIS

Untuk Memenuhi Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi

pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

OLEH

Hj. RETNAWATI SIREGAR

047017016 / AKUNTANSI


(2)

Judul Tesis : PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI KOTA MEDAN MENGENAI BEBERAPA FAKTOR TERTENTU TERHADAP PILIHAN KARIR

Nama Mahasiswa : Hj. Retnawati Siregar

NIM : 047017016

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak Drs. T. Bachtaruddin, MSi, Ak

Ketua Anggota

Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA. Ak, Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa H,M.Sc.,

Ketua Direktur


(3)

Telah diuji pada Tanggal : 10 Juli 2006

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua Sidang : Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak

Anggota : 1. Drs. T. Bachtaruddin, MSi, Ak


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini tentang Pengaruh Indeks Prestasi Akademik dan persepsi Mahasiswa dihubungkan dengan beberapa faktor tertentu dengan karir yang dipilihnya kelak setelah menyelesaikan studi. Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa merupakan beberapa faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dari berbagai pertimbangan dalam memilih karir.

Indeks Prestasi Mahasiswa di Perguruan Tinggi dan persepsinya tentang beberapa faktor tertentu dapat membantu menilai keberhasilan dan turut menentukan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya. Penelitian ini dilakukan pada Universitas Negeri dan Swasta yang ada di kota Medan dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis logistic regretion.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa akutansi atas beberapa factor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir baik secara parsial maupun simultan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa akuntansi Kota Medan mengenai beberapa factor tertentu terhadap pemilihan karir. Secara statistika pengaruh Indeks Prestasi Akademik dan persepsi mahasiswa akuntansi Kota Medan mempunyai beberapa faktor tertentu terhdap pilihan karir adalah signifikan.


(5)

ABSTRACT

This research investigated about students academic achievement and their perception, related to some factors that influence their carrier choices, after finishing their study in college. Indeks of academic achievement and students perception are factors to be judghed in carrier selection.

Academic achievement and their perception to some factors investigated, help their success and get a better job as well. This research is done in Medan, at State University as weel as Private University. Analysis used is logistic regrestion analysis.

The objective of the research is to find out an empirical evidence whether, in fact, academic achievement of students in accounting major and their perception to some factors investigated, have significance influence in their carrier choices either partially or simultanionsly.

The result indicated statistically there is significant influence among both variable with their carrier choises.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Tesis ini berjudul: Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif Dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir.

Meskipun dalam proses penulisan banyak menemui hambatan dan rintangan, namun dengan usaha maksimal serta bantuan pembimbing dan berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Untuk bantuan yang diberikan, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada: : 1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A(K)., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa H,M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA. Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

4. Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini.

5. T. Bachtaruddin, SE., M.Si., Ak. selaku Pembimbing II juga Sekretaris Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(7)

6. Seluruh dosen dan staf pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

7. Rekan - rekan mahasiswa akuntansi angkatan Ketujuh pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

8. Secara khusus dan istimewa penulis ingin menyampaikan terimakasih dan sayang

yang mendalam kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Alm. H. Usman Siregar, BA dan Ibunda Hj. Fatimah Harahap, Suami tercinta Hatigoran Simbolon, SE serta ananda tersayang Rizky Ilham Dhani dan Reza Dikpim Syahbana yang senantiasa memberikan dorongan dengan penuh

pengertian dan kesabaran pada saat-saat terabaikan serta selalu mendoakan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya, Amin

Medan, Juni 2006


(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

N a m a : Hj. Retnawati Siregar

Tempat/Tgl. Lahir : Pagaran Tonga / 09 September 1965 Alamat : Menteng VII Jl. Sehati No. 31 Medan Agama : Islam

Pendidikan Formal:

1. Sekolah Dasar Inpres, Tahun 1971 s/d 1977 2. SMPN 1 Sibuhuan, Tahun 1978 s/d 1981 3. SMAN Sibuhuan, Tahun 1981 s/d 1984 4. Institut Pertanian Bogor, Tahun 1984 s/d 1985 5. Universitas Medan Area, Tahun 1985 s/d 1990


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRACT ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Perumusan Masalah ………… ………... 4

C. Hipotesis Penelitian ...……… 5

D. Batasan Penelitian ...…… 5

E. Tujuan Penelitian ... 6


(10)

Halaman

BAB II: TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pilihan Karir...……… 8

B. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ………... 11

C. Persepsi Atas Beberapa Faktor Tertentu………... 14

D. Penelitian Terdahulu ... 19

E. Kerangka Konseptual ………... 22

BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 24

B. Lokasi Penelitian ... 24

C. Populasi Dan Prosedur Penentuan Sampel ... 25

D. Jenis Dan Sumber Data ... 26

E. Definisi Operasional Variabel ... 27


(11)

Halaman

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Deskriptif ... 38

1. Gambaran Umum ... 38

2. Deskripsi Variabel ... 39

B. 1. Uji Kualitas Data ... 49

2. Analisis Faktor ... 51

3. Uji Goodness Of Fit ... 52

C. Uji Hipotesis ... 53

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 58

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(12)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

4.1. Diagram Pilihan Karir ... 41


(13)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

4.1. . Peringkat Akreditasi Dan Jumlah Mahasiswa Akuntansi Universitas

Negeri ... 38

4.2. Peringkat Akreditasi Dan Jumlah mahasiswa Akuntansi Universitas Swasta ... 39

4.3. Pilihan Karir ... 40

4.4. Faktor – Faktor Yang Diamati ... 43

4.5. Indeks Prestasi Kumulatif ... 48

4.6. Hasil Uji Reliabilitas ... 49

4.7. Hasil Uji Validitas ... 50

4.8. Nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test ... 52


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No J u d u l

1. Daftar Program Studi Pada Perguruan Tinggi 2. Frekwensi Pilihan Karir

3. Frekwensi Faktor – Faktor Yang Diminati 4. Frekwensi Indeks Prestasi Kumulatif 5. Uji Reliabilitas Dan Validitas

6. Analisis Faktor 7. Logistic Regresion 8. Kuesioner


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan SDM yang bermutu karena maju mundurnya sebuah negara sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia suatu negara maka semakin tinggi daya saing negara tersebut terhadap negara lainnya. Untuk mendukung hal ini Perguruan Tinggi sebagai pelaksana pendidikan yang menghasilkan sarjana yang kelak akan dilepas ke dunia kerja harus dapat meningkatkan kualitas lulusannya.

Sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan ini pihak pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dengan harapan kualitas sistem pendidikan di Indonesia akan meningkat, baik sarana, prasarana dan tenaga pendidik sehingga pendidikan sebagai sarana mencerdaskan bangsa dapat terwujud. Pada pasal 26 (4) dinyatakan standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan sikap untuk menentukan,


(16)

Istilah kompetensi sekarang ini didefinisikan sebagai kombinasi dari pengetahuan, keahlian, keterampilan dan bakat, minat dan sistem nilai yang dituntut oleh bidang yang terkait. Kata kompetensi cenderung memfokuskan perhatian pada elemen-elemen pengetahuan (apa yang harus diketahui) dan keahlian (apa yang harus bisa). Kompetensi jika dihubungkan dengan lulusan Perguruan Tinggi mempunyai arti bahwa setelah menyelesailam studi mahasiswa tersebut bisa memilih alternatif jenis karir yang dapat dijalankannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003) menjelaskan bahwa mahasiswa akuntansi dapat memilih satu diantara empat karir yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Tersedianya berbagai jenis karir seperti tersebut di atas, berarti kurikulum juga seharusnya disesuaikan supaya sarjana lulusan akuntansi terdukung dalam memilih salah satu dari empat jenis karir yang tersedia.

Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya, antara lain adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), karena orang yang cerdas akan lebih bebas untuk menentukan jenis karir yang akan dijalaninya dan bisa berharap imbalan yang lebih untuk kecerdasannya itu. Menurut Nurman dkk (1994), mutu output dari suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar. Tidak jarang prestasi belajar seseorang sangat menentukan nasib atau masa depan seorang mahasiswa, karena berkaitan dengan konsumen (pemakai lulusan perguruan tinggi). Bahkan akhir-akhir ini beberapa perusahaan atau instansi pemerintah


(17)

telah menetapkan prestasi minimal untuk dapat diterima bekerja di perusahaan atau instansi tersebut. Faktor lain yang diduga berpengaruh dalam pemilihan karir adalah persepsinya mengenai penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.

Bila ditinjau dari segi pendidikan akuntansi, jurusan akuntansi secara khusus harus dapat meningkatkan mutu dan merencanakan kurikulum yang sesuai dan relevan dengan tuntutan jenis karir, sehingga lulusannya yang akan memasuki dunia kerja dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang dimilikinya sesuai dengan tuntutan dalam pekerjaan atau jabatannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk (2003), menunjukkan bahwa dari empat jenis karir yang dapat dipilih lulusan akuntansi bahwa karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi dari universitas negeri dan swasta adalah karir sebagai akuntan perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik. Penelitian ini telah dilakukannya pada mahasiswa jurusan akuntansi di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta berdasarkan perbedaan gendernya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dkk (2003), dengan memasukkan beberapa ide tertentu yang membuat penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian Rahayu dkk


(18)

1. Lokasi, Lokasi yang akan diteliti adalah Kota Medan yaitu Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Medan. Penelitian ini menambahkan Indeks Prestasi Kumulatif sebagai salah satu faktor yang menentukan pemilihan karir kemudian faktor kebangganaan dimasukkan pula sebagai faktor atau unsur yang mungkin mempengaruhi persepsi mahasiswa, sedang faktor pelatihan profesional dan lingkungan kerja dikeluarkan dari unsur persepsi.

2. Penelitian ini menambahkan satu indikator lagi pada variabel dependen, yaitu karir lain (diluar karir sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik atau akuntan pemerintah)

3. Model Analisis, peneliti terdahulu menggunakan uji statistik Kruskal – Wallis untuk melihat perbedaan, sedang peneliti menggunakan analisis Regresi Logistik (Logistic Regression) untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

B. Perumusan Masalah

Sejalan dengan uraian pada latar belakang maka masalah yang ingin diteliti pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir ?

2. Apakah persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir ?


(19)

3. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif dan persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir ?

C. Hipotesa Penelitian

Sugiyono (2004) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis ditetapkan sebagai berikut :

H1 = Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. H2 = Persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh

secara signifikan terhadap pilihan karir.

H3 = Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir.

D. Batasan Penelitian

Agar pelaksanaan penelitian dapat terfokus, batasan penelitian ini diorientasikan sebagai berikut :

1. Batasan Daerah


(20)

2. Batasan Aspek

Bidang kajian dari penelitian ini adalah akuntansi prilaku dan manajemen sumber daya manusia.

3. Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti adalah pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi dan Indeks Prestasi Kumulatif dalam memilih karir.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir.

2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir.

3. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai apakah Indeks Prestasi Kumulatif dan persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir.


(21)

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. a. Peneliti, yaitu untuk menambah pengetahuan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti mengenai hal – hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia dan akuntansi keperilakuan.

b. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

2. Pihak Akademis, yaitu untuk menambah referensi informasi dan wawasan bagi penyusun kurikulum berbasis kompetensi khususnya jurusan akuntansi di Kota Medan dalam upaya meningkatkan mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan jenis karir yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa jurusan akuntansi.

3. Pengusaha atau lembaga yang mempekerjakan tenaga akuntan, agar dapat membantu mereka karena biasanya karyawan baru masih memerlukan bantuan dan arahan dalam melakukan tugas dan aturan pekerjaan.


(22)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pilihan Karir

Sesudah menyelesaikan studi, langsung atau tak langsung kita dituntut untuk masuk ke dunia kerja. Hal ini merupakan suatu keharusan bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan dalam pekerjaan yang memberi peluang untuk selalu berkembang (advancement). Oleh karena itu sebelum memasuki dunia kerja, seseorang harus faham betul bidang yang akan dimasuki, jangan hanya ikut-ikutan.

Menurut Handoko (1988) karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Istilah karir digunakan untuk menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka pada umumnya istilah ini digunakan dalam tiga pengertian:

1. Karir sebagai promosi atau pemindahan ke jabatan – jabatan yang lebih menurut tanggung jawab atau lokasi – lokasi yang lebih baik didalam atau menyilang terhadap hirarki hubungan kerja sama selama kehidupan kerja seseorang.

2. Karir sebagai rangkaian petunjuk pelaksanaan pekerjaan – pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematis.


(23)

3. Karir sebagai sejumlah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini, semua orang dengan sejarah kerja mereka disebut mempunyai karir.

Tinjauan literatur karir Noe, dkk (1994) mengatakan bahwa karir dapat dipandang melalui beberapa cara :

1) Rangkaian posisi dalam pekerjaan, contohnya di dalam suatu fakultas terdapat posisi asisten, dosen dan profesor.

2) Konteks gerakan/mobilitas dalam organisasi, contohnya seorang insinyur memulai karirnya sebagai staff teknik. Sejalan dengan meningkatnya keahlian, pengalaman dan performance, maka ia ditempatkan sebagai insinyur teknik senior.

3) Karakteristik dari pekerja, yaitu tiap karir pekerja akan memberikan pekerjaan, posisi dan pengalaman yang berbeda.

Hidayat (2002) menyatakan bahwa karir dapat dipandang dari perspektif yang berbeda. Tinjauan umum karir dipandang sebagai urut-urutan posisi yang diduduki oleh seseorang selama jangka waktu hidupnya. Ini merupakan karir objektif. Dari perspektif lainnya karir sendiri terdiri dari perubahan-perubahan dalam nilai, sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin tua. Gambaran ini merupakan karir subjektif.


(24)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian posisi, jabatan atau pekerjaan yang dipegang karyawan selama masa karirnya yang meliputi gerakan/mobilitas dalam organisasi.

Greenhaus (dalam Noe, dkk 1994). membagi tahap-tahap karir menjadi empat tahapan pengembangan yaitu : tahap eksplorasi, tahap penetapan, tahap pemeliharaan dan tahap kemunduran atau akhir. Penjelasan terinci tentang tahap eksplorasi sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Super dalam Winkel (1997), menyatakan bahwa individu berusaha untuk mengidentifikasikan jenis pekerjaan. Mereka mempertimbangkan ketertarikan, nilai dengan pilihan pekerjaan serta mencari informasi mengenai pekerjaan, karir dan jabatan dari rekan kerja, teman dan anggota keluarga. Setelah mereka menemukan jenis pekerjaan atau jabatan yang dirasa menarik, maka individu akan berusaha memenuhi persyaratan pendidikan atau pelatihan yang diperlukan dalam menduduki jabatan tersebut. Hal ini terjadi pada usia pertengahan remaja sampai awal / akhir 20 tahun. Pada saat ini biasanya individu masih bersekolah di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau Perguruan Tinggi. Tahap ini akan berlanjut sampai ketika individu memulai pekerjaan baru. Dengan kata lain bahwa orang muda memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat.

Jika dihubungkan dengan mahasiswa jurusan akuntansi maka setelah menyelesaikan studi, mereka bisa memilih alternatif jenis karir yang akan


(25)

dijalankannya. Wijayanti dalam Rahayu dkk, (2003) menyebutkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Diluar karir yang sudah disebutkan diatas mahasiswa akuntansi secara umum juga masih mempunyai kemungkinan untuk memilih karir di bidang lain.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman dan latihan dari sesuatu kegiatan. Untuk mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu alat pengukur atau tes prestasi (achievement test). Hasil pengukuran melalui tes hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk nilai yang bersifat kuantitatif dalam angka 0 – 4 atau A, B, C, D, E. Tingkatan nilai test ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).

Indeks Prestasi (IP) yaitu Indeks Prestasi yang dihitung pada setiap akhir semester yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan belajar dari semua mata kuliah yang diikuti pada semester yang bersangkutan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya, yang dinyatakan dengan rentangan angka


(26)

Kajian tentang latar belakang yang dapat mempengaruhi prestasi belajar telah banyak dilakukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah : lingkungan (Sihotang, 1991), motivasi berprestasi dan motivasi profesi (Haryati, 1992).

Lebih lanjut faktor-faktor tersebut dikelompokkan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri.

Faktor ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan prestasi belajar mahasiswa. Seandainya para mahasiswa sadar akan tujuannya dalam belajar di perguruan tinggi dimana dia belajar, dia pasti belajar beraktivitas dengan sungguh-sungguh. Dia didorong untuk belajar aktif untuk menyelesaikan beban studi yang telah direncanakan terlebih dahulu untuk suatu jenjang pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa agar lebih berprestasi antara lain: minat, kebisaan belajar, kecakapan dan bahasa.

2. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah

Dari faktor lingkungan sekolah/ kampus dapat dilihat dari segi keberadaan perpustakaan, keberadaan guru/dosen memberikan kuliah, penyelenggaraan perkuliahan terlalu padat, susah mencari bahan bacaan yang sesuai dengan materi perkuliahan dan pengaruh lingkungan belajar dari sesama mahasiswa.


(27)

3. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga

Hal ini dilihat dari aspek kehidupan dalam keluarga, antara lain keadaan ekonomi keluarga, dimana dunia pendidikan membutuhkan banyak biaya, terutama biaya perkuliahan, pengadaan buku bacaan, perlengkapan laboratorium dan lain-lainnya.

4. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat

Berbagai aspek yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, antara lain bekerja sambil kuliah, aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu, tidak mempunyai teman untuk belajar bersama.

Nurman dkk, (1994) menyatakan bahwa Indeks Prestasi berguna membantu meramalkan keberhasilan mahasiswa dimasa yang akan datang. Nilai yang diperolehnya dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menetapkan suatu keputusan tentang diperkenankan atau tidak mahasiswa tersebut melanjutkan pelajaran pada semester atau tingkat yang lebih tinggi. Indeks prestasi juga dapat dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan mahasiswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang menjadi tujuan mata kuliah yang diambilnya. Lebih jauh lagi bahwa prestasi mahasiswa di perguruan tinggi dapat turut menentukan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya.


(28)

B. Persepsi Atas Beberapa Faktor Tertentu 1. Pengertian Persepsi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1995), definisi persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Jadi persepsi dapat diartikan sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya melalui panca inderanya (melihat, mendengar, mencium, menyentuh dan merasakan).

Maltin (1998), mengatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterpretasikan stimulan yang ditunjukkan indera kita, sedangkan Siagian (1995), mengatakan bahwa persepsi dapat dipahami dengan melihatnya sebagai suatu proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensorisnya dalam usahanya memberikan makna tertentu kepada lingkungannya. Interpretasi seseorang tentang kesan sensorisnya mengenai lingkungannya akan sangat berpengaruh pada perilakunya yang pada gilirannya menentukan faktor-faktor apa yang dipandangnya sebagai faktor multirasional yang kuat.

Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tetapi ada faktor yang mempengaruhinya. Faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang


(29)

melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya tersebut.

Baltus (1983) mengatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1. Kemampuan dan keterbatasan fisik dari alat indera dapat mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu ataupun permanen.

2. Kondisi lingkungan

3. Pengalaman masa lalu. Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau berreaksi terhadap stimulus tergantung dari pengalaman masa lalunya.

4. Kebutuhan dan keinginan. Ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan sesuatu maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan dan diinginkannya tersebut.

5. Kepercayaan, prasangka dan nilai. Individu akan lebih memperhatikan dan menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nialai yang sama dengannya. Sedangkan prasangka dapat menimbulkan bias dalam mempersepsi sesuatu.

Walgito (1997), mengatakan bahwa agar individu dapat mempelajari dan dapat membuat persepsi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu


(30)

1. Adanya obyek yang dipersepsikan (fisik).

2. Alat indera/reseptor yaitu alat yang memeriksa stimulus (fisiologis).

3. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi (psikologis).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif individu untuk melakukan pemilihan, pengaturan dan pemahaman serta penginterpretasian rangsang-rangsang indrawi menjadi suatu objek tertentu.

2. Faktor – Faktor Tertentu

Wijayanti dalam Rahayu dkk, (2003) mengatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi didasarkan pada tujuh faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai – nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas.

1). Penghargaan finansial

Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang paling umum menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak. Semakin besar gaji yang didapat secara umum karyawan akan semakin mencintai pekerjaannya, oleh karena faktor gaji menentukan seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisiknya atau tidak.


(31)

Anaraga dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa selain gaji / upah, seseorang yang bekerja membutuhkan penghargaan atas hasil karya yang telah dilakukan, baik penghargaan yang bersifat materil maupun non materil. Jika ia mendapatkan penghargaan sesuai dengan karyanya, maka si pekerja akan berbuat sesuai aturan kerja dalam rangka menjaja citra profesinya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya.

2). Pengakuan profesional

Pengakuan profesional meliputi hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan karir.

Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa jika seseorang merasa penting dalam suatu pekerjaan, ia cenderung merasa dibutuhkan sehingga ia akan merasa puas. Hal ini tidak akan dirasakan oleh mereka yang merasa tidak penting dalam pekerjaannya. Mereka biasanya lebih bersikap masa bodoh dan pada akhirnya dapat mengakibatkan produktivitas yang menurun. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan motivasi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas kerja.


(32)

3). Nilai – nilai sosial

Nilai – nilai sosial merupakan faktor yang memperlihatkan kemampuan seseorang dimasyarakat, atau nilai seseorang dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya.

Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mentakan bahwa orang – orang yang memiliki tipe sosial lebih menyukai pekerjaan yang tidak terlalu berhubungan dengan kemampuan intelektual yang amat rumit, menghindari jenis pekerjaan sistematis yang berhubungan dengan mesin dan alat. Berdasarkan uraian diatas nilai – nilai sosial berhubungan langsung dengan lingkungan, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Selanjutnya dapat diketahui bahwa nilai sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam memilih karir.

4). Pertimbangan pasar kerja

Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan mempengaruhi banyak tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses sehingga pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan karir.

5). Personalitas

Rahayu dkk (2003), mengatakan bahwa personalitas merupakan salah satu deterninan yang potensial terhadap prilaku individu saat berhadapan dengan situasi / kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas


(33)

berpengaruh terhadap prilaku seseorang. Personalitas menunjukkan bagaimana mengendalikan atau mencerminkan kepribadian seseorang dalam bekerja.

Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang kehilangan pekerjaan antara lain karena ketidak sesuaian kepribadian mereka dengan pekerjaan. Faktor ini lebih dominan dibandingkan dengan faktor kurangnya keahlian dalam pekerjaan.

6). Kebanggaan

Kebanggaan merupakan suatu hal yang spesifik dalam diri seseorang, karena kebanggaan merupakan salah satu determinan dalam pertimbangan pemilihan karir.

Ranupandojo dan Husnan (1986), mengatakan bahwa kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman untuk memotivasi orang lain, yaitu pendekatan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengalahkan tantangan, penyelesaian sesuatu pekerjaan yang diberikan menimbulkan rasa puas dan bangga.

D. Penelitian Terdahulu


(34)

pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional dan nilai-nilai sosial. Faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja dan akses lowongan kerja tidak dipertimbangkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, dkk (2003) mencoba kembali mengetahui perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta. Penelitian ini menambah faktor personalitas sebagai faktor lain dan berdasarkan perbedaan gendernya.

Hasil penelitian ini menujukkan mahasiswa dan mahasiswi akuntansi dari universitas negeri dan swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai akuntan perusahaan. Dan karir sebagai akuntan pendidik kurang diminati oleh mahasiswa akuntansi berjenis kelamin pria dan akuntan publik kurang diminati mahasiswa akuntansi yang berjenis kelamin wanita baik dari universitas negeri maupun swasta.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.


(35)

Tabel.2.1

Hasil Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti Tahun Hasil

Rahayu, dkk. Mazli, dkk 2003 2006

Karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi adalah karir sebagai akuntan perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik dan akuntan pendidik. Dalam memilih karir terdapat perbedaan pandangan mengenai pengargaan finansial, pengakuan profesional, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial pertimbangan pasar kerja dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.

Karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi adalah karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, karir diluar profesi akuntan, sedangkan karir sebagai akuntan publik dan akuntan pendidik kurang diminati.

Terdapat perbedaan pandangan mengenai nilai – nilai sosial dan personalitas. Sedangkan faktor gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan latar belakang pendidikan tidak terdapat perbedaan pandangan.


(36)

E. Kerangka Konseptual

Proses pengambilan keputusan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir dipengaruhi oleh banyak pertimbangan Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa dalam memilih karir mahasiswa akuntansi mempertimbangkan

faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai – nilai sosial. Felton dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa juga dipengaruhi

oleh pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir, Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi dalam memilih karir dipengaruhi oleh personalitas, sedangkan kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman untuk memotifasi orang lain Ranupandojo dan Husnan (1986) sedangkan IPK menurut Nurman dkk (1994) turut menentukan atau berpengaruh terhadap kesempatan kerja.

Melalui kajian – kajian teori dan beberapa hasil penelitian diatas dapat disusun sebuah kerangka konseptual yang dapat menunjang perumusan hipotesis.

Persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu dan IPK merupakan sub variabel yang mungkin berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa akuntansi kelak setelah menyelesaikan studinya dalam memilih karir dapat dilihat dalam model berikut:


(37)

Gambar.2.1 Kerangka Konseptual

IPK

Pilihan Karir Penghargaan Finansial

Pengakuan Profesional

Nilai-niai Sosial

Pasar Kerja

Personalitas

Persepsi Mahasiswa

Akuntan Manajemen

Akuntan Pendidik

Akuntan Pemerintah

Lain - Lain Akuntan Publik


(38)

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metodologi penelitian yang mencakup; rancangan penelitian, lokasi penelitian, proses pengumpulan data dan pemilihan sampel, instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel beserta pengujiannya, serta metode statistik yang digunakan untuk menganalisa dan menguji hipotesa yang telah disajikan dalam bab sebelumnya.

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif (Sugiyono, 2004) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih yakni untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan antara persepsi mahasiswa akuntansi tentang faktor – faktor tertentu (X1) dan indeks prestasi kumulatif (X2) dengan karir yang dipilihnya setelah menyelesaikan kuliah kelak (Y).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Medan, yaitu Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di Kota Medan.


(40)

C. Populasi Dan Prosedur Penentuan Sampel 1. Populasi

Sekaran (2000), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang, kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program strata satu jurusan akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di Kota Medan.

2. Prosedur Penentuan Sampel

Mengingat besarnya jumlah populasi pada penelitian ini, maka jumlah sampel yang akan dipergunakan ditetapkan sebagai berikut :

a. Perguruan Tinggi yang dijadikan sampel adalah Perguruan Tinggi yang terakreditasi dengan peringkat B.

b. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria mahasiswa yang dijadikan sampel adalah mahasiswa jurusan akuntansi yang sudah atau sedang mengikuti mata kuliah Akuntansi Manajemen dan Auditing.

c. Jumlah sampel yang akan dipergunakan ditetapkan dengan pertimbangan sampel minimum. Kuncoro (2003), mengatakan bahwa secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung


(41)

dari jenis studi yang dilakukan. Pedoman yang dianjurkan adalah Gay Dan Diehl, dalam Kuncoro (2003:

- Untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan

- Untuk studi kausal – komparatif, minimal 30 subjek per group umumnya dianjurkan.

d. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 150 orang yaitu 30 orang dari 5 Universitas yang mempunyai peringkat akreditasi ”B”.

D. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer, yaitu

a. Data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan tentang tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data primer yang diperlukan adalah data tentang karir apa yang akan dipilih oleh mahasiswa jurusan akuntansi serta persepsi mereka atas beberapa faktor tertentu jika telah menyelesaikan studinya dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya dalam memilih karir tersebut.


(42)

b. Data Perguruan Tinggi Negari mengenai jenjang Akreditasi serta jumlah mahasiswa jurusan akuntansi yang diperoleh dari masing – masing Perguruan Tinggi tersebut.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui lembaga, dalam hal ini Kopertis Wilayah I. Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan yang membuka jurusan akuntansi, jenjang akreditasinya serta jumlah mahasiswa akuntansi di masing – masing Perguruan Tinggi tersebut.

E. Definisi Operasional Variabel

(Sugiyono, 2004), mengatakan bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen, sedangkan variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

Variabel-variabel yang akan dioperasionalisasikan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang terkandung dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Variabel-variabel tersebut meliputi keputusan mahasiswa dalam memilih karir sebagai variabel terikat (Y), persepsi mahasiswa atas beberapa faktor tertentu, pengakuan profesional, nilai sosial, penghargaan finansial, pasar kerja, personalitas dan kebanggaan, sebagai variabel bebas (X1) dan indeks prestasi


(43)

1. Variabel Dependen (Y), yaitu karir yang akan dipilih oleh mahasiswa jurusan akuntansi setelah menyelesaikan kuliah yaitu :

a. Akuntan Publik, yaitu akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik. b. Akuntan Manajemen, yaitu akuntan yang bekerja di perusahaan.

c. Akuntan Pendidik, yaitu akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan sebagai tenaga pengajar.

d. Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, seperti di BPK, Departemen Keuangan dan BPKP.

e. Lain – lain, yaitu karir diluar akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah.

2. Variabel Independen yaitu persepsi mahasiswa jurusan akuntansi tentang faktor-faktor tertentu (X1) yang diduga mempengaruhi dalam memilih karir.

Indikator 1 – 5 diadopsi dari Rahayu, dkk. (2003) sedangkan indikator 6 ditambah oleh penulis, yaitu:

1) Penghargaan Finansial

Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Penghargaan finansial diuji dengan tiga


(44)

2) Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan empat pernyataan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, pengakuan prestasi, dan mengenai cara untuk naik pangkat.

3) Nilai-Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial diuji dengan lima pernyataan mengenai kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain.

4) Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja meliputi kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan dua pernyataan mengenai keamanan kerja, dan kemudahan mengakses


(45)

5). Personalitas

Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diuji dengan satu pernyataan mengenai kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang.

6). Kebanggaan

Kebanggaan adalah merupakan hal yang pribadi dalam pengertian seseorang merasa bangga terhadap hal-hal tertentu tetapi orang lain belum tentu (Ranupandojo dan Husnan, 1986) kesempatan seseorang untuk mengalahkan tantangan, apabila ia berhasil maka hal ini akan membuat ia merasa puas dan bangga. Untuk itu dipertanyakan dua hal yaitu kebanggaan karena merasa lebih bergengsi dan kepuasan.

Pernyataan pada bagian ini dikembangkan dengan menggunakan model skala

Likert yang masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai skor 5. Skor 1 menunjukkan mahasiswa sama sekali tidak mempertimbangkan butir pernyataan, sedangkan skor 5 menunjukkan mahasiswa sangat mempertimbangkan pernyataan tersebut dalam memilih karir.


(46)

untuk seluruh mata kuliah yang telah diambilnya selamamengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi terkait yang dinyatakan dengan rentangan angka 0.00 – 4,00. Menurut Nurman dkk (1994) mutu out put dari suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar. Tidak jarang prestasi belajar seseorang sangat menentukan nasib atau masa depan seorang mahasiswa, karena berkaitan dengan konsumen (pemakai lulusan perguruan tinggi).

Indeks prestasi dikelompokkan sebagai berikut:

≥ 3,51 Dengan Pujian 2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan 2,50 – 2,75 Memuaskan

2,0 – 2,49 Cukup

≤ 1,99 Kurang

F. Kriteria Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan alat statistik, terdiri dari:

1. Statistik deskriptif, yaitu untuk memberikan gambaran mengenai variabel variabel penelitian (persepsi mahasiswa, IPK, dan Pemilihan Karir). Hasil penelitian menggunakan tabel didtribusi frekuensi, diagram dan grafik.


(47)

2. Statistik Inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya di berlakukan untuk populasi..

Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Uji Kualitas Data

Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievalusi melalui uji reliabilitas dan validitas.

1). Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2004). Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal (Azwar, 2004).

Dalam pendekatan konsistensi internal prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada sekelompok individu sebagai subjek (single trial administration). Oleh karena itu pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi.

Dengan hanya satu kali pengenaan tes akan diperoleh satu distribusi skor tes dari kelompok subjek yang bersangkutan. Untuk itu prosedur analisis reliabilitasnya diarahkan pada analisis terhadap item – item atau terhadap kelompok – kelompok item dalam tes itu sehingga perlu dilakukan


(48)

Suatu tes yang akan diestimasi reliabilitasnya dapat dibelah menjadi bagian – bagian sebanyak jumlah itemnya sehingga setiap bagian hanya berisi satu item saja. Untuk tes yang dibelah menjadi lebih dari dua belahan yang masing – masing berisi item dalam jumlah sama banyak, kita dapat menggunakan formula Alpha dengan kriteria keputusan:

- Jika r Alpha positif dan > r tabel maka reliabel - Jika r Alpha negatif atau < r tabel maka tidak reliabel 2). Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Kuncoro, 2003) yaitu dengan melihat hasil pada kolom Corrected Item – Total Correllation dengan kriteria keputusan:

- Jika r hasil positif dan r hasil > r tabel maka score butir kuesioner valid.

- Jika r hasil negatif atau r hasil < r tabel maka score butir kuesioner tidak valid.

b. Analisis Faktor

Ghozali (2005), mengatakan bahwa tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan (korelasi) antar sejumlah besar variabel (test score, test items, jawaban kuesionar) dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel


(49)

peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. R factor analysis menganalisis satu set fariabel untuk mengidentivikasi dimensi yang berbentuk latent (Unobserved).

Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel.

Asumsi analisis faktor:

1). Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor.

2). Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji

Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel.

3). Hasil uji KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) dengan hasil > 0.5 agar analisis dapat diteruskan.

4). Faktor yang mampu menjelaskan atau mempengaruhi adalah faktor yang mempunyai nilai Eigenvalues.

c. Pengujian Hipotesis


(50)

Ghozali (2005) menyatakan bahwa apabila asumsi multi variate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinue (matrik) dan kategorial (non – matrik), dalam hal ini dapat dianalisis dengan logistik regretion karena tidak perlu asumsi normalitas pada variabel bebasnya.

Analisis dengan menggunakan logistik regretion dilakukan dengan tahapan:

1. Menilai model Fit

Langkah pertama adalah menilai Overall Fit Model terhadap data. Test statistiks untuk menilai hal ini digunakan Hosner and Lemeshow’s Goodnesss Of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit), dengan kriteria pengembilan keputusan sebagai berikut:

- Jika nilai statistiks Hosner and Lemeshow’s Goodnesss Of Fit Test

≤ 0,05 maka model ditolak, berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodnesss Of Fit Model tidak baik karena model ridak dapat memprediksi nilai observasinya.


(51)

- Jika nilai statistiks Hosner and Lemeshow’s Goodnesss Of Fit Test > 0,05 berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

2. Estimasi Parameter dan Interpretasinya Langkah – langkah yang dilakukan adalah:

a. Estimasi maksimum Likelihood Parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variable in the equation.

Logistic Regretion dapat dinyatakan sebagai berikut:

pi

Ln --- = bo + b1 X1 + b2 X2 1 - pi

atau pi

--- = e bo x e b1 X1 x e b2X2 1 - pi

Dimana :

pi = probabilitas mahasiswa memilih karir tertentu bo = konstanta

X1 = persepsi mahasiswa atas beberapa faktor tertentu X2 = Indeks Prestasi Kumulatif


(52)

b. Estimasi akan dilakukan terhadap setiap karir yang dipilih untuk menjelaskan variabel kualitatif atau sering disebut variabel Dummy (Gujarati, 1978) dalam analisis regresi, dengan cara:

Yang memilih karir sesuai karir yang sedang dianalisis diberi nilai 1 dan yang tidak memilih karir diberi nilai 0.

Nilai 1 menjelaskan adanya (atau kepemilikan) ciri yang sedang dianalisis sedangkan nilai 0 menunjukkan ketidak hadiran ciri tersebut. Selanjutnya Gujarati (1978) menyatakan Yi yang bersifat dikotomi sebagai fungsi linier dari variabel yang dijelaskan Xi disebut Model Probabilitas Linier (LPM) karena harapan bersyarat dari Yi untuk Xi tertentu dapat diinterpretasikan sebagai probabilitas bersyarat yang kejadiannya (event) akan terjadi untuk Xi tertentu.


(53)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Deskriptif 1. Gambaran Umum

Kota Medan memiliki 2 Universitas Negeri (tabel 4..1) dan 15 Universitas Swasta, tetapi Universitas swasta yang membina jurusan akuntansi hanya 13 Universitas dengan jumlah mahasiswa dan peringkat akreditasinya pada semester ”B” T.A 2004/2005 dapat dilihat pada tabel 4.2 yang diambil dari data sekunder pada lampiran.1. Total mahasiswa akuntansi pada Universitas di Kota Medan keseluruhannya adalah sebanyak 9.147 orang.

Tabel.4.1

Peringkat Akreditasi dan Jumlah Mahasiswa Akuntansi Universitas Negri

No Nama Universitas Peringkat

Akreditasi

Jumlah Mhs Akuntansi 1

2

Universitas Sumatera Utara Universitas Negeri Medan

B C

1.448 901


(54)

Tabel.4.2

Peringkat Akreditasi dan Jumlah Mahasiswa Akuntansi Universitas Swasta

No Nama Universitas Peringkat

Akreditasi Jumlah Mhs Akuntansi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Universitas Islam Sumatera Utara Universitas HKBP Nommensen Universitas Muhammadiyah S.U Universitas Pembangunan Panca Budi Universitas Methodist Indonesia Universitas Dharma Agung Universitas Medan Area

Universitas Khatolik St. Thomas Universitas Amir Hamzah

Universitas Sisingamangaraja XII Universitas Dharma Wangsa Universitas Alwasliyah Universitas Al-azhar

Universitas Muslim Nusantara Universitas Cut Nyak Dhien

B B C C B C B C - C C - C C - 788 1.559 1.808 148 517 146 405 908 - 81 384 - 116 33 85

Sumber: KOPERTIS Wil. I SUMUT dan NAD 2. Deskripsi Variabel

Penelitian ini mengamati satu variable terikat (dependen variabel), yaitu variabel Y keputusan pemilihan karir dan dua variabel bebas (independen variabel) yaitu persepsi mahasiswa akuntansi atas beberapa faktor tertentu (X1) dan Indeks Prestasi Kumulatif (X2). Deskripsi masing – masing


(55)

a. Variabel keputusan memilih karir.

Definisi operasional variabel ini adalah karir yang dipilih oleh mahasiswa akuntansi setelah menyelesaikan kuliah, yaitu akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan pemerintah atau lain – lain. Hasil penelitian tentang karir yang dipilih mahasiswa akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.3 dan diagram yang diambil dari hasil pengolahan data primer pada lampiran. 2.

Tabel. 4.3 Pilihan Karir

No Karir Yang Dipilih Frekuensi Persentase

1 2 3 4 5 Akuntan Publik Akuntan Manajemen Akuntan Pendidik Akuntan Pemerintah Lain - lain

12 64 10 49 15 8.0 42.7 6.7 32.7 10.0

Total 150 100 Sumber: Data Primer setelah diolah


(56)

Gambar.4.1 Diagram Pilihan Karir

Pilihan Karir

lain-lain

akuntan pemerintah

akuntan pendidik

akuntan manajemen akuntan publik

Dari tabel dan diagram tersebut dapat diketahui bahwa karir yang paling banyak diminati mahasiswa akuntansi secara berurutan adalah pertama sebagai akuntan manajemen (42,7 %), selanjutnya akuntan pemerintah (32,7 %), lain – lain (10 %) akuntan publik (8 %) dan akuntan pendidik (6,7 %).


(57)

Gambar.4.2

Grafik Hubungan IPK Dengan Pilihan Karir

P ilih a n K a r ir

ak ak unt an pe ndi di k ak unt an m anaj em en ak un tan pu bl ik C ount 1 0

b. Variabel persepsi mahasiswa

Faktor – faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai – nilai sosial, pertimbangan Dari grafik tersebut diketahui bahwa secara berurutan IPK dengan rata rata paling tinggi yaitu 3,16 memilih karir sebagai akuntan publik, selanjutnya IPK rata – rata 3,05 memilih karir sebagai akuntan pendidik, IPK rata – rata 3,02 memilih karir sebagai akuntan manajemen, IPK rata – rata 2,97 memilih karir sebagai akuntan pemerintah dan selanjutnya IPK rata – rata lebih rendah yaitu 2,92 memilih karir lain – lain.

la in -lai n unt an pe m er in tah 6 5 4 3 2

3 .4 8

3 .4 9

3 .5 0

3 .6 0

3 .6 8

3 .7 0

3 .7 7

3 .8 0


(58)

Tabel. 4. 4

Faktor - Faktor Yang Diamati

Kategori

Indikator Butir TS KS S SS SSS Total Persentase

Frk % Frk % Frk % Frk % Frk %

Penghargaan 1. Gaji Yang Tinggi 2 1.3 12 8,0 71 47,3 21 14,0 44 29,3 150 100

Finansial 2. Dana Pensiun 8 5,3 14 9,3 50 33,3 32 21,3 46 30,7 150 100

3. Kenaikan Gaji Lebih Cepat 5 3,3 19 12,7 56 37,3 35 23,3 35 23,3 150 100

Pengakuan 1. Kesempatan Berkembang 3 2,0 8 5,3 52 34,7 31 20,7 56 37,3 150 100

Profesional 2. Pengakuan Bila Berprestasi 5 3,3 9 6,0 54 36,0 42 28,0 40 26,7 150 100

3. Banyak Cara Naik Pangkat 23 15,3 50 33,3 43 28,7 18 12,0 16 10,7 150 100

4. Memerlukan Keahlian Tertentu 2 1,3 10 6,7 50 33,3 32 21,3 56 37,3 150 100

Nilai - Nilai 1. Kesempatan Untuk Kegaiatan Sosial 12 8,0 38 25,3 54 36,0 22 14,7 24 16,0 150 100

Sosial 2. Kesempatan Untuk Berinteraksi 3 2,0 19 12,7 70 46,7 34 22,7 24 16,0 150 100

3. Kesempatan Menjalankan Hobbi 16 10,7 47 31,3 53 35,3 20 13,3 74 9,3 150 100

4. Memperhatikan Prilaku Individual 20 13,3 51 34,0 50 33,3 19 12,7 10 6,7 150 100

5. Kesempatan Bekerja Dgn Ahli Lain 7 4,7 16 10,7 65 43,3 34 22,7 28 18,7 150 100

Pertimbangan 1. Tidak Mudah PHK 10 6,7 13 8,7 52 34,7 27 18,0 48 32,0 150 100

Pasar Kerja 2. Lapangan Kerja Mudah Diakses 6 4,0 17 11,3 66 44,0 29 19,3 32 21,3 150 100

Personalitas 1. Mencerminkan Personalitas 2 1,3 8 5,3 44 29,3 45 30,0 51 34,0 150 100

Kebanggaan 1. Lebih Bergengsi 15 10,0 42 28,0 53 35,3 26 17,3 14 9,3 150 100

2. Memberikan Kepuasan Pribadi - - 8 5,3 52 34,7 43 28,7 47 31,3 150 100

Sumber: Data Primer Setelah Diolah

Keterangan : TS = Tidak Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju


(59)

Dari tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden tentang indikator:

1). Penghargaan finansial dengan tiga pernyataan yang diajukan: a) Gaji yang tinggi

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 43,3 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 47,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 9,3 % b). Dana pensiun

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 52 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 33,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 14,6 % c). Kenaikan gaji yang lebih cepat

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 46,6 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 37,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 17,0 % 2). Pengakuan profesional dengan 4 penyataan yang diajukan


(60)

(2). Menjawab setuju sebanyak 34,7 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 7,3 % b). Ada pengakuan bila berprestasi

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 54,7 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 36,0 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 9,3 % c). Mempunyai banyak cara untuk naik pangkat

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 22,7 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 28,7 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 48,6 % d). Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai suksus

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 58,6 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 33,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 8,0 % 3). Nilai – nilai sosial dengan lima pernyataan yang diajukan

a). Lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial (1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak

20,7 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 36,0 %


(61)

b). Lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 38,7 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 46,7 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 14,7 % c). Memberikan kesempatan untuk menjalankan hobbi

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 22,6 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 35,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 42,0 % d). Lebih memperhatikan prilaku individual

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 19,4 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 33,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 47,3 %

e). Lebih memberikan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 41,4 %


(62)

4). Pertimbangan pasar kerja dengan dua pernyataan yang diajukan a). Keamanan kerja lebih terjamin (tidak mudah di PHK)

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 50,0 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 34,7 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 15,4 % b). Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui / diakses

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 40,6 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 44,0 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 15,3 % 5). Personalitas dengan pernyataan:

a). Mencerminkan personalitas seorang yang bekerja secara profesional

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 64,0 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 29,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 6,6 % 6). Kebanggaan, dengan dua pernyataan yang diajukan:

a) Lebih bergengsi dibanding karir yang lain.

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 26,6 %


(63)

(2). Menjawab setuju sebanyak 35,3 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 38,0 % b). Memberikan kepuasan pribadi

(1). Menjawab sangat setuju dan sangat setuju sekali sebanyak 60,0 %

(2). Menjawab setuju sebanyak 34,7 %

(3). Menjawab tidak setuju dan kurang setuju 5,3 % c. Variabel IPK

IPK adalah indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya yang dinyatakan dengan rentangan angka 0,00 – 4,00.

Hasil penelitian tentang IPK yang diperoleh dari hasil pengolahan data primer pada lampiran 4 adalah sebagai berikut:

IPK minimum 2,21 sedangkan IPK maksimum 3,80 dengan range 1,59.

Tabel 4.5

Indeks Prestasi Kumulatif

Rentang Keterangan Frekuensi Persentase

< 1,99 2,00 – 2,49 2,50 – 2,75 2,76 – 3,50

Kurang Cukup Memuaskan Sangat Memuaskan - 10 59 75 - 6,7 39,3 50,0


(64)

B.1. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data pada penelitian ini terdiri dari uji reliabilitas dan validitas. a. Uji reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal disajikan pada tabel 4.6 dari hasil pengolahan data primer pada lampiran 5, sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Butir Cronbach Alpha

(r hasil)

Nilai r tabel

Penghargaan 1 0,831 0,159

Finansial 2 0,833 0,159

3 0,828 0,159

Pengakuan 1 0,823 0,159

Profesional 2 0,829 0,159

3 0,829 0,159

4 0,823 0,159

Nilai – Nilai 1 0,826 0,159

Sosial 2 0,825 0,159

3 0,824 0,159

4 0,830 0,159

5 0,823 0,159

Pertimbangan 1 0,831 0,159

Pasar Kerja 2 0,825 0,159

Personalitas 1 0,825 0,159

Kebanggaan 1 0,832 0,159

2 0,824 0,159

Sumber: Dari Data Primer Setelah Diolah

Berdasarkan tabel diatas nilai dari Cronbach Alpha (r hasil) dari masing masing variabel > nilai r tabel sebesar 0,159 (df = 150 ; 0,05)


(65)

b. Uji validitas

Hasil uji validitas dilakukan dengan melihat Corrected Item-Total correlation disajikan pada tabel 4.7 yang diambil dari hasil pengolahan data primer pada lampiran 5 sebagai berikut

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas

Variabel Butir Nilai CITC Nilai r tabel Status

Penghargaan 1 0,365 0,159 Valid

Finansial 2 0,331 0,159 Valid

3 0,419 0,159 Valid

Pengakuan 1 0,514 0,159 Valid

Profesional 2 0,411 0,159 Valid

3 0,400 0,159 Valid

4 0,514 0,159 Valid

Nilai – Nilai 1 0,465 0,159 Valid

Sosial 2 0,478 0,159 Valid

3 0,501 0,159 Valid

4 0,377 0,159 Valid

5 0,521 0,159 Valid

Pertimbangan 1 0,374 0,159 Valid

Pasar Kerja 2 0,468 0,159 Valid


(66)

Berdasarkan tabel diatas, nilai Corrected Item-Total dari semua variable > r table sebesar 0,159 (df = 150 ; 0,05), dengan demikian dinyatakan valid.

2. Analisis Faktor

Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap pilihan karir yaitu dari hasil olahan data primer pada lampiran 6 dapat diketahui bahwa:

a. Hasil uji KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) dan hasil test secara keseluruhan sebesar 0,774 artinya hasil KMO (Kaiser – Meyer – Olkin) > 0,5 berarti analisis faktor dapat diteruskan.

b. Faktor satu mampu menjelaskan 40,96 % variasi dan faktor dua hanya mampu menjelaskan 14,43 % atau kedua faktor tersebut mampu menjelaskan 55,39 %

c. Dengan melihat matrix dan Varimax Rotated Component Matrix jelas bahwa yang mengelompok pada faktor satu semuanya dengan Loading Factor diatas 0,50 secara berurutan adalah:

1. Pengakuan profesional 2. Personalitas

3. Nilai – Nialai Sosial 4. IPK


(67)

Sedangkan yang mengelompok pada faktor dua secara berurutan adalah: 1. Penghargaan finansial

2. Pertimbangan pasar kerja 3. Kebanggaan

3. Uji Goodness Of Fit

Sebelum membahas model logistik regression untuk mesing – masing pilihan karir pada tabel 4.8 dibawah ini disajikan nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test yang diambil dari lampiran 7 sebagai berikut:

Tabel. 4.8

Nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test

No Pilihan Karir Nilai HLT Nilai Standar

Model

1 Akuntan Publik 0,863 0,05 Fit

2 Akuntan Manajemen 0,983 0,05 Fit

3 Akuntan Pendidik 0,620 0,05 Fit

4 Akuntan Pemerintah 0,547 0,05 Fit

5 Lain - Lain 0,193 0,05 Fit

Sumber: Dari data primer setelah diolah

Berdasarkan tabel diatas nilai Hosner and Lemeshow’s Goddness Of Fit Test dari semua pilihan karir > 0,05, dengan demikian semua model layak untuk diberikan interpretasi. Ghozali (2005), menyatakan bahwa ketepatan fungsi regresi sampel falam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya.


(68)

C. Uji Hipotesis

Estimasi parameter karir yang dipilih dapat dilihat pada output SPSS pada lampiran.7 yang dirangkum pada tabel 4.9 berikut:

Tabel. 4.9

Variables In The Equation

Karir Step B Sig Percentage

Correct Akuntan

Publik

X2 1,696 0,079 92,0

X1 - 0,015 0,637

Constant - 6,757 0,045

Akuntan Manajemen

X2 0,205 0,682 57,3

X1 - 0,004 0,804

Constant - 0,652 0,709

Akuntan Pendidik

X2 0,443 0,656 93,3

X1 0,013 0,709

Constant - 4,765 0,173

Akuntan Pemerintah

X2 - 0,494 0,352 67,3

X1 - 0,010 0,572

Constant 1,392 0,454

Lain – Lain X2 - 1,022 0,222 90,0

X1 0,041 0,168

Constant - 1,693 0,553

Sumber: Data Primer Setelah Diolah

Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga dilakukan secara simultan pada pengujian Logistic Regresstion masing – masing pilihan karir.

1. Akuntan Publik

Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the equation:


(69)

pi

Ln --- = - 6,757 – 0,015 X1 + 1,69 X2 1 – pi

Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,637 dan variabel bebas X2 signifikan pada probabilitas 0,079

Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan publik secara positif berhubungan dengan IPK tetapi tidak dengan persepsi mahasiswa.

Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan publik akan naik dengan faktor 5,42 (e 1,69) untuk setiap unit kenaikan IPK.

- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan publik akan turun dengan faktor 0,99 (e -0,015) untuk setiap unit penurunan persepsi mahasiswa.

Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 92,0 % 2. Akuntan Manajemen

Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the equation:

pi

Ln --- = - 0,652 – 0,004 X1 + 0,205 X2 1 – pi


(70)

Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan manajemen secara positif berhubungan dengan IPK tetapi tidak dengan persepsi mahasiswa.

Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan manajemen akan naik dengan faktor 1,23 (e 0,205) untuk setiap unit kenaikan IPK.

- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan manajemen akan turun dengan faktor 0,99 (e -0,004) untuk setiap unit penurunan persepsi mahasiswa.

Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 57,3 % 3. Akuntan Pendidik

Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the equation:

pi

Ln --- = - 4,765 + 0,013 X1 + 0,443 X2 1 – pi

Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,709 dan variabel bebas X2 signifikan pada probabilitas 0,656

Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pendidik secara positif berhubungan dengan IPK dan persepsi mahasiswa.


(71)

Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pendidik akan naik dengan faktor 1,56 (e 0,443) untuk setiap unit kenaikan IPK.

- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pendidik akan turun dengan faktor 1,01 (e 0,013) untuk setiap unit penurunan persepsi mahasiswa.

Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 93,3 % 4. Akuntan Pemerintah

Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the equation:

pi

Ln --- = 1,392 – 0,01 X1 – 0,494 X2 1 – pi

Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,572 dan variabel bebas X2 signifikan pada probabilitas 0,352

Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pemerintah secara negatif berhubungan dengan IPK dan persepsi mahasiswa.

Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pemerintah akan naik dengan faktor 0,61


(72)

- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir sebagai akuntan pemerintah akan turun dengan faktor 0,99 (e -0,01) untuk setiap unit penurunan persepsi mahasiswa.

Ketepatan prediksi model dapat dilihat dari percen correctnya, yaitu 67,3 % 5. Lain – lain

Estimasi parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabale in the equation:

pi

Ln --- = - 1,693 + 0,041 X1 - 1,022 X2 1 – pi

Variabel bebas X1 signifikan pada probabilitas 0,168 dan variabel bebas X2 signifikan pada probabilitas 0,222

Dari persamaan logistik regretion diatas dapat diketahui bahwa log of odds mahasiswa akan memilih karir lain secara positif berhubungan dengan persepsi tetapi tidak dengan IPK mahasiswa.

Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Jika persepsi mahasiswa dianggap konstan, maka odds mahasiswa akan memilih karir lain akan naik dengan faktor 0,36 (e – 1,022) untuk setiap unit kenaikan IPK.

- Jika IPK dianggap konstan maka odds mahasiswa akan memilih karir lain akan turun dengan faktor 1,04 (e 0,041) untuk setiap unit penurunan persepsi mahasiswa.


(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah disajikan pada bab IV, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. IPK berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir, dengan demikian tidak cukup bukti untuk menolak H2 yang menyatakan IPK berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. Hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi mempertimbangkan IPK dalam memilih karir.

2. Persepsi mahasiswa jurusan akuntansi mengenai beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. Dengan demikian tidak cukup bukti untuk menolak H1 yang menyatakan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir . Hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi mempertimbagkan beberapa faktor tertentu, terutama pengakuan profesional, personalitas dan nilai – nalai sosial dalam memilih karir.

3. IPK dan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi di Kota Medan mengenai beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. Dengan demikian tidak cukup bukti untuk menolak H3 yang menyatakan IPK dan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara


(79)

mempertimbangkan IPK sekaligus mempertimbagkan persepsi atas beberapa faktor tertentu terutama pengakuan profesional, personalitas dan nilai – nilai sosial dalam memilih karir, hal ini sejalan dengan kesimpulan nomor 5.

4. Karir yang paling diminati oleh mahasiswa akuntansi secara berurutan adalah sebagai berikut:

a. Akuntan manajemen (42,7%) b. Akuntan pemerintah (32,7%) c. Lain – lain (10%)

d. Akuntan publik (8%) e. Akuntan pendidik (6,7%)

Penelitian ini mendukung penelitian Rahayu dkk (2003) dan juga Mazli dkk (2006).

5. a. Faktor yang paling signifikan (40,96%) mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir secara berurutan adalah sebagai berikut:

1. Pengakuan profesional 2. Personalitas

3. Nilai – nilai sosial 4. IPK

b. Faktor yang kurang signifikan (14,43%) mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir secara berurutan adalah sebagai berikut:


(80)

6. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sehingga kesimpulan yang dapat diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan dari kuesioner tersebut.

B. Saran

1. Kepada peneliti berikutnya agar menggali variabel – variabel lain yang mungkin mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan memilih karir dan memperluas populasi pada STIE yang ada di Kota Medan. Agar penelitiannya lebih lengkap, teknik wawancara juga perlu dilakukan. Untuk variabel IPK juga bisa dibuat berupa pertanyaan tertutup dalam bentuk rentangan tertentu.


(81)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar. S, 2004, Reliabilitas Dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ghozali. I, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ginting, E.D.J, 2003, Hubungan Persepsi Terhadap Program Pengembangan

Karir Dengan Kompetisi Kerja, Karya Tulis, Medan, Hlm 12 – 18

Gujarati, D, 1988, Basic Econometrics, Mc. Graw – Hill, Inc.

Handoko, T. H, 1988. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia

(Edisi 2), Yogyakarta, BPFE, UGM.

Handoko, T. H, 1993. Manajemen. BPFE, Yogyakarta.

Haryati, E (1992) Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Motivasi

Prestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan PMP-KN FPIPS IKIP Medan, Laporan Penelitian, Medan.

Hasibuan, M. S. P., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Hitt, M. A. ; Ireland R.D; and Hoskinsson R.E, 2001. Strategic Management

Competitiveness and Globalization Concepts. Salemba Empat, Jakarta.

Ihsan, A. dan Ishak M, 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat, Jakarta. Hair, JRJF at al. 1995. Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice – Hall

International, Inc.

Maltin, M. W. 1998. Cognition, Fourth Edition, Ganesco, New York, Harcourt Brace College, Publisher.


(82)

Moekijat, 1995. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mudrajad K, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 2003. Nawawi, H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Untuk Bisnis

Yang Kompetitif. Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta.

Noe, R.A., Hollenback, J.R. Gerhart B. Wright, P.M. (1994). Human Resource

Management : Gaining a Competitive Advantage. Illnois : Austen Press.

Nurman, A; Sihaloho L; Yenni N; Pinem MB; Ponirin (1994), Kontribusi

Kondisi Ekonomi Orang Tua, Biaya Kost, Motivasi Profesi Terhadap Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa FPIPS IKIP Medan, Laporan

Penelitian, Medan. Hlm. 6 – 7.

Rahayu, S; Sudaryono E.A; Setiawan D, 2003. Persepsi Mahasiswa Akuntansi

Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir,

Simposium Nasional Akuntansi, Surabaya hlm. 821 – 828.

Ranupandojo, dan Husnan S, 1986, Manajemen Personalia, Edisi III, BPFE, Yogyakarta.

Rasyad, R. 2003. Metode Statistik Deskriptif ; Untuk Umum. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Redaksi Sinar Grafika, 2005. Standar Nasional Pendidikan, PP RI No. 19 Tahun

2005. Sinar Grafika, Jakarta, Hlm. 16 –17.

Robins, S.P. 1993, Organizational Behavior, Sixth Edition, Prentice-Hall International Inc.

Sekaran, U. 2000. Research Methods for Business : A Skill Building Approach, Jhon Wiley & Sons. Inc, New York

Siagian, S P., 1995, Teori Motivasi Dan Aplikasinya, Cetakan kedua, Rineka Cipta, Jakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah disajikan pada bab IV, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. IPK berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir, dengan demikian tidak cukup bukti untuk menolak H2 yang menyatakan IPK berpengaruh secara

signifikan terhadap pilihan karir. Hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi mempertimbangkan IPK dalam memilih karir.

2. Persepsi mahasiswa jurusan akuntansi mengenai beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. Dengan demikian tidak cukup bukti untuk menolak H1 yang menyatakan persepsi mahasiswa jurusan

akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir . Hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi mempertimbagkan beberapa faktor tertentu, terutama pengakuan profesional, personalitas dan nilai – nalai sosial dalam memilih karir.

3. IPK dan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi di Kota Medan mengenai beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. Dengan demikian tidak cukup bukti untuk menolak H3 yang menyatakan IPK dan persepsi

mahasiswa jurusan akuntansi atas beberapa faktor tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap pilihan karir. Hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi


(2)

mempertimbangkan IPK sekaligus mempertimbagkan persepsi atas beberapa faktor tertentu terutama pengakuan profesional, personalitas dan nilai – nilai sosial dalam memilih karir, hal ini sejalan dengan kesimpulan nomor 5.

4. Karir yang paling diminati oleh mahasiswa akuntansi secara berurutan adalah sebagai berikut:

a. Akuntan manajemen (42,7%) b. Akuntan pemerintah (32,7%) c. Lain – lain (10%)

d. Akuntan publik (8%) e. Akuntan pendidik (6,7%)

Penelitian ini mendukung penelitian Rahayu dkk (2003) dan juga Mazli dkk (2006).

5. a. Faktor yang paling signifikan (40,96%) mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir secara berurutan adalah sebagai berikut:

1. Pengakuan profesional 2. Personalitas

3. Nilai – nilai sosial 4. IPK

b. Faktor yang kurang signifikan (14,43%) mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir secara berurutan adalah sebagai berikut:

1. Penghargaan finansial 2. Pertimbangan pasar kerja 3. Kebanggaan


(3)

6. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sehingga kesimpulan yang dapat diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan dari kuesioner tersebut.

B. Saran

1. Kepada peneliti berikutnya agar menggali variabel – variabel lain yang mungkin mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan memilih karir dan memperluas populasi pada STIE yang ada di Kota Medan. Agar penelitiannya lebih lengkap, teknik wawancara juga perlu dilakukan. Untuk variabel IPK juga bisa dibuat berupa pertanyaan tertutup dalam bentuk rentangan tertentu.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar. S, 2004, Reliabilitas Dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ghozali. I, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ginting, E.D.J, 2003, Hubungan Persepsi Terhadap Program Pengembangan Karir Dengan Kompetisi Kerja, Karya Tulis, Medan, Hlm 12 – 18

Gujarati, D, 1988, Basic Econometrics, Mc. Graw – Hill, Inc.

Handoko, T. H, 1988. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Edisi 2), Yogyakarta, BPFE, UGM.

Handoko, T. H, 1993. Manajemen. BPFE, Yogyakarta.

Haryati, E (1992) Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Motivasi Prestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan PMP-KN FPIPS IKIP Medan, Laporan Penelitian, Medan.

Hasibuan, M. S. P., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Hitt, M. A. ; Ireland R.D; and Hoskinsson R.E, 2001. Strategic Management Competitiveness and Globalization Concepts. Salemba Empat, Jakarta. Ihsan, A. dan Ishak M, 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat, Jakarta. Hair, JRJF at al. 1995. Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice – Hall

International, Inc.

Maltin, M. W. 1998. Cognition, Fourth Edition, Ganesco, New York, Harcourt Brace College, Publisher.

Mazli, Y S; Sari A.; Yunita N, 2006, Persepsi Mahasiwa Akuntansi Mengenai Faktor – Faktor Mempengaruhi Pemilihan Karir, Penelitian, Medan, Hlm 10-14


(5)

Moekijat, 1995. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mudrajad K, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 2003. Nawawi, H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Untuk Bisnis

Yang Kompetitif. Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta.

Noe, R.A., Hollenback, J.R. Gerhart B. Wright, P.M. (1994). Human Resource Management : Gaining a Competitive Advantage. Illnois : Austen Press. Nurman, A; Sihaloho L; Yenni N; Pinem MB; Ponirin (1994), Kontribusi

Kondisi Ekonomi Orang Tua, Biaya Kost, Motivasi Profesi Terhadap Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa FPIPS IKIP Medan, Laporan Penelitian, Medan. Hlm. 6 – 7.

Rahayu, S; Sudaryono E.A; Setiawan D, 2003. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir, Simposium Nasional Akuntansi, Surabaya hlm. 821 – 828.

Ranupandojo, dan Husnan S, 1986, Manajemen Personalia, Edisi III, BPFE, Yogyakarta.

Rasyad, R. 2003. Metode Statistik Deskriptif ; Untuk Umum. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Redaksi Sinar Grafika, 2005. Standar Nasional Pendidikan, PP RI No. 19 Tahun 2005. Sinar Grafika, Jakarta, Hlm. 16 –17.

Robins, S.P. 1993, Organizational Behavior, Sixth Edition, Prentice-Hall International Inc.

Sekaran, U. 2000. Research Methods for Business : A Skill Building Approach, Jhon Wiley & Sons. Inc, New York

Siagian, S P., 1995, Teori Motivasi Dan Aplikasinya, Cetakan kedua, Rineka Cipta, Jakarta.


(6)

Sihotang, A. (1991). Pengaruh Lingkungan Bermakna Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Akuntansi Jurusan PDU FPIPS IKIP Medan, Laporan Penelitian, Medan. Hlm 58.

Soehartono, I. 2004. Metode Penelitian Sosial ; Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Susilo, W. 2002. Audit SDM Panduan Komprehensif Auditor dan Praktisi MSDM Serta Pimpinan Organisasi / Perusahaan. PT. Vorgistatama Binamarga, Jakarta.

Tampubolon, D. P. 2001. Perguruan Tinggi Bermutu. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka.

Walgito, B, 1997. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Audi Offset.

Widodo, A. T. K. 1999. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Gramedia, Jakarta.

Wijono, S. 2001., Pengaruh Interaksi Motivasi Kerja dan Keperibadian Terhadap Prestasi Kerja Supervisor Di Sebuah pabrik Tekstil Di Salatiga, Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 2 September, Dian Ekonomi, Salatiga, Hlm. 250 – 257.

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi Rev). PT. Gramedia : Jakarta.