Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pakar
Memadai 2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,14,15,16,17,18,
19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30, 31,323,34,35,37,38,39,40,41,42,43,44,
45,46,47,48,49,50 40
Tidak Memadai 1, 11,12,32,36
5
2. Uji Keterbacaan Item
Sebelum instrumen pengendalian diri diuji validitas, instrumen terlebih dahulu diuji keterbacaannya kepada sampel setara yaitu 5 orang siswa kelas
VIII dari sekolah yang berbeda, untuk mengukur sejauh mana keterbacaan instrumen. Setelah uji keterbacaan pernyataan yang tidak dipahami kemudian
direvisi sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat dimengerti oleh siswa kelas VIII dan kemudian dilakukan uji validitas ekstrernal. Berdasarkan hasil uji
keterbacaan, dapat disimpulkan: a.
Petunjuk pengerjaan instrumen sudah dipahami oleh responden b.
Terdapat beberapa kata yang kurang dipahami oleh responden, hal ini berarti perlu diganti dengan kata yang dapat dipahami responden.
3. Uji Validitas Butir Item
Azwar 1987: 173 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukur tes dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat
atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan
besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Setelah uji validitas materi content, konstruk construct dan redaksi dilakukan oleh kelompok pakar lalu uji validitas instrumen mengungkap
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengendalian diri siswa dilakukan pada 226 orang siswa kelas VIII di SMPN 2 Batusangkar. Data kemudian diolah menggunakan koefisien korelasi biserial
rbis dengan Korelasi biserial
ini melihat hubungan antara skor atau hasil jawaban pada masing-masing item pernyataan yang diberikan di dalam tes.
Pengujian validitas dilakukan terhadap 45 item pernyataan dengan jumlah subjek 226 siswa. Dari 54 item diperoleh 43 item yang valid dan 3 item tidak
valid.
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Butir Item
Kesimpulan Item
Jumlah
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42
42
Tidak valid 22, 24, 29
3
Lebih jelasnya hasil perhitungan validitas dengan menggunakan rumus Korelasi poin biserial
tersaji pada tabel berikut:. Hasil uji validitas instrumen di peroleh 42 item yang valid, dan 3 item yang
tidak valid. Item yang tidak valid dibuang, karena masih ada yang mewakili indikator.
4. Uji Reabilitas
Adapun untuk melihat tingkat kepercayaan suatu item dalam menghasilkan skor yang relative konsisten, dilakukan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas
instrumen dalam penelitian menggunakan rumus Kuder-Richardson yang dikenal dengan nama KR-20
Alasan digunakan rumus Kuder-Richardson KR-20 dengan asumsi bahwa data yang dihasilkan oleh instrumen ini merupakan data dikotomis karena item
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pernyataan atau pernyataan menggunakan pola jawaban sesuai YA atau tidak sesuai TIDAK, bila sesuai bernilai 1 dan jika tidak sesuai bernilai = 0.
Sebagai tolak ukur, digunakan rentang koefisien berdasarkan Sugiyono 2009: 257 reliabilitas yang tersaji pada tabel:
Tabel. 3. 6 Kategori Reabilitas Instrumen
Batasan Derajat keterbacaan
0,00 – 0,199
sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Cukup 0,60
– 0,799 Tinggi
0,80 – 1,00
sangat tinggi Sugiyono, 2009:184.
Hasil uji reabilitas menunjukkan hasil sebesar 0,747 termasuk pada kategori tinggi berdasarkan klasifikasi reabilitas menurut Guilford.
F. Teknik Pengumpulan Data