laporan akhir PLPG 2017

(1)

LAPORAN AKHIR PEMBEKALAN MATERI PLPG 2017

OLEH :

MUHAMMAD MUNAWAR AULIA HAMDI, S.Pd NOMOR PESERTA : 17150802710044

NUPTK : 3060762663200023

BIDANG STUDI SERTIFIKASI : GURU KELAS SD

SD NEGERI 2 TANJUNG KABUPATEN TABALONG

KALIMANTAN SELATAN 2017


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir pembekalan materi PLPG 2017 disusun oleh,

Nama Peserta : Muhammad Munawar Aulia Hamdi, S.Pd Nomor Peserta : 17150802710044

NUPTK : 3060762663200023

Nama Sekolah : SDN 2 TANJUNG

Alamat sekolah lengkap : JL. Jaksa Agung Soeprapto Tanjung Tabalong

..., Oktober 2017 Mengesahkan,

Kepala Sekolah SDN 2 Tanjung

H. MAHYUDDIN, S.Pd.MM NIP. 19621031 198406 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya jualah sehingga penulis berhasil membuat laporan akhir pembekalan materi PLPG 2017.

Penulis dengan kerendahan hati menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra Hj. Fatimah, M.Hum selaku mentor yang dengan penuh kesabaran, ketekunan untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan laporan akhir pembekalan materi PLPG 2017 ini.

Ucapan terima kasih yang mendalam tentunya penulis sampaikan kepada istri tercinta Zainatir Raiyah, S.Pd dan anak semata wayang Filza Karel Ayman atas dukungan moral dan suntikan motivasi yang selalu diberikan dalam hari-hari menjalani pembekalan PLPG 2017.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak H. Mahyuddin, S.Pd.MM selaku Kepala Sekolah SDN 2 Tanjung Kabupaten Tabalong.

2. Seluruh Dewan Guru dan siswa- siswi SDN 2 Tanjung Kabupaten Tabalong. 3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang memberikan saran,

dukungan dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan akhir pembekalan materi PLPG 2017.

Penulis merasa jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini dan berharap kiranya ada kritik dan saran yang membangun. Semoga bantuan dan dukungan yang Bapak/Ibu berikan mendapat berkah dari Allah SWT. Mudah-mudahan laporan akhir ini bermanfaat bagi saya dan bagi kita semua. Amien.

Tanjung, September 2017 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

HALAMAN JUDUL...ii

LEMBAR PENGESAHAN...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...v

BAB I : SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK A. Ringkasan Materi...1

1. Pengembangan Pendidikan Karakter dan Potensi Peserta Didik...1

2. Teori belajar...2

3. Model-Model Pembelajaran...4

4. Evaluasi Pembelajaran...6

B. Deskripsi Kemajuan Setelah pembekalan/ mentoring...8

1. Materi yang sudah dipahami...8

2. Materi yang belum dikuasai...8

C. Materi Esensial yang tidak ada dalam sumber belajar...8

D.Materi tidak esensial yang ada dalam sumber belajar...8

E. Masukan Mentor selama pembekalan...8

BAB II : SUMBER BELAJAR BIDANG STUDI A. Ringkasan Materi...9

B. Deskripsi Kemajuan Setelah pembekalan/ mentoring...67

1. Materi yang sudah dipahami...67

2. Materi yang belum dikuasai...68

C. Materi Esensial yang tidak ada dalam sumber belajar...69

D.Materi tidak esensial yang ada dalam sumber belajar...69

E. Kemajuan dalam menyelesaikan soal uraian...70

1. Soal uraian yang diselesaikan tanpa bantuan mentor70 2. Soal uraian yang diselesaikan dengan bantuan mentor 78 3. Soal uraian yang tidak terselesaikan ...79

BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan...80


(5)

BAB I

SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK A. Ringkasan Materi

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

1. Pengembangan Pendidikan Karakter dan Potensi Peserta Didik

Menurut Jean Piaget yang mengembangkan teori-teorinya berdasarkan hasil pengamatan tiga orang anak kandungnya, mengelompokkan perkembangan kognitif anak menjadi empat bagian, yaitu :

a. Sensori-motor (0-2 Tahun) b. Pra Operasional (2-7 Tahun) c. Operasional Konkret (7-11 Tahun) d. Operasi Formal (11 Tahun – ke atas)

Selanjutnya Piaget menyatakan bahwa anak memiliki struktur berfikir yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam fikiran yang merupakan hasil pemahaman terhadap objek yang ada di lingkungannya. Proses itu bisa terjadi melalui asimilasi (menghubungkan objek dengan yang ada di fikiran) atau akomodasi (memanfaatkan konsep-konsep yang ada untuk menafsirkan objek).

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret, perilaku belajar anak tahap ini adalah : (1) memperhatikan dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek ke aspek yang lain dengan reflektif dan serentak, (2) berfikir secara operasional, (3) mengklasifikan benda dengan berfikir operasional, (4) menerapkan keterhubungan aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan hubungan sebab akibat dan (5) memahami subtansi volume zat cair, panjang, lebar, luas dan berat. Adapun perkembangan emosi anak pada tahap ini adalah bereaksi terhadap orang lain, kontrol emosi, berpisah dengan orang tua dan belajar tentang benar dan salah.

Kecenderungan belajar anak sekolah dasar ada tiga yaitu: konkrit, yaitu belajar dari hal-hal yang nyata bukan imajinatif. Integratif yaitu anak memandang sesuatu sebagai suatu keutuhan karena cara berfikir anak adalah deduktif. Terakhir adalah hirarkis yaitu anak belajar dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks.

Potensi peserta didik usia sekolah dasar berdasarkan mata pelajaran adalah: a. Matematika

Potensi peserta didik mata pelajaran ini adalah kemampuan mengelompokkan objek berdasarkan karakteristiknya seperti bentuk, ukuran dan warna.

b. Bahasa Indonesia

Potensi peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia adalah menyampaikan gagasan menggunakan bahasa ibu.

c. IPA

Pada mata pelajaran IPA potensi peserta didik adalah memiliki pengalaman penerapan konsep IPA dalam konsep sehari-hari.


(6)

d. IPS

Potensi peserta didik pada IPS yaitu memiliki pengalaman kebersamaan hidup dalam masyarakat.

e. PKn

Potensi peserta didik pada mata pelajaran PKn adalah memiliki pengalaman berdasarkan keteladanan dalam keluarga.

2. Teori Belajar

Dalam psikologi belajar terdapat dua aliran yaitu tingkah laku (behavioristik) dan kognitif.dan kognitif. Berikut beberapa teori belajar yang bisa menjadi landasan guru sekolah dasar dalam merancang, melaksanakan, dan menilai lima mata pelajaran.

a. Teori belajar Vygotsky

Lev Semenovich Vygotsky merupakan tokoh penting konstruktivisme sosial, ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding. ZPD adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial (yang dimaksud adalah kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan dewasa secara mandiri). Yang dimaksud orang dewasa adalah guru atau orang tua. Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap awal-awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberi kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya.

b. Teori Belajar Van Hiele

Teori Belajar yang dikemukakan oleh Van Hiele ini mengenai tahap-tahap perkembangan mental anak dalam geometri. Van Hiele menyatakan bahwa ada 5 tahap pemahaman geometri yaitu :

1) Tahap Visualisasi (pengenalan)

Siswa memandang suatu bangun geometri secara keseluruhan (holistik), siswa hanya mengenal nama suatu bangun dan namanya namun belum menyadari dari ciri-ciri bangun tersebut.

2) Tahap Analisis (Deskriptif)

Pada tahap ini anak sudah mengenal bangun-bangun geometri berdasarkan ciri-ciri dari masing-masing bangun. Singkatnya anak sudah mampu menyebutkan suatu bangun dengan ciri-cirinya. 3) Tahap Deduksi Formal (Pengurutan atau Relasional)

Siswa sudah memahami hubungan antar ciri dengan ciri yang lainnya dalam bangun-bangun geometri.

4) Tahap Deduksi

Tahap ini (1) siswa sudah mampu mengambil kesimpulan secara deduktif yakni menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus. (2) siswa mampu memahami pengertian pangkal, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan terorema-terorema dalam geometri. 5) Tahap akurasi (tingkat metamatematis atau keakuratan)


(7)

Pada tingkat ini anak sudah memahami bahwa untuk melandasi sebuah pembuktikan diperlukan ketepatan dalam prinsip-prinsip dasar. Memahami bagaimana itu menjadi postulat atau dalil. Tahap keakuratan merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri. c. Teori Belajar Ausubel

Ausubel menyatakan bahwa belajar dapat diklasifikasikan berdasarkan cara menyajikan materi, yaitu penerimaan dan penemuan, sedangkan cara siswa menerima pelajaran yaitu belajar bermakna dan hafalan. Pembelajaran dikatakan bermakna jika melalui prasyarat belajar, yaitu : 1) Materi yang dipelajari bermakna secara potensial.

2) Anak yang akan belajar harus bertujuan melaksanakan belajar bermakna sehingga mempunyai kesiapan dan niat.

Ciri-ciri belajar bermakna sebagai berikut :

1) Menjelaskan hubungan relevansi hubungan bahan baru dengan bahan lama

2) Memberikan ide yang umum kemudian ke hal yang terperinci 3) Menunjukkan perbedaan antara bahan lama dan baru

4) Mengusahakan agar ide yang telah ada dikuasai sepenuhnya sebelum ide yang baru disampaikan.

Untuk menerapkan teori Ausubel dalam mengajar, beberapa prinsip yang perlu kita perhatikan yaitu :

1) Diferensiasi Progresif

Selama belajar bermakna, perlu terjadi pengembangan dan elaborasi konsep. Pengembangan konsep yang paling baik adalah mengenalkan hal yang umum kemudian ke khusus dan lebih detail. 2) Belajar superordinat

Belajar superordinat terjadi jika konsep yang sudah dipelajari sebelumnya dikenal sebagai unsur-unsur konsep yang lebih luas dan inklusif.

3) Penyesuaian integratif

Dalam pembelajaran, bukan hanya urutan diferensiasi progresif yang diperhatikan, melainkan bagaiman konsep-konsep baru dihubungkan dengan konsep superordinat.

d. Teori Belajar Bruner

Bruner menyatakan bahwa terdapat tiga sistem keterampilan untuk menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna. Ketiga sistem tersebut disebut tiga cara penyajian (modes of present), yaitu :

1) Cara penyajian enaktif

Anak terlibat dalam memanipulasi objek. Anak belajar sesuatu secara aktif, dengan benda konkret atau situasi nyata.

2) Cara penyajian ikonik

Penyajian ikonik berdasar pada fikiran internal dimana pengetahuan disajikan dengan serangkaian gambar atau grafik, yang berhubungan dengan mental dan merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya. Bahasa menjadi lebih penting sebagai suatu media berfikir.


(8)

Penyajian simbolik berdasarkan pada sistem berfikir abstrak, arbitrer dan lebih fleksibel, anak pada tahap ini mampu memanipulasi objek dan tidak lagi terikat pada objek pada tahap sebelumnya.

3. Model-model pembelajaran

a. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Pembelajaran Berbasis Masalah atau disebut PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open ended) untuk diselesaikan siswa dalam rangka mengembangkan keterampilan berfikir, menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan belajar mandiri dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Prinsip-prinsip PBM adalah sebagai berikut : 1) Penggunaan masalah nyata (otentik)

2) Berpusat pada peserta didik (student centered) 3) Guru sebagai fasilitator

4) Kolaborasi antar peserta didik 5) Sesuai faham konstruktivisme

Kegiatan pembelajar PBM ada tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

b. Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)

Pembelajaran Berbasis Projek adalah kegiatan yang menggunakan projek/ kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempersentasikan produk

Tujuan PBP adalah sebagai berikut :

1) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran 2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah

projek

3) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa. 4) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek. 5) Meningkatkan kolaborasi peserta didik pada PBP yang bersifat

kelompok.

Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut : 1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik

2) Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan tema yang sudah ditentukan

3) Tema atau topik dapat dikembangkan dari suatu Kompetensi Dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam satu mata pelajaran atau lintas pelajaran.

4) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk laporan.


(9)

5) Pembelajaran dirancang dalam tatap muka dan tugas mandiri difasilitasi dan monitoring oleh guru.

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan PBP : 1) Penentuan projek

2) Perancangan langkah-langkah pelaksanaan projek 3) Penyusunan jadwal pelaksanaan projek

4) Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru 5) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek 6) Evaluasi hasil dan hasil projek

c. Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)

Pembelajaran menemukan adalah pembelajaran untuk menemukan konsep, makna dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Tiga ciri utama pembelajaran menemukan adalah : (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan, (2) berpusat pada peserta didik; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada. Karakteristik dari pembelajaran menemukan (discovery learning) :

1) Peran guru sebagai pembimbing

2) Peserta didik secara aktif sebagai seorang ilmuwan

3) Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan. 4. Evaluasi Pembelajaran

Penilaian berdasarkan pada tiga elemen mendasar yang saling berhubungan yaitu aspek prestasi (kognisi), tugas-tugas yang digunakan untuk mengumpulkan bukti tentang prestasi siswa (observasi) dan metode yang digunakan untuk menganalisis bukti yang dihasilkan dari tugas-tugas (interpretasi).

Berdasarkan permendikbud No. 23 Tahun 2016 penilaian adalah pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil peserta didik.

a. Penilaian pembelajaran

Aspek yang dinilai dalam penilaian matematika meliputi pemahaman konsep (comprehension), melakukan prosedur, representasi dan penafsiran, penalaran (reasoning), pemecahan masalah dan sikap. Fungsi dan Tujuan penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian.

Prinsip umum penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi: sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel dan edukatif.

b. Lingkup dan sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik

Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.


(10)

Skala penilaian hasil belajar untuk kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan adalah sebagai berikut : sikap spiritual dan sosial dinyatakan dengan A = sangat baik, B = Baik, C = Cukup dan D + Kurang, untuk kompetensi pengetahuan pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester dan ditulis dalam bentuk angka 0-100 disertai deskripsi singkat.

d. Instrumen penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan teknik penilaian tes dan nontes. Teknik penilaian tes terdiri dari tes tulis, tes lisan dan tes praktek. Penilaian dengan tes tulis menggunakan soal objektif, soal isian dan soal uraian. Penilaian dengan tes lisan menggunakan daftar pertanyaan lisan dan teknik nontes untuk evaluasi bidang sikap atau keterampilan.

e. Penilaian kompetensi ranah keterampilan dalam pembelajaran

Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik.

f. Prosedur Penilaian

Pelaksanaan penilaian diawali dengan merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dari KD. Indikator pencapaian kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk prilaku spesifik yang bisa diukur atau diobservasi. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan untuk penyusunan isntrumen penilaian. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas.

g. Teknik Penilaian

Teknik penilaian dipilih sesuai dengan tuntutan KD, penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman. Teknik observasi merupakan yang utama, penilaian diri dan penilaian antar teman digunakan sebagai penunjang untuk konfirmasi hasil observasi. Penilaian keterampilan menggunakan teknik penilaian kinerja, projek dan portofolio.

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Remedial adalah mengubah strategi atau metode pembelajaran untuk KD yang sama, bentuknya dapat berupa pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, pemanfaatan tutor sebaya dan lain-lain. Pengayaan adalah perluasan atau pendalaman materi atau kompetensi. Strategi pengayaan dapat dalam bentuk


(11)

tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai nara sumber.

Pengawasan proses pembelajaran

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.

B. Deskripsi Kemajuan Setelah Pembekalan/ Mentoring 1. Materi Yang Sudah Dipahami/ Kuasai

a. Sumber belajar pedagogik

Pada sumber belajar materi pedagogik penulis mampu memahami materi-materi berikut yaitu: BAB II: Teori Belajar; BAB III : Kurikulum 2013 BAB IV : Desain Pembelajaran; BAB V : Media Pembelajaran; BAB VI: Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran; BAB VII: Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran; BAB VIII : Refleksi Pembelajaran dan PTK.

2. Materi Yang Belum Dipahami/Kuasai a. Sumber belajar pedagogik

Materi ajar pedagogik yang belum dipahami dengan baik adalah BAB II : Karakteristik siswa SD terutama mengimplementasikannya dalam 5 mata pelajaran.

C. Materi Esensial Yang Tidak Ada Dalam Sumber Belajar

Pada sumber belajar pedagogik penulis menemukan teori tentang penerapan pembelajaran tematik untuk kelas awal tidak dijelaskan dalam modul belajar, yang dijelaskan hanya penerapannya saja ke semua jenjang.

D. Materi Tidak Esensial Yang Ada Dalam Sumber Belajar

Dalam materi pedagogik tidak ada materi yang tidak esensial bahkan masih perlu ditambah materi agar lebih jelas dan memudahkan untuk mengimplementasikannya.

E. Masukan-masukan yang telah diberikan oleh mentor pada saat kegiatan pembekalan/mentoring?

Selama kegiatan pembekalan, peserta mendapatkan bimbingan melalui forum yang ada di website ksg.kemdikbud.go.id dan grup whatss app. Berikut penulis merangkum masukkan dari mentor selama kegiatan pembekalan PLPG tahun 2017 yaitu:

1. Panduan meresume materi pedagogik dan profesional 2. Format dan tata cara menulis laporan pembekalan 3. Memberi masukan tentang isi dari laporan pembekalan

4. Tips dan Saran membuat laporan akhir sesuai format yang telah ada 5. Tips dan saran membuat desain presentasi power point

6. Motivasi agar lulus PLPG

BAB II


(12)

A. Ringkasan Materi (Setiap bab)

1. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial, idiologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah

b. Fokus utama kajian pembelajaran IPS di SD

Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan sejumlah aktivitas sosialnya. Pendidikan IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6 - 12 tahun.

Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/integrated. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar siswa.

c. Perbedaan IPS dan Ilmu Sosial

Perbedaan antara IPS (Social Studies) dengan Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences) mempunyai hubungan yang sangat erat, karena keduanya sama-sama mempelajari dan mengkaji hubungan timbal balik antar manusia (human relationships). Hubungan IPS dengan Ilmu-Ilmu Sosial adalah: bahwa IPS bersumber pada Ilmu-Ilmu Sosial. Atau dapat dikatakan IPS mengambil bahannya dari ilmu-ilmu sosial baik berupa konsep, pengetahuan maupun teori.

Tidak semua ilmu-ilmu sosial diturunkan ke dalam IPS, tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat kematangan berpikir siswa.

d. Karakteristik pembelajaran IPS SD

IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001). Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi materi atau topik (tema/sub tema) tertentu. menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan. Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Karakteristik IPS juga terletak pada pengembangan materinya yang menggunakan pendekatan Expanding Community Approach (ECA) yakni mulai dari lingkungan masyarakat yang sangat sempit/terdekat (kontekstual) menuju pada lingkungan masyarakat yang lebih luas. Sifat expanding nya sebagai berikut : Expanding Community Approach (pendekatan kemasyarakatan yang melebar dan


(13)

meluas), Expanding Environmental Approach (pendekatan lingkungan yang meluas), dan Expanding Thematical Approach (pendekatan tema yang meluas dan mendalam).

e. Ruang Lingkup Pendidikan IPS

Menurut Tasrif (2008: 4) ruang lingkup IPS menjadi beberapa aspek berikut: Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial, hubungan ekonomi, hubungan psikologi, hubungan budaya, hubungan sejarah, hubungan geografi, dan hubungan politik.

1) Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga, kampong, warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.

2) Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal, regional dan global.

3) Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi. f. Tujuan pembelajaran IPS.

Tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.

Pembelajaran IPS juga diarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk:

a. Menghayati dan mengakui nilai-nilai Pancasila. b. Mengakui dan menghormati harkat manusia. c. Menghayati dan mengakui nilai/ajaran agamanya. d. Memupuk sikap toleran, arif, peduli, saling menghargai. e. Menghormati perbedaan dan mengembangkan kebersamaan.

f. Bersikap positif kepada bangsa dan negara serta kemauan untuk membelanya. g. Menghormati milik orang lain dan milik negara.

h. Terbuka terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya. i. Menghayati dan mematuhi norma-norma dalam masyarakat.

j. Menyadari sebagai makhluk sosial ciptaan Allah. g. Fungsi IPS

Fungsi IPS diberikan di SD adalah agar anak-anak memiliki hal-hal sebagai berikut:

a. Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna;

b. Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab.

c. Agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.

h. Nilai dalam pembelajaran IPS

Menurut Paul Suparno (2001), beberapa sikap dan tingkah laku yang ditanamkan dalam pembelajaran itu antara lain: sikap penghargaan kepada setiap manusia, Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji, Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda, kebebasan dan tanggung jawab, penghargaan terhadap alam, penghormatan kepada sang pencipta, dan Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri pribadi.


(14)

i. Keterampilan dasar IPS

Keterampilan dasar IPS dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Namun secara umum dapat terbagi atas:

a. Work-study skills, contohnya adalah membaca, membuat outline, membuat peta dan menginterpretasikan grafik.

b. Group-process skills, contohnya adalah berpikir kritis dan pemecahan masalah. c. Social-living skills, contohnya adalah tanggung jawab, bekerjasama dengan

orang lain, hidup dan bekerja sama dalam suatu kelompok.

2. Sejarah Indonesia Kebhinekaan Masyarakat Indonesia Dan Dinamika Global

Sejarah memiliki arti yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini kegunaan mempelajari sejarah yaitu kegunaan edukatif, memberikan inspirasi, rekreatif, instruktif, dan pendidikan politik.

a. Pengaruh kebudayaan India

Masuknya pengaruh India melalui agama Hindu ke Indonesia dapat ditelusuri dengan ditemukannya batu-batu tertulis di Kutai (Kalimantan Timur) dan Jawa Barat, yang ditulis menggunakan huruf Pallawa. Huruf Pallawa merupakan huruf yang biasa digunakan di India Selatan antara abad ke-3 sampai ke-7. Bahasa yang digunakan dalam batu tertulis adalah bahasa Sansekerta bahasa resmi di India. Batu tertulis atau prasasti dimaksud untuk memuji kebesaran raja yang memerintah saat itu. Batu tertulis di Kutai dan di Bogor merupakan batu tertua ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan luar yang pertama mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Pengaruh kebudayan India terhadap kebudayaan Indonesia berlangsung dari abad pertama masehi sampai dengan kira-kira tahun 1500 masehi dengan lenyapnya kerajaan Majapahit.

b. Kerajaan-kerajaan hindu budha Kerajaan-kerajaan tersebut adalah :

a. Kerajaan Kutai, kerajaan tertua di Indonesia terdapat di Kalimantan Timur. Ditemukan prasasti dengan memakai huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta sekitar tahun 400 M. Rajanya terkenal adalah Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Kudungga.

b. Kerajaan Tarumanagara, di Jawa Barat tahun 400 - 500 M. Rajanya Purnawarman Bukti ditemukannya prasasti di dekat Bogor (Kebon Kopi, Ciaruteun, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten), di daerah Jakarta (Tugu, Cilincing), di Banten Selatan (Lebak, Muncul), Agama Hindu, rajanya Purnawarman, dan pernah menggali sungai yaitu sungai Gomali sepanjang 12 km.

c. Kerajaan Sriwijaya, di Sumatera pada abad ke-7 ada kerajaan Tulang Bawang (Sumatera Selatan), Melayu (Jambi), dan Sriwijaya (Sumatera Selatan). Kerajaan yang terkenal adalah Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Budha. Guru terkenal Sakyakirti. Tahun 690 Sriwijaya menaklukkan kerajaan sekelilingnya.


(15)

d. Kerajaan Mataram Hindu dan Budha, berdasarkan prasasti Canggal tahun 732, dikenal kerajaan beragama Hindu, rajanya Sanna yang kemudian diganti Sanjaya.

e. Sanjaya dan Sailendra. Pada abad ke-8 dan 9 di Jawa Tengah berkuasa dua keluarga kerajaan yang berbeda agama, yaitu keluarga wangsa Sanjaya beragama Hindu dan keluarga Sailendra beragama Budha. Keluarga Sanjaya berkuasa di derah Jawa Tengah utara sedang keluarga Sailendra di Jawa Tengah selatan. Keluarga Sailendra berkuasa tahun 750 - 850.

f. Kerajaan Kanjuruan. di Jawa Timur tahun 760 dalam prasasti Dinoyo bertuliskan huruf Kawi berbahasa Sansekerta ada kerajaan Kanjuruan dengan raja Dewa Simha punya anak Limwa bergelar Gajayana. Candi yang didirikan yaitu Candi Badut.

g. Kerajaan Kediri 1042 - 1222. Raja yang terkenal Kameswara. Banyak karya satra yang dihasilkan yaitu Kitab Smaradahana oleh mpu Dharmaja, kitab Bharatayuda oleh mpu Sedah diselesaikan mpu Panuluh.

h. Kerajaan Singasari tahun 1222 – 1292 raja terkenal Ken Arok.

i. Kerajaan Majapahit tahun 1293 – 1528. terkenal adalah raja Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Majapahit mengalami jaman keemasan. Hasil kesusastraan jaman Majapahit yaitu Negarakertagama (mpu Prapanca) dan Sutasoma (mpu Tantular).

c. Pengaruh Kebudayaan Islam

Kedatangan Islam pertama diperkirakan pertama kali ke Aceh. Berdasarkan Marco Polo (Italia) singgah di Aceh tahun 1292, sudah ada penduduk yang memeluk agama islam di Perlak dan banyak pula pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama. Bukti kuat yaitu adanya makam raja Islam yaitu Sultan Malik al Saleh. Pedangan Islam dari Gujarat yang membawa dan menyiarkan Islam pertama di Indonesia.

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

a. Kerajaan Samudra terletak di Aceh, kerajaan Islam pertama di Indonesia. Raja pertama bernama Sultan al-Saleh.

b. Kerajaan Malaka. Raja pertama bernama Iskandar Syah. Di bawah pemerintahan Sultan Mudzafar Syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan antar barat dan timur. Malaka mencapai puncak kebesarannya di bawah pimpinan Sultan Alaudin Syah (1477 - 1488). c. Kerajaan Demak 1500 - 1550. Demak merupakan kerajaan Islam pertama

di pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, seorang bupati Majapahit yang memeluk Islam. Demak dengan cepat mencapai kejayaannya terutama setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis. Raden Patah meluaskan kekuasaannya ke daerah sekitar. Putranya yang bernama Pati Unus dan bergelar Pangeran Sabrang Lor sangat berjasa membantu ayahnya dalam meluaskan dan memperkuat kedudukan, termasuk mengadakan serangan ke Malaka. Raden Patah meninggal tahun 1518


(16)

diganti oleh Pati Unus, setelah Pati Unus meninggal diganti oleh Pangeran Trenggono sampai tahun 1546.

d. Kerajaan Mataram. Senopati mengangkat dirinya menjadi raja Mataram. Ia kemudian menundukkan daerah-daerah di Jawa Tengah, dan Jawa Timur, bahkan sampai Jawa Barat. Mataram mengalami jaman keemasan pada masa pemerintahan Raden Rangsang (1613 - 1645) yang terkenal dengan nama Sultan Agung.

e. Kerajaan Banten. Banten berhasil diislamkan oleh Fatahillah atas nama raja Demak. Tahun 1527 Banten di bawah pimpinan Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa, dan diganti namanya menjadi Jayakarta. Fatahillah terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati karena jasanya dalam bidang agama.

Agama Islam juga berkembang di luar Jawa diantaranya Aceh, Goa, juga di Kalimantan dan lain-lain. penyebaran Islam di Indonesia tidak bisa lengkap tanpa membahas peran Wali Sanga. Wali Sanga adalah Sembilan orang Wali Allah yang dianggap berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Kesembilan wali itu diberi gelar Sunan. Mereka itu adalah Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Syekh Siti Jenar. Kebanyakan gelar-gelar yang diberikan kepada mereka itu diambil dari tempat mereka dimakamkan

d. Pengaruh kebudayaan islam terhadap kebudayaan Indonesia

Pengaruh kebudayaan Islam memberi corak yang khusus pada kebudayaan bangsa Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam itu bukan hanya dalam bentuk bangunan atau benda-benda konkret, tetapi juga adat-istiadat,dan alam pikiran masyarakat. Beberapa hasil kebudayaan yang bercorak Islam antara lain masjid, makam, seni ukir, kesusastraan, dan lain-lain.

e. Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan

Ketika Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Sebagai penggantinya adalah kekuatan Kemaharajaan Jepang. tokoh-tokoh pergerakan politik seperti Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta bersedia melakukan kerjasama dengan pihak Jepang. Karena berharap lepas dari penderitaan yang berkepanjangan

Jepang terdesak pada tahun 1944 oleh pasukan sekutu. Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Kaiso mengumumkan bahwa pemerintah Kemaharajaan Jepang memperkenankan daerah Indonesia untuk merdeka “kelak kemudian hari”.

Janji Jepang itu kemudian mulai dilaksanakan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(17)

(Dokuritzu Jumbi Cosakai) pada tanggal 28 Mei 1945, beranggota 60 orang dan diketuai oleh K.R.T Radjiman Wediodiningrat. BPUPKI mengadakan sidang pertama untuk membahasa tentang dasar negara bagi negara Indonesia merdeka. Dalam persidangan tersebut tiga orang anggota mengajukan usulan tentang dasar Negara, yaitu Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Usulan Ir Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 diberi nama Pancasila.

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia 9 BPUPKI berhasil menyusun Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat juga rumusan dasar Negara. Pada tanggal 7 Agustus 1945 pihak Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Jumbi Inkai) yang terkenal PPKI dengan beranggotakan 21 orang diketuai Ir. Soekarno. Kemudian tanggal 9 Agustus 1945 tiga tokoh nasional yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta , dan Dr. Radjiman Wediodiningrat dipanggil oleh Jenderal Terauci (Panglima Perang Tertinggi di seluruh Asia Tenggara) ke Dalat (Vietnam Selatan). Dalam pertemuan di Dalat pada tanggal 12 Agustus 1945 Jenderal Terauci menyampaikan pesan pemerintah Jepang yang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Ketika Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta kembali dari Dalat tanggal 14 Agustus1945 dan sesudah mendengar berita penyerahan Jepang kepada Sekutu, mereka segera didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. namun para pemuda menolak membicarakan dengan PPKI karena PPKI bentukan jepang .Ir Soekarno didesak memproklamasikan pada tanggal 16 agustus 1945 namun ditolak.

Perbedaan pendapat antara para pemuda dengan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memuncak dengan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok. Pada tanggal 16 Agustus1945 subuh para pemuda membawa Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ke Rengasdengklok.

Pada pukul 23.00 malam Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta bersama rombongan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda (Perwira Jepang, Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang di daerah kekuasaan Angkatan Darat) di Jl Imam Bonjol 1. Di rumah Maeda inilah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibuat. Ir. Soekarno yang menulis konsep Proklamasi, sedangkan Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran mereka secara lisan. Setelah konsep itu disusun, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta menyarankan agar naskah ditandatangani oleh semua yang hadir. Namun usul itu ditentang oleh golongan pemuda, dan atas usul pemuda, naskah proklamasi itu cukup ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.


(18)

Teks Proklamasi Kemerdekaan itu kemudian diketik rapi oleh Sayuti Melik disertai beberapa perubahan yang telah disepakati. Pada keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan. f. Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Kehidupan Global

Kebhinekaan yang dimaksud di sini dapat dimaknai sebagai keragaman, kemajemukan. Dalam konteks ini, keragaman adalah suatu keadaan masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, bahasa, dan budaya. a. Keragaman budaya

keragaman budaya di Indonesia berupa keragaman bahasa, keragaman sistem peralatan dan teknologi, keragaman adat istiadat, dan keragaman kesenian daerah

b. Dinamika kehidupan global

Dinamika kehidupan global merupakan suatu keniscayaan, terutama dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kehidupan global ini menyebabkan perubahan-perubahan dalam semua aspek kehidupan. Perubahan sosial budaya pada aspek kehidupan akan menyebabkan perubahan pada aspek lainnya sehingga dampaknya akan berantai.

g. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya yaitu faktor internal (berasal dalam masyarakat) dan faktor eksternal (berasal dari luar masyarakat).

3. Sumber daya alam, iptek, kegiatan ekonomi, kenampakan alam dan sistem administrasi wilayah indonesia.

Sumber daya alam terbagi atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam juga dibagi menjadi dua yakni (1) sumber daya alam hayati, dan (2) sumber daya alam non hayati.

a. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Hayati Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Nabati

Bagi kehidupan, sumber daya alam nabati di Indonesia berfungsi sebagai tanaman budidaya pangan, sandang, bahan baku kayu olahan, dan obat-obatan. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Hewani

Bagi kehidupan sumber daya alam hewani sebagai sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makanan sehari-hari, seperti: ikan, sapi, kambing, ayam, dan lain sebagainya. Sumber daya alam hewani bisa didapat dari berbagai bidang seperti: perikanan, peternakan.

b. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Non Hayati

Selain sumber daya alam hayati, ada pula sumber daya alam non hayati yang dapat ditemui di lingkungan sekitar kita. Contoh sumber daya alam non hayati, yaitu: bahan tambang, tanah, air, panas bumi, dan udara.


(19)

Kegiatan ekonomi masyarakat antara lain: pertanian, industri, perdagangan dan jasa.

d. Usaha yang Dikelola Sendiri dan Kelompok

Kegiatan usaha ada yang dikelola sendiri dan ada yang dikelola oleh kelompok (group). Usaha yang dikelola sendiri misalnya usaha industri tahu tempe dan sebagainya. Usaya yang dikelola kelompok atau group misalnya adalah PT dan badan-badan usaha lain. Badan usaha di Indonesia digolongkan menjadi tiga bentuk, yaitu:

1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: 2) Perusahaan jawatan

Perusahaan jawatan adalah perusahaan negara yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.

3) Perusahaan umum (perum)

Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum ini selain bertujuan melayani masyarakat, juga mencari keuntungan.

4) Perusahaan perseroan atau persero

Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan jawatan dan perusahaan umum milik negara diubah menjadi perusahaan perseroan (persero). Contoh dari perubahan ini adalah Perusahaan Jawatan kereta Api (PJKA) yang diubah menjadi Perusahaan. Umum Kereta Api (Perumka) dan sekarang diubah lagi menjadi PT Kereta Api Indonesia; dan Perum Pos dan Giro yang sekarang berubah menjadi PT Pos Indonesia.

e. Badan Usaha Swasta 1) Perusahaan perorangan

Perusahaan perorangan adalah badan usaha yang dimiliki satu orang saja. Usaha ini dijalankan sendiri oleh pemiliknya.

2) Firma

Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh orang banyak. Pemilik-pemilik firma mempertaruhkan seluruh harta kekayaannya untuk mendukung usahanya. Jika salah satu anggota mempunyai hutang atas nama firma kepada pihak lain, hutang tersebut ditanggung bersama oleh seluruh anggota.

3) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang dengan cara menjual saham. Pemilik saham sama dengan pemilik PT. Jika PT mempunyai hutang, jaminannya hanyalah kekayaan milik PT. Kekayaan pribadi pemilik saham tidak dapat dijadikan jaminan atas hutang PT.

4) Persekutuan Komanditer (CV)

Dalam CV terdapat dua macam anggota yaitu anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif bertanggung jawab penuh terhadap CV


(20)

dengan mempertaruhkan seluruh kekayaannya. Adapun anggota pasif tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang ditanam dalam CV.

5) Koperasi

Koperasi adalah bentuk usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah kesejahteraan anggota sehingga koperasi adalah bentuk perekonomian yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1.

6) Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha nirlaba, artinya tidak bertujuan untuk mendapat keuntungan. Contoh: yayasan pendidikan

7) Penggunaan ICT dalam Pembelajaran IPS SD

Media elektronik seperti Radio, TV, Internet dan lain-lain merupakan sumber belajar yang sangat berharga bagi pendidikan IPS di SD.

8) Keragaman Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia

Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak Indonesia secara geografis di antara dua Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak Indonesia secara astronomis adalah antara 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410 BT. Batas-batas wilayah negara Indonesia adalah:

Bagian utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina;

Bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik, serta Timor Leste;

Bagian selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra Pasifik; Bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

9) Pembagian Waktu di Indonesia

Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, pada garis bujur 95°BT – 141°BT. Dalam satu hari ada 24 jam. Setiap satu jam rentangnya adalah 360:24 atau 15 derajat. Karena Indonesia memiliki wilayah 46 derajat, maka Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu.

Dari peta pembagian waktu tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah; (2) Wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT; dan (3) Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Selisih waktu setiap daerah waktu di atas adalah satu jam. Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu Indonesia Tengah ( WITA ) selisihnya satu jam, sedangkan Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) selisihnya dua jam.


(21)

1. Hakikat dan pemerolehan bahasa. a. Pengertian Bahasa

Secara umum, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Bahasa mengandung beberapa sifat, yaitu: (a) sistematik, (b) mana suka, (c) ujaran, (d) manusiawi, dan (e) komunikatif.

b. Hakikat pemerolehan bahasa

Dalam pemerolehan bahasa terdapat dua keterampilan yang dilibatkan yaitu kemampuan menghasilkan bahasa secara spontan dan kemampuan memahami tuturan dari orang lain.

karakteristik pemerolehan bahasa menurut Tarigan, dkk (1998) adalah: (a) berlangsung dalam situasi informal, (b) pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di seperti sekolah atau kursus (di lakukan tanpa sadar atau secara spontan; (c) dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna bagi anak.

c. Bahasa Siswa Sekolah Dasar

Ketika baru lahir, seorang bayi hanya dapat meronta dan menangis jika basah, lapar, atau sakit. Kemudian seiring waktu perbendaharaan kata pada usia menjelang dua tahun bertambah dengan pesat, demikian pula kemampuannya dalam membuat kalimat yang lebih panjang. Pada usia prasekolah inilah ia boleh dikatakan telah menguasai bahasa ibunya seperti orang dewasa di sekitarnya. Waktu antara masa bayi dan masa prasekolah merupakan waktu yang paling penting dalam perkembangan seseorang. Itulah masa yang paling baik untuk belajar bahasa yang disebut usia keemasan untuk belajar berbahasa.

d. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015. Mendikbud mencabut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

e. Penggunaan huruf kapital yang benar dalam kalimat Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya: Aku menjalankan tugas.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan misalnya : Karel Ayman atau Panglima Burung Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran dan huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari”, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.


(22)

3) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, "Kenapa kau marah?"

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Islam Alqur’an Alkitab

5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya Sultan Mahmud, Drs Sairoji

6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya. Presiden Joko Widodo

7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya Suku Banjar

8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya bulan Desember adalah bulan yang terakhir.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Perjanjian Meja Bundar

Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya:

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Liang Pundun Kecamatan Jaro

Catatan:

Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: berlayar ke teluk mandi di sungai

Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: jeruk bali (citrus maxima)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya. Misalnya: Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, dan gula anggur.

Contoh berikut bukan nama jenis misalnya : Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.

10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti


(23)

di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Misalnya: Dewan Perwakilan Rakyat.

11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Inspirasi Guru. 12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan

nama gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya: M.AP Magister Ahli Pemerintah.

13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Darham bertanya, "Itu apa, Pak?"

f. Menyusun huruf miring yang benar dalam kalimat Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka misal : Ahmad. 2010. Profil Guru. Jakarta: Pustaka Anwar

2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, misalnya : Huruf akhir dari abad adalah d

3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing misalnya : Adat baayunan dari Banjar.

g. Menerapkan penggunaan tanda baca yang benar (koma, titik dua, dan tanda seru) melalui sajian kalimat Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

1) Tanda koma (,)

Tanda koma sebagai unsur rincian misalnya : disana ada batu, pasir, dan pohon. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan contoh : saya mau buah itu, tetapi belum musimnya. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya misalnya : Jika sanggup, aku akan berlari. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian misalnya : Dengan demikian, rapat ini saya tutup. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Pak. Misalnya : Aduh, bensin habis. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan


(24)

langsung dari bagian lain dalam kalimat misalnya Kata teman saya, kita harus berangkat sekarang. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan misalnya Saudara Ismail, Jalan Kuranji RT. 002, Sulingan, Tabalong. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka contoh : Aulia, Munawar. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Misalnya: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: Munawar.A, S.Pd. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: 0,7777 Km. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi misalnya : Pejabat yang terkait, sebagaimana yang dimaksud pasal 3, harus bekerja sesuai tuntutan. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian. Misalnya: Dalam pengembangan teknologi, kita dapat melakukannya di kelas

2) Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan : Mereka disana membutuhkan peralatan : meja, kursi, tenda, dan kayu. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua Umum : Munawar Aulia. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya: Away : “Angkat senjata itu!”. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka. Misalnya: Jakarta : Media Press.

3) Tanda Seru

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,


(25)

ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Coba! kamu dengarkan apa yang saya ucapkan!.

2. Keterampilan Menyimak

a. Pengertian Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu peristiwa penerimaan pesan, gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Penerimaan pesan dapat memberi respon atau tanggapan terhadap pembicara. Jadi, menyimak dapat diartikan sebagai suatu proses mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksikan atas makna yang terkandung di dalamnya (Akhadiah, 1992:142).

b. Tujuan menyimak

Tujuan menyimak dapat disusun sebagai berikut: (a) mendapatkan fakta; (b) menganalisis fakta; (c) mengevaluasi fakta; (d) mendapatkan inspirasi; (e) mendapatkan hiburan; dan (f) memperbaiki kemampuan berbicara (Solchan, 2011:21).

c. Jenis-jenis menyimak

Jenis-jenis menyimak dapat diklasifikasikan berdasarkan: (1) sumber suara, (2) cara menyimak bahan yang disimak, dan (3) taraf aktivitas penyimak.

d. Strategi Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa

Untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa Strategi yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: simak ulang ucap, simak kerjakan, simak tulis, simak terka, simak memperluas kalimat, simak rangkuman, simak menemukan benda, bisik berantai, simak menyelesaikan cerita, identikasi kata kunci, identifikasi kalimat topik, para prase, satu mulut satu kelas, satu rekaman satu kelas, group cloze, simak libat cakap, bebas libat cakap, pemberian petunjuk, menyimak eksploratorif, menyimak kritis, menyimak membuat catatan, simak baca, simak salin, simak setuju, menyimak selektif, simak interogatif, menjawab pertanyaan, menelaah materi simakan, simak lengkapi, dan bermain drama

e. Penilaian Menyimak

Sebelum merumuskan penilaian menyimak di kelas rendah, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis kompetensi dasar pembelajaran menyimak di kelas rendah dan merumuskan indikator yang sesuai.

Penilaian otentik pada pembelajaran menyimak di kelas tinggi hampir sama dengan penilaian menyimak di kelas rendah. Perbedaannya hanya terletak pada isi materi (kompetensi dasar) yang ingin dicapai yang kemudian tentunya berdampak pada jenis menyimak yang digunakan.


(26)

Keterampilan berbicara ialah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata dan menggunakan bahasa lisan sesuai dengan fungsi, situasi, serta norma-norma berbahasa sebagai aktivitas untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak dalam masyarakat yang sebenarnya.

4. Keterampilan Membaca

Jenis- jenis membaca adalah (1) metode bunyi, (2) metode eja abjad, (3) metode kupas rangkai suku kata, (4) metode kata lembaga, (5) metode global, dan (6) metode Struktural Analitik Sinteksis (SAS) (Akhadiah,1992:32-34).

Metode Bunyi Konsep dari metode bunyi adalah disuarakan, berbicara, dan mendengarkan. Pada metode ini memulai pengajarannya dengan mengenalkan huruf vokal (a, i, u, e, dan o). Setelah melalui tahap ini, siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan merangkai beberapa huruf yang sudah dikenalnya.

Metode eja abjad Purwanto dan Djeniah (1997:3) menyatakan bahwa metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Pembelajaran metode eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad a sampai z. Setelah pelafalan huruf, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.

Metode kupas rangkai suku kata Langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan dengan metode rangkai-kupas suku kata adalah: (1) Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata. (2) Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata. (3) Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana. (4) Tahap keempat, pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan suku-suku kata. Metode suku kata atau silaba populer dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur'an.

Metode kata lembaga menyajikan kata yang tidak asing misal Mina dipisahkan menjadi suku kata yaitu mi dan na kemudian menjadi per huruf yaitu m, i, n, dan a kemudian dikembalikan sebaliknya dari huruf menjadi suku kata kemudia kata.

Metode global Proses penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf, tidak disertai dengan proses sintesis (perangkaian kembali). Artinya, huruf-huruf yang telah terurai itu tidak dikembalikan lagi pada satuan di atasnya, yakni suku kata. Demikian juga dengan suku-suku kata, tidak dirangkaikan lagi menjadi kata; kata-kata menjadi kalimat.


(27)

Metode Struktural Analitik Sinteksis (SAS) ini bersumber dari ilmu jiwa Gestalt, suatu aliran dalam ilmu jiwa totalitas yang timbul sebagai reaksi atas ilmu jiwa unsuri. Psikologi Gestalt menganggap segala penginderaan dan kesadaran sebagai suatu keseluruhan. Artinya, keseluruhan lebih tinggi nilainya daripada jumlah bagian masing-masing. Jadi, pengamatan pertama atau penglihatan orang-orang atas sesuatu bersifat menyeluruh atau global.

Membaca lancar merupakan lanjutan dari proses membaca nyaring. Membaca lancar dilakukan dengan memperhatikan maksud yang terdapat di dalam bacaan, sehingga perlu diperhatikan penggunaan intonasi dalam membaca.

Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat dilakukan bila pembaca telah dapat membaca teknik atau membaca permulaan sebab membaca teknik menjadi dasar membaca lanjut.

Membaca memindai dapat dilakukan dengan cara mata bergerak cepat, membaca meloncat-loncat, dan melihat kata demi kata. Setelah menemukan bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Selanjutnya informasi yang dibutuhkan dicermati.

Membaca pemahaman yang dimaksud yaitu jenis membaca yang bertujuan untuk memahami: (1) standar-standar atau norma-norma kesusastraan (literary standards); (2) resensi kritis (critical review); (3) drama tulis (printed drama); dan (4) pola-pola fiksi (pattrens of fiction).

Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi (Tarigan, 1991:33).

Membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu singkat. Pelajaran ini diberikan dengan tujuan agar siswa SD dalam waktu yang singkat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara tepat dan cermat.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat memperoleh suatu keindahan yang sumbernya bahasa atau keindahan yang bersumber pada bacaan. Unsur irama, intonasi, ketepatan ucapan memegang peranan penting.

Membaca pustaka yang dimaksud yaitu membaca daftar pustaka yang terdapat dalam buku. Daftar pustaka dapat ditemukan di dalam setiap buku cetak atau buku pelajaran.

Langkah kegiatan dalam proses pembelajaran membaca oleh Burns (dalam Saleh, 2006:110) dirinci menjadi tiga tahap yaitu: “(1) prabaca (prereading), (2) saat baca (during-reading), dan (3) pascabaca (postreading)”.


(28)

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1991:21).

Jenis-jenis menulis adalah menulis permulaan dan menulis lanjut. a) Menulis permulaan

Menulis permulaan dimulai dengan pengenalan terhadap cara memegang pensil yang benar. Tingkat permulaan, kegiatan menulis lebih didominasi oleh hal-hal yang bersifat mekanis.

Menulis permulaan dapat untuk anak kelas I SD dapat dilakukan seperti berikut yaitu : berlatih menulis di awang-awang, berlatih menulis di punggung teman, berlatih menulis di pasir, berlatih mengeblat, berlatih menulis huruf lepas.

b) Menulis Lanjut 1) Menulis Narasi 2) Menulis deskripsi 3) Menulis Persuasi 4) Menulis Argumentasi 5) Menulis eksposisi 6. Apresiasi Sastra

Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan karya seni kreatif secara lisan dan tulisan berupa gambaran dari kenyataan yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, yaitu penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik.

a. Analisis jenis-jenis sastra

Sastra dapat dikelompokkan menjadi prosa, puisi, dan drama. Prosa juga terbagi menjadi prosa lama dan prosa baru. Begitu juga dengan puisi, puisi terdiri dari puisi lama dan puisi baru. Berikut penjabaran tentang prosa, puisi, dan drama.

1) Prosa

Prosa merupakan karya sastra yang bersifat menguraikan atau mendeskripsikan suatu fakta ataupun isi pikiran dan perasaan secara jelas serta tidak terikat pada syarat-syarat tertentu. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Prosa juga disebut dengan karangan bebas. Prosa terdiri atas prosa lama dan prosa baru.

a) Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Prosa lama terdiri atas :

(1) Dongeng adalah hal yang benar-benar tidak terjadi dan sering tidak masuk akal. Dongeng terdiri dari : mite, legenda, fabel, cerita jenaka, parabel, dan sage.

(2) Cerita sejarah

Cerita sejarah adalah cerita yang berisi tentang sejarah yang dipadukan dengan hal-hal yang kurang masuk akal.


(29)

Cerita pelipur lara adalah cerita yang digunakan sebagai hiburan berupa kisah raja, putri raja yang cantik, atau putera raja yang gagah berani.

(4) Cerita-cerita berbingkai

Cerita berbingkai adalah cerita yang menceritakan sebuah kejadian dalam pelaku utama atau pelaku pendamping, lalu dalam cerita pelaku utama atau pelaku pendamping juga menceritakan kisah lain sehingga menimbulkan cerita kedua atau ketiga.

(5) Wiracerita (epos)

Epos adalah cerita kepahlawanan atau syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan yang hidup terus menerus di tengah bangsa dan masyarakat.

(6) Kitab

Kitab adalah cerita yang berisi tentang hukum, aturan, budi pekerti, raja yang bijaksana dan ahli dalam pemerintahan, tentang hukum adat, dan agama.

(7) Hikayat

Hikayat berasal dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita para dewa, peri, pangeran, putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak dipenuhi cerita-cerita gaib dan berbagai kesaktian. Karena tokoh dan latarnya banyak yang mengambil dari sejarah, cerita terselubung sering disebut cerita sejarah.

b) Prosa baru

Prosa baru merupakan pancaran dari masyarakat baru. Ciri-ciri prosa baru yaitu: (1) Dinamis, perubahannya cepat. (2) Rakyat sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar. (3) Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dan sebagainya. (4) Dipengaruhi sastra barat. (5) Nama pencipta selalu dicantumkan. Jenis-jenis prosa baru adalah :

Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Berdasarkan isinya, roman dapat dibagi menjadi roman sejarah, roman sosial, roman jiwa, dan roman tendens.

Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik mengakibatkan perubahan nasib pelaku. Novel condong pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen.

Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.


(30)

Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.

Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

Resensi adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film, drama, dan lain-lain). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dan lain-lain, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dan lain-lain.

Kisah perjalanan adalah karangan cerita yang mengungkapkan sesuatu yang pernah dialami seseorang dalam perjalanan.

2) Puisi

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif) (Sumardi:1995:47).

(a) Puisi lama

Ciri puisi lama: (1) Merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama pengarangnya. (2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan. (3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima. Berikut adalah jenis-jenis puisi lama.

(1) Mantera

Mantera merupakan karya sastra lama yang berisi pujian-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau yang dikeramatkan, seperti dewa, roh, dan binatang. Contoh : mantera kebal.

(2) Pantun

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu baitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah isi. Bunyi terakhir pada kalimat-kalimatnya berpola a-b-a-b. Tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata.

(3) Seloka

Seloka disebut juga dengan pantun berbingkai. Bedanya dengan pantun, kalimat ke-2 dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali dan menjadi kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait keduanya. Pengulangan itu dilakukan terus-menerus sehingga bait-bait dalam puisi sambung-menyambung.


(31)

(4) Talibun

Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dangan pantun biasa, tiga baris pertama marupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.

(5) Karmina

Karmina atau pantun kilat ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan sampuran dan baris kedua isinya.

(6) Gurindam

Gurindam disebut juga sajak pribahasa atau sajak dua seuntai. Gurindam terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama berhubungan langsung dengan kalimat keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau pristiwa sedangkan kalimat keduanya menyatakan keterangan atau penjelasan.

(7) Syair

Dilihat dari jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni sama-sama terdiri atas empat baris. Syair bersajak a-a-a-a. Syair tidak memiliki sampiran.

(b) Puisi baru/modern

Puisi baru mempunyai ciri sebagai berikut : (1) Bentuknya rapi, simetris; (2) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur); (3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain; (4) Sebagian besar puisi empat seuntai; (5) Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis); dan (6) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata. Jenis-jenis puisi baru menurut isinya, puisi dibedakan atas:

Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, dan Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.


(32)

Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama.

Satire, yaitu sajak atau puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan kasar (sarkasme) kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat.

Romance, yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara, kedamaian, dan sebagainya.

3) Drama

Dalam arti luas, pengertian drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, pengertian drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung (Wijayanto, 2007:2).

4) Menentukan tema puisi

Tema puisi dapat diketahui melalui hubungan kata-kata yang semakna yang ada di dalamnya. Penentuan tema dalam puisi dilakukan dengan cara merumuskan keseluruhan larik puisi.

5) Melengkapi puisi yang rumpang

Puisi rumpang adalah bagian dari suatu puisi yang hilang dan biasanya dijadikan sebagai latihan dalam menulis puisi bagi siswa.

6) Mengubah Puisi Menjadi Prosa

Parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa dalam bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi.

7) Apresiasi Sastra Anak Reseptif

Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra anak-anak, baik yang berbentuk puisi maupun prosa yang dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan, dan menyaksikan pementasan drama.

8) Apresiasi Sastra Anak Produktif

Apresiasi produktif adalah apresiasi karya sastra yang menekankan pada proses kreatif dan penciptaan. Dalam hubungannya dengan apresiasi produktif, pengapresiasi dituntut menghasilkan karya sastra yang dapat berupa puisi, prosa, drama, pementasan, karya sastra, dan esai.

Sumber Belajar Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Ringkasan Materi

1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia Dan Pengembangan Sikap Dan Perilaku Positif Dalam Pembelajaran PKn

a. Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia

Pancasila sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib hukum tertinggi yang mengatur kehidupan negara dan masyarakat. Bermakna bahwa Pancasila sebagai kaidah dasar Negara bersifat mengikat dan memaksa.

Pembahasan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia : a. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia b. Pancasila sebagai ideologi negara


(33)

c. Pancasila sebagai sistem filsafat d. Pancasila sebagai sistem etika e. Nilai-nilai pancasila

b. Pembelajaran Demokratis dan cinta lingkungan sebagai Sikap dan perilaku positif dalam PKn

PKn di sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan banbgsa-bangsa lainnya.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2. Konsep Dan Prinsip Kepribadian Nasional, Demokrasi Konstitusional Indonesia, Semangat Kebangsaan,Cinta Tanah Air Serta Bela Negara 1. Konsep dan prinsip kepribadian nasional

Identitas Nasional Indonesia meliputi segenap yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan Indonesia, ideologi dan agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan.

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.

2. Demokrasi Konstitusional Indonesia a) Pengertian demokrasi

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis” demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “Cratein” atau “Cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.

b) Prinsip dan parameter Demokrasi

Menurut Masykuri Abdillah (Dede Rosyada:2003) prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsip persamaan, kebebasan, dan pluralisme. c) Pilar demokrasi

Menurut Achmad Sanusi, (1993) Pilar demokrasi yang dimaksud ialah demokrasi berdasarkan:1) Ketuhanan yang Maha Esa.2) Kecerdasan,3). Berkedaulatan Rakyat,4). Rule of Low, 5) Pembagian Kekuasaan Negara ,6) HAM, 7) Pengadilan yang Merdeka, 8). Otonomi Daerah, 9) Kemakmuran, 10). Keadilan Sosial.


(1)

kedatangan tamu dari bangsa lain terjadi pergeseran budaya yang sepertinya menerima pengaruh budaya lain atau ikut terpengaruh dengan budaya asing tersebut. Misalnya saja dalam penampilan mode berpakaian, berperilaku, dan lain-lain. Kemukakan pendapatmu dengan alasan-alasan yang logis dan contoh yang aktual!

g. Pengakuan dan usaha penegakan HAM sudah lama diperjuangkan, tetapi sampai saat ini masih saja terjadi berbagai masalah sosial seperti kejahatan penculikan, penganiayaan, pembantaian, penjambretan, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, dan lain-lain. Penindasan terhadap HAM sangatlah bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan yang berarti pelanggaran terhadap HAM. Jelaskan apa saja yang menjadi pemicu permasalahan tersebut! Kemukakan pendapatmu diperkuat dengan contoh aktual!

h. Empat orang siswa kelas IV ketahuan menyontek pada saat Penilaian Tengah Semester. Guru langsung merobek hasil kerjanya dan mengeluarkan keempat siswa tersebut agar setiap siswa akan jera. Apakah benar tindakan guru tersebut? Apa saja yang seharusnya dilakukan guru tersebut? Kemukakan pendapatmu dengan logis!

i. Tiga orang siswa kelas VI SD ditemukan mengambil uang temannya di kelas. Guru langsung membentak-bentak dengan menghukumnya dengan mengeluarkan dalam kelas agar semua siswa akan jera. Apakah tindakan guru tersebut benar atau salah? Apa saja yang seharusnya dilakukan oleh guru yang bersangkutan? Kemukakan pendapatmu dengan alasan-alasan yang logis!

j. Manusia dalam kehidupan bermasyarakat diatur oleh hukum, norma agama, kesusilaan, dan kaidah-kaidah sosial. Hubungan antar norma tersebut tidak dapat dipisahkan dan dibedakan satu sama lain. Mengapa demikian? Kemukakan pendapatmu disertai contoh dalam kehidupan sehari-hari!

k. Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Norma-norma yang berlaku di masyarakat terdiri dari: norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum, dan hukum perundang-undangan. Norma yang mana mengatur pergaulan masing-masing anggota masyarakat agar saling menghormati satu sama lain? Kemukakan pendapatmu dengan menganalisis berbagai norma di atas!

l. Bagaimana caranya Anda menentukan status kewarganegaraan seseorang jika ada seorang anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia dan pada saat lahir sementara tidak jelas status kewarganegaraan dari ayah dan ibunya? Kemukakan alasannya!

Sumber belajar IPA

1. Jelaskan bagaimana gejala abiotik mempengaruhi tumbuhan hijau dan selanjutnya berdampak langsung pada kehidupan hewan dan manusia!


(2)

2. Jelaskan bagaimana gejala-gejala abiotik yang terjadi pada suatu wilayah sehingga terjadi hujan asam!

3. Jika dalam suatu ekosistem sawah dijumpai komponen biotik sebagai berikut: rumput, genjer, kangkung, ulat, belalang, kupu-kupu, padi, katak, keong, cacing, tikus, ular, dan burung pipit. Susunlah beberapa rantai makanan yang terjadi pada ekosistem sawah tersebut. Gambarlah jaring-jaring makanan dalam ekosistem! 4. Salah satu akibat dari peristiwa letusan gunung berapi adalah hujan abu, jelaskan

dampak dari hujan abu tersebut terhadap kelangsungan hidup tumbuhan hijau! 5. Jelaskan bagaimana mekanisme pernafasan pada seseorang yang sedang

mengalami serangan asma!

6. Jelaskan terjadinya perubahan kimiawi dan sekaligus biologi dalam sistem pencernaan makanaan manusia!

7. Dalam kondisi normal, pada saluran manakah makanan membutuhkan waktu paling lama, berikan penjelasan!

8. Pak Dudu hendak mengangkat peti seberat 400 N ke ketinggian 1 m dengan cara diangkat langsung (cara I) dan menggunakan bidang miring (cara II) seperti gambar di bawah ini. Tanda panah menggambarkan arah gaya yang dikerahkan Pak Dudu.

Cara I Cara II

9. Sebuah kelereng dan bola tolak peluru dijatuhkan dari ketinggian yang sama secara bersamaan. Adakah yang lebih dahulu menyentuh lantai? Jelaskan! Bagaimana jika kelereng diganti sehelai bulu burung? Jelaskan!

10. Letakkan sebuah koin ke dalam cangkir yang tidak tembus cahaya. Mundurlah pelan-pelan sampai koin yang terletak di dasar cangkir tidak tampak. Mintalah teman Anda menuangkan air sedikit demi sedikit sampai koin yang ada di dasar cangkir tidak terlihat kembali oleh Anda. Buatlah lukisan jalannya sinar ke mata Anda, sehingga koin tersebut tampak oleh mata!

11. Pada suatu kegiatan perkemahan Sabtu Minggu, Ani mendapatkan tugas menanak nasi menggunakan kayu bakar yang diambil dari pepohonan yang ada di sekitar perkemahan. Sebelumnya Ani harus menyiapkan kayu bakar dengan jalan memotong-motong dan menjemurnya supaya kering. Keesokan hariya Ani menanak nasi dengan menggunakan kayu bakar. Setelah semua makanan siap, seluruh anggota kelompoknya melakukan sarapan pagi, sehingga menjadi sumber energi untuk aktivitas di siang hari. Analisislah perubahan materi yang terdapat pada kasus ini mulai dari awal sampai makanan menjadi energi bagi tubuh!


(3)

a. Lakukan peragaan operasi bilangan bulat berikut dengan menggunakan manik-manik dan garis bilangan:

a. -3 – 5 = ... b. -3 – (-5)

b. Ambillah 2 kertas origami yang sama, yang satu bagilah sedemikian hingga masing-masing berukuran 1

5 bagian, dan yang lain bagilah menjadi 8 bagian. Bandingkan hasil potongan yang terjadi! Jika Anda mengambil sepotong kertas dari origami yang pertama (bilangan pertama) dan tiga potongan kertas dari origami kedua (bilangan kedua), tentukan hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dari kedua bilangan tersebut!

c. Ahmad dan Andi siswa kelas VI SD bersahabat sejak kecil karena rumahnya berdekatan. Suatu hari mereka berdua mengumpulkan uang untuk disumbangkan ke Panti Asuhan, sampai terkumpul Rp280.000,00. Jika perbandingan uang Ahmad dan Andi adalah 35 , berapa selisih uang keduanya?

d. Tentukan ukuran alas dan tinggi jajargenjang serta diagonal belah ketupat jika diketahui luas jajargenjang sama dengan luas belah ketupat yakni 400 cm2! e. Abi mengecek sebuah pipa air bak mandi mempunyai debit 30 liter/detik.

Untuk mengisi bak mandi sampai penuh diperlukan waktu 45 menit. Tentukan volume bak mandi tersebut! Selanjutnya dia mengisi aquarium dengan air 60 liter. Seminggu kemudian Abi membersihkan aquarium tersebut dengan terlebih dahulu mengosongkannya diperlukan waktu 5 menit. Tentukan debit air aquarium tersebut (dalam liter/detik).

f. Sebuah Sekolah Dasar Negeri mendata berat badan seluruh siswa. Setelah dianalisis terdapat lima kelompok siswa dengan berat badan (20 – 24) kg sebesar 27 siswa, kelompok berat badan (25 – 29) kg sebesar 28 siswa, kelompok berat badan (30 – 34) kg sebesar 29 siswa, kelompok berat badan (35 – 39) kg sebesar 25 siswa, kelompok berat badan (40 – 44) kg sebesar 22 siswa, dan kelompok berat badan (45 – 49) kg sebesar 19 siswa. Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data tersebut, kemudian hitunglah rata-rata hitung, median dan modus kelompok data tersebut!

g. Suatu SD di kota mempunyai 4 kelas VI paralalel. Berdasarkan hasil Ujian Sekolah Berstandar Daerah (USBD) diperoleh data sebagai berikut:

Kelas A terdiri dari 30 siswa, rata-rata nila matematikanya adalah 6,5. Kelas B terdiri dari 28 siswa, rata-rata nila matematikanya adalah 7,0. Kelas C terdiri dari 32 siswa, rata-rata nila matematikanya adalah 6,6. Kelas D terdiri dari N siswa, rata-rata nilai matematikanya adalah 7,4. Jika rata-rata nilai matematika gabungan keempat kelas tersebut adalah 6,82, tentuan banyaknya siswa Kelas D tersebut!


(4)

h. Nilai ulangan matematika sekelompok siswa yang berjumlah 45 anak dinyatakan sebagai berikut. Siswa yang mendapat nilai 6 sebanyak 5 anak, siswa yang mendapat nilai 7 sebanyak 12 anak, siswa yang mendapat nilai 8 sebanyak 10 anak, siswa yang mendapat nilai 9 sebanyak 5 anak dan siswa yang mendapat nilai 10 sebanyak 13 anak. Tentukan median dan modus data nilai ulangan matematika sekelompok siswa tersebut!

2. Soal uraian yang dapat anda selesaikan setelah mendapat bantuan mentor Sumber belajar IPA

a. Kebutuhan listrik pada suatu sekolah sebagai berikut: menggunakan 12 buah lampu 25 watt, 1 buah TV 100 watt di Ruang Kepala Sekolah, dan 2 kipas angin 50 watt di Ruang Guru, serta 1 buah dispenser 40 watt. Setiap harinya peralatan tersebut digunakan selama 8 jam. Jika harga listrik Rp1.000,00/kWh, tentukan biaya listrik yang harus dibayar sekolah tersebut setiap bulan dengan jumlah hari efektif 26 hari?

Sumber belajar Matematika

a. Kapankah -p q mempunyai nilai kebenaran salah? Berilah satu contoh -p qɅ Ʌ yang bernilai salah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Apabila q→p merupakan konvers dari p→q, -p →-q merupakan invers dari p→q, dan -q→-p merupakan kontrapositif dari p→q.

Nyatakan konvers, invers, dan kontrapositifnya setiap kondisional berikut:

a. Jika kedua sudut alasnya sama, maka segitiga tersebut sama kaki. b. Jika x habis dibagi 2, maka x merupakan bilangan genap. c. Untuk membangun rumah tipe A dan B, Ali meminta imbalan berturut-turut

Rp60.000.000,00 dan Rp75.000.000,00. Berapa imbalan yang diminta oleh Ali untuk membangun sebuah rumah tipe C, agar rata-rata imbalan ketiga tipe yang diperoleh melebihi imbalan membangun sebuah rumah tipe A?

d. Titik P adalah salah satu titik sudut segitiga siku-siku PQR, siku-siku di Q. Hitunglah nilai perbandingan trigonometri lainnya, jika diketahui:

a. sin P = 1213 b. tangen P = 2⁄3 c. cos P = 1⁄3 d. csc P = 5

e. Volume tabung adalah luas alas x tinggi, dengan alas berbentuk lingkaran. Jika sebuah kerucut dengan alas dan tinggi yang sama dengan tabung tersebut, bagaimana menemukan hubungan antara volume tabung dengan volume kerucut?

f. Seorang siswa SD akan mengukur tinggi tiang bendera tanpa mengukur secara P


(5)

bendera dan berjalan sejauh 12 m dari tiang bendera, kemudian dia menggunakan klinometer tersebut untuk mengukur sudut elevasi antara mata dan titik puncak tiang bendera, ternyata sudut elevasi besarnya 60o. Tentukan tinggi tiang bendera tersebut! Perhitungkan jarak mata ke tanah!

g. Kolam lele berbentuk balok dengan ukuran bagian dalam panjang 70 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 90 cm. Kolam lele berisi air sampai pada ketinggian 30 cm. Ketika 5 buah batu bata yang masing-masing berukuran 14 cm x 8 cm x 6 cm dimasukkan ke dalam kolam tersebut sebagian air tumpah. Tentukan berapa cm3 volume air yang tumpah!

3. Soal yang yang masih belum dapat diselesaikan dengan baik atau belum sempat dilakukan pembimbingan dari mentor.

Tidak ada soal yang tidak bisa diselesaikan.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Melalui laporan akhir pembekalan materi peserta PLPG tahun 2017, penulis mendapatkan kemajuan-kemajuan dalam pemahaman materi pedagogik yang sangat bermanfaat untuk mengenali peserta didik secara holistik untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan teknik, metode, stretergi, maupun pendekatan yang berpusat pada peserta didik dan di harapkan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pada materi profesional penulis pun memahami banyak konsep tentang IPS, Bahasa Indonesia, PKn, IPA, dan Matematika walaupun masih ada beberapa materi yang belum dipahami secara sepenuhnya tapi dengan ada modul mata pelajaran profesional ini sangat bermanfaat dalam pemahaman konsep, teori materi agar lebih mampu dalam melaksanakan pembelajaran di kelas yang mudah difahami oleh peserta didik.

A. Saran

1. Bagi para peserta PLPG hendaknya memahami sumber belajar pedagogik dan profesional dan mampu mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajar serta permasalahan-permasalahan peserta didik selama ini


(6)

2. Bagi guru hendaknya sumber belajar ini menjadi bahan bacaan yang dijadikan pedoman dalam meningkatkan kompetensi sebagai guru profesional yang mampu menguasai teori pedagogik dan profesional

3. Bagi kepala sekolah; laporan akhir materi PLPG 2017 ini bisa menjadi bahan bacaan dan pertimbangan kepada guru-guru agar memahami dan mengimplementasikan materi pedagogik dalam berbagai hal terkait teknik, strategi, model, atau pendekatan yang dilakukan. Begitu juga materi profesional yang bisa memecahkan materi yang kadang diajarkan dengan cara yang salah.