Penyajian simbolik berdasarkan pada sistem berfikir abstrak, arbitrer dan lebih fleksibel, anak pada tahap ini mampu memanipulasi objek
dan tidak lagi terikat pada objek pada tahap sebelumnya.
3. Model-model pembelajaran
a. Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning Pembelajaran Berbasis Masalah atau disebut PBM adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata sehari-hari otentik yang bersifat terbuka open ended untuk diselesaikan siswa dalam rangka mengembangkan
keterampilan berfikir, menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan belajar mandiri dan membangun atau memperoleh pengetahuan
baru. Prinsip-prinsip PBM adalah sebagai berikut :
1 Penggunaan masalah nyata otentik 2 Berpusat pada peserta didik student centered
3 Guru sebagai fasilitator 4 Kolaborasi antar peserta didik
5 Sesuai faham konstruktivisme
Kegiatan pembelajar PBM ada tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
b. Pembelajaran Berbasis Projek Project Based Learning Pembelajaran Berbasis Projek adalah kegiatan yang menggunakan projek
kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada
aktivitas-aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempersentasikan produk Tujuan PBP adalah sebagai berikut :
1 Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran 2 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah
projek 3 Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek
yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa. 4 Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumberbahanalat untuk menyelesaikan tugasprojek. 5 Meningkatkan kolaborasi peserta didik pada PBP yang bersifat
kelompok. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut :
1 Pembelajaran berpusat pada peserta didik 2 Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan tema
yang sudah ditentukan 3 Tema atau topik dapat dikembangkan dari suatu Kompetensi Dasar
tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam satu mata pelajaran atau lintas pelajaran.
4 Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan
berdasarkan tematopik yang disusun dalam bentuk laporan.
4
5 Pembelajaran dirancang dalam tatap muka dan tugas mandiri difasilitasi dan monitoring oleh guru.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan PBP : 1 Penentuan projek
2 Perancangan langkah-langkah pelaksanaan projek 3 Penyusunan jadwal pelaksanaan projek
4 Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru 5 Penyusunan laporan dan presentasipublikasi hasil projek
6 Evaluasi hasil dan hasil projek
c. Pembelajaran Menemukan Discovery Learning Pembelajaran menemukan adalah pembelajaran untuk menemukan
konsep, makna dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Tiga ciri utama
pembelajaran menemukan adalah : 1 mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan, 2 berpusat pada peserta didik; 3 kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Karakteristik dari pembelajaran menemukan discovery learning : 1 Peran guru sebagai pembimbing
2 Peserta didik secara aktif sebagai seorang ilmuwan 3 Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik
melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan.
4. Evaluasi Pembelajaran