Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
8. Langkah-langkah intervensi
Bandura 1997:89 menyebutkan empat proses yang memengaruhi belajar observasional, yaitu proses attensional, proses retensional, proses pembentukan
perilaku, proses motivational. a.
Proses Attensional Dalam belajar melalui pengamatan, seseorang harus memberi perhatian atau
atensi pada model. Sesuai dengan pendapat Gredle Nursalim; 2013 yang menyatakan bahwa perilaku yang baru tidak diperoleh kecuali apabila
perilaku tersebut diperhatikan dan dipersepsi secara cermat. Proses perhatian ini terjadi karena beberapa sebab. Pertama, kapasitas sensoris seseorang akan
mempengaruhi attentional proces. Kedua, dipengaruhi oleh penguatan masa lalu. Misalnya, apabila aktivitas yang lalu dipelajari melalui observasi
terbukti berguna untuk mendapatkan suatu penguatan, maka perilaku yang sama akan diperhatikan situasi modeling berikutnya. Ketiga, dipengaruhi oleh
karakteristik model. Riset menunjukkan bahwa model akan sering diperhatikan apabila model sama dengan pengamat, orang yang dihormati
atau memiliki status tinggi, memiliki kemampuan lebih, dianggap kuat dan atraktif.
b. Proses Retensional
Belajar melalui pengamatan terjadi berdasarkan kontinuitas. Dua kejadian yang diperlukan terjadi berulang kali adalah perhatian pada penampilan
model dan penyajian simbolis dari penampilan itu dalam memori jangka panjang seiring dengan pendapat Bandura yang menyatakan proses
retensional yang menyimpan informasi secara simbolis melalui dua cara, yaitu secara imajinatif dan secara verbal. Simbol-simbol yang disimpan
secara imajinatif adalah gambaran tentang hal-hal yang dialami model, yang dapat diambil dan dilaksanakan sesudah belajar observasional terjadi.
Simbolisasi kedua adalah secara verbal. Menurut Bandura proses ini lebih penting. Proses simbolisasi verbal ini terjadi secara kognitif. Simbolis verbal
terjadi secara fleksibel. Kerumitan informasi disimpan secara kognitif, dia
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dapat diambil kembali, diulangi, dan diperkuat beberapa waktu sesudah belajar observasional terjadi. Menurut Bandura, peningkatan kapasitas
simbolisasi ini yang memampukan manusia untuk mempelajari banyak perilaku melalui observasi. Simbol-simbol yang disimpan ini memungkinkan
terjadinya deyaled modeling modeling yang ditunda, yaitu kemampuan untuk menggunakan informasi lama setelah informasi itu diamati.
c. Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku menentukan sejauh mana hal-hal yang telah dipelajari akan diterjemahkan ke dalam tindakan. Seseorang mungkin
mempelajari sesuatu secara kognitif namun tidak mampu menerjemahkan informasi tersebut kedalam perilaku karena ada keterbatasan. Misalnya
perangkat yang dibutuhkan untuk merespon tertentu tidak tersedia. Bandura berpendapat apabila seseorang dilengkapi dengan semua aparatus fisik untuk
memberikan respon yang tepat, dibutuhkan suatu periode rehearsal latihan repetisi kognitif sebelum perilaku pengamat menyamai perilaku model.
Bandura menyatakan simbol yang didapat dari modeling akan bertindak sebagai template cetakan sebagai pembanding tindakan. Selama proses
pelatihan, individu mengamati perilaku mereka sendiri dan membandingkan dengan representasi kognitif dari pengalaman model. Setiap diskrepetansi
antara perilaku seseorang dengan perilaku model akan menimbulkan tindakan korektif. Proses ini terus berlangsung sampai ada kesesuaian yang sudah
memuaskan antara perilaku pengamat dan model. d.
Proses Motivational Teori Bandura meyatakan penguatan memiliki dua fungsi. Pertama
menciptakan ekspektasi dalam diri pengamat apabila mereka bertindak seperti model yang dilihatnya diperlukan oleh aktivitas tertentu, maka mereka
diperkuat juga. Kedua, penguatan bertindak sebagai intensif untuk menerjemahkan belajar kepada kinerja. Kedua fungsi penguatan ini adalah
fungsi informasional. Fungsi lainnya motivasional precesses menyediakan motif untuk menggunakan apa-apa yang telah dipelajari. Informasi yang
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diperoleh melalui observasi dapat digunakan dalam berbagai macam situasi jika individu membutuhkan.
Tabel 3.8 Gambaran Pelaksanaan Intervensi
Sesi Aspek
Intervensi Jenis
Intervensi Tujuan
Waktu Pelaksanaan
Pendu kung
Teknis
Sesi 1 Pre-test
Sesi 2 Pengantar
tentang kegiatan yang
akan dilakukan.
1. Agar siswa memahami
kegiatan yang akan mereka ikuti.
2. Siswa bisa mempersiapkan
diri untuk
mengikuti kegiatan
Minggu ke-2
Sesi 3 Behavior
Control Kontrol
Perilaku Live
modeling dengan judul
“guruku tauladan ku”
1. Membantu
siswa agar
mampu mengendalikan
situasi atau keadaan menurut dirinya sendiri
2. Membantu
siswa agar
mampu mengendalikan
situasi atau keadaan menurut sesuatu di luar dirinya
Minggu ke-3
Sesi Aspek
Intervensi Jenis
Intervensi Tujuan
Waktu Pelaksanaan
Pendu kung
Teknis
Sesi 4 Behavior
Control Kontrol
Perilaku Live
modeling dengan judul
“teman terbaik”
1. Kemampuan
untuk menghadapi suatu stimulus
yang tidak
dikehendaki dengan cara yang tepat
2. Kemampuan
untuk menghadapi suatu stimulus
yang tidak dikehendaki pada waktu yang tepat
Minggu ke-4
Sesi 5 Cognitive
Control Kontrol
Kognitif Symbolic
modeling video tentang
“akibat marah”
1. Membantu
siswa agar
mampu mengantisipasi
keadaan atau peristiwa yang tidak menyenangkan dengan
berbagai pertimbangan
2. Membantu
siswa agar
mampu menginterpretasi
keadaan atau peristiwa yang Minggu ke-5
Video akibat
marah, infocus
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tidak menyenangkan dengan berbagai pertimbangan
3. Membantu
siswa agar
mampu menilai
suatu keadaan
atau peristiwa
dengan cara memperhatikan segi-segi
positif secara
subjektif 4.
Membantu siswa
agar mampu menafsirkan suatu
keadaan atau
peristiwa dengan cara memperhatikan
segi-segi positif
secara subjektif
Sesi 6 Decision
Control Kontrol
keputusan Symbolic
modeling cerita tentang
akhlak Rasulullah
SAW dengan judul
“Rasulullah suritauladan
terbaik ”
1. Membantu
siswa agar
mampu memilih berbagai kemungkinan
tindakan melalui kesempatan yang ada
2. Membantu
siswa agar
mampu memilih berbagai kemungkinan
tindakan melalui kebebasan yang ada
3. Membantu
siswa untuk
memilih berbagai
hasil tindakan
Minggu ke-6 Teks
bacaan
Sesi 7 Post-Test
9. Pelaksanaan Sesi Intervensi Teknik Modeling