27 laki. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di RSUP. H.
Adam Malik Medan tahun 2001-2004 dengan desain
case series
yang menemukan proporsi kejadian dispepsia lebih tinggi pada perempuan sebesar 63 Sianturi C,
2006. Kejadian dispepsia lebih banyak diderita perempuan daripada laki-laki dikarenakan timbulnya dispepsia sangat berhubungan dengan pola makan, gaya
hidup, stres, obat penghilang nyeri maupun akibat infeksi oleh
Helycobacter pylori
Harahap Y, 2009.
4.1.2 Karakteristik Pasien Dispepsia Berdasarkan Usia
Pada penelitian ini pasien dispepsia dikelompokkan menjadi 2 kelompok usia. Kelompok pertama dengan usia ≤ 45 tahun dan kelompok kedua dengan usia
45 tahun. Karakteristik penyakit dispepsia pasien rawat inap di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Karakteristik Pasien Dispepsia Berdasarkan Usia No
Usia Jumlah pasien
Persentase
1 ≤ 45 Tahun
45 40,91
2 45 Tahun
65 59,09
Total
110 100
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa mayoritas pasien dispepsia terjadi pada pasien berusia 45 tahun sebanyak 65 orang 59,09 dan pasien
yang berusia ≤ 45 tahun terdiri dari 45 orang 40,91. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun
2001-2004 dengan desain
case series
ditemukan distribusi frekuensi penderita dispepsia rawat inap di RSUP. H. Adam Malik Medan dengan penderita yang
Universitas Sumatera Utara
28 paling banyak adalah kelompok umur 45 tahun yaitu 112 penderita 51,1
Sianturi C, 2006. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usia 45 tahun telah terjadi proses degenerasi di dalam organ tubuh, yang mana organ-
organ tubuh mengalami penurunan daya kerja yang berdampak pada ketahanan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit Wibawa, 2006.
4.1.3 Karakteristik Pasien Dispepsia Berdasarkan Lama Perawatan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pola penggunaan obat pada penyakit dispepsia pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Tengku
Mansyur Kota Tanjung Balai yang paling lama dirawat adalah 5 hari dan yang paling cepat dirawat adalah selama 1 hari, dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Karekteristik Pasien Dispepsia Berdasarkan Lama Perawatan.
Berdasarkan lama perawatan pada pasien dispepsia rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai pada tahun 2014,
lama perawatan 2 hari 60 merupakan persentase paling tinggi, diikuti dengan lama perawatan 1 hari 21,82, lama perawatan 3 hari 11,82, lama perawatan
5 hari 3,63 dan lama perawatan 4 hari 2,73. Penelitian ini menyebutkan bahwa perawatan selama 2 hari memiliki persentase yang paling tinggi, berarti
No Lama rawat
Jumlah pasien Persentase pasien
Hari x pasien
1 1
24 21,82
24 2
2 66
60 132
3 3
13 11,82
39 4
4 3
2,73 12
5 5
4 3,63
20
Total
110 100
227
Rata-rata Lama Perawatan 2,064
Universitas Sumatera Utara
29 dalam penggunaan obat-obat dispepsia didapat jumlah penggunaan obat paling
banyak secara keseluruhan, terutama obat golongan proton pompa inhibitor yang dibutuhkan 2-5 hari terapi dengan dosis sekali sehari untuk mencapai
penghambatan 70 dari proton pompa yang terlihat di steady state. Proton pompa inhibitor tidak dapat diubah, sekresi asam ditekan selama 24-48 jam atau lebih,
sampai proton pompa baru disintesis dan dimasukkan ke dalam membran luminal sel parietal Goodman dan Gilman, 2008.
4.2 Persentase Penggunaan Obat Dispepsia Perpasien 4.2.1 Jenis Kelamin