Arah Kebijakan Belanja Daerah

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 106 rendahnya kemampuan fiscal yang dimiliki oleh daerah dalam membiayai pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu diperlukan kebijakan serta kreativitas pemerintah daerah dalam menggali potensi-potensi yang dimiliki untuk dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah yang baru.

6.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan belanja disusun dengan pendekatan anggaran belanja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam programkegiatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 beserta revisinya dan Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka struktur APBD Kabupaten Maros dikelompokkan kedalam Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terkait dalam mewujudkan visi dan misi daerah yang dianggarkan pada belanja SKPD. Dalam rangka menjamin terlaksananya kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya, maka Kebijakan Umum Pengelolaan Belanja sepanjang periode 2010-2015 adalah sebagai berikut: a. Mendorong terciptanya APBD yang semakin sehat. Ini harus diwujudkan melalui penyehatan ratio alokasi antara Belanja Langsung dengan Belanja Tidak Langsung terutama untuk menyehatkan ratio antara gaji dan upah dengan belanja barang, jasa dan modal. Besaran belanja honor dan upah bagi tiap-tiap SKPD diupayakan agar berada dalam keseimbangan yang rasional dengan belanja modal,barang dan jasa serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. b. Menjamin dipertahankannya kesinambungan anggaran, c. Memberikan prioritas yang lebih tinggi bagi program yang menunjang upaya pencapaian visi misi daerah. KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 107 Kinerja pemerintah Kabupaten Maros dalam upaya pelayanan publik kepada masyarakat tercermin dalam Belanja Daerah selama kurun waktu 2011-2014. Total realisasi belanja daerah tahun 2011 sebesar Rp 577.957.690.327,00, tahun 2012 realisasi belanja daerah meningkat sekitar 26,23 persen menjadi Rp 729.575.688.896,00, dan tahun 2013 kembali meningkat sekitar 27,37 persen menjadi Rp 929.246.171.956,00, dan tahun 2014 diproyeksikan meningkat sekitar 11,55 persen menjadi Rp 1.036.597.439.000,00 Realiasi dan proyeksitarget belanja daerah Kabupaten Maros selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Realisasi dan Target Belanja Daerah Kabupaten Maros Tahun 2011 s.d 2014 No Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Berjalan 2014 2.1 Belanja Tidak Langsung 350,936,132,148.00 440,194,893,996.00 465,052,310,898.00 496,738,445,000.00 2.1.1 Belanja pegawai 329,694,889,775.00 420,094,893,996.00 443,877,310,898.00 465,508,445,000.00 2.1.2 Belanja bunga 2,437,825,000.00 100,000,000.00 500,000,000.00 100,000,000.00 2.1.3 Belanja subsidi - - - 2.1.4 Belanja hibah 4,802,787,250.00 5,000,000,000.00 1,650,000,000.00 5,000,000,000.00 2.1.5 Belanja bantuan social 6,081,314,679.00 1,500,000,000.00 2,525,000,000.00 3,000,000,000.00 2.1.6 Belanja bagi hasil kepada provinsikabu patenkota dan pemerintah desa - - - 2.1.7 Belanja bantuan keuangan kepada provinsikabu patenkota dan pemerintah desa 7,160,891,330.00 11,500,000,000.00 15,000,000,000.00 20,630,000,000.00 2.1.8 Belanja tidak terduga 758,424,114.00 2,000,000,000.00 1,500,000,000.00 2,500,000,000.00 2.2 Belanja Langsung 227,021,558,179.00 289,380,794,900.00 464,193,861,058.00 539,858,994,000.00 2.2.1 Belanja pegawai 12,277,334,928.00 22,505,126,700.00 30,793,782,500.00 19,475,902,000.00 2.2.2 Belanja barang dan 89,531,241,040.00 121,393,103,641.00 153,219,314,743.00 193,808,425,844.00 KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 108 Pos belanja daerah terdiri atas pos belanja tidak langsung dan pos belanja langsung. Realisasi dari pos belanja tidak langsung pada tahun 2011 mencapai Rp 350.936,132,148,00, tahun 2012 meningkat sekitar 50,52 persen menjadi Rp 528.212.079.878,00, tahun 2013 mengalami penurunan sekitar 7,16 persen menjadi Rp 490.409.728.237,43 dan untuk tahun 2014 diproyeksikan meningkat sekitar 7,55 persen menjadi Rp 527.424.579.286,25. Untuk realisasi belanja langsung pada tahun 2011 mencapai Rp 227.021.558.179,00, tahun 2012 meningkat sekitar 46,01 persen menjadi 331.470.449.391,89, tahun 2013 meningkat sekitar 40,04persen menjadi Rp. 464.193.861.058,11 dan tahun 2014 diproyeksikan menjadi Rp 569.130.224.590,74 meningkat sekitar 22,61 persen. Peningkatan pada pos belanja tidak langsung didominasi oleh peningkatan pada pos belanja pegawai walaupun tidak signifikan. Tahun 2011 realisasi belanja pegawai mencapai Rp 329,694,889.775,00. Tahun 2012 meningkat sekitar 27,42 persen menjadi Rp 420.094.893.996,00, tahun 2013 meningkat sekitar 5,66 persen menjadi Rp. 443.877.310.898,00 dan tahun 2014 proyeksi belanja pegawai sebesar Rp 465.508.445.000,00. Pada pos belanja langsung didominasi oleh pos belanja modal dan belanja barang dan jasa. Untuk pos belanja modal tahun tahun 2011 mencapai Rp 125.212.982.211,00 atau sekitar 55,15 persen dari total belanja langsung, tahun 2012 meningkat sekitar 16,19 persen menjadi Rp 145.482.564.559,00, tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sekitar 92,59 persen menjadi Rp. 280.180.763.815,00 dan untuk tahun 2014 diproyeksikan naik sekitar 16,56 menjadi Rp. 326.574.666.156,00. Berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa perbandingan antara belanja tidak langsung dengan belanja langsung menunjukkan proporsi yang tidak seimbang. Belanja tidak langsung memiliki proposi yang lebih besar dibandingkan dengan belanja langsung. Hal ini berarti alokasi dana yang digunakan untuk pembangunan relative lebih kecil dibandingkan alokasi dana untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan terutama belanja pegawai yang digunakan untuk membayar gaji pegawai. Hal ini dapat dilihat selama kurun waktu tahun 2011sampai dengan tahun 2014. jasa 2.2.3 Belanja modal 125,212,982,211.00 145,482,564,559.00 280,180,763,815.00 326,574,666,156.00 TOTAL JUMLAH BELANJA 577,957,690,327.00 729,575,688,896.00 929,246,171,956.00 1,036,597,439,000.00 Sumber : APBD Kab. Maros Tahun 2011 sd 2014 KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 109 Berdasarkan uraian dan data pada tabel diketahui jika arah kebijakan belanja daerah Kabupaten Maros untuk tahun anggaran 2014 masih didominasi oleh belanja pegawai yaitu sebesar Rp 465.176.434.235,00.

6.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah