penumpukan plak terjadi lebih cepat karena adanya nikotin dan zat beracun dari asap rokok yang masuk ke aliran darah. Akibatnya risiko penyakit jantung semakin tinggi
akibat pembentukan arterosklerosis yang cepat. Merokok juga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah yang disebabkan
berkurangnya oksida nitrat NO2 yang berfungsi melebarkan pembuluh darah dan meningkatnya endotelin-1 yang berfungsi menyempitkan pembuluh darah. Sehingga
risiko stroke dan serangan jantung meningkat pada perokok akibat penyempitan pembuluh darah.
Nikotin pada rokok juga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini mengisyaratkan bahwa jantung memompa lebih kuat untuk mengatasi hambatan-
hambatan di pembuluh darah.
2.3 Pengaruh Merokok terhadap Kesehatan Rongga Mulut
Ada berbagai macam pengaruh merokok terhadap kesehatan rongga mulut, mulai dari yang hanya mengganggu estetis hingga yang berefek fatal. Berikut ini
adalah kondisi-kondisi yang muncul akibat merokok: 1. Diskolorisasipigmentasi
Diskolorisasi adalah manifestasi rongga mulut akibat merokok yang paling cepat dan mudah dilihat. Diskolorisasi dapat terjadi pada gigi, gingiva maupun
restorasi gigi. Noda tar pada gigi dapat diabsorpsi menjadi plak gigi dan sulit dibersihkan. Pada restorasi stain dapat masuk melalui micro leakage antara restorasi
dengan permukaan gigi. Derajat diskolorisasi bergantung pada durasi dan frekuensi kebiasaan merokok.
27
Pigmentasi mukosa oral juga terjadi pada perokok yang diakibatkan panas dan endapan kandungan asap rokok pada mukosa. Kondisi ini disebut juga dengan
melanosis perokok yang tampak sebagai bercak coklat difus yang ukurannya beberapa sentimeter. Gusi anterior mandibula dan mukosa pipi adalah daerah yang
paling sering mengalami pigmentasi. Daerah rawan lainnya adalah mukosa bibir, langit-langit, lidah, dasar mulut dan bibir. Derajat pigmentasi berkisar dari coklat
muda sampai tua dan tergantung pada banyaknya rokok yang dihisap.
28
Universitas Sumatera Utara
2. Penyakit periodontal Efek samping merokok pada jaringan periodontal berhubungan erat dengan
jumlah rokok yang dihisaphari dan lamanya merokok. Nikotin sebagai produk hasil pembakaran rokok menyebabkan vasokonstriksi, termasuk vasokonstriksi pembuluh
darah jaringan periodontal gigi yang akan mengakibatkan ulserasi dan nekrosis pada jaringan gingiva sehingga memudahkan terjadinya gingivitis kronis. Komponen lain
dari hasil pembakaran rokok akan meningkatkan risiko hilangnya perlekatan membran periodontal sehingga mengakibatkan terbentuknya poket periodontal.
Selanjutnya terjadi kerusakan tulang alveolar dan resesi gingiva dimana akar gigi mulai terlihat yang kemudian menyebabkan gigi menjadi goyang lalu dan kemudian
tanggal.
29
3. Karies gigi spesifik Karies gigi spesifik adalah istilah karies yang ditimbulkan akibat menghisap
rokok kretek. Rokok kretek mengandung zat aktif eugenol berkadar tinggi dimana eugenol dapat masuk ke lubang mikro email dan mencapai perbatasan email dengan
dentin kemudian mengurangi kekerasan email. Lama merokok dan jumlah rokok
yang dihisap adalah faktor predisposisi lain yang mempengaruhi derajat kerusakan karies gigi spesifik. Perokok yang telah merokok 11-15 tahun mempunyai risiko
karies gigi spesifik lebih besar daripada 6-10 tahun, sedangkan merokok dengan jumlah 18 batanghari lebih berisiko dibanding merokok 1-6 batanghari.
30
4. Keratosis perokok Keratosis perokok terjadi pada orang-orang yang menghisap rokok non filter
dalam jangka waktu yang pendek. Lesi-lesinya terletak berdekatan satu sama lain ketika mulut ditutup pada bibir atas dan bawah di lokasi penempatan rokok. Diameter
bercak keratotik kira-kira 7 mm dan terletak lateral dari garis tengah. Papula- papulanya menimbul dan berwarna putih membentuk permukaan keras dan kasar saat
dipalpasi.
28
5. Stomatitis nikotin Stomatitis nikotin adalah suatu respons pada struktur ektodermal palatum
pada perokok yang menghisap pipa yang ditandai dengan palatum berwarna putih
Universitas Sumatera Utara
keabu-abuan dan terdapat papula keratotik yang khas dengan tengah yang berwarna merah cekung.
28
6. Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa merupakan tipe yang paling umum dari kanker
mulut. Keluhannya berupa rasa sakit yang menetap, merasa kebasterbakar, kesulitan berbicaramenelan dan dapat terjadi di pinggir lidah, dasar mulut, mukosa pipi, bibir
dan langit-langit mulut.
28
2.4 Motivasi