Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 4 Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan, menjelaskan ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD menurut urusan pemerintahan daerah, berupa gambaran realisasi pencapaian efekifitas dan efisiensi program, Bab IV Kebijakan Akuntansi, menjelaskan kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam rangka penyusunan laporan keuangan, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan, menjelaskan rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan keuangan,baik Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional maupun Laporan Perubahan Ekuitas, Bab VI Dijabarkan tentang penjelasan atas informasi-informasi non keuangan, domisili dan bentuk hukum suatu entitas, penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokok. Bab VII Penutup menjelaskan uraian penutupan berupa simpulan-simpulan penting tentang laporan keuangan. PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 5

BAB II KEBIJAKAN KEUANGAN,EKONOMI MAKRO DAN PENCAPAIAN

TARGET PEMERINTAH DAERAH 2.1 KEBIJAKAN KEUANGAN

2.1.1 Kebijakan Peningkatan Pendapatan

Kebijakan perencanaan pendapatan daerah tahun 2015 diupayakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, yang diarahkan pada usaha terus menerus dan berkelanjutan sehingga pada akhirnya diharapkan akan dapat memperkecil ketergantungan terhadap sumber pendapatan dari Pemerintah Pusat. Kabupaten Tanah Datar mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup banyak, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena sebagian berada pada kawasan konservasi yang harus dijaga dan dilindungi. Hal ini tentu saja berimbas pada kontribusi Pendapatan Asli Daerah. Meskipun demikian pemerintah daerah akan terus berusaha untuk melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan pendapatan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah membatasi objek pajak untuk mengembangkan sumber-sumber pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah termasuk penggalian sumber- sumber pendapatan yang berasal dari sumbangan pihak ketiga, kecuali daerah diberi peluang untuk mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah dari sektor pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, baik yang berbentuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sumber-sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pendapatan Asli Daerah merupakan porsi pendapatan yang secara hukum dan upaya yang diperoleh melalui usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, melalui kreatifitas dan inovasi yang konstruktif dari Pemerintah Daerah. Pendapatan Daerah diharapkan dapat meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Selain itu, perlu tetap dihindari upaya peningkatan peneriman Pajak dan Retribusi Daerah yang akan menambah beban masyarakat dan dapat menimbulkan distorsi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2.1.2 Efisiensi Belanja

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 akan dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 6 Kebijakan Belanja Daerah diarahkan dalam bentuk : a. Pemenuhan Belanja Pegawai dan mengantisipasi kenaikan gaji PNS Tahun 2015 dan rencana penerimaan CPNSD Tahun 2015. b. Mengalokasikan anggaran secara proporsional untuk pemenuhan 9 sembilan prioritas pembangunan yang tersebar pada urusan wajib dan urusan pilihan. c. Penganggaran untuk mendukung program nasional pro job, pro poor, pro growth dan pro environment. d. Pemecahan terhadap masalah mendesak antara lain penanganan bencana alam dan kerawanan sosial. e. Memprioritaskan program dan kegiatan yang belum dapat diselesaikan pada tahun anggaran sebelumnya. f. Mempercepat capaian target-target program dan kegiatan yang merupakan agenda nasional. Dalam menetapkan kebijakan Belanja Daerah, Pemerintah Daerah tetap mengacu kepada: a. Urusan Pemerintahan Daerah Urusan Pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan danatau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat. Kebijakan belanja berdasarkan urusan Pemerintahan Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah atau antar Pemerintah Daerah, yang diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang layak dan mengembangkan sistem jaminan sosial serta meningkatkan daya saing daerah. b. Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah. Kebijakan belanja berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, dimana pada setiap SKPD dilingkup Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, dalam membuat program dan kegiatan mengacu kepada tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan kewenangan daerah dan diprioritaskan berdasarkan sasaran dan kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan.