KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
89
Untuk mendukung pencapaian tersebut maka terdapat tujuh arah kebijakan pembangunan provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun 2015 yaitu:
1. Pengembangan Kerjasama Daerah dan Daya Saing Daerah:
a. Pengembangan kerjasama Provinsi Sulsel dengan Provinsi Luar Negeri;
b. Pengembangan kerjasama KabupatenKota dengan KabupatenKota lain di
Indonesia dan Luar Negeri; c.
Pengembangan iklim dan saranaprasarana pendukung investasi daerah; d.
Pengembangan system jaringan distribusi komoditas stategis; e.
Peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja; f.
Penguatan system inovasi daerah; g.
Pengembangan dukungan MP3EI dan BPKRS; 2.
Pengembangan ekonomi kerakyatan; 3.
Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan pembangunan kesehatan
4. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah
5. Pengembangan kawasan strategis
6. Pengelolaan sumber daya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi
7. Reformasi birokrasi dan penguatan kapasitas kelembagaan
3.1.3 Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Maros
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk melihat pembangunan suatu daerah dari berbagai macam sektor ekonomi yang
secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diketahui melalui peningkatan produksi brang dan jasa, yang
diukur dengan menggunakan indikator Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Dalam perhitungan PDRB, kegiatan perekonomian dibagi menjadi sembilan sektor
kegiatanlapangan usaha, yang diukur atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Secara umum nilai PDRB Kabupaten Maros selama kurun waktu 2008-2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dipengaruhi oleh produksi beberapa
jenis komoditas kegiatan ekonomi yang mengalami peningkatan, disamping itu harga komoditas beberapa jenis kegiatan ekonomi tersebut juga mengalami peningkatan.
PDRB Kabupaten Maros baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan selalu mengalami peningkatan. PDRB atas dasar harga berlaku selain dapat
disebabkan oleh kenaikan produksi dari seluruh sektor ekonomi juga dapat disebabkan
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
90
adanya inflasi dari harga-harga output produksi tersebut. Sedangkan kenaikan PDRB atas dasar harga konstan hanya dapat disebabkan oleh kenaikan produksi dari seluruh sektor
ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Maros. Dengan menggunakan harga konstan tahun 2000, pertumbuhan perekonomian
Kabupaten Maros tahun 2012 mencapai 8,00 persen, mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2011 yang hanya 7,57 persen. Hal ini menunjukka terjadinya
peningkatan produksi barang dan jasa yang diproduksi pada tahun 2012 lebih tinggi bila dibanding tahun sebelumnya, yang mendorong pertumbuhan menjadi tinggi pula.
Tabel 3.1 PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Pertumbuhan Ekonomi Kab. Maros Tahun 2008-2013
Tahun PDRB ADH Konstan
Milyar Rp Pertumbuhan Ekonomi
2008 1.013,91
5,61 2009
1.077,48 6,27
2010 1.153,18
7,03 2011
1.240,49 7,03
2012 1.339,75
8,00 2013
8,43 Sumber: BPS Kab.Maros
angka sangat sementara
Pada Tabel 1 terlihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maros dalam kurun waktu lima tahun 2008-2012. Nilai PDRB Kabupaten Maros atas dasar harga konstan pada
tahun 2008 sebesar Rp 1.013,91 milyar dengan pertumbuhan sebesar 5,61 persen. Kemudian tahun 2009 nilai PDRB mencapai Rp 1.077,48 dengan pertumbuhan sebesar
6,27 persen dan tahun 2010 nilai PDRB mencapai Rp 1.153,18 milyar dengan pertumbuhan sebesar 7,03 persen. Tahun 2011 nilai PDRB sebesar 1.240,49 milyar
dengan pertumbuhan ekonomi yang telah menembus angka 7,03 persen. Pada tahun 2012 diproyeksikan nilai PDRB mencapai Rp 1.339,75 dengan tingkat pertumbuhan
mencapai 8,00 persen. Bila angka pertumbuhan tahun 2012 yang diproyeksikan mencapai 8,00 persen tercapai, maka selama kurun waktu lima tahun tersebut
pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun tersebut dan pertumbuhan terendah pada tahun 2008 dengan tingkat pertumbuhan 5,61 persen. Selama kurun waktu tersebut
tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maros rata-rata 6,90 persen tiap tahunnya.
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
91
Tabel 3.2 Distribusi
Persentase PDRB
Kabupaten Maros
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2008-
2012 Lapangan Usaha
2008 2009
2010 2011
2012
1. Pertanian
2. Pertamban
gan Penggalian 3.
Industri Pengolahan
4. Listrik,gas
air 5.
Bangunan 6.
Perdag, Hotel Restauran
7. Angkutan
Komunikasi 8.
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
37,79 1,49
20,50 0,90
1,51 7,92
5,03 6,11
18,74 35,22
1,37 19,87
0,84 1,51
7,57
4,76 5,78
23,09 34,29
1,27 20,00
0,78 1,55
8,08
4,56 5,28
24,19 35,00
1,27 19,83
0,75 1,52
7,85
4,50 5,68
23,59 33,34
1,29 20,58
0,77 1,56
7,83
4,51 6,13
23,99
Jumlah 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
Sumber: BPS Kab.Maros Struktur perekonomian Kabupaten Maros selama kurun waktu tahun 2008-
2012 masih didominan oleh sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 33,34 persen, urutan kedua oleh sektor jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 23,39 persen, urutan ketiga
oleh sektor industry pengolahan dengan kontribusi sebesar 20,58 persen, urutan keempat oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar 7,83
persen, urutan kelima sektor keuangan dan jasa perusahaan dengan kontribusi sebesar 6,13 persen, urutan keenam oleh sektor angkutan dan komunikasi dengan kontribusi
sebesar 4,51 persen, urutan ketujuh oleh sektor bangunan dengan kontribusi sebesar 1,56 persen, sektor kedelapan oleh sektor penggalian dengan kontribusi sebesar 1,29
persen dan sektor yang terakhir adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan kontribusi sebesar 0,77 persen.
Pada tahun 2012, dapat dilihat jika sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar
16,63 persen, kemudian disusul oleh sektor bangunan dengan pertumbuhan sebesar 13,21 persen, urutan ketiga adalah sektor industry pengolahan dengan pertumbuhan
sebesar 11,71 persen, urutan keempat adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan pertumbuhan sebesar 11,07 persen, urutan kelima adalah sektor pertambangan
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
92
dan penggalian sebesar 10,37 persen, urutan keenam adalah sektor listrik, air dan gas dengan pertumbuhan sebesar 9,72 persen, urutan ketujuh adalah sektor angkatan dan
komunikasi sebesar 9,08 persen, urutan kedelapan sektor pertanian dengan pertumbuhan sebesar 4,89 persen dan yang terakhir adalah sektor jasa-jasa dengan pertumbuhan
sebesar 2,69 persen. Dengan melihat perkembangan perekonomian Kabupaten Maros dari tahun ke
tahun, tampak bahwa kontribusi sektor pertanian total PDRB Kabupaten Maros terus mengalami penurunan, sementara sektor lain justru sebaliknya yaitu mengalami
peningkatan. Sehingga tidak menutup kemungkinan pada beberapa tahun yang akan datang peranan sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Kabupaten Maros bukan
merupakan yang utama lagi karena sudah digantikan oleh sektor yang lain. Secara umum struktur ekonomi Kabupaten Maros kurun waktu 2008-2013 tidak
mengalami pergeseran yang berarti. Peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Maros masih cukup besar yakni sekitar 33 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa sebahagian bsar penduduk Kabupaten Maros masih mengandalkan sektor pertanian. Kontribusi PDRB ADHB Kabupaten Maros tahun 2008-2013 sebahagian
besar disumbang oleh sektor pertanian. Sektor kedua yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor jasa-jasa. Kedua sektor tersebut cukup signifikan mempengaruhi
PDRB ADHB Kabupaten Maros. Demikian juga pada sektor yang lain walaupun tidak signifikan akan tetapi diproyeksikan mengalami pergeseran. Hal ini menunjukkan
bahwa distribusi peranan sektoral akan semakin merata yang secara ekonomis kondisi tersebut akan semakin menguntungkan dan menguatkan pertumbuhan perekonomian
daerah oleh karena ketergantungan pada salah satu sektor akan semakin berkurang.
Tabel 3.3 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi dan Sosial
Kabupaten Maros Tahun 2007-2010 N
o Indikator
Tahun 2009
2010 2011
2012
1 PDRB -
ADH Berlaku dlm jutaan Rp
2.060.846,97 2.598.112,30
1.240.494,66 1.339.750,05
- ADH Konstan dlm jutaan
Rp 1.077.477,97
1.153.181,97 3.039.190,92
3.495.957,21 2
PDRB Perkapita -
ADH Belaku dlm jutaan 7.020.029
8.144.361 9.432.271
10.743.536
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
93
N o
Indikator Tahun
2009 2010
2011 2012
Rp 3
Pertumbuhan Ekonomi 6,27
7,03 7,57
8,00 4
Inflasi 13,39
15,54 8,75
5 Angkatan Kerja
121.851 140.270
142.789 143.000
- Pengangguran
Terbuka Jiwa
14.082 13.665
9.937 9.190
- Yang bekerja usia 15 th+
107.769 126.605
132.852 133.810
6 Penduduk Miskin Jiwa
49.780 46.600
42.440 33.112
7 IPM
70,56 71,12
71,67 72,54
- Angka Harapan Hidup
Tahun 71,71
72,30 72,76
73,22 -
Angka Melek
Huruf Persen
82,90 82,97
83,10 83,98
- Rata Lama Sekolah Tahun
6,50 6,62
6,88 7,08
Sumber : BPS Kabupaten Maros
Secara umum kondisi perekonomian Kabupaten Maros cukup baik. Hal ini ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Kondisi
ekonomi makro di Kabupaten Maros pun tidak terlepas dari pengaruh kondisi perekonomian global dan nasional yang relatif kondusif. Kondisi perekonomian
Kabupaten Maros pada tahun 2015 diharapkan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
94
Gambar 1. Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kab.Maros
Melihat tren pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan diharapkan untuk tahun kedepannya lebih baik lagi, arah kebijakan ekonomi
Kabupaten Maros untuk tahun 2015 termuat dalam RKPD Kabupaten Maros Tahun 2015. T
ema RKPD Kabupaten Maros Tahun 2015 adalah “Pemantapan Akselerasi Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Guna Mengurangi Kemiskinan”.
Sesuai dengan tema, maka arah kebijakan pembangunan Kabupaten Maros Tahun 2015 seperti yang termuat dalam RKPD adalah:
1. Pencapaian kinerja perekonomian yang berbasis pada ekonomi kerakyatan dan
potensi daerah secara kewilayahan dengan struktur ekonomi yang dapat bertumbuh dengan cepat yang terindikasi dengan meningkatnya pemerataan pendapatan yang
dapat mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2.
Perluasan akses terhadap pemenuhan kebutuhan hidup dan pemerataan pendapatan masyarakat yang didukung oleh program-program pro rakyat secara terpadu
terkendali dan bersinergi guna penurunan angka kemiskinan tanpa menciptakan ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah.
3. Kesinambungan pembangunan yang dilakukan dengan melanjutkan dan
menyempurnakan program-program pada tahun-tahun sebelumnya yang dirasa baik dan masih sesuai dengan tujuan pembangunan Kabupaten Maros.
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
RKPD Kab. Maros Tahun 2015
95
Adapun prioritas pembangunan untuk tahun 2015 adalah: Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui peningkatan profesionalisme
dan pelayanan public yang baik, bersih dan akuntabel, Peningkatan pelayanan dasar yang berkualitas serta berdaya saing,
Peningkatan kualitas lingkungan sesuai dengan daya dukung dan fungsi
ruang, Peningkatan keunggulan ekonomi local yang kreatif yang didukung oleh
pembangunan infrastruktur, pengembangan iklim usahaksempatan berusaha dan pemberdayaan perempuan.
Dalam prioritas pembangunan Kabupaten Maros tahun 2015 nampak bahwa kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Maros Tahun 2015 diarahkan pada peningkatan keunggulan
ekonomi local yang kreatif yang didukung oleh pembangunan infrastruktur, pengembangan iklim usahakesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat. Adapun sasaran kebijakan
pembangunan ekonomi yang hendak dicapai yaitu: 1.
Terwujudnya peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat dan pemberdayan sektor- sektor pendukung prekonomian secara maksimal,
2. Terwujudnya kepariwisataan yang berdaya saing dan bernilai jual tinggi,
3. Terwujudnya penciptaan sumber-sumber pendapatan yang dikelola secara
profesional, akuntabel dan transparan, 4.
Terwujudnya tata kelola perekonomian yang responsive dan adaptif, 5.
Terwujudnya hasil pembangunan yang merupakan hasil dari partisipasi masyarakat, 6.
Terwujudnya peningkatan kapasitas pemuda, prestasi dan sarana olahraga dan seni.
3.1.4 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah