1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi atau perusahaan sering kali menjadi isu yang sangat penting. Karena pentingnya hal
tersebut, sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan atau posisi yang
ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan. Sayangnya meskipun hal ini sudah sangat umum namun tidak jarang pemimpin maupun pegawai masih belum
memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan
dapat berjalan secara efisien dan efektif. Luthans 2012:249 menyatakan komitmen organisasi adalah kesediaan
karyawan untuk memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut.
Selanjutnya Sopiah 2008:156 mengemukakan bahwa komitmen merupakan suatu keadaan dimana individu menjadi terikat oleh tindakannya. Melalui
tindakan ini akan menimbulkan keyakinan yang menunjang aktivitas dan keterlibatannya.
Griffin 2010:113 mengatakan bahwa seorang individu yang memiliki komitmen yang tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati
organisasi. Sebaliknya, seorang individu yang memiliki komitmen rendah lebih cenderung untuk melihat dirinya sebagai anggota jangka panjang dari organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2
Seorang karyawan
yang berkomitmen
mengindikasikan adanya
identifikasi dengan tujuan organisasi, perasaan tentang menjadi bagian dari perusahaan dan rasa loyalitas. Karyawan yang berkomitmen merasakan nilai dan
pentingnya integrasi tujuan individu dan organisasi. Dalam hal personal, para karyawan memikirkan tujuan organisasi Gibson, 2009:315
Salah satu hal yang penting dalam usaha menangani gejala kerja negatif adalah dengan cara menumbuhkan dan meningkatkan komitmen karyawan
terhadap perusahaan. Komitmen dikembangkan berdasarkan pada bentuk hubungan yang bersifat
exchange theory
, yaitu melihat adanya hubungan timbal balik antara pemenuhan kebutuhan karyawan yang diterima dari tempat kerja
dengan kontribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusaan. Bila karyawan bersikap loyal terhadap tempat kerja, maka perusahaan wajib memberikan
ganjaran yang sesuai. Harian Orbit Medan sebagai salah satu penerbit surat kabar harian di Kota
Medan yang memberikan sajian berita terkini untuk para pembaca atau konsumen yang membutuhkan informasi dan berita dari daerah-daerah seluruh Indonesia,
opni dan tajuk rencana, perekonomian, hingga
lifestyle
dan lain sebagainya. Harian Orbit Medan dapat menjadi surat kabar terdepan dan terpercaya,
diharapkan dapat mengutamakan pelayanan prima dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh pembacanya. Karyawan Harian Orbit Medan dalam
mencapai keberhasilan tersebut dituntut memberikan komitmen dalam melaksanakan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
3
Komitmen organisasi yang rendah di Harian Orbit Medan terlihat pada karyawan dimana sebagian besar karyawannya memiliki masa kerja yang tidak
lama, seperti yang terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja
Tahun 2014
Masa Kerja Jumlah Karyawan
orang Persentase
dalam persen 1 - 2 Tahun
30 50
3 - 5 Tahun 25
41,7 5 Tahun
5 8,3
Total 60
100 Sumber : Bagian Penelitian dan Pengembangan Litbang Harian Orbit Medan
Pada Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa 58,3 dari total karyawan, masa kerjanya dibawah 3 tahun dan hanya 16,7 bekerja lebih dari 5 tahun. Peneliti
menduga bahwa perputaran karyawan yang tinggi di Harian Orbit Medan menunjukkan karyawan berkomitmen rendah. Griffin 2010 : 16 menyatakan
bahwa karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan, berencana untuk tinggal lebih lama di
dalam organisasi dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja. Perilaku tersebut berarti bahwa karyawan yang berkomitmen tinggi memilih untuk lebih
lama tinggal di perusahaan. Perilaku lain dari karyawan yang menunjukkan rendahnya rasa komitmen
karyawan terhadap perusahaan yaitu masih banyak karyawan yang tidak mencapai target pekerjaan, dan juga para wartawan dari Harian Orbit Medan sendiri yang
tidak menghasilkan berita-berita yang terbaru sesuai dengan keinginan pimpinan redaksi serta yang menarik minat pembaca. Setiap wartawan memiliki targer
Universitas Sumatera Utara
4
dalam memgumpulkan dan menyusun berita sebanyak 10 judul berita selama sepekandengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh redaksi Harian Orbit. Tapi
nyata dari hasil pengamatan, rata-rata wartawan hanya mengumpulkan paling banyak 6-7 berita per minggu. Hal tersebut menunjukkan kurangnya rasa
komitmen para karyawan di Harian Orbit Medan untuk mencurahkan segala kemampuannya bagi perusahaan.
Agar perilaku komitmen para anggota organisasi ditunjukkan dengan baik, maka hubungan antara atasan dan bawahan
Leader Member Exchange
sangatlah diperlukan. Adanya kaitan antara manusia dan pencapaian tujuan, suatu organisasi
perlu untuk memikirkan aspek pengelolaan manusia yang baik dan pemimpin ikut berperan dalam pengelolaan manusia tersebut
Menurut Organ 1995:81,
leader member exchange LMX
merupakan perilaku karyawan terhadap perusahaan yang memiliki peran penting terhadap
keberhasilan sebuah organisasi, dimana perlakuan yang baik dari atasan akan dapat menciptakan perasaan sukarela dalam diri karyawan untuk dapat berkorban
bagi organisasinya. Connell 2005:33 menyatakan bahwa LMX tergolong unik karena LMX
berfokus pada hubungan
dyadic
, antara seorang pemimpin dan bawahannya. Hubungan
dyadic
yang dimaksud adalah hubungan antara dua pihak dimana keduanya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi satu dengan lainnya. Dalam
hal ini adalah atasan langsung dan bawahan langsung, dan kekuatan dari hubungan tersebut dapat dievaluasi berdasarkan waktu seberapa lama telah
Universitas Sumatera Utara
5
bersama-sama dalam sebuah hubungan atasan bawahan serta intensitas hubungan emosional antara keduanya.
Di Harian Orbit Medan, hubungan antara atasan dan bawahan rata-rata menunjukkan hubungan yang kurang baik. Berdasarkan hasil pra survei, menurut
narasumber, seorang karyawan, pimpinan sering memberikan perilaku berbeda- beda pada setiap
karyawan. Pimpinan lebih cenderung melakukan perilaku “pilih kasih” kepada beberapa karyawan kesayangannya. Adapun yang dimaksud
dengan karyawan kesayangan disini adalah karyawan yang memiliki ikatan saudara, memiliki suku yang sama, atau yang memiliki lulusan dari almamater
yang sama dengan pimpinan. Perilaku pimpinan yang seperti inilah yang membedakan kualitas hubungan antara atasan dan bawahan menjadi kulitas
rendah
out group
yaitu karyawan yang kurang mendapat perhatian lebih dari pimpinan dan kualitas tinggi
in group
yaitu karyawan yang selalu mendapat perhatian lebih dari pimpinan. Dari hasil wawancara singkat dengan karyawan
yang termasuk out group mengatakan bahwa mereka telah berusaha mengikuti peraturan-pertauran yang berlaku dan bekerja sesuai dengan target yang
ditetapkan tetapi tetap saja pimpinan jarang memuji atau memberikan penghargaan kepada mereka dan tak jarang pimpinan juga menilai buruk hasil
kinerja mereka. Hal tersebut ditunjukkan dari kinerja beberapa wartawan yang meliput dan menulis berita, tak jarang pimpinan selalu memilih 2 orang wartawan
yang hasil liputannya selalu diterbitkan. Padahal hasil liputan wartawan lainnya tak kalah update dan penting.
Universitas Sumatera Utara
6
Selain aspek LMX, perusahaan juga harus memperhatikan keadilan yang diterima karyawan di tempat kerjanya. Salah satu hal penting yang dapat
menumbuhkan komitmen karyawan adalah keadilan organisasi. Persoalan ketidakadilan menyebabkan ketidakpuasan yang apabila tidak segera diselesaikan
dapat menimbulkan perilaku menyimpang di tempat kerja. Aquino
et al.
, 1990:1075
Seperti yang terlihat di kantor Harian Orbit Medan, masih ada ketidak adilan yang ditunjukkan dalam sistem Pemberhentian Hubungan Kerja PHK. Di
kantor ini, pernah dilakukannya PHK kepada beberapa karyawan, ketidakadilan dalam sistem PHK tersebut yaitu hanya dilakukan satu pihak saja, alasan mengapa
PHK dilakukan hanya diberikan melalui memo atau penjelasan singkat dari manajemen level bawah, tanpa adanya tatap muka dengan para pembuat
keputusan di manajemen level atas, sehingga karyawan tidak memiliki kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapatnya. Padahal karyawan
telah memberikan kontribusi berupa kerja keras dan keahlian. Hal lain juga ditunjukkan setelah melakukan PHK kepada karyawannya, manajer juga tidak
memberikan pesangon yang sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 156 ayat 2 UU Ketenagakerjaan. Sebagian besar karayawan yang telah mengabdi selama 4 tahun
hanya menerima pesangon sebesar 2 bulan gajiupah, padahal menurut ketentuan seharusnya mendapatkan pesangon sebesar 5 bulan gajiupah.
Salah satu peristiwa yang paling menonjol di perusahaan ini adalah protes karyawan kepada perusahaan karena merasa diperlakukan tidak adil, terutama
dalam hal pembagian bonus ataupun THR. Perusahaan biasanya memberikan
Universitas Sumatera Utara
7
bonus di akhir tahun dan THR pada saat menjelang lebaran. Tetapi pada akhir tahun lalu, perusahaan tidak membagikan bonus kepada beberapa karyawannya
dengan alasan tidak menunjukkan kinerja yang baik selama satu tahun terakhir. Dan ada beberapa karyawan lainnya yang menunjukkan kinerja sangat baik tapi
menerima potongan dari bonus yang diterimanya tanpa adanya penjelasan dari pihak perusahaan mengapa potongan tersebut dilakukan.
Di sisi lain sejak tahun 2007 perusahaan juga menjalankan program pensiun dini yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya guna mendukung
pencapaian efisiensi organisasi, dengan jumlah rata-rata 2-4 orang karyawan pensiun dinitahun. Oleh karena itu, beban karyawan yang dimiliki oleh karyawan
aktif akan bertambah seiring dengan adanya fenomena ini. Beban kerja dan tanggung jawab pekerjaan yang bertambah dengan
adanya program pensiun dini ini tentunya dapat menciptakan persepsi tidak adil yang dirasakan oleh karyawan. Perusahaan hendaknya memberikan perhatian
terhadap persepsi keadilan yang dirasakan oleh setiap karyawan, karena hal tersebut akan memicu komitmen karyawan terhadap perusahaan dan memicu
perilaku positif karyawan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan sutau
penelitian yang berjudul “Pengaruh
Leader Member Exchange
dan Keadilan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan Pada Kantor Harian
Orbit Medan”
Universitas Sumatera Utara
8
1.2 Perumusan Masalah