Berakhirnya Hak Guna Usaha

3. Berakhirnya Hak Guna Usaha

Undang-Undang Pokok Agraria UUPA dinyatakan bahwa HGU dapat hapus atau dihapuskan, sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 yaitu bahwa HGU dapat hapus karena : a. Jangka waktunya berakhir Jangka waktunya berakhir, dapat diartikan bahwa hak ini diberikan untuk waktu yang tertentu, yaitu 25 – 35 tahun dan apabila tidak diperpanjang lagi maka tanahnya kembali menjadi tanah yang dikuasai oleh negara. b. Dibatalkan haknya oleh pejabat yang berwenang sebelum jangka waktunya berakhir, karena : 1 Tidak terpenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak danatau dilanggarnya ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13 danatau Pasal 14; 2 Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. c. Dilepaskan oleh pemegang hak sebelum jangka waktunya berakhir; Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir, maka ini merupakan kebebasan dari pemegang hak bahwa dia ingin menghentikan usahanya sehingga tentunya haknya tersebut dibatalkan dengan pernyataan dari yang bersangkutan tentang pengembalian hak tersebut kepada negara sebelum jangka waktunya berakhir. d. Dicabut berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961; e. Diterlantarkan; Diterlantarkan oleh pemegangnya, artinya tidak diusahakan sebagaimana mestinya sesuai atau dengan sengaja tidak dipergunakan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan daripada haknya. f. Tanahnya musnah; Musnah yang dimaksud di sini adalah disebabkan oleh bencana alam seperti tanahnya longsor, terkikis oleh aliran sungai atau abrasi pantai. Dengan musnahnya tanah tersebut berarti pemiliknya tidak dapat lagi memanfaatkan tanah itu meskipun hak tersebut jangka waktunya belum berakhir. g. Ketentuan dalam Pasal 3 ayat 2; Selanjutnya dalam ayat 2-nya dinyatakan bahwa hapusnya HGU sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 mengakibatkan tanahnya menjadi tanah negara. 49

BAB IV PENYELESAIAN KREDIT MACET YANG OBJEK JAMINANNYA

HAK ATAS TANAH BERSTATUS HAK GUNA USAHA PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG MEDAN PUTRI HIJAU

A. Pelaksanaan Pemberian Kredit yang Objek Jaminannya Hak Guna

Usaha pada Bank Rakyat Indonesia Setiap tahapan proses pemberian kredit, harus senantiasa dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian tersebut tercermin dalam kebijakan pokok perkreditan, tata cara penilaian kualitas kredit, profesionalisme dan integritas pejabat perkreditan. Adapun proses pemberian kredit yang diajukan oleh debitur kepada bank antara lain: 55

1. Permohonan Kredit dan Prakarsa kredit

Permohonan kredit diajukan debitur secara tertulis baik untuk kredit baru, perpanjangan jangka waktu kredit, tambahan kredit, permohonan perubahan syarat kredit, restrukturisasi dan penyelesaian kredit. Permohonan kredit secara tertulis dapat diajukan dengan menggunakan surat permohonan kepada kreditur. Yang melayani pendaftaran permohonan kredit adalah Bagian Administrasi Kredit ADK. Urutan kegiatan yang harus dilakukan ADK pada saat pendaftaran adalah a. Memeriksa kelengkapan berkas calon debitur antara lain : 1 Copy tanda bukti diri KTP, SIM atau surat keterangan identitas lainnya yang masih berlaku atau akta pendirian badan usaha dan perubahannya. 2 Surat izin usaha atau keterangan usaha dari kepala desa atau lurah. 55 Wawancara dengan Nirwan Fahmi selaku Account Officer, Bank Rakyat Indonesia Persero Kantor Cabang Putri Hijau Medan, 27 Juli 2015.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

2 72 103

Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

6 143 108

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

1 51 103

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

Penyelesaian Kredit Macet Yang Objek Jaminannya Hak Atas Tanah Berstatus Hak Guna Usaha (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau)

0 16 94

Penyelesaian Kredit Macet Yang Objek Jaminannya Hak Atas Tanah Berstatus Hak Guna Usaha (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau)

0 0 8

Penyelesaian Kredit Macet Yang Objek Jaminannya Hak Atas Tanah Berstatus Hak Guna Usaha (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau)

0 0 1

Penyelesaian Kredit Macet Yang Objek Jaminannya Hak Atas Tanah Berstatus Hak Guna Usaha (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau)

0 0 13

Penyelesaian Kredit Macet Yang Objek Jaminannya Hak Atas Tanah Berstatus Hak Guna Usaha (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau)

0 0 18

Penyelesaian Kredit Macet Yang Objek Jaminannya Hak Atas Tanah Berstatus Hak Guna Usaha (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau)

0 0 3