6
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Perhubungan dan Komunikasi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kota Payakumbuh. Menurut Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Perhubungan dan Komunikasi dijelaskan tugas
pokok dan fungsi sesuai susunan organisasi Dinas Perhubungan dan Komunikasi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Tugas Pokok :
Membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintah kota di bidang perhubungan dan komunikasi
Fungsi : a.
Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan dan komunikasi
b. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan kesekretariatan di lingkungan dinas
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan kota dan pelayanan umum di bidang
perhubungan dan komunikasi d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah, pemerintah propinsi
dan mitra kerja e. Pengkoordinasian,
perencanaan, penyelenggaraan,
pengendalian dan
pengawasan tugas-tugas sekretariat dan bidang dengan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN.
2. Sekretaris Tugas Pokok :
Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan Dinas Perhubungan dan Komunikasi, menyelenggarakan
administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, serta mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.
Fungsi : a.
Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan bidang perhubungan dan komunikasi
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN
7
b. Penyelenggaraan tugas ketatausahaan dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi umum dan perlengkapan
c. Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta
penyusunan dan penyampaian laporan hasil evaluasi d. Pengkoordinasian penyusunan program kerja Dinas
e. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, penyusunan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas dinas
3. Bidang Lalu Lintas dan Pengendalian Operasional Tugas Pokok :
Menyusun petunjuk teknis operasional penyelenggaraan dan melaksanakan pengembangan, pengendalian dan pengawasan di bidang lalu lintas dan
pengendalian operasional. Fungsi :
a. Penyelenggaraan penyusunan dan pelaksanaan petunjuk operasional bimbingan
keselamatan lalu lintas dan pengendalian operasional b. Penyelenggaraan penyusunan dan pelaksanaan manajemen dan rekayasa
transportasi c.
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait di bidang lalu lintas dan pengendalian operasional
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan pengendalian operasional
4. Bidang Angkutan Tugas Pokok :
Menyusun petunjuk teknis operasional penyelenggaraan dan melaksanakan pengembangan, pengendalian dan pengawasan di bidang angkutan lalu lintas.
Fungsi : a.
Penyelenggaraan penyusunan dan pelaksanaan petunjuk operasional di bidang angkutan
b. Pengkoordinasian perizinan usaha dan penetapan tarif angkutan c.
Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan mitra kerja di bidang angkutan d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan
e. Pelaksanaan survey penghitungan dan analisis kebutuhan angkutan umum. 5. Bidang Sarana dan Prasarana
Tugas Pokok : Menyusun petunjuk teknis operasional penyelenggaraan dan melaksanakan
pembinaan teknis sarana dan perbengkelan, serta pengendalian dan pengawasan pembangunan dan pemanfaatan sarana dan prasarana lalu lintas.
8
Fungsi : a.
Penyusunan petunjuk teknis operasional penyelenggaraan pelaksanaan teknis sarana dan perbengkelan
b. Pembinaan teknis sarana dan perbengkelan c.
Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pembangunan sarana dan prasarana lalu lintas.
6. Bidang Komunikasi Tugas Pokok :
Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang pos dan telekomunikasi
Fungsi : a.
Pembinaan, pengendalian dan pemberian izin kelembagaan pos dan telekomunikasi
b. Penyelenggaraan pengawasan di bidang pos dan telekomunikasi Strukur organisasi Dinas Perhubungan dan Komunikasi terdiri dari 1 satu eselon II b, 1
satu eselon III a, 4 empat eselon III b, 11 sebelas eselon IV a dan 3 tiga eselon IV b. Untuk lebih lengkap SOTK Dinas Perhubungan dan Komunikasi terlampir.
2.2. Sumber Daya
Sumber daya yang dimiliki Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh terdiri dari sumber daya manusia, fasilitas lalu lintas jalan serta 3 tiga Unit Pelaksana Teknis
Dinas UPTD sebagai unit yang mengelola aset dinas penghasil PAD Kota Payakumbuh di sektor perhubungan.
1. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan dan Komunikasi posisi awal tahun 2013 adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan Golongan
NO GOLONGAN
JUMLAH KETERANGAN
1 IV
5 2
III 20
3 II
29 4
I 2
JUMLAH 56
9
b. Berdasarkan Jabatan
NO ESELON
JUMLAH KETERANGAN
1 II
1 2
III 5
3 IV
18 4
Fungsional -
5 Staf
32 JUMLAH
56 c.
Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN
JUMLAH KETERANGAN
1 S3
- 2
S2 3
3 S1DIV
14 4
D3 5
5 D2
3 6
SLTA 29
7 SLTP
2 8
SD -
JUMLAH 56
2. Fasilitas Lalu Lintas Jalan
Fasilitas lalu lintas jalan meliputi rambu lalu lintas, marka jalan, traffic light, warning light, guard rail dan traffic cone. Fasilitas lalu lintas jalan berfungsi sebagai alat
perekayasa lalu lintas demi terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Kondisi awal Tahun 2013, jumlah fasilitas lalu lintas jalan yang
terpasang masih 40 dari total kebutuhan.
3. Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD
Unit Pelaksana Teknis Dinas dibentuk berdasarkan Perda Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh. Pada Dinas
Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh terdapat 3 tiga UPTD yaitu UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, UPTD Terminal dan UPTD Parkir.
a. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor melaksanakan tugas pengujian kelaikan jalan kendaraan bermotor wajib uji. Pengujian dilaksanakan secara mekanis,
yaitu pengujian dengan menggunakan peralatan uji. Jumlah alat uji yang
10
terasang adalah 4 empat unit alat uji yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan RI dengan jumlah penguji sebanyak 6 enam orang.
b. UPTD Terminal UPTD Terminal membawahi 3 tiga terminal penumpang yang ada di Kota
Payakumbuh, yaitu sebagai berikut: 1 Terminal Bus Koto Nan Empat Tipe B
2 Terminal Angkot dipusat Pasar Payakumbuh Tipe C 3 Terminal Angdes dipusat Pasar Payakumbuh Tipe C
Sesuai dengan RUJTJ Primer Sumatera Barat bahwa terminal simpul transportasi untuk wilayah pengembangan II hingga tahun 2010 minimal tipe
terminal adalah tipe B. Terminal yang ada di Kota Payakumbuh dirasakan saat ini tidak memadai lagi sesuai dengan demand yang berkembang. Terminal yang
ada di Kota Payakumbuh berjumlah 3 tiga terminal penumpang, yang terdiri dari 1 satu terminal tipe B dan 2 dua terminal tipe C.
Kondisi masing-masing terminal dapat digambarkan sebagai berikut : 1 Terminal Bus Koto Nan IV
Terminal ini dibangun pada Tahun 1980, dari segi kondisi dan lokasi terminal ini tidak lagi layak untuk digunakan. Fasilitas pendukung terminal yang tidak
lagi layak menyebabkan kurangnya tingkat kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa terminal, sehingga masyarakat mulai enggan menggunakan
jasa terminal. 2 Terminal Angkutan Kota
Kondisi terminal masih bagus, tetapi terjadi penyempitan ruang terminal karena sebagian dari terminal digunakan sebagai penampungan pedagang.
3 Terminal Angkutan Pedesaan Labuah Baru Kondisi terminal masih bagus dan layak, tetapi karena pertumbuhan jumlah
angkutan pedesaan terminal ini tidak lagi mampu menampung jumlah kendaraan yang masuk terminal. Ini menyebabkan sebagian angkutan
pedesaan mangkal di jalan pintu keluar terminal. c.
UPTD Parkir Pelayanan parkir di Kota Payakumbuh masih memanfaatkan pelataran toko dan
bahu jalan. Jumlah titik parkir yang dikelola UPTD parkir kondisi awal Tahun 2013 sebanyak 25 titik yang tersebar pada jalan-jalan utama di pusat kota
Payakumbuh
11
2.3. Kinerja Pelayanan
Tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan dan Komunikasi berdasarkan sasaran target Rencana Strategis Dinas Tahun 2008 – 2012
NO PROGRAM KEGIATAN
HASIL YANG DICAPAI KET
I Program Pembangunan Prasarana dan
fasilitas perhubungan Kegiatan:
1. Penyusunan kebijakan, norma,
standar dan prosedur bidang perhubungan
Terlaksanya penyusunan sebanyak 5 lima buah Ranperda di bidang perhubungan dan
komunikasi dan telah di perdakan sebanyak 2 dua buah
II Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Fasilitas LLAJ Kegiatan :
1. Rehabilitasi pemeliharaan
prasaranafasilitas lalu lintas Terlaksananya pemeliharaan sebanyak 16
enam belas unit traffic light dan warning light.
III Program Peningkatan Pelayanan
Angkutan Kegiatan :
1. Pengumpulan dan analisis data
base pelayanan angkutan 2.
Pemilihan dan pemberian penghargaan sopir juru mudi
awak angkutan umum teladan
3. Koordinasi dalam peningkatan
pelayanan angkutan
4. Peningkatan disiplin masyarakat
menggunakan angkutan
5. Penciptaan keanaman dan
kenyamanan penumpang di lingkungan terminal
Terlaksananya pengadaan software data base faslitas lalu lintas dan angkutan jalan
Terlaksanyanya pemilihan serta pemberian penghargaan kepada sopir angkutan umum
teladan tingkat Kota Payakumbuh sebanyak 2 dua orang tiap tahun
Terlaksananya pengaturan dan pengamanan lalu lintas dan angkutan jalan dengan
koordinasi dengan instansi terkait
Ikut sertanya Kota Payakumbuh dalam Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
Tingkat Nasional dengan meraih 5 lima plakat Wahana Tata Nugraha
Terlaksananya pengaturan dan pengamanan di lingkungan terminal
IV Program Pengendalian dan Pengamanan
Lalu Lintas Kegiatan :
1. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
2. Pengadaan marka jalan
3. Pengadaan pagar pengaman jalan
4. Pengadaan APILL
Terlaksananya pemasangan rambu-rambu lalu lintas sebanyak 250 buah
Terlaksananya pemeliharaan marka jalan sebesar 4000 m2
Terlaksananya pemasangan pagar pengaman jalan sepanjang 350 m
Terlaksananya pemasangan APILL sebanyak 2 dua unit
V Program Peningkatan Kelaikan Pengujian
Kendaraan Bermotor Kegiatan :
1. Pembangunan Balai Pengujian
Kendaraan Bermotor 2.
Pengadaan Bahan-bahan operasional pengujian kendaraan
bermotor Terlaksananya pembangunan gedung
pengujian kendaraan bermotor sebanyak 1 satu unit gedung uji
Tersedianya bahan operasional pengujian kendaraan bermotor selama 5 lima tahun
12
VI Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi dan Media Masa Kegiatan :
1. Pembinaan Pengembangan
Jaringan Komunikasi dan Informasi Terlaksananya pendataan, perizinan dan
pengawasan penyedia jasa telekomunikasi VII
Program Pengendalian Keamanan dan Peningkatan Pelayanan Parkir
1. Koordinasi dalam peningkatan
pelayanan parkir Terlaksananya pelayanan parkir di bahu
badan jalan umum
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dalam pengembangan pelayanan Dinas Perhubungan dan Komunikasi selalu dihadapkan kepada tantangan-tantangan. Tetapi walaupun demikian masih terdapat peluang yang
cukup besar dalam pengembangan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hasil analisis terhadap Renstra Kementerian Perhubungan, Renstra Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Barat, telaah RTRW serta analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis didapatkan tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Payakumbuh untuk lima tahun kedepan. 1. Tantangan pengembangan pelayanan
Tantangan dalam pengembangan pelayanan adalah sebagai berikut : a.
Terbatasnya sumberdaya daerah terutama sumberdaya keuangan daerah. b. Kepemilikan tanah di Kota Payakumbuh yang sebagian besar merupakan tanah
ulayat, dimana untuk pembebasan tanah bagi pembangunan sektor transportasi sangat sulit dalam pembebasannya.
c. Lahan yang tersedia untuk pengembangan pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan merupakan lahan produktif. d. Pertumbungan ekonomi yang besar menyebabkan tingginya urbanisasi yang
berdampak kepada tumbuhnya pemukiman-pemukinan baru. e. Pemilihan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi menyebabkan
penurunan kinerja angkutan umum serta menambah resiko kemacetan lalu lintas.
2. Peluang pengembangan pelayanan Walaupun tantangan untuk lima tahun kedepan cukup besar, tetapi masih terselip
beberapa peluang dalam pengembangan pelayanan, diantaranya : a.
Letak geografis Kota Payakumbuh yang terletak pada pintu gerbang Propinsi Sumatera Barat dengan Propinsi Riau.
b. Kondisi topografi yang datar serta minim resiko bencana alam. c.
Terjalinnya koordinasi yang cukup baik dengan instansi vertikal dan horizontal.
13
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Permasalahan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan adalah sebagai berikut :
1.
Pertumbuhan penduduk perkotaan yang tinggi dan tidak merata, serta cenderung terpusat di pusat – pusat kegiatan kota akibat urbanisasi yang sulit terkendali. Beban
bagi penyediaan pelayanan transportasi menjadi tinggi karena umumnya pelaku urbanisasi memiliki tingkat pendapatan rendah,
2.
Aktivitas ekonomiperdagangan, pelayanan umum dan pemerintahan masih berorientasi di pusat kota,
3.
Pergerakan lalu lintas dari kawasan sekitar menuju pusat kota hampir tidak mungkin dibatasi kecuali untuk lalu lintas angkutan umum dan barang regional,
4.
Terjadi Mix Traffic antara kendaraan bermotor dengan kendaraan tidak bermotor di pusat kota,
5.
Keterbatasan fasillitas perlengkapan jalan baik secara kuantitas maupun kualitas.
6.
Keterbatasan areal parkir diruas - ruas jalan utama pusat kota, dan kemacetan lalu lintas
7.
Lahan khusus parkir yang ada diruas - ruas jalan utama pusat kota tidak mampu lagi menampung kendaraan yang parkir, sehingga untuk lokasi parkir digunakan bahu
jalan yang pada akhirnya dapat mengurangi lebar efektif jalan.
8.
Kemacetan lalulintas di perkotaan yang diakibatkan karena pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang tidak seimbang dengan peningkatan prasarana jalan
serta jumlah personil dan manajemen operasi yang lemah,
9.
Kapasitas, penetrasi, integrasi, dan kualitas pelayanan angkutan umum belum mencukupi, sehingga belum mampu dioptimalkan kinerjanya dalam mengatasi
problem angkutan umum di perkotaan,
10.
Penataan ruang kota yang kurang rapih menyebabkan penyediaan jaringan prasarana dan pelayanan transportasi yang terhirarki secara efisien sulit diwujudkan.
11.
Lokasi dan kondisi terminal AKDP dan AKAP tidak lagi layak sehinggga perlu direlokasi dan dibangun terminal yang representatif,
12.
Belum tersedianya terminal angkutan barang.
BAB III ISUE-ISUE STRATEGIS
14
13.
Belum tersedianya terminal untuk bendi dan jalur khusus untuk bendi.
14.
Pertumbuhan ojek yang semakin tinggi.
15.
SDM yang masih belum mencukupi.
16.
Kesadaran masyarakat di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang masih rendah.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota
Visi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh adalah “Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan
dan Pendidikan yang Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Dari visi tersebut dikembangkan menjadi 7 tujuh misi, dimana yang terkait langsung dengan fungsi pelayanan Dinas Perhubungan dan Komunikasi adalah :
1. Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat Misi Pertama.
Untuk mencapai misi tersebut berdasarkan kaedah bahwa transportasi merupakan urat nadi perekonomian menuntut aksessibilitas transportasi yang lancar dan
terjangkau. Untuk mewujudkan Kota Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat harus ditunjang dengan sistem transportasi yang
handal baik itu transportasi darat maupun transportasi udara. Akan sangat mustahil mewujudkan misi tersebut dengan mengandalkan kinerja pelayanan transportasi
yang rendah. Salah satu tujuan dari misi ini adalah berkembangnya aktifitas perekonomian di Kota
Payakumbuh sebagai pusat distribusi barang dan jasa baik skala lokal, regional, maupun persiapan sebagai pusat pasokan komoditi barang dan jasa untuk
kebutuhan pasar ASEAN. Dalam mencapai tujuan ini dibutuhkan infrastruktur penunjang sektor transportasi
yang handal, yaitu harus adanya ketersediaan infrastruktur angkutan orang dan angkutan barang yang representatif.
2. Memaksimalkan pembangunan infrastruktur fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Misi Ketujuh.
Dalam hal pembangunan infrastruktur untuk pelayanan sektor perhubungan, komunikasi dan informatika ditujukan untuk :
a. Pembangunan infrastruktur Transportasi
- Meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran dan
kenyamanan berlalu lintas. -
Meningkatkan manajemen pelayanan transportasi.
15
b. Pembangunan infrastruktur Komunikasi dan Informatika - Meningkatnya pelayanan komunikasi.
- Kemudahan masyarakat mengakes informasi.
Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan yang telah diuraikan diatas terdapat beberapa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi pencapaian visi dan misi
Walikota dan Wakil Walikota tersebut adalah : 1
Belum tersedianya infrastruktur dan prasarana transportasi publik yang memadai. 2
Keterbatasan fasillitas perlengkapan jalan baik secara kuantitas maupun kualitas. 3
Keterbatasan sarana media informasi publik. Sedangkan yang menjadi faktor pendorong adalah :
1 Letak geografis Kota Payakumbuh yang sangat strategis karena terletak di pusat
Kabupaten Limapuluh Kota dan merupakan pintu gerbang Propinsi Sumatera Barat dengan Propinsi Riau.
2 Kondisi topografinya cenderung datar dan berada pada daerah yang bebas rawan
bencana. 3
Tingginya minat swasta untuk berinvestasi di Kota Payakumbuh.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Perhubungan, Renstra Kementerian Komunikasi dan
Informatika dan Renstra Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Barat
Yang menjadi sasaran utama dari Renstra Kementerian Perhubungan, Renstra Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Renstra Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Propinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut : 1. Sektor Perhubungan
a. Meningkatnya pelayanan transportasi orang dan barang, yaitu transportasi yang
murah, cepat, lancar dan menjangkau ke pelosok-pelosok. b. Meningkatnya keamanan, keselamatan, kelancaran, ketertiban dan kenyamanan
berlalu lintas. c.
Menurunnya angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. d. Menurunnya tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas
2. Sektor Komunikasi dan Informatika a.
Meningkatnya kualitas pelayanan komunikasi dan informatika b. Menurunnya pelanggaran dan penyalahgunaan media komunikasi dan
informatika.
16
Berdasarkan telaahan Renstra Kementerian dan Renstra SKPD Propinsi tersebut terdapat beberapa faktor-faktor penghambat, yaitu :
1 Tingginya pelanggaran muatan lebih yang menyebabkan kerusakan pada permukaan
jalan. 2
Masih lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran di jalan. 3
Fasilitas perlengkapan jalan yang masih belum memadai. 4
Kesadaran masyarakat di bidang lalu lintas dan angkutan jalan yang masih rendah. 5
Kualitas pelayanan komunikasi dan informatika. 6
Masih terdapat pelanggaran dalam pelayanan pos dan telekomunikasi Sedangkan yang menjadi faktor pendorong adalah :
1 Beroperasinya fly over Kelok Sembilan.
2 Rencana pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru
3 Tersedianya landasan hukum yang kuat yaitu dengan lahirnya undang-undang
tentang lalu lintas dan angkutan jalan serta undang-undang penyelenggaraan komunikasi dan informatika.
4 Terjalinnya koordinasi yang baik antar lembaga baik secara vertikal maupun
horizontal.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Berdasarkan telaah RTRW Kota Payakumbuh dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis faktor-faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Perhubungan dan Komunikasi adalah sebagai berikut : 1.
Faktor Penghambat : a.
Sebagian besar wilayah Kota Payakumbuh merupakan kawasan budidaya dan lahan produktif sehingga menyulitkan dalam pembangunan infrastruktur yang
membutuhkan lahan yang luas. b. Penurunan kualitas udara akibat pencemaran udara yang disebabkan
penggunaan kendaraan bermotor di jalan 2.
Faktor Pendorong : a.
Rencana pembangunan terminal orang dan barang sudah termuat dalam RTRW dan lokasinya terletak pada simpul-simpul transportasi.
b. Kondisi alam Kota Payakumbuh yang masih terjaga keasriannya.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Dari gambaran permasalahan pelayanan pada Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh, telahaan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh
Periode 2012-2017, telaahan Renstra Kementerian dan Renstra Dinas Perhubungan
17
Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Barat serta telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ditetapkan isu-isu strategis yang akan
ditangani melalui Rencana Strategis Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh Tahun 2013-2017, yaitu :
1. Meningkatnya kebutuhan terhadap transportasi publik
2. Meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi
3. Meningkatnya angka pelanggaran lalu lintas
4. Tingginya tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas
5. Menurunnya tingkat pelayanan angkutan umum
6. Kenaikan harga minyak dunia
7. Dampak pemanasan global akibat pencemaran udara yang ditimbulkan emisi gas
buang kendaraan bermotor. 8.
Meningkatnya pelanggaraan penyelenggaraan komunikasi dan informatika 9.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap media informasi 10. Tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang tata cara berlalu lintas
yang baik dan benar
18
4.1. Visi dan Misi Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh
1. Pernyataan Visi Perumusan visi dan misi Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh
mencerminkan keinginan yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus yang jelas serta berorientasi kepada masa depan dalam mewujudkan keselamatan, keamanan,
kelancaran dan ketertiban lalu lintas. Visi Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh adalah :
“Terwujudnya pelayanan perhubungan dan komunikasi yang handal, dan memberikan nilai tambah”
2. Penjelasan Makna Pelayanan perhubungan yang handal, diindikasikan dengan upaya Dinas Perhubungan
dan Komunikasi memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat pengguna jasa perhubungan, yaitu dengan pelayanan perhubungan yang aman, selamat,
nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok kota serta mampu mendukung pembangunan daerah Kota Payakumbuh.
Pelayanan perhubungan yang memberikan nilai tambah diindikasikan oleh
penyelenggaran perhubungan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang.
Untuk menjabarkan visi Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh perlu ditetapkan misi sebagai cara untuk pencapaian visi tersebut. Misi Dinas Perhubungan dan
Komunikasi adalah sebagai berikut : 1 Meningkatkan dan memberdayakan SDM Perhubungan yang berkualitas dan
profesional; 2 Mengusahakan ketersediaan kecukupan dan kehandalan sarana, prasarana dan
fasilitas transportasi yang didukung oleh kebijakan, norma standar dan prosedur bidang perhubungan;
3 Memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan perhubungan;
4 Terselenggaranya pelayanan angkutan umum yang aman, murah, tepat waktu dan menjangkau seluruh pelosok;
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
19
5 Meningkatkan Keamanan Dan Keselamatan Serta Fungsi Pengawasan Sektor Transportasi;
6 Mengusahakan ketersediaankecukupan dan kehandalan prasarana dan sarana komunikasi dan informatika.
4.2. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan pembangunan Dinas Perhubungan dan Komunikasi adalah sebagai berikut :
a Menciptakan aparatur perhubungan yang berkualitas dan kompeten di bidangnya
b Terwujudnya pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan c
Tersedianya sarana dan prasarana transportasi publik d Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan perhubungan
e Menjaga dan meningkatkan kualitas sarana dan fasilitas LLAJ f
Meningkatkan pelayanan pengguna jasa angkutan umum g Terlaksananya pengendalian dan pengaman lalu lintas
h Meningkatnya pelayanan parkir i
Meningkatnya kualitas pengujian kendaraan bermotor j
Meningkatnya penyebaran informasi kepada masyarakat 2.
Sasaran umum pembangunan Dinas Perhubungan dan Komunikasi adalah sebagai berikut :
a Peningkatan kualitas dan kompetensi Pegawai Dinas Perhubungan dan Komunikasi
b Perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi publik c
Pembangunan infrastruktur transportasi publik d Penyediaan peraturan daerah bidang perhubungan dan komunikasi
e Pembangunan Halte f
Penyusunan Dokumen perencanaan bidang perhubungan g Pemeliharaan perawatan terminal
h Pemeliharaan perawatan fasilitas lalu lintas i
Pemeliharaan perawatan alat uji kendaraan bermotor j
Penyediaan data base LLAJ k Peningkatan pengetahuan pelajar tentang tata cara berlalu lintas
l Peningkatan pengetahuan sopir angkutan umum
m Penurunan angka kecelakaan lalu lintas n Peningkatan disiplin masyarakat berlalu lintas
o Penciptaan keamanan dan kenyamanan lingkungan terminal
20
p Pengadaan rambu-rambu lalu lintas q Pengadaan marka jalan
r Pengadaan pagar pengaman jalan
s Pengadaan APILL
t Pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ
u Pelayanan parkir di bahu jalan umum v Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor
w Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informatika x Pembangunan stasiun radio daerah
4.3. Strategi
Strategi dan Kebijakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan didasarkan kepada tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam periode 5
tahun mendatang. Strategi Dinas Perhubungan dan Komunikasi dalam mewujudkan visi dan misinya adalah :
1 Mengirim personil untuk mengikuti diklat bidang perhubungan 2 Menyusun perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi publik
3 Menyiapkan lokasitanah untuk pembangunan infrastruktur transportasi publik 4 Membangun infrastruktur transportasi publik
5 Menyusun Ranperda Bidang Perhubungan dan Komunikasi 6 Menyediakan fasilitas perlengkapan jalan
7 Membangun halte sebagai tempat naik turun penumpang di jalan 8 Menyusun dokumen Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas Jalan
9 Merevisi Tataran Transportasi Lokal 10 Melaksanakan rehabilitasi terminal
11 Perawatan dan perbaikan fasilitas lalu lintas 12 Pemeliharaan dan perbaikan alat uji kendaraan bermotor
13 Kalibrasi peralatan pengujian kendaraan bermotor 14 Menyusun database melalui teknik survey
15 Penyuluhan ke sekolah-sekolah 16 Pemilihan sopir angkutan umum teladan
17 Membentuk Forum LLAJ 18 Ikut serta dalam Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota Tingkat Nasional
19 Melaksanakan pengawasan dan pengamanan di lingkungan terminal 20 Mengadakan dan memasang rambu lalu lintas
21 Mengadakan dan memasang marka jalan 22 Mengadakan dan memasang pagar pengaman jalan
23 Mengadakan dan memasang APILL
21
24 Melaksanakan Lomba Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ 25 Melaksanakan pengawasan, pengamanan parkir kendaraan di bahu jalan umum
26 Penambahan alat uji kendaraan bermtor 27 Penyediaan bahan operasional pengujian kendaraan bermotor
28 Melaksanakan pengawasan dan pendataan perizinan penyedia jasa telekomunikasi 29 Membangun stasiun radio daerah
4.4. Kebijakan
Kebijakan-kebijakan yang diambil Dinas Perhubungan dan Komunikasi yaitu : 1 Mendorong dan memfasilitasi aparatur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
2 Mensosialisisaikan kepada masyarakat perang penting infrastruktur transportasi publik kepada masyarakat.
3 Menyusun perencanaan yang matang dalam pembangunan infrastruktur transportasi publik
4 Berkoordinasi dengan pemerintah propinsi dan kementerian terkait serta pihak swasta dalam hal pendanaan dan pembiayaan pembangunan infrastruktur
transportasi publik. 5 Membentuk Tim Penyusunan Ranperda
6 Penyediaan dana untuk pembangunan halte. 7 Kerjasama dengan pihak swasta untuk pembangunan halte
8 Penyediaan dana untuk penyusunan dokumen perencanaan 9 Penyediaan dana untuk perawatan, perbaikan dan pemeliharaan sarana dan fasilitas
LLAJ 10 Penyediaan dana untuk survey dan pembuatan program sistem informasi
11 Membentuk tim untuk penyuluhan ke sekolah-sekolah 12 Membentuk panitia pemilihan sopir angkutan umum teladan
13 Membentuk Forum LLAJ dengan SK Walikota 14 Mengikuti Lomba Tertib Lalu Lintas
15 Membuat surat perintah tugas PAM terminal 16 Penyediaan dana untuk pengadaan dan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan
17 Pembentukan Panitia pelaksana Lomba Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ 18 Membuat Surat Perintah Tugas PAM Parkir
19 Penyediaan dana untuk pengadaan alat uji kendaraa bermotor dan bahan operasional pengujian kendaraan bermotor
20 Membentuk tim pengawas dan pendataan perizinan penyedia jasa telekomunikasi 21 Penyediaan dana untuk pembangunan radio daerah
23
Bab ini membuat rencana program, kegiatan, idikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif untuk periode 2012-2017. Rencana program, kegiatan, idikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif disajikan dalam bentuk matrik kegiatan. Seluruh rencana program dan kegiatan ditujukan untuk menyelesaikan 2 dua issue utama
dalam bidang perhubungan yaitu issue keselamatan lalul lintas dan issue kelancaran dan ketertiban lalu lintas. Oleh karena itu rencana program dan kegiatan dititikberatkan pada
peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas dan perubahan perilaku berlalu lintas. Rencana program Dinas Perhubungan dan Komunikasi untuk periode 2012-2017 adalah sebagai
berikut : 1.
Program pelayanan administrasi perkantoran 2.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3.
Program peningkatan disiplin aparatur 4.
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 5.
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 6.
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ 7.
Program peningkatan pelayanan angkutan 8.
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan 9.
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 10. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
11. Program pengembangan komunikasi dan media masa 12. Program pengendalian keamanan dan peningkatan pelayanan parkir
13. Program penyusunan perencanaan bidang perhubungan 14. Program perencanaan pembangunan daerah.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
28
Indikator kinerja Dinas Perhubungan dan Komunikasi disusun berdasarkan SPM dan mengacu kepada RPJMD untuk Tahun 2012-2018 adalah sebagai berikut :
NO INDIKATOR KINERJA
Kondisi kinerja
pada awal periode
RPJMD Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi kinerja
pada akhir periode
RPJMD Tahun 0
Tahun 1 Tahun 2
Tahun 3 Tahun 4
Tahun 5 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1. Jumlah perencanaan
infrastruktur transporasi publik
1 1
3 -
- 5
2. Jumlah infrastruktur
transporasi publik terbangun
- -
- 1
1 1
3. Jumlah ranperda
bidang perhubungan 3
- 2
- 3
- 8
4. Persentase kelaikan
terminal 20
40 40
70 80
90 90
5. Persentase kelaikan
fasilitas perlengkapan jalan
65 70
75 80
85 90
90 6.
Persentase kelaikan alat uji kendaraan
bermotor 40
100 100
100 100
100 100
7. Tingkat kesadaran
masyarakat berlalu lintas
60 63
66 69
72 75
75 8.
Jumlah sopir teladan 4
2 2
2 2
2 14
9. Angka kecelakaan lalu
lintas 100.000 pddk 100
90 80
70 60
50 50
10. Jumlah gangguan
keamanan di terminal 11.
Jumlah halte terbangun
5 -
2 2
2 2
13 12.
Persentase ketersediaan fasilitas
perlengkapan jalan 45
50 55
60 65
70 70
13. Jumlah pelajar
pelopor keselamatan LLAJ
30 30
30 30
120 14.
Jumlah jenis alat uji kendaraan bermotor
3 -
- 2
- -
5 15.
Persentase jasa telekomunikasi ilegal
40 35
30 20
10 16.
Jumlah stasiun radio daerah
- 1
- -
- 1
17. Jumlah dokumen
perencanaan perhubungan
1 1
- -
- -
2
BAB VI INDIKATOR KINERJA
29
Perencanaan merupakan poin penting yang harus mendapat perhatian serius karena merupakan titik tolak pertama sebagai kunci penentu keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Rencana Strategis Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 merupakan perencanaan pelaksanaan pembangunan untuk lima tahun yang mencakup
strategi, kebijakan, program kerja dan kegiatan pembangunan perhubungan dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki, sosial dan budaya.
Strategi perencanaan pembangunan dalam renstra ini diperoleh dengan mengidentifikasi permasalahan baik internal maupun eksternal, potensi serta sumberdaya yang dimiliki.
Selanjutnya hasil inventarisir disusun strategi dan kebijakan dengan manggunakan analisis SWOT. Strategi dan kebijakan yang telah diambil diharapkan mampu menjawab persoalan-
persoalan bidang perhubungan di Kota Payakumbuh untuk lima tahun mendatang. Menyadari keterbatasan Dinas Perhubungan dan Komunikasi dalam sumber daya guna
mewujudkan sasaran pembangunan di bidang perhubungan sangat diharapkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari lingkungan internal Dinas Perhubungan dan Komunikasi sendiri
maupun instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat serta mitra kerja lainnya.
Dengan dukungan yang kuat, motivasi dan semangat kerja yang tinggi maka diharapkan akan terwujudnya transportasi yang efektif, efisien, handal dan berdaya saing yang dapat menunjang
sektor perekonomian dan sektor-sektor lainnya.
BAB VII PENUTUP