Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 101 4. Penajaman skala prioritas program dan kegiatan yang paling banyak memberikan kontribusi kepada upaya pencapaian visi dan misi daerah.

6.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, menambah akuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah dikelompokkan atas: 1 Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari Pajak Daerah, Retibusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. 2 Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. 3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Saha tediri dari Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi kepada KabupatenKota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari Pemerintah Daerah Lainnya. Untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan daerah dilakukan melalui penerapan kebijakan pendapatan antara lain: 1. Intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak dan retribusi daerah dengan tetap berpedoman pada prinsip keadilan melalui upaya pemutakhiran data sumber-sumber pendapatan daerah, 2. Mengoptimalkan pengelolaan BUMD agar menghasilkan penerimaan, 3. Menciptakan kegiatan yang beorientasi pada terciptanya peningkatan sumber- sumber penerimaan baru, 4. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan yang berkesinambungan terhadap sumber-sumber pendapatan dan perbaikan atau pengelolaan system dan prosedur pengelolaan pelayanan sumber-sumber pendapatan daerah, 5. Perbaikan dan pengelolaan system dan prosedur pengelolaan pelayanan public, 6. Menerapkan norma dan prinsip anggaran yang berbasis kinerja dengan memberikan penekanan pada aspek-aspek transparansi dan akuntabilitas, disiplin anggaran, keadilan anggaran serta efisiensi dan efektivitas. KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 102 Tabel 3.4 Realisasi dan Target Pendapatan Daerah Kabupaten Maros Tahun 2011 s.d 2014 Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan 2014 1.1 Pendapatan asli daerah 47,060,366,274.72 70,338,150,000.00 102,732,500,000.00 120,206,000,000.00 1.1.1 Pajak daerah 30,571,875,432.00 34,057,440,000.00 46,399,000,000.00 59,199,000,000.00 1.1.2 Retribusi daerah 12,279,508,349.39 24,600,710,000.00 27,751,000,000.00 33,507,000,000.00 1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1,691,954,534.00 1,830,000,000.00 4,500,000,000.00 5,000,000,000.00 1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 2,517,027,958.53 9,850,000,000.00 24,082,500,000.00 22,500,000,000.00 1.2 Dana perimbangan 440,766,881,635.00 532,320,191,708.00 624,604,905,354.00 719,808,366,000.00 1.2.1 Dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak 32,236,867,635.00 26,584,424,708.00 33,016,073,354.00 26,783,254,000.00 1.2.2 Dana alokasi umum 358,603,014,000.00 455,829,227,000.00 540,383,322,000.00 614,598,482,000.00 1.2.3 Dana alokasi khusus 49,927,000,000.00 49,906,540,000.00 51,205,510,000.00 78,426,630,000.00

1.3 Lain-lain

pendapatan daerah yang sah 162,704,485,742.52 129,800,223,980.00 192,783,840,560.00 197,013,791,000.00 1.3.1 Hibah - - 12,000,000,000.00 12,000,000,000.00 1.3.2 Dana darurat - - - - 1.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya 22,689,640,382.52 28,243,247,000.00 29,630,000,000.00 38,130,600,000.00 1.3.4 Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus 125,445,205,800.00 83,844,881,000.00 129,101,922,000.00 124,383,191,000.00 KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 103 Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan 2014 1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya 14,569,639,560.00 17,712,095,980.00 22,051,318,560.00 22,500,000,000.00 1.3.6 Dana tunjangan guru non sertifikasi - - - JUMLAH PENDAPAT AN DAERAH 1.1+1.2+1.3 650,531,733,652.24 732,458,565,688.00 920,121,245,914.00 1,037,028,157,000.00 Sumber : APBD Kab. Maros Tahun 2011 sd 2014 Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Daerah, maka sumber pendapatan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Maros meliputi Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Selama kurun waktu 2010-2015 RPJMD Kab. Maros Tahun 2010-2015 kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi PAD yang terdiri dari pajak daerah, retirbusi daerah, penerimaan hasil laba BUMD, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan penerimaan lain-lain PAD yang sah. Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah juga dilakukan dengan mengoptimalkan Dana Perimbangan termasuk Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak. Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Maros dalam upaya pencapaian target pendapatan daerah selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Tahun anggaran 2011 tercatat realisasi pendapatan daerah sebesar Rp 650.531.733.652,24, tahun anggaran 2012 meningkat sekitar 12,59 persen menjadi Rp 732.458.565.688,00. Tahun 2013 kembali mengalami peningkatan sekitar 25,62 persen menjadi Rp 920.121.245.914,00 dan tahun 2014 meningkat sekitar 12,70 persen menjadi Rp 1.037.028.157.000,00. Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan rata-rata sekitar 16,97 persen setiap tahunnya. Pendapatan asli daerah PAD sebagai salah satu komponen dari Pendapatan Daerah selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan. Berdasarkan tabel KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 104 diketahui jika tahun 2011 total PAD yang berhasil dicapai Rp 47.060.366.274,72, tahun 2012 mengalami peningkatan sekitar 49,46 persen menjadi Rp 70.338.150.000,00 tahun 2013 kembali meningkat, namun lebih kecil dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 46,06 persen menjadi Rp 102.732.500.000,00 dan tahun 2014 meningkat namun lebih kecil dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 17,01 persen menjadi Rp 120.206.000.000,00. PAD Kabupaten Maros bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-;ain pendapatan asli daerah yang sah. Penerimaan PAD lebih didominasi oleh penerimaan yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah. Tahun 2011 realisasi penerimaan pajak daerah sebesar Rp 30.571.875.432,00 dan tahun 2012 meningkat sekitar 11,40 persen menjadi Rp 34.057.440.000,00. Tahun 2013 juga mengalami peningkatan sekitar 36,24 persen menjadi Rp 46.399.000.000,00 dan tahun 2014 ditargetkan meningkat menjadi Rp 59.199.000.000,00. Sedangkan pendapatan yang bersumber dari retribusi daerah, setiap tahun rata-rata pertumbuhannya berkisar 33,76 persen. Sumber pendapatan yang berasal dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, setiap tahunnya berkisar 102,77 Persen setiap tahunnya dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan rata-rata pertumbuhannya berkisar 41,31 setiap tahunnya. Berdasarkan tabel diketahui jika selama kurun waktu 2011-2014 pendapatan daerah Kabupaten Maros dari pos Dana Perimbangan lebih didominasi oleh dana yang berasal dari Dana Alokasi Umum, disusul oleh Dana Alokasi Khusus dan kemudian Dana bagi hasik pajakbagi hasil bukan pajak. Untuk tahun anggaran 2011 sekitar 81,36 persen Dana Perimbangan merupakan Dana Alokasi Umum yaitu sekitar Rp 358.603.014.000,00 tahun anggaran 2012 sekitar 85,63 persen dari Dana Perimbangan atau sebesar Rp 455.829.227.000,00, tahun anggaran 2013 sekitar 86,52 persen dari Dana Perimbangan atau sebesar Rp 540.383.322.000,00. Dan untuk tahun 2014 sekitar 85,38 persen dari total Dana Perimbangan yaitu sekitar Rp 614.598.482.000,00. Bila dirata-ratakan selama kurun waktu tahun 2011-2014 sekitar 84,72 persen setiap tahunnya dari total Dana Perimbangan merupakan DAU. Untuk Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2011 senilai Rp 49.927.000.000,00 atau sekitar 11,33 persen dari Dana Perimbangan, tahun 2012 sekitar 9,38 persen dari Dana Perimbangan dan untuk tahun 2013 sekitar 8,20 persen dan untuk tahun 2014 sekitar 9,95 persen dari total Dana Perimbangan Bila dirata-ratakan selama kurun waktu 2011-2014 sekitar 9,95 persen dari total Dana Perimbangan merupakan DAK. Sedangkan untuk Dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak selama kurun waktu tahun 2010-2013 ssetiap tahunnya hanya berkisar 4,28 persen dari total Dana Perimbangan. Untuk pos pendapatan daerah yang berasal dari Lain-lain pendapatan daerah yang sah berasal dari Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya, Dana penyesuaian dan Otonomi khusus, Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya. Pos KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 105 pendapatan yang berasal dari Lain-lain pendapatan daerah yang sah Kabupaten Maros selama kurun waktu tahun 2011-2014 mengalami fluktuasi. Tahun anggaran 2011 realisasi Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 162.704.485.742,52, tahun 2012 mengalami penurunan sekitar 20,22 persen menjadi Rp 129.800.223.980,00, tahun 2013 meningkat sekitar 48,52 persen menjadi Rp 192.783.840.560,00 dan untuk tahun brjalan 2014 ditargetkan menjadi Rp 197.013.791.000,00. Untuk pos Lain-lain pendapatan daerah yang sah ini secara umum didominasi oleh Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Tahun 2011 sebesar Rp. 125.445.205.800,00 atau sekitar 77,1 persen dari total Lain-lain pendapatan daerah yang sah, tahun berjalan 2012 menurun sekitar 33,16 persen menjadi Rp 83.844.881.000,00 atau sekitar 72,25 persen dari total Lain-lain pendapatan yang sah. Tahun 2013 diproyeksikan penerimaan dari pos ini sama dengan tahun yang sebelumnya. Untuk penerimaan Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya selama kurun waktu 2010-2013 mengalami fluktuatif. Tahun 2010 realisasi penerimaan sebesar Rp 17.916.029.765,92 sekitar 44,45 persen, tahun 2011 realisasi penerimaan naik sekitar 26,64 persen menjadi Rp 22.689.640.382,52 atau sekitar 13,94 persen dari total Lain-lain pendapatan yang sah. Tahun berjalan 2012 ditargetkan sebesar Rp 18.390.756.000,00, menurun sekitar 18,95 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2013 diproyeksikan naik sekitar 3,85 persen menjadi Rp 19.098.606.264,57. Untuk Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya juga mengalami fluktuatif selama kurun waktu 2011-2014. Tahun 2011 realisasi Rp 14.569.639.560,00 atau sekitar 8,95 persen dari total penerimaan Lain-lain pendapatan yang sah, tahun 2012 target penerimaan sebesar Rp 17.712.095.980,00 atau sekitar 13,65 persen dari total penerimaan Lain- lain pendapatan yang sah.Tahun 2013 meningkat sekitar 24,50 persen menjadi Rp 22.051.318.560,00 atau sekitar 11,44 persen dari Lain-lain pendapatan yang sah dan untuk tahun berjalan ditargetkan naik sekitar 11,42 persen. Bila dilihat rata-rata kontribusi pos Lain- lain pendapatan yang sah adalah 11,36 persen setiap tahunnya. Berdasarkan tabel diketahui bahwa Dana Perimbangan masih mendominasi total penerimaan pendapatan daerah selama kurun waktu 2011-2014. Tahun 2011 total realisasi penerimaan Dana Perimbangan sebesar Rp 440.766.881.635 atau sekitar 67,75 dari total penerimaan pendapatan, tahun 2012 realisasi penerimaan Dana Perimbangan sebesar Rp 532.320.191.708,00 atau sekitar 75,09 persen dari total penerimaan pendapatan, tahun 2014 realisasi penerimaan Dana Perimbangan sebesar Rp 624.604.905.354,00 atau sekitar 67,88 persen dari total penerimaan pendapatan dan tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp 719.808.366.000,00 Hal ini menunjukkan masih dominannya ketergantungan pemerintah daerah terhadap sumber pendapatan daerah yang berasal dari pemerintah pusat dan masih KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RKPD Kab. Maros Tahun 2015 106 rendahnya kemampuan fiscal yang dimiliki oleh daerah dalam membiayai pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu diperlukan kebijakan serta kreativitas pemerintah daerah dalam menggali potensi-potensi yang dimiliki untuk dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah yang baru.

6.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah